Definisi
Glaukoma adalah suatu neropati optik kronik didapat, yang ditandai oleh
23
24
adaalah homozigot. Terdapat pada 99% penderita glaukoma primer sudut terbuka
dengan hambatan pengeluaran cairan mata (akous humor) pada jalinan trabekulum
dan kanal Schlemm. Diabetes mellitus, hipertensi, kulit berwarna, dan myopia
merupakan faktor resiko yang bisa meningkatkan seseorang untuk mengalami
glaukoma.
Glaukoma sudut terbuka primer adalah bentuk glaukoma yang paling
sering pada ras kulit hitam dan putih. Di AS, 1,29-2% orang berusia lebih dari 40
tahun, meningkat hingga 4,7% pada orang berusia lebih dari 75 tahun,
diperkirakan mengidap glaukoma sudut terbuka primer. Glaukoma merupakan
penyebab kebutaan yang kedua setelah katarak, dan prevalensi kebutaan yang
disebabkan oleh glaukoma di Indonesia 0,4%. Di Amerika Serikat glaukoma
merupakan penyebab kebutaan yang paling sering. Penyakit ini empat kali lebih
umum dan enam kali lebih sering menimbulkan kebutaan pada orang berkulit
hitam. Pada glaukoma sudut terbuka primer, terdapat kecenderungan familial yang
kuat dan kerabat dekat penderita dianjurkan menjalani pemeriksaan skrining
secara teratur.
3.4Patofisiologi
Penyebab pasti dari glaukoma masih belum diketahui namun banyak
faktor risiko telah diidentifikasi, antara lain: peningkatan TIO, riwayat keluarga,
ras, usia yang lebih tua dari 40 tahun, dan miopia.
Peningkatan TIO adalah yang paling dipelajari dari faktor-faktor risiko
glaukoma karena merupakan faktor risiko utama klinis yang dapat diobati.
Beberapa teori membahas tentang bagaimana TIO dapat menjadi salah satu faktor
yang memulai kerusakan glaukoma pada pasien. Dua teori utama adalah sebagai
25
berikut: (1) timbulnya disfungsi vaskular yang menyebabkan iskemia pada saraf
optik, dan (2) disfungsi mekanik optic disc karena kompresi akson.
Selain gangguan vaskular dan gangguan aliran axoplasmik, hipotesis
kontemporer yang kemungkinan menjadi mekanisme patogen yang mendasari
glaukoma primer sudut terbuka meliputi kerusakan eksitotoksik dari
bertambahnya kadar glutamat retina, kekurangan faktor pertumbuhan saraf,
toksisitas peroksi-nitrit dari peningkatan aktivitas sintesa nitrat oksida, kerusakan
saraf imun , dan stres oksidatif. Kombinasi faktor-faktor lain tersebut
menyebabkan perkembangan kerusakan saraf glaukoma secara signifikan.
Glaukoma sudut terbuka dikaitkan dengan peningkatan TIO yang
disebabkan oleh menurunnyaoutflowhumor aquous melalui trabecular meshwork.
Terjadinya peningkatan TIOdisebabkan karena:
Obstruksi trabecular meshwork oleh akumulasi materi ekstrasel
Hilangnya sel endotel trabecular
Penurunan kepadatan pori trabekular dan ukuran dalam endotelium
dinding bagian dalam saluran Schlemm
Hilangnya giant vakuole di endothelium dinding bagian dalam saluran
Schlemm
Hilangnya aktivitas fagositosis yang normal
Gangguan mekanisme umpan balik neurologis
proses lain yang dapat menghambat outflow meliputi perubahan
metabolisme kortikosteroid, abnormalitas kontrol adrenergik, proses imunologi
yang abnormal, dan kerusakan oksidatif trabekular meshwork.
26
27
28
g. Barring of blind spot yaitu bintik buta keluar dari isopter disertai depresi
isopter sentral.
2.
dua cara yaitu : (1) Perubahan lapangan pandang yang tiba-tiba disebabkan oleh
kerusakan serabut saraf yang baru.2,6,11 Perubahan yang terjadi berupa skotoma
yang absolut atau relatif sesuai perubahan kerusakan serabut saraf yang terjadi,
misalnya skotoma parasentral yang terpisah menjadi skotoma arkuata. (2)
Kerusakan terjadi pada daerah yang berbatasan dengan kumpulan serabut saraf
maka skotoma menjadi bertambah luas, dan lapangan pandang bagian perifer
hilang, gambaran skotoma parasentral. Perubahan lapangan pandang yang
progresif ini disebabkan oleh kenaikan TIO.
29
30
3.6
Manifestasi klinik
Sifat tenang dari dari glaukoma primer sudut terbuka membuat pasien
glaukoma sudut terbuka. Banyak pasien yang baru datang berobat ketika sudah
memiliki defek lapang pandang. Penderita mungkin dapat mengalami sakit kepala
yang hilang timbul dan memiliki keluhan melihat pelangi disekitar lampu, selain
itu riwayat keluarga juga perlu ditanyakan.(Eva, 2015)
Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Bilik Mata Depan
31
COA diiluminasi dengan sinar dari lampu tangensial menuju bidang iris.
Pada mata dengan kedalaman COA yang normal, iris tampak seragam saat
diiluminasi. Pada mata dengan COA yang dangkal dan sudut yang tertutup baik
sebagian ataupun seluruhnya, iris menonjol ke anterior dan tidak seragam saat
diiluminasi.
dari kornea. COA yang memiliki kedalam kurang dari 3 kali ketebalan kornea
pada bagian sentral disertai kedalam bagian perifer kurang dari ketebalan kornea
memberikan kesan sudut yang sempit. Gonioskopi penting dilakukan untuk
evaluasi selanjutnya. Untuk evaluasi kedalaman dari COA dengan pemeriksaan
slit lamp biomiocroscop, pengaturan cahaya yang sempit dipilih. Cahaya harus
mengenai mata pada sudut penglihatan yang sempit dari garis cahaya pemeriksa.
Alat untuk imaging dari segmen anterior telah tersedia (Visante OCT, Zeiss)
menyediakan gambaran tomografi dari COA.
32
33
Tonometri Schiotz
Pemeriksaan ini mengukur derajat dari kornea yang dapat diindentasi
pada posisi pasien supine. Semakin rendah tekanan intraokular, semakin
dalam pin tonometri yang masuk dan semakin besar jarak dari jarum bergerak.
Tonometri indentasi sering memberikan hasil yang tidak tepat. Sebagai
contohnya kekakuan dari sklera berkurang pada mata miop dimana akan
menyebabkan pin dari tonometer masuk lebih dalam. Oleh karena itu
tonometri indentasi telah digantikan oleh tonometri applanasi.
Gambar
Tonometri Applanasi
34
35
36
Tonometric self-examination
Perkembangan terbaru memungkinkan pasien untuk mengukur tekanan
Partner Tonometry
37
Oftalmoskop
Dengan oftalmoskop dapat dilihat saraf optik di dalam mata dan akan
dapat ditentukan apakah tekanan bola mata telah mengganggu saraf optik. Saraf
optik dapat dilihat secara langsung. Warna serta bentuk dari mangok saraf optik
pun dapat menggambarkan ada atau tidak ada kerusakan akibat glaukoma yang
sedang diderita.
Kelainan pada pemeriksaan oftalmoskopi dapat dilihat :
1.
38
Konfrontasi test
Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan yang kasar untuk lapang pandang.
Pasien diminta untuk menutup mata tanpa menekannya, pemeriksa duduk tepat
39
didepan penderita dan sama tinggi dengan penderita. Pemeriksa menutup mata
yang tepat berada didepan mata penderita yang ditutup. Perlahan gerakkan jari
dari perifer kearah tengah dari delapan arah.
Gambar Tunnel
Computerized
vision
static
perimetry
(pengukuran sensitivitas untuk membedakan cahaya) pemeriksaan utama
dibandingkan metode kinetik dalam mendeteksi gangguan lapang pandang
stadium awal.
e.
Gonioskopi
Gonioskopi merupakan pemeriksaan pilihan untuk mengidentifikasi
bentuk respektif dari glaukoma. Tes ini sebagai cara diagnostik untuk melihat
langsung keadaan patologik sudut bilik mata, juga untuk melihat hal-hal yang
terdapat pada sudut bilik mata seperti benda asing. Pemeriksaan ini dilakukan
dengan meletakkan lensa sudut (goniolens) di dataran depan kornea setelah
40
diberikan lokal anastesi. Lensa ini dapat digunakan untuk melihat sekeliling sudut
bilik mata dengan memutarnya 360 derajat. (Kansky, 2011)
41
Gambar Gonioskopi
42
Skala 0, tidak terlihat struktur sudut dan terdapat kontak kornea dengan
Tes steroid
43
44
dua kali sehari dan gel timolol maleat 0,1%, 0,25%, dan 0,5% sekali setiap pagi
adalah preparat-preparat yang tersedia saat ini. Berfungsi untuk menekan produksi
cairan akuos. Kontra indikasi dari pemberian obat golongan ini adalah adanya
penyakit obstruktif saluran napas kronik terutama asma dan defek hantaran
jantung.
Apraclonidin 0,5% (3 kali 1 tetes sehari) dan Apraclonidine 1% (digunakan
sebelum dan sesudah terapi laser) berfungsi untuk menekan produksi cairan
akuos tanpa mempengaruhi sistem pengeluarannya. Banyak digunakan untuk
mencegah kenaikan tekanan intraokular setelah terapi laser pada segmen mata
anterior.
Golongan alpha-adrenergicagonist brimonidin 0,2% 2 kali 1 tetes sehari.
Obat golongan ini memiliki efek menekan produksi cairan akuos dan
meningkatkan pengeluaran cairan akuos.
Golongan carbonicanhydraseinhibitor dorzolamide hydrochloride 2% dan
brinzolamide 1% (2-3 dd 1 tetes sehari).Golongan carbonicanhydraseinhibitor,
seperti asetazolamide 250 mg 4 kali 1 tablet paling banyak digunakan. Berfungsi
untuk menghambat produksi cairan akuos. Pemberian obat ini dapat menimbulkan
efek samping hipokalemia, oleh karena itu pemberiannya harus selalu disertai
dengan pemberian kalium. Pemakaian jangka lama obat ini juga dapat
mengganggu fungsi ginjal, oleh karena itu kontrol yang teratur sangat dibutuhkan.
(AOA, 2011)
b. Fasilitasi aliran keluar aqueous humor
Analog prostaglandin larutan bomatoprost 0,003%, latanoprost 0,005%, dan
travoprost 0,004%, masing-masing sekali setiap malam, dan larutan unoprostone
45
0,15% dua kali sehari meningkatkan aliran keluar aqueous melalui uveosklera.
Analog prostaglandin merupakan obat-obat lini pertama atau tambahan yang
efektif.
Obat parasimpatomimetik meningkatkan aliran keluar aqueous humor
dengan bekerja pada anyaman trabekular melalui kontraksi otot siliaris.
Pilocarpine jarang digunakan sejak ditemukannya analog prostaglandin, tetapi
dapat bermanfaat pada sejumlah pasien. Obat ini diberikan dalam bentuk larutan
0,5-6% yang diteteskan hingga empat kali sehari atau bentuk gel 4% yang
diberikan sebelum tidur. Carbachol 0,75-3% adalah obat kolinergik alternatif.
Obat-obat parasimpatomimetik menimbulkan miosis disertai penglihatan suram,
terutama pada pasien katarak, dan spasme akomodatif yang mungkin mengganggu
pada pasien usia muda. Ablasio retina adalah kejadian yang jarang namun serius.
Epinefrin 0,25-2% - diteteskan sekali atau dua kali sehari, meningkatkan
aliran keluar aqueous humour dan sedikit banyak disertai penurunan pembentukan
aqueous humor.
Dipivefrin suatu prodrug epinefrin yang dimetabolisme secara intraokular
menjadi bentuk aktifnya.
Operasi
Tindakan pembedahan pada glaukoma dilakukan bila tekanan mata sudah
terkontrol baik, mata tidak dalam keadaan meradang dan persiapan pembedahan
sudah cukup.Teknik operatif dan laser pada glaukoma sudut terbuka antara lain :
1. Trabekuloplasti laser
2. Trabekulektomi
46
3. Siklodestruktif
Trabekulektomi adalah prosedur yang paling sering digunakan untuk
memintas saluran-saluran drainase normal sehingga terbentuk akses langsung
aqueous humour dari bilik mata depan ke jaringan subkonjungtiva dan
orbita.Dilakukan dengan melakukan diseksi flap ketebalan setengah sklera dengan
engsel di limbus.Satu segmen jaringan trabekula diangkat, flap sklera ditutup
kembali dan konjungtiva dijahit rapat untuk mencegah kebocoran cairan
aqueus.Komplikasi yang utama adalah fibrosis jaringan episklera yang
menyebabkan penutupan jalur drainase baru tersebut.Hal ini mudah terjadi pada
pasien berusia muda, pasien glaukoma akibat uveitis, dan pasien yang pernah
menjalani bedah drainase glaukoma atau tindakan bedah lain yang melibatkan
jaringan episklera.Terapi tambahan pra- dan pasca operasi dengan antimetabolit
seperti 5-fluorouracil dan mitomycin C memperkecil resiko kegagalan bleb serta
untuk mencegah fibrosis pada pasien yang rentan terhadap pembentukan
parut.Terapi ini dapat menimbulkan komplikasi yang berkaitan dengan bleb antara
lain rasa tidak nyaman terus menerus pada mata, infeksi bleb, atau makulopati
akibat hipotoni okular persisten.Terapi ini juga mempercepat pembentukan
katarak secara nyata.Indikasi dilakukan tindakan ini adalah pada keadaan
glaukoma akut yang berat atau setelah kegagalan iridektomi perifer.
47
48
Glaukom
Glaukoma Sudut
Glaukoma Sudut
Hipertensi
Terbuka
Tertutup Kronis
Penyempitan
Steroid
Riwayat
-Riwayat
Normal
Pe lapa
lapang pandang
penggunaan
glaukoma
pandang
sudah lanjut
yang ekstensif
steroid
dalam
progres
-Gangguan lapang
topikal
keluarga
dalam
-Riwayat
jangka
miopi, DM,
waktu lama
peny
akibat
Anamnesis
pandang
Tekanan
Okular
kardiovaskular
dalam
Pemeriksaa
-Pe TIO
-PeTIO
-Pe TIO
keluarga
-Pe TIO
-Gonioskopi sudut
-Gonioskopi
-Sudut
- kerusakan
Cuppin
sudut BMD
BMD
nervus optic /
us opt
tampak normal
sempit
terbuka
gangguan
-Defek
Defek lapang
-Sinekia Anterior
lapang
lapang
49
panda
pandang
Perifer
pandang (-)
-Kelainan
-Kelainan diskus
glaukomatosa pada
tebal
diskus optikus.
pandang
norma
ah
-Sudut
terbuk
-Perda
diskus
Terapi
Iridotomi perifer
-Hentikan
-Pemantauan
-Bedah
antiglaukoma
penggunaan
teratur TIO,
drainase
-Trabekulektomi
steroid
diskus optik,
glaucom
lapang
-Ca
Menurunka
pandang
Channe
n TIO
3.9 Komplikasi
Tanpa pengobatan, glaukoma sudut terbuka dapat berkembang secara perlahan
hingga akhirnya menimbulkan kebutaan total yang disebut dengan glaukoma
absolut.
Prognosis sangat bergantung pada diagnosis dan pengobatan dini. Apabila proses
penyakit terdeteksi secara dini, sebagian besar pasien glaukoma dapat tertangani
dengan baik secara medis. Pembedahan tidak seluruhnya menjamin kesembuhan
mata. Apabila obat tetes antiglaukoma dapat mengontrol tekanan intraokuler mata
50