Tak dapat dipungkiri bahwa pepatah yang menyatakan bahwa pemuda yang
baik terlahir dari guru yang cerdas adalah benar adanya. Bagaimana tidak ,pemuda
yang cerdas dan berintegritas sudah pasti selalu dibimbing oleh guru-guru yang
handal dan professional. benih benih intelektual yang ditanam berhasil tumbuh dan
berkembang oleh tangan tangan cerdik lagi cendikia. Jika diperhitungkan mengenai
jasa. Sebenarnya tidak perlu ditanyakan lagi, sudah pasti jasanya setara dengan
pahlawan- pahlawan kita yang telah gugur. Seluruh pelajar dari segala penjuru
terdidik olehnya. Telah banyak prestasi prestasi yang tercipta dari tangan- tangan
mereka. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwasanya tak sedikit pula oknum-oknum
yang tak bertanggung jawab yang berkedok dibalik gelar pahlawan tanpa tanda
jasanya. Berbuat kriminalitas yang mencoreng dengan jelas di wajah pendidikan
Indonesia. Menambah warna kesuraman di wajah-wajah anak bangsa. Miris sekali,
dalam keseharian selalu terdengar berita berita yang tak seharusnya ada di lembaga
pendidikan Indonesia, lembaga pencipta generasi Indonesia bermartabat. Seolah-olah
ancaman hukuman tak ada artinya lagi, hanya sebagai pernyataan sah yang tak
bernilai di atas kertas putih.
Kian hari justru makin terlihat keterpurukan dunia pendidikan di Negara
Indonesia ini, semakin banyak pelanggaran-pelanggaran yang terjadi sehingga
mengakibatkan semakin carut marutnya lalu lintas aktifitas pendidikan. Semakin
banyak oknum-oknum yang berkecimpung dan turut menjadi penyumbang
merosotnya moral pendidikan. Menyebabkan keanarkhisan semakin berkembang dan
sulit terkontrol. Hal yang semula di elu-elukan oleh bangsa Indonesia kini telah
berubah menjadi boomerang bagi anak- anak bangsa itu sendiri.
Dewasa ini, bangsa Indonesia tidak hanya membutuhkan para siswa atau
mahasiswa cerdas dan berprestasi. Tapi juga sangat membutuhkan sosok guru masa
depan yang baik, berintegritas, bermoral, agamis dan berlandaskan nilai nilai
pancasila. Sosok guru masa depan yang di impikan oleh bangsa Indonesia yang
nantinya akan terlahir generasi generasi yang baik dari tangan tangannya. Guru yang
baik, adalah guru yang mampu memberikan nilai kepada siswanya sesuai dengan
kemampuan yang ada pada siswa tersebut. bukan justru kebalikannya. Karena guru
yang seperti ini adalah sosok guru yang peduli dan tahu atas potensi yang dimiliki
oleh anak didiknya. Dan hal ini membuktikan bahwa ada rasa perhatian khusus yang
diberikan oleh guru kepada siswa siswinya. Semakin besar rasa perhatian yang
diberikan, maka akan semakin baik dan kondusif hubungan yang tercipta diantara
keduanya. Sehingga tidak menimbulkan jarak pembatas antara siswa dan pendidik di
sekolah.
Guru yang tidak hanya memberikan nilai kepada para siswa nya, tapi juga
mampu memberikan arahan yang baik serta nilai-nilai kejujuran yang tinggi. Karena,
jika penanaman kejujuran itu tidak ada, maka akan sangat banyak dampak yang
merugikan bangsa kedepannya. Misalnya saja pada hal kecil seperti kebudayaan
mencontek. Mungkin ini adalah hal lazim yang hampir bahkan semua siswa pernah
melakukannya. Moncontek merupakan teknik pengamalan korupsi yang paling
sederhana. Mengapa dikatakan demikian? Karena mencontek itu adalah kegiatan
yang mengambil sesuatu yang sebenarnya bukan hak milik kita. Sehingga, apabila
kebiasaan ini terusa menerus dilakukan maka akan berdampak pula bagi suatu bangsa
karena hal ini dapat memicu terjadinya korupsi yang lebih besar lagi kedepannya.
Dengan ditanamkannya kejujuran dalam diri setiap siswa. Setidaknya hal ini dapat
menjadikan bangsa ini semakin makmur dan sejahtera Karena sedikit banyaknya
telah menyadarkan diri setiap generasi akan ruginya bangsa atas kecurangan yang
akan dilakukan.
Bukan hanya kejujuran, tapi seorang guru yang mampu mendisiplinkan
siswanya melalui perilaku yang baik. Disiplin sangat penting dalam membangun
sebuah puncak kesuksesan. Oleh sebab itulah, dibutuhkan guru- guru disiplin yang
mampu melahirkan siswa yang berdisiplin tinggi. Dalam menanamkan kedisiplinan
tidak diperkenankan guru melakukan tindak kekerasan seperti yang telah lazim
disaksikan. Karena, hal ini kan berdampak pada siswa yang bersangkutan dan
Nama
: Hasbiyani
Prodi
: teknik geologi