7
7.1.
MODUL 7
berikut:
G ( s)
b0
C ( s)
2
R( s ) s a1 s a 0
(7.1)
n
G( s) 2
2
s 2 n s n
(7.2)
n
C ( s ) R( s )G ( s ) 2
2
s ( s 2 n s n )
(7.3)
e n t sin( n t )
(7.4)
dimana:
1 2
tan 1 ( / )
Dari persamaan (7.1) hingga (7.4) tampak bahwa respon sistem banyak
dipengaruhi oleh harga rasio redaman, . dimana:
s n j n 1 2
(7.5)
Oleh karena itu, untuk dapat menganalisa sistem, harus diketahui terlebih
dahulu harga-harga dari dan n . Harga-harga tersebut dapat diketahui dengan
menghubungkan persamaan (7.1) dan (7.2), yaitu:
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
52
(7.6)
a0
a1
2 n
(7.7)
Contoh 7.1
Jika diketahui sebuah fungsi alih sistem orde kedua, sebagai berikut:
G ( s)
C (s)
4
2
R(s) s 2s 4
maka tentukan harga dan n serta tentukan jenis keluaran respon waktunya!
Dari persoalan diatas, maka didapat:
n = 4 = 2
= 2/(2)(2) = 0.5
sehingga, sistem adalah orde kedua dengan Redaman Kurang (Underdamped
system), karena 0 < < 1.
7.2.
(underdamped system) memiliki sifat dan fitur yang unik dan menarik. Sehingga,
sebagian besar analisa dan perancangan sistem orde kedua, mendekatinya dengan
menggunakan model redaman kurang ini.
Plot dari sistem redaman kurang dengan beberapa harga dapat dilihat pada
Gambar 7.1. Dari gambar tersebut, nampak bahwa semakin besar harga rasio
redaman, , sistem semakin berosilasi namun memiliki respon yang semakin cepat.
53
Step Response
1.6
zeta=0.2
1.4
zeta=0.4
1.2
zeta=0.6
Amplitude
1
0.8
0.6
zeta=0.8
0.4
0.2
0
Tim e (sec)
sistem
orde
kedua akan
dibahas
dalam
bentuk
beberapa
karakteristik, dengan memandang plot umum respon waktu keluaran orde kedua
seperti tampak pada Gambar 7.2.
Beberapa karakteristik Sistem Orde Kedua, adalah:
Konstanta Waktu (Time Constant),
1
n
(7.8)
(7.9)
n 1 2
54
Step Response
1.6
1.4
1.2
Amplitude
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Tr Tp
Tim e (sec)
Ts
1 2 )
100 , atau
(7.10)
ln(%OS / 100)
(7.11)
2 ln 2 (%OS / 100)
55
Ts 4
4
n
(7.12)
R(s)
C(s)
G(s)
G ( s)
120
s 12 s 120
2
maka:
n = 120 = 10.95
= 12/(2)(10.95) = 0.55
TP
n 1
Ts 4
3.14
10.95 1 0.55 2
0.34s
4
4 0.16 0.64 s , dan
n
%OS e ( /
e
2.06
1 2 )
100 e ( 0.553.14 ) /
1 0.552
100
56
Step Response
1.4
%OS
1.2
Amplitude
0.8
0.6
0.4
0.2
0.1
0.2
Tr
0.3
Tp
0.4
0.5
Tim e (sec)
0.6
Ts
0.7
0.8
0.9
Contoh 7.3
Sebagaimana Contoh 7.2, tentukan pula karakteristik sistem orde kedua dari blok
diagram berikut ini:
R(s)
G(s)
C(s)
G ( s)
100
s 15s 100
2
maka:
n = 10
= 0.75
= 0.133 s
Tp = 0.475 s
Ts = 0.535 s
%OS = 2.838 %
Plot respon keluaran sistem adalah:
57
Step Response
1.4
1.2
Amplitude
0.8
0.6
0.4
0.2
0.1
0.2
Tr
0.3
0.4
Tim e (sec)
0.5
Tp
0.6
0.7
0.8
Ts
Contoh 7.4
Jika diketahui sebuah blok diagram sistem orde kedua, sebagai berikut:
1616
As 16 16
s 2 s As
R(s)
G (s)
C(s)
G ( s)
16
s As 16
2
, Tp, Ts dan
A!
Dari persamaan (7.11):
ln(%OS / 100)
2 ln 2 (%OS / 100)
ln(0.3)
2 ln 2 (0.3)
0.35
n = 16 = 4
58
= 0.71 s
Tp = 0.82 s
Ts = 2.84 s
A = 2 n = 2 (0.35) (4) = 2.8
Sehingga, Fungsi Alih sistem lengkapnya adalah sebagai berikut:
G (s)
16
s 2.8s 16
2
Fungsi alih ini, jika diplot respon waktunya ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Pada
gambar tersebut, tampak bahwa respon paksaan adalah menuju harga 1 (Unit Step).
Sedangkan, overshoot terjadi sekitar pada waktu Tp = 0.8 s dengan persentase
sebesar 30 % (overshoot terjadi hingga respon mendekati 1.3). Disamping itu, sistem
akan mencapai keadaan mantap pada waktu Ts = 2.8 s. Hal ini membuktikan bahwa
perhitungan dan perancangan harga A telah sesuai dengan karakteristik yang
diinginkan.
Step Response
1.4
1.2
Amplitude
0.8
0.6
0.4
0.2
0.5
1.5
2.5
3.5
Time (sec)
59