Di pagi tanggal 1 November 1979, selama perjalanan haji ke Mekkah. Tim investigasi
ditugaskan untuk menyelidiki kasus sakit perut dan diare yang dialami misi Kuwaiti medical
di holy masjid sebelum mengelilingi Kabah. Dia telah mempelajari bahwa kejadian yang
sama telah berkembang ke anggota misi. Pada malam ke Mina dia berinisiatif untuk
melakukan penyelidikan.
Tim investigasi telah menginterview beberapa anggota misi yang sakit untuk mengetahui
karakteristik yang sakit. Berdasarkan interview ini, tim secara cepat menyiapkan sebuah
kuesioner dan mengadakan interview dengan anggota misi. Total dari 66 kasus yang sakit
tadi diidentifikasi, 2 telah sakit di Kuwait sebelum dimulai perjalanan haji dan 64 telah
mengalami sakit sejak sore 31 Oktober.
Deskripsi perjalanan bayi
Misi Kuwait medical, terdiri dari anggota, menempuh perjalanan dengan bus dari
Kuwait ke Mekkah. Pada 30 Oktober 1979 semua anggota misi telah menginap di Mina. Pada
waktu matahari terbit 31 Oktober mereka telah berangkat ke Arafah, dimana pada pukul 8.00
a.m mereka telah minum teh dengan atau tanpa susu untuk minum pagi. Susu tadi telah
disiapkan segera sebelum dikonsumsi dengan mencampur bubuk susu dengan air panas. Sisa
hari mereka tadi telah digunakan untuk melaksanakan ibadah. Pada jam 2.00 p.m, makan
siang disajikan untuk semua anggota misi yang ingin makan. Makanan khas Kuwait terdiri
dari tiga jenis : nasi, daging dan saus tomat. Sebagian besar anggota misi mengkonsumsi
semua jenis makanan tai. Makan siang telah disiapkan di Mina pada 30 Oktober dan diantar
ke Arafah oleh truk pagi 31 Oktober. Pada waktu matahari terbit 31 Oktober anggota misi
kembali ke Mina.
Deskripsi klinis
Investigator mengidentifikasi total 66 kasus GE. Onset kasus tadi akut, ditandai
kebanyakan oleh diare dan nyeri perut. Nausea, vomitus dan darah dalam tinja terjadi tidak
sering. Tidak ada kasus pasien yang dilaporkan dengan demam. Semua pulih dalam 12-24
jam. Kira-kira 20% telah meminta pertolongan medis. Investigator tidak memperoleh
spesimen tinja untuk pemeriksaan.
Investigator menentukan bahwa 64 kasus mulai sakit selama perjalanan haji, semua yang
telah makan siang di Arafah pada pukul 2.00 p.m pun pada 31 Oktober. 15 anggota misi tidak
makan siang tidak ada yang sakit.
Pada tabel 1 informasi yang telah dikumpulkan oleh investigator. Dua anggota yang sakit
sebelum 31 Oktober telah dikeluarkan. 15 anggota yang tidak makan tidak termasuk dalam
tabel tersebut.
Makan siang yang tadi disajikan di Arafah pada pukul 2.00 p.m pada 31 Oktober.
Disiapkan pada pukul 10.00 p.m malam sebelum ke Mina. Makanan itu terdiri dari nasi
dimasak, sebongkah daging domba yang digoreng dengan minyak, dan saus tomat yang telah
disiapkan dari tomat segar yang diiris. Nasi yang telah dimasak tadi ditempatkan di dalam
dua pot besar dan daging dibagi diletakkan di atas pot. Saus tomat disimpan dalam pot ketiga.
Pot dilapisi dengan tutup logam dan ditempatkan didalam tempat terbuka diantara
beberapa batu dekat dapur sepanjang malam. Mereka beranggapan tidak ada yang akan
menjamah selama waktu itu. Pagi-pagi tanggal 31 oktober, pot-pot diantar oleh truk ke Mina
ke Arafah dimana makanan itu berada dalam truk sampai am 2.00 p.m. Temperatur di Arafah
pada waktu siang hari itu 35 C. Makanan tidak diinginkan dari persiapan waktu dikonsumsi.
Juru masak dan orang lain yang menolong mempersiapkan masalah tadi secara
intensif diinterview berkaitan dengan setiap kesakitan tadi sebelum atau pada waktu
persiapan. Semua orang yang diinterview menyangkal ada yang sakit dan telah mengetahui
tidak ada yang sakit diantara semua anggota yang menyiapkan makanan. Tidak ada spesimen
diperoleh dari juru masak untuk pemeriksaan laboratorium.
Anda sebagai dokter dalam tim tersebut, diminta untuk melakukan investigasi kasus ini.
Pertanyaan :
1. Apakah ini KLB ?
2. Buatlah langkah-langkah investigasi wabah pada kasus ini?
3. Buat kurva epidemiologi pada kasus ini secara deskriptif.
Id #
Age
Se
x
Onset of
Illness
Date
Hour
Rice
Foods
Meat TS*
Sign/Symptom*
C
BS N V
31
36 M
77
28 M
81
33 M
86
29 M
15
38 M
17
48 M
18
35 M
35
30 M
88
27 M
76
29 M
71
1
27
28
29
30
50
59
67
72
73
60
61
51
52
58
22
25
32
38
79
80
37
65
66
87
89
90
50
39
36
44
48
35
29
51
40
58
28
31
38
32
37
30
35
30
50
26
29
28
30
34
45
41
43
43
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
Oct,3
1
Oct,3
1
Oct,3
1
Oct,3
1
Oct,3
1
Oct,3
1
Oct,3
1
Oct,3
1
Oct,3
1
Oct,3
1
Oct,3
1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
5
p.m.
5
p.m.
10
p.m.
10
p.m.
10
p.m.
10
p.m.
10
p.m.
11
p.m
11
p.m
11
p.m
12
p.m.
1 a.m.
1 a.m.
1 a.m.
1 a.m.
2 a.m.
2 a.m.
2 a.m.
2 a.m.
3 a.m.
3 a.m.
3 a.m.
3 a.m.
3 a.m.
3 a.m.
3 a.m.
3 a.m.
3 a.m.
3 a.m.
3 a.m.
3 a.m.
3 a.m.
4 a.m.
4 a.m.
4 a.m.
4 a.m.
4 a.m.
4 a.m.
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
BS
BS
C
C
C
C
C
C
C
BS
V
N
BS
C
C
C
BS
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
BS
91
92
70
2
21
40
78
82
83
84
14
16
93
94
33
34
85
43
69
38
37
31
34
38
38
27
39
40
34
52
40
30
39
55
28
38
38
30
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
Nov,1
30 F
Nov,1
45 F
Nov,1
29 F
Nov,1
12
22 F
Nov,1
74
44 M
Nov,1
75
45 M
Nov,1
95
6
7
8
9
10
11
13
19
20
23
24
26
36
39
41
40
38
52
35
27
40
40
50
38
38
29
27
47
60
27
30
Nov,1
Well
Well
Well
Well
Well
Well
Well
Well
Well
Well
Well
Well
Well
Well
Well
M
F
F
F
F
F
F
M
M
M
M
M
M
M
M
M
4 a.m.
4 a.m.
5 a.m.
5 a.m.
5 a.m.
5 a.m.
5 a.m.
5 a.m.
5 a.m.
5 a.m.
6 a.m.
6 a.m.
6 a.m.
6 a.m.
7 a.m.
7 a.m.
7 a.m.
9 a.m.
9 a.m.
10
a.m.
10
a.m.
1
p.m.
2
p.m.
2
p.m.
5
p.m.
11
p.m
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
C
C
C
C
C
BS
C
C
C
C
C
C
C
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
C
C
C
C
C
C
BS
C
42
44
45
46
47
48
49
53
54
55
56
57
62
63
64
68
38
50
27
31
46
38
36
36
27
40
30
25
50
44
47
31
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
Well
Well
Well
Well
Well
Well
Well
Well
Well
Well
Well
Well
Well
Well
Well
Well
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
I. Klarifikasi Istilah
1.Diare
2.Naussea
1.dari 112 anggota misi kuwait terdapat 66 orang mengalami sakit perut dan diare. Dengan
rincian 64 anggota yang sakit setelah perjalanan, 2 orang yang sakit sebelum perjalanan,
sedangkan 46 orang sehat.
2.Riwayat makan selama perjalanan
31 oktober 8.00 AM : minum teh dengan atau tanpa susu
31 oktober 2.00 PM : makanan khas kuwait (nasi,daging, saus tomat)
3.Makanan disiapkan pada 30 oktober 10.00pm, pagi 31 oktober, makanan diantar dari minah
ke arafah tanpa pendinginan
4.
7.
Bagaimana kesimpulan yang didapat dari kasus ini? Memperbaiki hipotesis dan
8.
9.
IV. Hipotesis
V. Sintesis
1. Investigasi Wabah
Wabah adalah kejadian terjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat
yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari keadaan yang lazim pada
waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.
Kriteria kejadian luar biasa (KLB) menurut Kep.Dirjen P2M PL DEPKES RI
NO.451/91
7
1.
Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
2.
Peningkatan kejadian penyakit atau kematian terus menerus selama 3 tahun waktu
berturut-turu menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)
3.
4.
Case fatality Rate (CFR) dari suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu
menunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibandingkan dengan CFR dari periode
sebelumnya.
5.
Keracunan makanan
Keracunan pestisida
Dalam menentukan outbreak perlu batasan yang jelas tentang komunitas, daerah, dan
waktu terjadinya peningkatan kasus. Untuk dapat dikatakan outbreak/ epidemi, jumlah kasus
tidak harus luar biasa banyak dalam arti absolut, melainkan luar biasa banyak dalam arti
relatif, ketika dibandingkan dengan insidensi biasa pada masa yang lalu, disebut tingkat
endemis. Segelintir kasus bisa merupakan epidemi jika muncul pada kelompok, tempat, dan
waktu yang tidak biasa.
Hakikatnya outbreak merupakan deviasi (penyimpangan) dari keadaan rata-rata
insidensi yang konstan dan melebihi ekspektasi normal. Karena itu outbreak ditentukan
dengan cara membandingkan jumlah kasus sekarang dengan rata-rata jumlah kasus dan
variasinya di masa lalu (minggu, bulan, kuartal, tahun). Besar deviasi yang masih berada
dalam ekspektasi normal bersifat arbitrer, tergantung dari tingkat keseriusan dampak yang
diakibatkan bagi kesehatan masyarakat di masa yang lalu.
Sumber data kasus untuk menenetukan terjadinya outbreak: (1) Catatan surveilans
dinas kesehatan; (2) Catatan morbiditas dan mortalitas di rumah sakit; (3) Catatan morbiditas
dan mortalitas di puskesmas; (4) Catatan praktik dokter, bidan, perawat; (5) Catatan
morbiditas upaya kesehatan sekolah (UKS).
Pada kasus, dari 110 anggota misi yang tidak mengalami tanda dan gejala GE
sebelum perjalanan haji, 64 orang atau sebanyak 58,2% mengalami tanda dan gejala GE
selama perjalanan haji. Kejadian ini bisa dikatakan KLB jika persentase rata-rata kejadian
yang sama (kasus GE) di masa lalu kurang dari angka tersebut.
Klasifikasi kasus bersifat dinamis, bisa berubah dan direvisi selama investigasi seiring
dengan adanya tambahan informasi baru tentang sumber, modus transmisi, agen etiologi.
Tabel distribusi gejala dan tanda GE pada kasus
Gejala dan tanda
Jumlah Kasus
10
Percent
Diare
62
96,9
Nyeri abdomen
52
81,3
50
78,1
12,5
6,25
6,25
Nausea
3,1
Vomitus
3,1
Demam
Definisi kasus:
Klinis: kejadian akut berupa nyeri abdomen dan/ atau diare
Waktu: kejadian atau onset sesudah 31 Oktober sebelum 2 November
Tempat/ orang: anggota misi Kuwait Medical dalam perjalanan ke Mekkah
Tabel Food Specific Attack Rate
Jenis
makanan
yang
disajikan
Nasi
Daging
Saus
tomat
31
25
26
93
88
76
66.7%
71.6%
79.7%
0
6
5
2
7
19
100%
14.3%
68.4%
12
Inkubasi
Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Range
14.06
13.50
13
4.979
30
= 14 2*5
= 14 10
= 4 24 jam
Artinya 95% kita percaya bahwa
periode inkubasi antara 4-24 jam
14
a. Bacillus cereus
Masa inkubasi: Sindrom diare: 816 jam, Sindrom emetik: 15 jam.
Cara penularan dan Konsumsi makanan yang disimpan pada suhu contoh
makanan yang ruangan setelah dimasak sehingga terlibat dalam KLB
memungkinkan pertumbuhan spora bakteri dan produksi toksin. Banyak KLB
penyakit (khususnya sindrom emetik) berkaitan dengan nasi matang atau nasi
goreng yang disimpan pada suhu ruangan.
b. Clostridium perfringens
Masa inkubasi 824 jam.
Cara penularan dan penyakit ini biasanya disebabkan oleh daging , contoh
makanan unggas dan daging matang yang mengalami terlibat dalam KLB timetemperature abuse (yaitu menyimpan makanan dengan kondisi waktu/suhu yang
memungkinkan proliferasi bakteri atau yang tidak cukup untuk mengurangi
kontaminan sampai kadar yang aman). Daging matang itu biasanya dibiarkan
terlalu lama pada suhu kamar agar dingin sebelum disimpan, atau pendinginannya
kurang adekuat. Keadaan ini memungkinkan spora yang bertahan untuk bertunas
15
dan tumbuh sampai menghasilkan sel vegetatif dalam jumlah yang banyak. Jika
makanan ini sebelum dikonsumsi tidak dipanaskan lagi dengan suhu yang cukup
tinggi untuk membunuh sel vegetatif itu, orang yang mengkonsumsinya akan
jatuh sakit. Contoh makanan yang terlibat meliputi daging dan unggas (yang
direbus atau dikukus).
-
Menurut orang: dari 112 orang, yang terserang Gastroenteritis (KLB) sebanyak 64
orang (53%)
Menurut tempat: di Arafah setelah tanggal makan siang
Crosstabs
1.Daging dengan diare
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
daging * diare
Missing
Percent
95
100.0%
Total
Percent
0
Percent
0.0%
95
100.0%
diare
6
Expected Count
2.4
4.6
7.0
Count
27
61
88
30.6
57.4
88.0
33
62
95
33.0
62.0
95.0
Expected Count
Count
Total
Total
Expected Count
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
sided)
sided)
sided)
.003
6.405
.011
8.451
.004
8.662
b
.007
8.571
.003
95
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.43.
b. Computed only for a 2x2 table
.007
Missing
Percent
95
Total
Percent
100.0%
Percent
0.0%
95
100.0%
Total
tidak diare
tidak makan nasi
nasi
makan nasi
Count
Expected Count
.7
1.3
2.0
Count
32
61
93
32.3
60.7
93.0
33
62
95
33.0
62.0
95.0
Expected Count
Count
Total
diare
Expected Count
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
df
sided)
sided)
sided)
.210a
.647
.000
1.000
.200
.655
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
1.000
Linear-by-Linear Association
.208
N of Valid Cases
.649
95
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .69.
b. Computed only for a 2x2 table
Missing
Percent
95
100.0%
Total
Percent
0
0.0%
18
Percent
95
100.0%
.576
diare
tidak diare
Count
diare
6
12
18
Expected Count
6.3
11.7
18.0
Count
27
50
77
26.7
50.3
77.0
33
62
95
33.0
62.0
95.0
Expected Count
Count
Total
Total
Expected Count
Chi-Square Tests
Value
df
sided)
sided)
sided)
Pearson Chi-Square
.019a
.890
Continuity Correctionb
.000
1.000
Likelihood Ratio
.019
.889
1.000
.019
N of Valid Cases
.561
.890
95
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.25.
b. Computed only for a 2x2 table
Interpretasi hasil :
a. Daging dengan diare
Pada table 2x2 ini tidak layak diuji dengan chisquare karena sel yang nilai
expectednya kurang dari 5 ada 50% sehingga menggunakan alternativenya yaitu uji
fisher. Nilai significancynya adalah 0,007 untuk 2 sided dan 0,007 untuk 1 sided.
Karena nilai p<0,05 maka dapat diambil kesimpulan ada hubungan antara
makan daging dengan diare
b. Nasi dengan diare
Pada table 2x2 ini tidak layak diuji dengan chisquare karena sel yang nilai
expectednya kurang dari 5 ada 50% sehingga menggunakan alternativenya yaitu uji
fisher. Nilai significancynya adalah 1.000 untuk 2 sided dan 0,576 untuk 1 sided.
Karena nilai p>0,05 maka dapat diambil kesimpulan tidak ada hubungan antara
makan nasi dengan diare
19
Sesudah mengumpulkan spesimen (daging, nasi, dan saus tomat) untuk analisis
laboratorium, musnahkan sisa makanan untuk mencegah mengkonsumsi makanan
tersebut.
Cegah terulangnya peristiwa yang sama dimasa yang akan datang dengan program
yang telah disusun dan disepakati untuk diedukasi kepada pihak yang terkait dan
bertanggung jawab dalam proses penyediaan makanan tersebut.
o Didik penjamah makanan dengan teknik yang benar, penekanan pada
hubungan suhu-waktu.
o Syaratkan peralatan yang penting untuk masak dengan benar, pendingin,
penyajian dan penyimpanan makanan.
o Jika dapat diaplikasikan, hilangkan sumber-sumber yang mungkin bisa
mengkontaminasi makanan.
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan
memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Menurut WHO,
yang dimaksud makanan adalah : FOOD INCLUDE ALL SUBSTANCES, WHETHER IN A
NATURAL STATE OR IN A MANUFACTURED OR PREPAREDFORM, WICH ARE PART OF
HUMAN DIET.
makanan RS perlu penyimpanan yang baik, mengingat sifat bahan makanan yang berbedabeda dan dapat membusuk, sehingga kualitasnya dapat terjaga. Cara penyimpanan yang
memenuhi syarat hgiene sanitasi makanan adalah sebagai berikut:
-
Barang-barang agar disusun dengan baik sehingga mudah diambil, tidak memberi
kesempatan serangga atau tikus untuk bersarang, terhindar dari lalat/tikus dan
untuk produk yang mudah busuk atau rusak agar disimpan pada suhu yang dingin.
Proses pengolahan
Pada proses / cara pengolahan makanan ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian
Yaitu:
1. Tempat pengolahan makanan
Tempat pengolahan makanan adalah suatu tempat dimana makanan diolah, tempat
pengolahan ini sering disebut dapur. Dapur mempunyai peranan yang penting dalam proses
pengolahan makanan, karena itu kebersihan dapur dan lingkungan sekitarnya harus selalu
terjaga dan diperhatikan. Dapur yang baik harus memenuhi persyaratan sanitasi.
Pencemaran
kembali produk pangan yang sudah bermutu dan aman ini oelh cemaran-cemaran fisik,
kimia atau biologis disebut pencemaran silang atau kontaminasi silang.
Kontaminasi silang sangat merugikan dihitung dari segi waktu dan biaya, karena
upaya yang telah diberikan untuk membuat produk pangan menjadi mubazir sebab produk
pangan tidak dapat dipasarkan karena rusak. Yang lebih merugikan adalah jika produk
pangan yangterkontaminasi silang telah terlanjur dijual dan menimbulkan keracunan pada
24
konsumen. Jika ini terjadi, mungkin saja industri pangan yang membuat produk pangan
tersebut dapat dituntut ke pengadilan.
Cara Terjadinya Kontaminasi Silang
Kontaminasi silang dapat terjadi karena pencemaran melalui air atau udara yang kotor,
karena adanya kontak antara pangan dengan karyawan atau peralatan yang kotor, dan karena
pencemaran lainnya. Berikut adalah kontaminasi silang yang sering terjadi di sarana industri
kecil pangan.
Produk pangan yang sudah diolah tercemar kembali oleh cemaran dari bahan
mentah yang masih kotor. Ini dapat terjadi karena produk pangan yang telah diolah
diletakkan di dekat bahan mentah yang masih kotor.
Produk pangan yang tercemar kembali oleh cemaran dari meisn dan peralatan yang
masih kotor, ini tejadi kalau peralatan yang masih kotor atau wadah-wadah yang
belum dibersihkan diletakkan berserakan bercampur dengan produk pangan yang
sudah diolah.
Produk pangan tecemar kembali oleh cemaran dari karyawan yang sedang bekerja.
Ini terjadi kalau produk pangan yang sudah diolah diletakkan di tempat
sembarangan sehingga karyawabyang tidak bertanggung jawab terhadap produk
pangan (misalnya karyawan bengkel) dapat mencemari produk pangan yang
bersangkutan.
Produk pangan tercemar kembali oleh cemaran dari meja kerja dan lingkungannya
masih kotor.
Produk pangan tercemar kembali oleh cemaran dari kemasan yang masih kotor.
Cara Menghindari Kontaminasi Silang
Jauhkan produk pangan yang sudah diolah dari bahan mentah atau bahan-bahan
Jangan memegang pangan dengan tangan telanjang, gunakan penjepit atau sendok.
Jika harus dipegang gunakan kantong plastik, plastik bersih sebagai sarung tangan.
perendaman sedikitnya 1/2 menit dalam air panas yang bersih dengan suhu 170oF
atau
perendaman sedikitnya 1 menit di dalam air bersih yang mengandung 50/1 juta
bagian hipoklorin pada suhu 75oF atau
3. Temperatur untuk pencucian dan sucihama secara mekanikal harus sedikitnya pada
140oF untuk mencuci dan 160oF untuk merendam dan 180oFuntuk perendaman
terakhir.
4. Membersihkan dan mencuci alat makan perak harus dengan alat, termasuk dalam
pembukusan baki perak
5. Membersihkan dan mencuci gelas, npiring dan mangkok dengan alat, tanpa
menyentuh bagian dalam atau permukaan yg tersentuh mulut konsumen alat tsb
6. Alat makan dan peralatan yang sdh dibersihkan dan dicuci disimpan di atas lantai 6
inchi dengan keadaan bersih, kering, aman dari kontaminasi debu dll
7. Alat makan harus diangin-anginkan atau ditiriskan sebelum disimpan atau disimpan
dalam posisi dapat mengering sendiri
8. Gelas dan cup disimpan dlm keadaan terbalik/tengkurap
9. Peralatan dari perak harus disimpan sedemikian rupa dengan pegangan mengarah
pada pengguna.
Hal lain yang harus diperhatikan dalam penyajian :
Suhu makanan yang disajikan harus sesuai dengan sifat makanan yang diinginkan
saat dikonsumsi (soup-hangat, puding-dingin, dsb)
27
DAFTAR PUSTAKA
CDC. 2011. Clostridium perfringens Gastroenteritis Associated with Corned Beef Served
at St. Patrick's Day Meals -- Ohio and Virginia, 1993. 2004.
(http://www.cdc.gov/foodborneburden/clostridium-perfringens.html )
28