Perlunya Akuntansi
Perlunya memperoleh informasi yang benar dan akurat, maka diperlukan
Pengertian Akuntansi
Secara luas pengertian akuntansi adalah suatu seni untuk melakukan pencatatan,
pengelompokkan, pengikhtisaran dan pelaporan serta penganalisaan terhadap transaksitransaksi ekonomi perusahaan guna pengambilan suatu keputusan. Proses Akuntansi
terdiri dari (Darma, 2010) :
1. Kegiatan Pencatatan
Pencatatan yang dapat dilihat melalui voucher, nota-nota transaksi yang
2.
3.
4.
5.
3.
dilakukan pemerintah
Kegiatan Pengelompokan
Pengelompokan transaksi perusahaan sesuai dengan aturan-aturan berlaku
Kegiatan Pengikhtisaran
Meringkas transaksi-transaksi perusahaan berdasarkan jenis transaksi
Kegiatan Pelaporan
Pembuatan laporan keuangan
Kegiatan Penganalisisisan
Analisis terhadap laporan keuangan perusahaan yang telah dibuat
masyarakat dan menyalurkan lagi kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Bank
merupakan perusahaan yang berbentuk jasa yang mana bank bertujuan untuk
memberikan jasa kepada masyarakat. Tak heran dizaman globalisasi dan penuh
kemajuan teknologi ini banyak bermunculan bank-bank baru, baik itu berasal dari dalam
negeri maupundi luar negeri.
Bank adalah sumber utama untuk persediaan uang melalui fungsinya memberikan
pinjaman dan investasi. Menurut Santoso (1996), manfaat dari jasa-jasa perbankan
adalah sebagai berikut (http://repository.unand.ac.id) :
1. Working balance, untuk menunjang prosedur transaksi harian suatu bisnis sehingga
Jurnal
Kartu Nasabah
Buku Besar
Laporan
Keuangan
Harian
Jurnal
Neraca Lajur
Penyesuaian
Laporan
Keuangan
Bulanan
Analisa Laporan
5.
Keuangan
Ruang Lingkup Akuntansi Perbankan
Penggunaan Pedoman akuntansi perbankan Indonesia (PAPI) diberlakukan untuk
bank umum konvensional. Hal itu berpandangan bahwa bank umum konvensional
mempunyai unit usaha syariah, maka unit usaha syariah tersebut menggunakan
Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia, kecuali untuk hal-hal yang tidak
diatur dalam Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia tersebut (Info Ilmu,
2012). Berikut merupakan ruang lingkup akuntansi perbankan menurut Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 31 (https://staff.blog.ui.ac.id):
1) Pernyataan ini diterapkan oleh semua entitas untuk semua jenis instrumen keuangan,
kecuali:
(a) Penyertaan pada anak perusahaan, perusahaan asosiasi, dan joint venture yang
dilaporkan berdasarkan PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolidasi, PSAK 15:
Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi atau PSAK 12: Pelaporan
Keuangan mengenai Bagian Partisipasi Dalam Pengendalian Bersama Aset dan
Operasi. Meskipun, dalam beberapa kasus PSAK 4, PSAK 15 atau PSAK 12
mengijinkan entitas mencatat bagiannya dalam penyertaan dalam anak
perusahaan, perusahaan asosiasi, atau joint ventures menggunakan PSAK 55;
dalam kasus tersebut entitas menerapkan persyaratan pengungkapan dalam
PSAK 4, PSAK 15 atau PSAK 12 sebagai tambahan pengungkapan dalam
Pernyataan ini. Entitas juga menerapkan Pernyataan ini untuk semua derivatif
yang terkait dengan anak perusahaan, perusahaan asosiasi atau joint venture
kecuali derivatif yang memenuhi definisi instrumen ekuitas dalam PSAK 50;
(b) Hak dan kewajiban pemberi kerja berdasarkan program imbalan kerja yang
diatur dalam PSAK 24 (2004): Imbalan Kerja;
(c) Kontrak asuransi sesuai dengan PSAK No.28: Akuntansi Asuransi Kerugian dan
PSAK No. 36: Akuntansi Asuransi Jiwa. Namun demikian, Pernyataan ini
berlaku untuk derivatif yang melekat pada kontrak asuransi jika PSAK 55
mensyaratkan entitas mencatat kontrak asuransi dan derivatif secara terpisah.
Selanjutnya, penerbit menerapkan Pernyataan ini sebagai kontrak jaminan
keuangan jika penerbit menerapkan PSAK 55 dalam pengakuan dan pengukuran
kontrak tersebut, tetapi menerapkan PSAK 28 dan PSAK 36 jika penerbit
memilih untuk menerapkan PSAK 28 dan PSAK 36 tersebut dalam pengakuan
dan pengukurannya;
(d) Instrumen, kontrak, dan kewajiban keuangan dalam transaksi pembayaran
berbasis saham berdasarkan PSAK 53: Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham,
kecuali Pernyataan ini diterapkan untuk kontrak yang termasuk dalam ruang
lingkup paragraf 46 PSAK 55.
2) Pernyataan ini berlaku untuk instrumen keuangan yang diakui dan yang tidak
diakui. Instrumen keuangan yang diakui termasuk aset keuangan dan kewajiban
keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55. Instrumen keuangan yang tidak diakui
termasuk beberapa instrumen keuangan yang meskipun di luar ruang lingkup PSAK
55 termasuk dalam ruang lingkup Penyataan ini (seperti beberapa komitmen
pinjaman).
3) Pernyataan ini diterapkan pada kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan
keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang
lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat
disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus
dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan
laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta
pengungkapan pengaruh perubahan harga (Ramli, 2005).
2.
3.
4.
a) Neraca
Laporan keuangan bank yang menggambarkan keadaan harta bank, kewajiban
atau hutang bank serta modal bank pada periode tertentu
b) Laba Rugi
Laporan ini menggambarkan posisi hasil usaha suatu bank, berupa pendapatan
yang diterima serta pengeluaran-pengeluaran pada periode tertentu
c) Laporan Arus Kas
Laporan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran selama periode
tertentu yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi,investasi dan pendanaan
d) Laporan Perubahan Modal (Ekuitas)
Laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas bank yang menggambarkan
peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan bank selama periode
pelaporan
e) Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan ini berkaitan dengan pos-pos dalam neraca,laporan laba rugi dan
laporan arus yang sifatnya memberikan penjelasan baik yang bersifat kualitas
maupun kuantitas, termasuk komitmen dan kontijensi serta transaksi-transaksi
lainnya.
5.
Saldo Normal
Debet
Kredit
Kredit
Kredit
Debet
Apabila terjadi saldo yang bertentangan dengan prinsip diatas dalam pembuatan
laporan keuangan berarti telah terjadi kesalahan dalam perencanaan keuangannya. Oleh
karena itu, ketika mengadakan pengawasan terhadap proses transaksi keuangan maka
dianut sistem pencatatan double entry. Berdasarkan 5 jenis perkiraan tersebut, maka
dapat dilakukan pengontrolan, dapat ditunjukkan pada tabel sebagai berikut (Ramli,
2005):
Jenis Perkiraan
Aktiva
Kewajiban
Modal
Pendapatan
Biaya
Penambahan
Debet
Kredit
Kredit
Kredit
Debet
Pengurangan
Kredit
Debet
Debet
Debet
Kredit
d. Deposito
Simpanan pihak ketiga pada bank yang pencairannya dilakukan
berdasarkan jangka waktu yang telah disepakati deposan bank
e. Sertifikat Deposito
Simpanan
pihak
ketiga
pada
bank
yang
bukti
simpanannya
diperjualbelikan
f. Pinjaman yang diterima
Fasilitas pinjaman yang diterima oleh bank dari lembaga bank dan non
bank
g. Antar bank Pasiva
Kewajiban bank kepada Bank lain di indonesia
h. Rupa-rupa Pasiva
Saldo rekening pasiva yang dapat diselesaikan pada hari yang
bersangkutan.
c) Komponen modal
a. Modal disetor, Jumlah modal yang telah disetor oleh pemegang saham
b. Cadangan, cadangan yang ditujukan untuk penambahan modal
c. Laba Tahun Lalu,sisa laba tahun lalu yang tidak dibagikan pemegang
saham
d. Laba Tahun Berjalan, Laba yang diperoleh selama tahun berjalan
2. Laba Rugi
a) Pendapatan
a. Pendapatan Operasional
Pendapatan yang diterima bank dari hasil operasional bank, dapaun
pendapatan operasional bank yaitu:
1) Pendapatan bunga
2) Provisi Komisi kredit
b. Pendapatan operasional lainnya
c. Komponen Biaya
a) Biaya operasional
Biaya yang dikeluarkan oleh bank untuk kegiatan operasionalnya bank,
antara lain:
a. Biaya bunga
1. Biaya yang dikeluarkan bank untuk membayar simpanan nasabah
atau
bank-bank
atau
lembaga-lembaga
non
bank
yang
gedung)
e. Biaya penyusutan
Biaya yang dibebani kepada sebagian nilai beli aktiva yang
disesuaikan dengan umur aktiva
f. Biaya Pajak
Biaya untuk pajak yang harus ditanggung oleh bank (pajak materai)
c) Biaya non-Operasional
Biaya yang digunakan oleh bank untuk membiayai kegiatan non
operasional. Adapun biaya non operasional, yaitu:
a. Biaya kerugian penjualan aktiva tetap
Biaya kerugian akibat penjualan aktiva tetap atau kehilanganb
inventaris bank
b. Biaya denda/penalty
Biaya yang dikeluarkan oleh bank untuk membayar denda karena
pelanggaran yang dilakukan bank
c. Biaya non operasional lainnya
Biaya yang dikeluarkan diluar perkiraan batas. (biaya sumbangan
sosial)
DAFTAR PUSTAKA
Darma,
Guna.
2010.
Akuntansi
Perbankan.
Artikel
Online.
http://banking.blog.gunadarma.ac.id/2010/03/04/akuntansi-perbankan-7/
(Diakses tanggal 12 September 2015)
Info
Ilmu.
2012.
Ruang
Lingkup
Perbankan.
Artikel
Online.
http://info4ilmu.blogspot.co.id/2012/04/ruang-lingkup-perbankan-pengertianbank.html (Diakses tanggal 12 September 2015)
PSAK 31.
. Artikel Online. https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/EDPSAK-31-Instrumen-Keuangan-Pengungkapan.pdf. (Diakses tanggal 13
September 2015)
Ramli Faud dan Rustan. 2005. Akuntansi Perbankan.Yogyakarta: Graha ilmu
Santoso. 1996.
. http://repository.unand.ac.id/21925/2/bab%201.pdf.
(Diakses tanggal 13 September 2015)