Anda di halaman 1dari 11

1.

1 Ruang Lingkup Akuntansi Perbankan


1.

Perlunya Akuntansi
Perlunya memperoleh informasi yang benar dan akurat, maka diperlukan

pencatatan yang teratur mengenai transaksi-transaksi kemudian transaksi tersebut


kemudian dikelompokkan, dibukukan dan dibuatkan suatu laporan yang relevan guna
dijadikan alat untuk pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang membutuhkan
(Darma, 2010).
2.

Pengertian Akuntansi
Secara luas pengertian akuntansi adalah suatu seni untuk melakukan pencatatan,

pengelompokkan, pengikhtisaran dan pelaporan serta penganalisaan terhadap transaksitransaksi ekonomi perusahaan guna pengambilan suatu keputusan. Proses Akuntansi
terdiri dari (Darma, 2010) :
1. Kegiatan Pencatatan
Pencatatan yang dapat dilihat melalui voucher, nota-nota transaksi yang
2.
3.
4.
5.
3.

dilakukan pemerintah
Kegiatan Pengelompokan
Pengelompokan transaksi perusahaan sesuai dengan aturan-aturan berlaku
Kegiatan Pengikhtisaran
Meringkas transaksi-transaksi perusahaan berdasarkan jenis transaksi
Kegiatan Pelaporan
Pembuatan laporan keuangan
Kegiatan Penganalisisisan
Analisis terhadap laporan keuangan perusahaan yang telah dibuat

Pengertian Perbankan dan Manfaat Jasa-Jasa Perbankan


Perbankan merupakan suatu lembaga keuangan yang menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkan lagi kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Bank
merupakan perusahaan yang berbentuk jasa yang mana bank bertujuan untuk
memberikan jasa kepada masyarakat. Tak heran dizaman globalisasi dan penuh
kemajuan teknologi ini banyak bermunculan bank-bank baru, baik itu berasal dari dalam
negeri maupundi luar negeri.
Bank adalah sumber utama untuk persediaan uang melalui fungsinya memberikan
pinjaman dan investasi. Menurut Santoso (1996), manfaat dari jasa-jasa perbankan
adalah sebagai berikut (http://repository.unand.ac.id) :

1. Working balance, untuk menunjang prosedur transaksi harian suatu bisnis sehingga

dapat memudahkan proses penerimaan dan pengeluaran pembayaran transaksi


tersbeut.
2. Investment fund, sebagai tempat investasi dari idle fund dengan harapan

dariinvestasi tersebut diperoleh hasil bunganya.


3. Saving purpose, untuk tujuan keamanan penyimpanan uang, baik secara fisik

(pencurian) maupun secara moril (inflasi, devaluasi dan depresiasi)


4.

Tahap-Tahap Akuntansi Bank


Adapun tahap dalam proses akuntansi bank adalah
1. Dokumen dasar transaksi
Bukti awal melakukan pencatatan transaksi. Dokumen dasar berupa vouchervoucher yang berhubungan dengan transaksi perbankan seperti penyetoran tunai
nasabah, dan slip penarikan tunai nasabah.
2. Buku Jurnal
Kegiatan untuk mencatat transaksi yang terjadi pada hari itu. Buku ini berisi
mutasi harian baik mutasi harian baik mutasi debet maupun mutasi kredit.
Kegunaanya adalah untuk mengetahui jumlah transaksi yang terjadi beserta
perkiraan-perkiraan dan jumlah mutasi dalam satu hari kerja.
3. Buku besar
Buku besar berfungsi untuk mengelompokan transaksi-transaksi harian pada
posnya masing-masing
4. Neraca Saldo
Laporan yang merupakan penjabaran saldo dari perkiraan-perkiraan buku besar
5. Jurnal Penyesuaian
Jurnal Penyesuaian berfungsi untuk melakukan penyesuaian terhadap transaksitransaksi yang terjadi baik yang belum dicatat maupun yang memerlukan
koreksi jika terdapat kesalahan pencatatan
6. Neraca lajur
Kertas kerja yang merupakan kombinasi dari neraca saldo, jurnal penyesuaian
yang berguna untuk membantu penyusunan laporan keuangan
7. Laporan Keuangan
Laporan yang terdiri dari Neraca, Laba Rugi, Laporan arus Kas, dan laporan
komitmen dan kontijensi yang digunakan sebagai sarana dalam pengambilan
keputusan.
8. Analisis laporan keuangan
Mengukur tingkat kesehatan suatu bank yang terdiri dari analisa rasio capital,
asset, manajemen, earning, dan liquidity

Proses akuntansi Bank


Dokumen
Dasar transaksi

Jurnal

Kartu Nasabah

Buku Besar

Laporan
Keuangan
Harian
Jurnal

Neraca Lajur

Penyesuaian
Laporan
Keuangan
Bulanan
Analisa Laporan
5.

Keuangan
Ruang Lingkup Akuntansi Perbankan
Penggunaan Pedoman akuntansi perbankan Indonesia (PAPI) diberlakukan untuk

bank umum konvensional. Hal itu berpandangan bahwa bank umum konvensional
mempunyai unit usaha syariah, maka unit usaha syariah tersebut menggunakan
Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia, kecuali untuk hal-hal yang tidak
diatur dalam Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia tersebut (Info Ilmu,
2012). Berikut merupakan ruang lingkup akuntansi perbankan menurut Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 31 (https://staff.blog.ui.ac.id):
1) Pernyataan ini diterapkan oleh semua entitas untuk semua jenis instrumen keuangan,
kecuali:

(a) Penyertaan pada anak perusahaan, perusahaan asosiasi, dan joint venture yang
dilaporkan berdasarkan PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolidasi, PSAK 15:
Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi atau PSAK 12: Pelaporan
Keuangan mengenai Bagian Partisipasi Dalam Pengendalian Bersama Aset dan
Operasi. Meskipun, dalam beberapa kasus PSAK 4, PSAK 15 atau PSAK 12
mengijinkan entitas mencatat bagiannya dalam penyertaan dalam anak
perusahaan, perusahaan asosiasi, atau joint ventures menggunakan PSAK 55;
dalam kasus tersebut entitas menerapkan persyaratan pengungkapan dalam
PSAK 4, PSAK 15 atau PSAK 12 sebagai tambahan pengungkapan dalam
Pernyataan ini. Entitas juga menerapkan Pernyataan ini untuk semua derivatif
yang terkait dengan anak perusahaan, perusahaan asosiasi atau joint venture
kecuali derivatif yang memenuhi definisi instrumen ekuitas dalam PSAK 50;
(b) Hak dan kewajiban pemberi kerja berdasarkan program imbalan kerja yang
diatur dalam PSAK 24 (2004): Imbalan Kerja;
(c) Kontrak asuransi sesuai dengan PSAK No.28: Akuntansi Asuransi Kerugian dan
PSAK No. 36: Akuntansi Asuransi Jiwa. Namun demikian, Pernyataan ini
berlaku untuk derivatif yang melekat pada kontrak asuransi jika PSAK 55
mensyaratkan entitas mencatat kontrak asuransi dan derivatif secara terpisah.
Selanjutnya, penerbit menerapkan Pernyataan ini sebagai kontrak jaminan
keuangan jika penerbit menerapkan PSAK 55 dalam pengakuan dan pengukuran
kontrak tersebut, tetapi menerapkan PSAK 28 dan PSAK 36 jika penerbit
memilih untuk menerapkan PSAK 28 dan PSAK 36 tersebut dalam pengakuan
dan pengukurannya;
(d) Instrumen, kontrak, dan kewajiban keuangan dalam transaksi pembayaran
berbasis saham berdasarkan PSAK 53: Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham,
kecuali Pernyataan ini diterapkan untuk kontrak yang termasuk dalam ruang
lingkup paragraf 46 PSAK 55.
2) Pernyataan ini berlaku untuk instrumen keuangan yang diakui dan yang tidak
diakui. Instrumen keuangan yang diakui termasuk aset keuangan dan kewajiban
keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55. Instrumen keuangan yang tidak diakui
termasuk beberapa instrumen keuangan yang meskipun di luar ruang lingkup PSAK
55 termasuk dalam ruang lingkup Penyataan ini (seperti beberapa komitmen
pinjaman).

3) Pernyataan ini diterapkan pada kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan

dalam ruang lingkup PSAK 55 (lihat paragraf 46 PSAK 55).


6.

Acuan Penyusunan Akuntansi Perbankan


Penyusunan PAPI didasarkan pada acuan yang relevan, yaitu: Kerangka Dasar

Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK), Pernyataan Standar


Akuntansi Keuangan (PSAK), dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(ISAK). Ketentuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia adalah sesuai dengan
International Accounting Standard (IAS) atau International Financial Reporting
Standards (IFRS). Peraturan perundang-undangan yang relevan dengan laporan
keuangan. Praktik-praktik akuntansi yang berlaku umum, kesepakatan antar negara dan
standar akuntansi negara lain. Jika PSAK memberikan pilihan atas perlakuan akuntansi,
maka diwajibkan untuk mengikui ketentuan Bank Indonesia.
Ketentuan lain-lain akuntansi perbankan adalah jurnal dan pos yang digunakan
dalam PAPI hanya merupakan ilustrasi dan tidak bersifat mengikat. Dengan demikian
bank dapat mengembangkan metode pencatatan dan pembukuan sesuai sistem masingmasing sepanjang memberikan hasil akhir yang tidak berbeda. Ilustrasi jurnal yang
dicantumkan dalam PAPI menggambarkan akuntansi secara manual dan tidak ada
transaksi antar kantor atau cabang. Transaksi bank yang dicantumkan pada PAPI
diprioritaskan pada transaksi yang umum terjadi pada setiap bank. PAPI secara periodik
akan dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan bisnis dan produk perbankan,
ketentuan PSAK, ketentuan Bank Indonesia, IAS/IFRS, dan ketentuan lainnya yang
terkait dengan sektor perbankan.
1.2 Laporan Keuangan Bank
1.

Pengertian Laporan Keuangan Bank


Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan: Laporan

keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang
lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat
disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus
dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan

laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta
pengungkapan pengaruh perubahan harga (Ramli, 2005).
2.

Tujuan Laporan Keuangan Bank


a) Memberikan informasi posisi keuangan bank
b) Memberikan informasi menyangkut laba rugi suatu bank pada periode tertentu
c) Memberikan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan
keuangan yang disajikan suatu bank
d) Memberikan informasi tentang perfomance suatu bank

3.

Syarat-Syarat Laporan Keuangan Bank


Adapun syarat-syarat Laporan Keuangan yaitu :
a) Relevan
b) Laporan Keuangan yang disajikan harus sesuai denhan data yang ada kaitannya
dengan transaksi yang dilakukan
c) Jelas dan dapat dimengerti
d) Laporan keuangan harus disajikan jelas dan dapat dimengerti oleh pemakai
laporan keuangan
e) Dapat diuji kebenarannya
f) Netral
g) Dapat dipergunakan oleh semua pihak
h) Tepat waktu
i) Memiliki waktu pelaporan atau periode pelaporan yang jelas
j) Dapat diperbandingkankan
k) Laporan keuangan yang disajikan dapat dibandingkan dengan laporan-laporan
sebelumnya, sebagai landasan untuk mengikuti perkembangan dari hasil yang
dicapai
l) Lengkap
m) Laporan keuangan yang disusun harus sesuai dengan aturan yang berlaku agar
tidak terjadi kekeliruan dalam menerima informasi keuangan.

4.

Jenis-Jenis Laporan Keuangan Bank

a) Neraca
Laporan keuangan bank yang menggambarkan keadaan harta bank, kewajiban
atau hutang bank serta modal bank pada periode tertentu
b) Laba Rugi
Laporan ini menggambarkan posisi hasil usaha suatu bank, berupa pendapatan
yang diterima serta pengeluaran-pengeluaran pada periode tertentu
c) Laporan Arus Kas
Laporan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran selama periode
tertentu yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi,investasi dan pendanaan
d) Laporan Perubahan Modal (Ekuitas)
Laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas bank yang menggambarkan
peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan bank selama periode
pelaporan
e) Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan ini berkaitan dengan pos-pos dalam neraca,laporan laba rugi dan
laporan arus yang sifatnya memberikan penjelasan baik yang bersifat kualitas
maupun kuantitas, termasuk komitmen dan kontijensi serta transaksi-transaksi
lainnya.
5.

Perkiraan-Perkiraan Laporan Keuangan Bank


Adanya laporan keuangan disebabkan karena adnya transaksi keuangan yang

terjadi. Transaksi yang tersebut memiliki perkiraan. Perkiraan tersebut dikelompokkan


dalam 5 jenis, dengan saldo normalnnya masing-masing. Adapun perkiraan yang
dimaksud dapat ditunjukkan melalui tabel berikut (Ramli, 2005):
Jenis Perkiraan
Aktiva
Kewajiban
Modal
Pendapatan
Biaya

Saldo Normal
Debet
Kredit
Kredit
Kredit
Debet

Apabila terjadi saldo yang bertentangan dengan prinsip diatas dalam pembuatan
laporan keuangan berarti telah terjadi kesalahan dalam perencanaan keuangannya. Oleh
karena itu, ketika mengadakan pengawasan terhadap proses transaksi keuangan maka

dianut sistem pencatatan double entry. Berdasarkan 5 jenis perkiraan tersebut, maka
dapat dilakukan pengontrolan, dapat ditunjukkan pada tabel sebagai berikut (Ramli,
2005):
Jenis Perkiraan
Aktiva
Kewajiban
Modal
Pendapatan
Biaya

Penambahan
Debet
Kredit
Kredit
Kredit
Debet

Pengurangan
Kredit
Debet
Debet
Debet
Kredit

Sementara mengenai perkiraan administrasi khususnya untuk perkiraan komitmen


dan kontijensi menggunakan sistem pencatatan single entry, perkiraan ini tidak
mempengaruhi neraca ataupun rugi laba.
6.

Komponen-Komponen dalam Laporan Keuangan Bank


Laporan keuangan bank berisikan komponen-komponen sebagai berikut:
1. Neraca
a) Komponen Aktiva
a. Kas
Seluruh jumlah uang tunai yg dimiliki oleh bank,baik dalam bentuk uang
kertas maupun uang logam
b. Giro Bank Indonesia
Simpanan bank di Bank Indonesia dalam bentuk rekening giro
b) Komponen Pasiva
a. Giro
Simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat dengan menggunakan perintah pembayaran,cek,bylet giro atau
dipersamakan dengan itu
b. Kewajiban Segera
Semua kewajiban nasabah yang dapat ditagih sewaktu-waktu dan harus
segera dibayar.
c. Tabungan
Simpanan pihak ketiga pada Bank yang pencariannya dapat dilakukan
berdasarkan persyaratan bank

d. Deposito
Simpanan pihak ketiga pada bank yang pencairannya dilakukan
berdasarkan jangka waktu yang telah disepakati deposan bank
e. Sertifikat Deposito
Simpanan

pihak

ketiga

pada

bank

yang

bukti

simpanannya

diperjualbelikan
f. Pinjaman yang diterima
Fasilitas pinjaman yang diterima oleh bank dari lembaga bank dan non
bank
g. Antar bank Pasiva
Kewajiban bank kepada Bank lain di indonesia
h. Rupa-rupa Pasiva
Saldo rekening pasiva yang dapat diselesaikan pada hari yang
bersangkutan.
c) Komponen modal
a. Modal disetor, Jumlah modal yang telah disetor oleh pemegang saham
b. Cadangan, cadangan yang ditujukan untuk penambahan modal
c. Laba Tahun Lalu,sisa laba tahun lalu yang tidak dibagikan pemegang
saham
d. Laba Tahun Berjalan, Laba yang diperoleh selama tahun berjalan
2. Laba Rugi
a) Pendapatan
a. Pendapatan Operasional
Pendapatan yang diterima bank dari hasil operasional bank, dapaun
pendapatan operasional bank yaitu:
1) Pendapatan bunga
2) Provisi Komisi kredit
b. Pendapatan operasional lainnya

Pendapatan yang diterima oleh bank selain pendapatan kredit operasional


bank,diantaranya:
1)
2)
3)
4)
5)

.Pendapatan valuta Asing


.Provisi dan Komisi selain kredit
.Pendapatan Sewa
Pendapatan Penjualan Aktiva tetap
Pendapatan Non-operasional

c. Komponen Biaya
a) Biaya operasional
Biaya yang dikeluarkan oleh bank untuk kegiatan operasionalnya bank,
antara lain:
a. Biaya bunga
1. Biaya yang dikeluarkan bank untuk membayar simpanan nasabah
atau

bank-bank

atau

lembaga-lembaga

non

bank

yang

menempatkan dananya pada bank,baik dalam rupiah ataupun


valuta asing.
b) Biaya operasional lainnya
Biaya yang dikeluarkan bank untuk membiayai kegiatan operasional
bank diluar bunga biaya.
a. Biaya asuransi
Biaya jaminan untuk pihak asuransi
b. Biaya Tenaga kerja
Biaya yang dikeluarkan pihak bank untuk tenaga kerja atau
karyawan bank
c. Biaya barang dan jasa
Biaya yang dikeluarkan untuk membayar sewa kepada pihak ketiga
(listrik)
d. Biaya sewa
Biaya yang

dikeluarkan untuk membayar pihak ketiga (sewa

gedung)
e. Biaya penyusutan
Biaya yang dibebani kepada sebagian nilai beli aktiva yang
disesuaikan dengan umur aktiva

f. Biaya Pajak
Biaya untuk pajak yang harus ditanggung oleh bank (pajak materai)
c) Biaya non-Operasional
Biaya yang digunakan oleh bank untuk membiayai kegiatan non
operasional. Adapun biaya non operasional, yaitu:
a. Biaya kerugian penjualan aktiva tetap
Biaya kerugian akibat penjualan aktiva tetap atau kehilanganb
inventaris bank
b. Biaya denda/penalty
Biaya yang dikeluarkan oleh bank untuk membayar denda karena
pelanggaran yang dilakukan bank
c. Biaya non operasional lainnya
Biaya yang dikeluarkan diluar perkiraan batas. (biaya sumbangan
sosial)
DAFTAR PUSTAKA
Darma,

Guna.
2010.
Akuntansi
Perbankan.
Artikel
Online.
http://banking.blog.gunadarma.ac.id/2010/03/04/akuntansi-perbankan-7/
(Diakses tanggal 12 September 2015)
Info
Ilmu.
2012.
Ruang
Lingkup
Perbankan.
Artikel
Online.
http://info4ilmu.blogspot.co.id/2012/04/ruang-lingkup-perbankan-pengertianbank.html (Diakses tanggal 12 September 2015)
PSAK 31.
. Artikel Online. https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/EDPSAK-31-Instrumen-Keuangan-Pengungkapan.pdf. (Diakses tanggal 13
September 2015)
Ramli Faud dan Rustan. 2005. Akuntansi Perbankan.Yogyakarta: Graha ilmu
Santoso. 1996.
. http://repository.unand.ac.id/21925/2/bab%201.pdf.
(Diakses tanggal 13 September 2015)

Anda mungkin juga menyukai