Anda di halaman 1dari 1

Apakah pelarangan tanaman transgenik reaksi yang berlebihan?

Driver : human need


Pressure : human activities
State : ecosystem
Impact : service
Response : decision, prohibiting
Rekayasa genetika merupakan upaya manusia yang dengan sengaja mengubah, memodifikasi, dan/atau menambahkan susunan
suatu gen dengan material baru pada suatu organisme untuk mendapatkan turunan sesuai dengan yang diinginkan manusia
(Suryanegara, 2011). Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah disisipi atau memiliki gen asing dari spesies tanaman yang
berbeda atau makhluk hidup lainnya. Penggabungan gen asing ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman dengan sifat-sifat yang
diinginkan, misalnya pembuatan tanaman yang tahan suhu tinggi, suhu rendah, kekeringan, resisten terhadap organisme
pengganggu tanaman, serta kuantitas dan kualitas yang lebih tinggi dari tanaman alami.
Sejarah penemuan tanaman transgenik dimulai pada tahun 1977 ketika bakteri Agrobacterium tumefaciens diketahui dapat
mentransfer DNA atau gen yang dimilikinya ke dalam tanaman. Tanaman transgenik pertama yang berhasil diproduksi dan
dipasarkan adalah jagung dan kedelai yang diluncurkan pertama kali di Amerika Serikat pada tahun 1996
D:
Sebagian besar rekayasa genetika dilakukan untuk mengatasi kebutuhan pangan penduduk dunia yang semakin meningkat dan
permasalahan kekurangan gizi manusia (defisiensi vitamn A).
P:

Pada tahun 2004, lebih dari 80 juta hektare tanah pertanian di dunia telah ditanami dengan tanaman transgenik.
Sebagian besar produk olahan terbuat dari tanaman transgenik.
Ancaman krisi pangan dunia pada tahun 2050 yang disebabkan meningkatnya jumlah penduduk dunia yang diprediksi
mencapai 9 miliar jiwa, menuntuk sektor pertanian untuk lebih produktif.

S:
Tanaman transgenik berpotensi mengganggu keseimbangan lingkungan (ekologi), membahayakan kesehatan manusia, dan
memengaruhi perekonomian global.
Kesehatan manusia : tanaman transgenik dianggap dapat menjadi alergen (senyawa yang menimbulkan alergi) baru bagi
manusia. Oleh karena itu, sebelum suatu tanaman transgenik diproduksi secara massal, perlu dilakukan berbagai pengujian
potensi alergi dan toksisitas yang bertujuan untuk menjamin agar produk tanaman tersebut aman untuk dikonsumsi. Selain
menimbulkan alergi dan bersifat toksik, mengonsumsi hasil tanman trgansgenik juga dapat menimbulkan tumor, hasil ini
telah diuji oleh seorang ilmuwan terhadap tikus yang diberi makan jagung transgenik selama beberapa waktu mengalami
tumor di ginjal dan hatinya.
Pengaruh pada lingkungan (ekologis) : terbentuknya hama atau gulma yang resisten di lingkungan. Hal lain yang berkaitan
dengan isu ekologi adalah timbulnya perpindahan gen secara tidak terkendali dari tanaman transgenik ke tanaman lain di
alam melalui penyerbukan yang dapat membentuk tumbuhan baru dengan sifat yang tidak diharapkan dan berpotensi
merugikan lingkungan.
Pengaruh terhadap ekonomi global : riset dan pengembangan tanman transgenik membutuhkan biaya yang besar.
I:

Ketergantungan petani pada produsen semakin meningkat (untuk membeli benih) karena telah ditemukannya teknologi gen
bunuh diri. Dengan gen bunuh diri ini, tnaman hanya bisa ditanam satu kali dan biji keturunan selanjutnya tidak dapat
berkembang biak.
Terjadinya arus modal dari negara berkembang ke negara maju untuk pembelian bibit transgenik.

R:
Keputusan tentang Keamanan Hayati dan Keamanan Pangan Produk Pertanian Hasil Rekayasa Genetikan Tanaman
No.998.I/Kpts/OT.210/9/99; 790.a/Kptrs-IX/1999; 1145A/MENKES/SKB/IX/199; 015A/Nmeneg PHOR/09/1999 tersebut
mengatur dan mengawasi keamanan hayati dan pangan. Keputusan tersebut juga mengatur pemanfaatan produk tanaman
transgenik agar tidak merugikan, mengganggu, dan membahayakan kesehatan manusia, keanekaragaman hayati, dan
lingkungan.
Timbulnya pro dan kontra terhadap tanaman transgenik.
Sebagian kalangan menganggap rekayasa genetik merupakan solusi untuk mengatasi kelangkaan pangan.
25 Mei 2013, seluruh dunia berdiri berdampingan menolak produk makanan transgenik (Genetically Modified Organism)
Uni Eropa Tolak Tanaman Transgenik pada tahun 2009.
Penolakan pohon transgenik di AS pada 2013.
Parlemen Rusia Terbitkan RUU Larangan Benih Transgenik pada 2015.

Anda mungkin juga menyukai