Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Manusia Sebagai Makhluk Individu dan


Makhluk Sosial

ma

Disusun untuk memenuhi tugas Ilmu Sosial Budaya


Dasar
Program Studi Diploma III Teknik Kimia
Disusun oleh :

1. Adisti Putri I

21030111060071

2.

PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah
Ditinjau dari segi usianya, Ilmu Sosial Budaya sekarang ini memiliki
sedikit

perubahan

dibandingkan

yang

terdahulu.

Dengan

adanya

perkembangan modern, mata kuliah ini semakin diperlukan khususnya


sebagai calon SKM. Ilmu sosial budaya mengajarkan tentang kehidupan
manusia sebagai makhluk individu dan sosial. Tentunya mengkaji hal ini
lebih mendalam akan memberikan dampak positif agar dapat menempatkan
diri sebagai individu dan makhluk sosial yang bermasyarakat.
Dengan demikian dalam materi kuliah ini dapat kita ketahui, diantaranya
manusia sebagai makhluk budaya, manusia sebagai makhluk yang kompleks,
mengetahui dan mengenal manusia, serta berkomunikasi dengan manusia
lain. Sebab berkembangnya Ilmu Sosial Budaya itu terletak pada tujuan apa
yang dapat di pelajari ke masa depannya.
Manusia sebagai makhluk individu merupakan perpaduan antara faktor
fenotip dan genotip yang mempunyai ciri khas dan dapat kita sebut dengan
kepribadian. Manusia sebagai makhluk sosial hidup bersama demi memenuhi
kebutuhan jasmaniah dan rohaniah.
Mempelajari makalah ini merupakan salah satu sarana dalam tata
kehidupan untuk menghadapi perbedaan yang timbul antara manusia sebagai
makhluk

individu

dan

makhluk

sosial.

Serta

dapat

mengetahui

pengembangan yang terjadi di dalam kehidupan makhluk individu dan


makhluk sosial.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial?

b. Apakah perbedaan antara manusia sebagai makhluk individu dan sosial?


c. Bagaimanakah pengembangan manusia sebagai makhluk individu dan
sosial?
1.3 Tujuan
a. Menganalisis pengertian manusia sebagai makhluk individu dan sosial.
b. Menganalisis perbedaan antara manusia sebagai makhluk individu dan
sosial.
c. Memahami pengembangan manusia sebagai makhluk individu dan sosial.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial
a. Manusia Sebagai Makhluk Individu
Dalam Bahasa Inggris individu berasal dari kata in dan devided.
Artinya in adalah salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan
devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu
kesatuan.
Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti
yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk
menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas. Wilhelm
Wundt (2000): individu merupakan suatu kesatuan yang berkegiatan
secara keseluruhan. Contohnya: ketika sedang melakukan pengamatan
seluruh fisik mental kita bekerja.
Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip
yang mempunyai ciri khas dan dapat kita sebut dengan kepribadian.
Setiap manusia mempunyai keunikan, kepribadian dan ciri khas tersendiri,
tidak ada manusia yang persis sama. Secara psikologis, semua manusia
memiliki hasrat utk memenuhi segala kebutuhannya, ini adalah sifat yang
sangat manusiawi.
b. Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia
selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Manusia dikatakan sebagai
makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan
kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga
tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah
manusia. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia harus melakukan
interaksi sosial. Interaksi sosial adalah proses sosial yang dilakukan oleh
manusia sejak lahir sampai dewasa.
2.2 Perbedaan Manusia Sebagai Individu dan Sosial

No
1

Makhluk Individu
Timbul

dengan

Terdapat

unsur

Makhluk Sosial

sendirinya. Ada dorongan dan kebutuhan


jasmani

dan untuk

berhubungan

(interaksi)

rohani, unsur fisik dan psikis, dengan orang lain, menyatukan

unsur raga dan jiwa

antara

diri

pribadi

Berorientasi pada kebebasan diri

lingkungannya
Memerlukan sesamanya

sendiri.

bekerjasama

dalam

dengan
untuk

hidupnya,

manusia memerlukan sesamanya


3

4
5

Memiliki keunikan dan ciri khas

untuk berbagi.
Menyatukan beberapa keunikan

tersendiri setiap individu

menuju suatu kecocokan dalam

Tidak berbagi

bersosial.
Cenderung berbagi dan mengikuti

Diri sendiri yang akan memimpin

masyarakat
Berlaku aturan, nilai-nilai dan

kemana ia harus berlaku

norma yang mengikat

Manusia dikenal sebagai makhluk sosial karena mereka tidak akan dapat
bertahan hidup tanpa bantuan dari orang lain. Mereka selalu saling
membutuhkan dengan sesamanya. Namun manusia memiliki sisi lain dimana
mereka bisa menjadi sangat individual. Manusia sebagai makhluk individu
adalah pada dasarnya terlahir sebagai individu yang memiliki kebebasan
dalam menggerakkan apa yang ada pada dirinya. Walaupun begitu, mereka
harus dapat menempatkan diri pada segala situasi serta aspek salam
kehidupan mereka. Karena bila tidak, maka mereka tidak akan bisa
menciptakan keselarasan dan keseimbangan antara diri mereka sendiri
dengan lingkungan sekitar.

2.3 Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial


a. Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Individu

Sebagai makhluk individu, manusia harus memiliki kesadaran diri


yang dimulai dari kesadaran pribadi di antara segala kesadaran terhadap
segala sesuatu. Kesadaran diri tersebut meliputi kesadaran diri di antara
realita, self-respect, self-narcisme, egoisme, martabat kepribadian,
perbedaan dan persamaan dengan pribadi lain, khususnya kesadaran akan
potensi-potensi pribadi yang menjadi dasar bagi self-realisation.
Manusia yang biasa dikenal dengan Homo sapiens memiliki akal
pikiran yang dapat digunakan untuk berpikir dan berlaku bijaksana.
Dengan akal tersebut, manusia dapat mengembangkan potensi-potensi
yang ada di dalam dirinya seperti, karya, cipta, dan karsa. Dengan
pengembangan potensi yang ada, manusia mampu mengembangkan
dirinya sebagai manusia seutuhnya yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang
paling sempurna.
Sebagai makhluk individu manusia mempunyai suatu potensi yang
akan berkembang jika disertai dengan pendidikan. Melalui pendidikan,
manusia dapat menggali dan mengoptimalkan segala potensi yang ada
pada dirinya. Melalui pendidikan pula manusia dapat mengembangkan ide
yang ada dalam pikirannya dan menerapkannya dalam kehidupan seharihari yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri.
b. Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai
warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup
dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung
konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif
dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia
bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap
pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan
bersama Oleh karena itu, dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

Pada zaman modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian yang
tidak mungkin dibuat sendiri.
Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang
khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan
salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant
mengatakan, "manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan".
Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa di
samping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah,
manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani.

BAB III

STUDI KASUS
3.1 Kasus
PSK Lokalisasi Sunan Kuning Terindikasi Positif HIV/AIDS
LENSAINDONESIA.COM:

Selama

Januari-April

2013,

telah

ditemukan Pekerja Seks Komersial (PSK) di wilayah Kota Semarang positif


terjangkit inveksi HIV/AIDS. Temuan itu merupakan kasus yang segera
diantisipasi karena bisa diperkirakan akan terus meningkat.
Direktur LSM Griya Asa, dr. Bambang Darmawan, dalam
keterangannya menyatakan temuan kasus PSK positif HIV/AIDS itu terjadi
pada PSK di kawasan Argorejo, Sunan Kuning, Semarang. Lebih lanjut
Bambang menambahkan jumlah kasus PSK terinveksi HIV/AIDS dari tahun
ke tahun di Kota Semarang semakin meningkat. Tahun 2012 tercatat ada 13
PSK yang positif HIV/AIDS. Sementara di tahun 2009-2011 terjadi
akumulasi jumlah penderita terinveksi ada sekitar 35 kasus, terangnya.
Bambang melanjutkan beberapa PSK yang terinveksi positif HIV/AIDS
diakuinya masih tetap melakukan operasi dan aktif menjadi PSK. Kami tidak
bisa melarang mereka (PSK) berhenti beroperasi. Kami hanya bisa
mendampingi untuk menekan penularan Virus tersebut, tukasnya.
Selain pendampingan rutin, pihaknya juga melakukan pemeriksaan
rutin dan sosialisasi PSK terhadap kewajiban penggunaan kondom. Langkah
ini

diharapkan

meminimalisir

pencegahan

penularan

HIV/AIDS,

sambungnya.
Sementara itu, dr.Yoga Yulianto, Ketua Perkumpulan Keluarga
Berencana Indonesia (PKBI) Semarang menyatakan banyak faktor penyebab
penularan HIV/AIDS, dan harus dicegah terkait sistem penularan penyakit
ini. Dalam catatannya, selain melalui PSK, pihaknya menemukan justru
penularan penyakit ini berasal dari pasangan yang merupakan penyebab
utama menjangkitnya penyakit HIV/AIDS. Terbukti angka kasus ibu hamil
terinfeksi penyakit HIV /AIDS di Kota Semarang semakin tinggi. Penyebab
utamanya justru dari pasangan yang suka jajan, terangnya. Pada tahun 2011,
lanjutnya tercatat ada 13 ibu hamil yang ditemukan terinfeksi penyakit ini.

Justru di tahun 2012 semakin meningkat, dengan jumlah ibu hamil yang
terinfeksi mencapai 28 orang, tutupnya.
Sumber:www.lensaindonesia.com/2013/04/27/psk-lokalisasi-sunankuning-terindikasi-positif-HIV/AIDS.html
3.2 Analisa 5W+1H :

What
Who
When
Where
Why

How

: PSK di lokalisasi Sunan Kuning terindikasi positif HIV/AIDS


: Pekerja Seks Komersial (PSK)
: Selama Januari-April 2013
: Di kawasan Argorejo, Sunan Kuning, Semarang
: Beberapa PSK di Sunan Kuning terjangkit virus HIV/AIDS yang
penularannya disebabkan karena pasangan yang berkunjung ke
lokalisasi yang sebelumnya telah terjangkit virus HIV/AIDS.
: Kejadian ini bermula karena beberapa pengunjung lokalisasi yang

terjangkit
virus HIV/AIDS selain itu karena kurangnya sosialisasi PSK
terhadap kewajiban penggunaan kondom untuk meminimalisir
pencegahan penularan HIV/AIDS.
Sunan Kuning adalah sebuah lokalisasi WTS di Kota Semarang, Jawa
Tengah. Terletak di dekat Pelabuhan Tanjung Mas dan Bandara Ahmad Yani
terletak di desa kalibanteng kulon. Di tempat ini tidak asing lagi khususnya warga
jawa tengah. Karena di tempat ini terdapat banyak wanita untuk menawarkan
surga dunia. Pekerja seks komersial itu sendiri baik dan tidak baiknya dapat
dilihat dari banyak sudut. Apabila dilihat dari sudut agama, adat-istiadat dan
masyarakat secara umum maka dapat dikatakan hal tersebut ataupun pekerjaan
tersebut tidak baik, merupakan bagian dari dosa dan kejahatan, tetapi kalau kita
lihat dari pekerja itu sendiri akan dapat dikatakan bahwa menurut mereka itu
merupakan yang terbaik bagi mereka walaupun ada sebagian kecil juga merasa itu
bukan yang terbaik bagi mereka.

Faktor yang menyebabkan Pekerja Seks

Komersial (PSK) melakukan pekerjaan yang tidak halal ini karena tekanan
ekonomi dan kurangnya pendidikan atau intelegensi yang baik. Namun mereka
tidak memikirkan dampak yang ditimbulkan dari pekerjaan yang mereka lakukan.
Salah satunya adalah tertularnya virus HIV/AIDS dari para tamu yang berkunjung
ke Sunan Kuning ini.

3.3 Analisis Hubungan Kasus dengan Teori

Analisis Sebagai Makhluk Individu


Para PSK sangat membutuhkan uang untuk hidup. Sehingga dia
bekerja untuk mendapatkan uang. Namun cara mendapatkannya yang
salah dan tidak halal, dengan menjadi PSK. Apalagi PSK yang telah
terjangkit virus HIV/AIDS, dia tidak peduli dengan mereka yang menjadi
korbannya. Dia tetap menjalani profesinya demi kepentingannya sebagai
makhluk individu yang membutuhkan makan untuk tetap hidup.

Analisis Sebagai Makhluk Sosial


Kemungkinan para PSK terjerumus dalam pekerjaan ini karena ada
kesenjangan social antara dirinya dengan masyarakat di sekitarnya.
Mereka sudah mempunyai pekerjaan lain namun belum mencukupi
kebutuhan dan keinginannya sehingga belum puas juga karena tidak bisa
membeli barang-barang perhiasan yang bagus dan mahal. Sehingga
mereka membentuk suatu komunitas yang di dalamnya berisi orangorang yang tidak jauh berbeda dengan latar belakang kehidupannya.

3.4 Saran
Untuk mencegah tertularnya virus HIV/AIDS dan semakin banyaknya para
PSK, maka ada beberapa saran dari kami:

Di bidang kesehatan, dalam waktu seminggu sekali, setiap PSK yang


berada di lokalisasi Sunan Kuning sebaiknya menjalani pemeriksaan rutin
kesehatan untuk memastikan sang PSK apakah dalam melayani tamutamunya menggunakan kondom atau tidak sehingga dapat menekan
terjadinya proses penularan penyakit kelamin atau Penyakit Seks Menular

(PSM) terutama virus HIV/AIDS yang ditularkan oleh tamu-tamunya.


secara rutin sebulan sekali menjalani pemeriksaan untuk diambil sampel
darahnya oleh petugas Rumah Sakit. Sampel darah itu akan dibawa ke
laboraturium untuk diteliti apakah kandungan darahnya positif mengidap
penyakit seks menular ataupun virus HIV-AIDS atau tidak. Jika positif
mengidap penyakit HIV/AIDS pekerja tersebut harus direhabilitasi agar
tidak menularkan virus tersebut kepada orang lain.

10

Membuat pelatihan seperti menjahit, memasak, membuat berbagai macam


kerajinan serta jenis dan model ketrampilan yang lain yang diharapkan
mereka bisa keluar dari pekerjaan yang tidak halal ini dan nantinya
menjadi seorang wirausaha.

Memberikan pendidikan rohani berupa pengajian atau siraman rohani yang


diadakan seminggu sekali yang menyatakan bahwa melacur adalah perbuatan
yang dilarang agama sehingga mereka dapat bertaubat dan kembali ke jalan yang
benar

BAB IV
PENUTUP

11

Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan yaitu:
a. Manusia disebut makhluk individu karena pada dasarnya awal terciptanya
manusia adalah sebagai makhluk yang memiliki ciri baik itu fisik ataupun
karakter sifat serta kepribadian masing-masing. Dikatakan manusia sebagai
makhluk sosial karena manusia sudah terikat pada norma sosial. Pada dasarnya
manusia

saling membutuhkan, seingga terwujudlah interaksi yang

menimbulkan antar individu saling berbagi dan diakui keberadaannya sejak


individu mengenal dan dikenal oleh masyarakat.
b. Perbedaan signifikan manusia sebagai makhluk individu dan sosial adalah
manusia sebagai makhluk individu dapat mengekspresikan dirinya sesuai apa
yang dikehendaki dengan batasan hak asasi manusia yang dimilikinya.
Manusia sebagai makhluk sosial merefleksikan perihal manusia yang
membutuhkan keberadaan manusia lain untuk menunjang kebutuhan jasmani
dan rohaninya.
c. Manusia sebagai individu adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling
sempurna. Dilengkapi dengan akal pikiran yang menunjang potensi manusia.
Terdapat timbal balik antara pengembangan manusia sebagai makhluk individu
dan sosial. Karena, pengembangan potensi dari individu dapat melengkapi
kebutuhan individu lain dan potensi individu berkembang jika mendapatkan
penilaian dari orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

12

http://apadefinisinya.blogspot.com/2009/01/manusia-sebagai-makhluk-individudan.html
http://azenismail.wordpress.com/2010/05/14/manusia-sebagai-makhluk-individudan-makhluk-sosial/
http://id.shvoong.com/social-sciences/1991564-resionalitas-manusia-sebagaimakhluk-individu/
http://yogieadiputra.wordpress.com/2010/10/30/manusia-sebagai-makhlukindividu-dan-sosial/

13

Anda mungkin juga menyukai