PENGENALAN NIAS
arti manusia. Pulau Nias kadang disebut juga sebagai Tan Niha , dimana
kata tan bermakna tanah.
Nias terkenal di dunia dengan budaya batu dan selancarnya. Salah satu yang
tersohor dari atraksi budaya batu ini adalahlompat batu, yaitu pemuda lokal
setempat melompati sebuah dinding batu setinggi 2 meter. Sebagai lokasi
selancar dunia, Pulau Nias sebanding dengan Hawaii dengan kepemilikan
ombak besar yang memikat penghobinya. Pulau Nias juga sempat menjadi
tuan rumah Indonesian Open Surfing Championship yang berlokasi di Pantai
Lagundri.
Fahombe atau tradisi lompat batu di Pulau Nias lahir dari kebiasaan berperang
antardesa masyarakat Pulau Nias. Tradisi tersebut dahulu dikhususkan sebagai
persiapan perang dimana setiap desa biasanya membentengi diri dengan pagar
bambu setinggi dua meter sehingga para pria desa dilatih untuk bisa melompati
pagar tersebut melalui latihan melompati batu. Ini juga sekaligus sebagai sarana uji
keberanian dan kedewasaan seorang anak laki-laki di Pulau Nias.
Nias merupakan tanah kuno. Tidak ada yang tahu persis sudah berapa lama
masyarakat aslinya hidup di sini. Menurut legenda setempat, kehidupan di Pulau
Nias berasal dari Sungai Gomo dimana menjadi mula keturunan 6 dewa dan
peradaban manusia. Oleh karena itu, masyarkat Nias menyebut diri mereka ono
niha atau anak masyarakat. Persebaran masyarakat dimulai dari Nias Tengah
kemudian berpindah ke Utara dan Selatan dengan mengembangkan bahasa, adat
istiadat dan seninya masing-masing. Diperkirakan manusia di Pulau Nias saudah
ada sejak 30.000 tahun lampau.
petani. Mereka menanam ubi, jagung dan talas untuk memenui kebutuhan
hidupnya. Hewan babi selain menjadi hewan ternak juga menunjukan status
seseorang karena semakin banyak seseorang memiliki babi maka semakin tinggi
pula kedudukannya dalam masyarakat desa.
Pulau Nias bukan tanpa catatan sejarah karena sesungguhnya pulau mengagumkan
ini pernah masuk catatan pedagang China, Portugis dan Arab. Dahulu Pulau Nias
dikenal sebagai asal diperolehnya para budak yang kemudian diperjualbelikan oleh
Kerajaan Aceh, pedagang Portugis, dan pedagang Belanda. Bahkan, hingga abad ke19 Nias masih dikenal dunia luar sebagai lokasi perdagangan budak.
Pemerintah Hindia Belanda menguasai Pulai Nias tahun 1825. Meskipun sebenarnya
sebelum itu pulau ini telah berhubungan dengan dunia luar tetapi kebudayaan
tradisional tetap utuh secara menakjubkan.
http://www.indonesia.travel/id/destination/730/pulau-nias