Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 2
A.
B.
RUMUSAN MASALAH............................................................................. 2
C.
TUJUAN PEMBAHASAN..........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A.
2.
3.
B.
2.
3.
4.
5.
Sistem Pemerintahan.......................................................................14
6.
7.
8.
2.
3.
2.
Perang Unta..................................................................................... 23
3.
Perang Siffin.................................................................................... 23
4.
5.
Kesimpulan......................................................................................... 26
B.
Saran.................................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 28
1 | Khulafaur Rasyidin
[Type text]
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pada umumnya setiap penulisan ulang mengenai Sejarah Peradaban Islam pada masamasa Khulafaur Rasyidin ataupun sejarah-sejarah lain adalah terbuka dan milik semua orang.
Asalkan bisa memahami dan bisa mengaplikasikannya secara sistematis dan inofatif.
Tema besar penulisan makalah ini akan lebih banyak menelusuri mengenai akar-akar
Sejarah Peradaban Islam pada masa Khulafaur Rasyidin. Karena nilai-nilai positif Sejarah
Peradaban Khulafaur Rasyidin tidak lagi dijadikan teladan oleh orang-orang Islam.
Fenomena yang sangat menyedihkan, mayoritas orang-orang Islam saat ini lebih banyak
mengadobsi budaya/peradaban orang-orang non muslim. semua itu merupakan cerminan bagi
potret perkembangan di masing-masing kawasan Dunia Islam yang terus menerus
menunjukkan dinamikanya.
B. RUMUSAN MASALAH
Secara garis besar pembuatan makalah kami ini akan membahas tentang:
1. Mengurai/menguak kembali tentang sejarah peradaban pada masa Khulafaur Rasyidin.
2. Proses-proses kebijakan pada kepemimpinan para Khulafaur Rasyidin
3. Kontribusi-kontribusi Khulafaur Rasyidin yang disumbangkan pada islam dan
masyarakat
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Mengetahui Sejarah Khulafaur Rasyidin
2. Dapat mengambil Ibrah dari Sejarah Tersebut
3. Menerapkan Sifat dan Karakter dalam Kehidupan Sehari-hari
2 | Khulafaur Rasyidin
[Type text]
BAB II
PEMBAHASAN
A. Khalifah Abu Bakar (11-13 H/632-634 M)
1. Latar Belakang Kehidupan
Abu Bakar lahir pada tahun 573 M dari sebuah keluarga terhormat di
Makkah. Abu Bakar adalah nama gelar sedang nama aslinya Abdullah ibn
Abu Kuhafah, lalu ia mendapat gelar Al-Shiddiq setelah masuk agama
Islam.Semenjak masa kanak-kanak, ia adalah sosok pribadi yang di kenal
jujur, tulus, penyayang, dan suka beramal, sehingga masyarakat Makkah
menaruh hormat kepadanya. Ia selalu berusaha berbuat yang terbaik
untuk menolong fakir miskin.
Abu Bakar adalah sahabat yang terpercaya dan di kagumi oleh Nabi. Ia
pemuda yang pertama kali menerima seruan Nabu tanpa banyak
pertimbangan. Seluruh kehdupannya di curahkan untuk perjuangan suci
memebela dakwah Nabi Muhammad, sehingga ia lebih dicintai oleh Nabi
dari pada sahabat lainnya. Demikian juga Nabi sangat menyayanginya
sehingga Nabi menunjuknya sebagai imam shalat pengganti Nabi. Ketika
Nabi hijrah ke Madinah, ia yang menyertainya, dan selalu aktif dalam
perjuangan selama di Madinah. Ketika Nabi memerlukan dana untuk
membangun masjid di Madinah dan untuk perlengkapan ekspedisi ke
Tabuk, Abu Bakar menyumbangkan seluruh harta kekayaannya. Ia turut
hamper seluruh peperangan dan turut pula dalam perjanjian Hudaibiyah.
Kedekatan Abu Bakar dengan Nabi dalam perjuangan Islam ibarat Nabi
dengan bayangannya.
2. Pengangkatan sebagai Khalifah
Sampai akhir hayat, Nabi tidak menunjuk seseorang sebagai Khalifah,
sehingga ketika beliau meninggal dunia masyarakat muslim dalam
kebingungan. Golongan Muhajirin dan Anshar masing-masing berusaha
memilih tokohnya sebagai penerus dan pengganti kepemimpinan Nabi.
Fanatisme ini sempat mengancam kesatuan Islam. Pada saat itu
masyarakat Anshar melaksanakan musyawarah di Gedung pertemuan
Bani Saidah untuk mengangakat seorang Khalifah dari kalangan mereka
sendiri. Mereka semula sepakat untuk memilih Said ibn Ubaidillah,
seseorang pemuka dari suku Khajraj. Dlam situasi kritis ini, Abu Bakar,
Umar,dan Abu Ubaydah bergegas menujuke tempat di selenggarakan
musyawarah kaum Anshar tersebut.
3 | Khulafaur Rasyidin
[Type text]
4 | Khulafaur Rasyidin
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
tokoh anti islam lainnya, yakni Tulaihah dan Sajah akhirnya memeluk
Islam. Atas dasar perjuangan pasukan Islam, Abu Bakar berhasil
menghancurkan seluruh kekuatan pemberontak dan gerakan
pembangkang dalam waktu satu tahun. Dalam hal ini W. Muir menggaris
bawahi, Abu Bakar telah berjuang dengan sepenuh jiwa untuk tegaknya
Islam dan menyelamatkan dar kehancuran.
Semenjak Nabi wafat sebagian masyarakat menolak membayar
zakat. Sebenarnya mereka tidak menyukai zakat semenjak pertama kali
system zakat diperkenalkan. Zakat bertentangan dengan semangat
kebebasan mereka. Khususnya kebebasan dalam hal ekonomi, karna
system zakat ini merusak tatanan ekonomi masyarakat Arabia. Mereka
khususnya tokoh dan pemuka Arabia, tidak menghendaki pergeseran
tersebut, sehingga merekamenolak dan menentang system zakat. Abu
Bakar tidak menganggap remeh gerakan anti zakat ini. Ia menyusun
pasukan dengan pimpinan Zubair dan Thalhah untuk memerangi kekuatan
mereka. Keberhasilan misi itu berarti menjaga eksistensi Islam dan
sekaligus mengamankan system ekonomi zakat.
Jelaslah bahwa dalam waktu yang singkat Abu Bakar berhasil
mengamankan situasi kacau. Abu Bakar kemudian mengarahkan
perhatiannya pada perluasan pemerintahan Islam. Pada tahun 633 M, Abu
Bakar memerintahkan Khalid ibn Walid mengadakan kegiatan-kegiatan
ekspansi ke wilayah-wilayah perbatasan Syiria dan Persia. Khalid
mengirimkan surat kepada Hurmuz, komandan pasukan tempur
Persia,dengan tiga alternative: pertama ajakan memeluk agama Islam ;
kedua kewajiban membayar pajak, dan ketiga siap dalam
peperangan.hurmuz memutuskan pilihannya pada altenatif yang ketiga,
sehingga pecahlah peperangan antara pasukan muslim dan pasukan
Persia. Pertama kali perang terjadi di Hafir, 50 mil sebelah utara Uballah
yang di kenal sebagai Perang Rantai karena pasukan Persia membuat
barisan pertahan dengan rantai-rantai besar yang mengikat mereka satu
dengan yang lainnya. Pasukan Persia menyerah sedang komandan mereka
terbunuh dalam peperangan setelah peperangan ini, terjadi sejumlah
peperangan kecil, pasukan Persia pada akhirnya terdesak dan mereka
terusir ke wilayah Mesopotamia. Pasukan muslim juga berhasil mengepung
dan menguasai wilayah Hira. Penguasa Kristen wilayah ini menyerahkan
diri dan mengadakan perjanjian damai dengan pemerintah Islam, dengan
kesediaan mereka membyar sejumlah pajak, yang di kenal sebagai Jizyah.
Setelah berhasil dalam pengepungan kota Hira, Khalid beserta
pasukannya melanjutkan ekspansi ke wilayah utara sampai pada wilayah
Ambar, sebuah wilayah pesisir tepi pantai Euphrat. Dari sini, pasukan
Khalid mengadakan penaklukan wilayah Ainut Tamr.
8 | Khulafaur Rasyidin
[Type text]
9 | Khulafaur Rasyidin
[Type text]
10 | Khulafaur Rasyidin
[Type text]
4 Lihat al-Askari dalam al-Awail, At-Thabrani dalam al-Kabir, juga al-Hakim (3/81), al-Haitsami,
dalam al-Majma (9/61)
11 | Khulafaur Rasyidin
[Type text]
[Type text]
[Type text]
14 | Khulafaur Rasyidin
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
independen guna memutuskan persoalan masyarakat. Sistem peradilan ini terpisah dari
kekusaan eksekutif, dan ia bertanggung jawab terhadap khalifah secara langsung.
Di jaman pemerintahan Umar pusat kekuasaan Islam di Madinah mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Khalifah Umar telah berhasil membuat dasar-dasar bagi
suatu pemerintahaan yang handal untuk melayani tuntunan masyarakat baru yang terus
perkembang.
Khalifah Umar memerintah selama 10 tahun lebih 6 bulan 4hari. Kematiannya sangat tragis,
seorang budak Persia bernama Fairuz atau Abu Luluah secara tiba-tiba menyerang dengan
tikaman pisau tajam ke arah khalifah yang akan menunaikan shalat subuh yang telah di
tunngu oleh jamaahnya di masjid Nabawi di pagi buta itu. Khalifah Umar wafat tiga hari
setelah pristiwa penikaman atas dirinya, yakni 1 Muharam 23H/644M.
8. Wafat Khalifah Umar
Setelah menjalankan pemerintahan selama sepuluh tahun yang
penuh dengan kejayaan, Khalifah Umar meninggal sebab kekejaman
tangan seorang budak Persia yang bernama Abu Lulu pada tahun 23 H/
643M. Menurut Amir Ali, kematian Khalifah Umar merupakan luka besar
bagi Islam. Ia tegak bagaikan benteng yang melindungi serangan dari
setiap musuh. Sepeninggal Umar kekuatan yang pernah mengancam
kesatuan muslim muncul kembali seperti timbulnya paham kesukuan atau
ribalisme dan beberapa kebiasaan tidak bermoralsuku-suku Badui mulai
muncul kembali.
18 | Khulafaur Rasyidin
[Type text]
Abdurrahman ibn Auf berkata kepada Ali dan Utsman, Aku akan
memilih salah seorang di antara kalian yang sanggup memikul tanggung
jawab ini. Jadi, sampaikanlah pendapat kalian mengenai hal ini.
Karena keduanya tak memberikan jawaban, Abdurrahman ibn Auf
berkata, Apa kalian hendak memikul tanggung jawab ini kepadaku?
Bukankah yang paling berhak memikulnya adalah yang terbaik di antara
kalian?
Mereka berdua berkata Benar.6
Ibn Auf berpaling kepada para sahabat yang hadir meminta pandangan
mereka. Kemudian ia berkata kepada Ali, Jika kau tidak mau kubaiat,
sampaikan pandanganmu.
Ali berkata, Aku memilih Utsman ibn Affan .
Lalu ibn Auf berpaling kepada Utsman dan berkata, Jika kau tidak
mau ku baiat, sampaikan pandanganmu.
Ustman berkata, Aku memilih Ali ibn Thalib.
Musyawarah tidak mencapai kata sepakat Karena dua sahabat
terpilih sama-sama tidak mau mengajukan dirinya untuk di baiat. Selama
masa penepatan itu, Abdurrahman ibn Auf berkeliling meminta pendapat
para sahabat terkemuka, para pemimpin pasukan, para pendatang di
Madinah termasuk juga kepada kaum wanita, anak-anak, dan para budak.
Ternyata kebanyakan memilih Utsman. Pada malam rabu, malam terakhir
dari waktu yang di tentukan Abdurrahman ibn Auf pergi kerumah
keponakannya. Al-Miswar ibn Makhramah. Ia mengetuk pintu namun tidak
ada jawaban karena, al-Miswar telah terlelap tidur, Ibn Auf mengetuk pintu
lebih keras membangunkan al-Miswar, Ibn Auf berkata, Mengapa kau
terlelap tidur? Aku meminta agar kau malam ini engkau tidak terlalu lama
tidur. Panggilkan Zubair dan Sad.
Al-Miswar segera beranjak mengambil keduanya. Ketiga sahabat
terkemuka itu berkumpul dan bermusyawarah. Usai bermusyawarah
Abdurrahman menuruh al-Miswar untuk memanggil Ali. Ali segera datang
dan berbicara dengan ibn Auf sampai tengah malam. Stelah Ali pergi, alMiswar diminta memanggil Utsman, yang segera datang dan berbicara
sampai adzan shubuh berkumandang.
Pagi itu, Rabu terakhir bulan Zulhijah 23 H, kaum muslim berjamaah
di masjid Nabi, di pimpin oleh Suhaib. Enam anggota dewan syura telah
6 HR. al-Bukhari dalam kitab Fadhail al-Shahabah (nomor 3700).
19 | Khulafaur Rasyidin
[Type text]
berkumpul semua, begitu pula wakil kaum Muhajirin, Anshar, dan para
pemimpin pasukan. Usai berjamaah dan semua orang telah duduk tenang,
Abdurrahman ibn Auf mengucapkan syahadat dan berkata, Amma bad.
Wahai Ali, aku telah berkeliling menghimpun pendapat berbagai kalangan
dan ternyata mereka memilih Utsman. Aku berharap engkau menerima
ketetapan ini
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Abdurrahman ibn Auf berkata
kepada Ali sambil memegang tangannya, Engau mempunyai hubungan
kerabat dengan Rasulullah Dan sebagtain mana diketahui, engkau lebih
dulu masuk islam. Demi Allah, Jika aku memilihmu, engkau mesti berbuat
adil. Dan jika aku memilih Utsman, engkau mesti patuh dan taat.
Kemudian ibn Auf menyampaikan hal yang sama kepada lima sahabat
lainnya.
Setelah itu ia berkata kepada Utsman, Aku membaiatmu atas nama
sunnah Allah dan Rasul-Nya, juga dua Khalifah sesudahnya.
Utsman berkata, Baiklah.
Abdurrahman langsung membaiatnya7 saat itu juga diikuti oleh para
sahabat dan kaum muslim. Orang kedua yang membaiat Utsman adalah
Ali ibn Abi Thalib. Dengan demikian, kaum muslim bersepakat menerima
Utsman sebagai khalifah setelah Umar ibn Khatab.
Harits ibn Mudhrab berkata, Aku berhaji pada masa Umar. Kaum muslim
pada saat itu tidak merasa ragu bahwa Khalifah berikutnya adalah
Utsman.8
[Type text]
1.
2.
3.
4.
[Type text]
Rasulullah di surga, salah satu dari enam orang yang di ridai Rasulullah
ketika beliau meninggal dunia , dan dialah khalifah ketiga umat Islam.
Rasulullah menikahkan Usman ibn Affan dengan kedua puterinya.
Dan seandainya Rasulullah punya puteri ketiga , beliau berkenan
menikahkan dengannya.
Semoga keselamatan terlimpah untuk Usman ibn Affan yang telah
membeli surga dengan harta yang sangat berharga. Seluruh sisi
kehidupannya, mulai dari puasa, jihad, tilawah, rasa malu, kebaktian,
kebaikan, tahajjud, taabbud, ilmu, dan toleransinya di bawa menghadap
yang Mahakuasa. Semua itu pantas membuatnya bangga dan mulia.
Namun keistimewaan, kemuliaan, keagungan dan keluhuran derajat
Usman disisi Rasulullah tidak menyurutkan niat orang-orang yang
mendengkidan membenci Usman. Berbagai cara mereka lakukan untuk
menjatuhkan kehormatan dan kemuliaan Usman. Mereka mengarang dan
menyebarkan berbagai cerita palsu untuk menjatukan harga dirinya.
Jauh-jauh hari sebelum fitnah besar itu terjadi, Rasulullah telah
mewartakan kepada umatnya bahwa Usman ibn Affan r.a akan
menghadapi musibah besar. Beliau telah mengabarkan bahwa saat fitnah
itu terjadi, ia berada di pihak yang benar, namun ia akan di dzalimi dan
dibunuh. Karena itu beliau memerintahkan umatnya untuk tetap
mengikutnya saat fitnah itu muncul.
Dalam riwayat lain Rasulullah menegaskan bahwa Usman akan
dikudeta. Karena itu, beliau memintanya bersabar. Usman menaati
perintah beliau, ini merupakan bukti paling kuat bahwa Usman berada di
pihak yang benar.
Banyak kalangan yang mengkritik kebijakan Usman karena
memprioritaskan kaum kerabatnya untuk menduduki jabatan
pemerintahan.
Ada banyak kritik terhadap kebijakan politik Usman yang
dikemukakan oleh berbagai kalangan, baik oleh orang-orang yang
memusuhi Usman, maupun oleh sahabat Rasulullah lainnya. Kritik
pertama yang sering di ungkapkan para penulis sejarah, dan yang dianut
oleh para pemberontak adalah kebijakan Usman yang memprioritaskan
keluarga dan kaum kerabatnya untuk menduduki jabatan pemerintahan,
serta kebiasaannya memberikan banyak anugerah dan hadiah kepada
mereka.10
10 Kisah Hidup Usman ibn Affan: Musthafa Murad hlm:52
22 | Khulafaur Rasyidin
[Type text]
23 | Khulafaur Rasyidin
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
29 | Khulafaur Rasyidin
[Type text]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin, khalifah di pilih berdasarkan musyawarah.
Setelah Nabi Muhammad wafat, Abu Bakar diangkat menjadi khalifah melalui pertemuan
saqifah atas usulan umar. Problem besar yang dihadapi Abu Bakar ialah munculnya nabi palsu
dan kelompok ingkar zakat serta munculnya kamum murtad Musailimah bin kazzab beserta
pengikutnya menolak. membayar zakat dan murtad dari islam yang mengakibatkan terjadinya
perang Yamamah. Perang tersebut terjadi pada tahun 12 H.
Umar yang tahu akan hal itu merasa khawatir akan kelestarian Al-Quran hingga dia
mengusulkan kepada Abu Bakar agar membukukan/mengumpulkan mushaf yang ditulis pada
masa nabi menjadi satu mushaf Al-Quran. Mushaf yang sudah terkumpul disimpan oleh Abu
Bakar, ketika Abu Bakar sakit dia bermusyawarah dengan para sahabat untuk menggantikan
beliau menjadi khalifah pada masa Umar gelombang exspansi pertama terjadi. Umar
membentuk panitia yang beranggotakan 6 orang sahabat dan meminta salah satu diantaranya
menjadi khalifah setelah Umar wafat. Panitia berhasil mengangkat Utsman menjadi khalifah.
Pada masa pemerintahan utsman wilayah islam meluas sampai ke Tripoli barat, Armenia dan
Azar Baijan hingga banyak penghafal Al-Quran yang tersebar dan tarjadi perbedaan dialek,
yang menyebabkan masalah serius. Utsman membentuk tim untuk menyalin Al-Quran yang
telah dikumpulkan pada masa Abu Bakar, tim ini menghasilkan 4 mushaf Al-Quran dan
Utsman memerintahkan untuk membakar seluruh mushaf selain 4 mushaf induk tersebut.
Utsman dibunuh oleh kaum yang tidak puas akan kebijakannya yang mengangkat pejabat
dari kaumnya sendiri (Bani Umayah). Setelah Utsman wafat umat islam membaiak Ali
menjadi khalifah pengganti utsman, kaum Bani Umayah menuntut Ali untuk menghukum
pembunuh Utsman, karena merasa tuntutannya tidak dilaksanakan Bani Umayah dibawah
pimpinan Muawiyah memberontak terhadap pemerintahan Ali. Perang Sifin mengakibatkan
perpecahan pada kelompok Ali. Dipenghujung pemerintahan Ali umat islam terpecah menjadi
tiga golongan, yaitu, Muawiyah, Syiah (pengikut Ali), dan Khawarij (orang yang keluar dari
barisan Ali). Setelah Ali meninggal, ia diganti oleh anaknya, Hasan. Hasan mengadakan
perundingan damai dengan Muawiyah dan umat islam dikuasai oleh Muawiyah. Dengan
begitu berakhirlah pemerintahan yang berdasarkan pemilihan (khulafaur rasyidin) berganti
dengan sistem kerajaan).
30 | Khulafaur Rasyidin
[Type text]
B. Saran.
Kami bangga sekaligus kagum atas perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh
Khulafaur Rasyidin. Tapi yang di sayangkan pada masa pemerintahan salah satu dari
Khulafaur Rasyidin ialah: Para aparatur Negara di ambil dari kalangan keluarga Khalifah, dan
ketidak tegasan dalam memutuskan/menyelesaikan masalah, hal tersebut yang menyebabkan
perpecahan dan pemberontakan di kalangan umat Islam, sehingga berdampak negatif di era
globalisasi ini.
31 | Khulafaur Rasyidin
[Type text]
DAFTAR PUSTAKA
Alatas.Hasyimi Muhammad, Ali ibn Abi Thalib Sang Putera Kabah Dari
Abu Bakar Sampai Usman, Jakarta: Al-Huda, 2003
Ali.k, Sejarah Islam (Tarikh Pramodern), Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1997
Amin.Samsul Munir, Sejarah Perkembangan Islam, Jakarta : Amzah, 2009.
Haekal.Muhammad Husain, Usman ibn Affan, Jakarta: PT. Pustaka Litera
Antar Nusa, 2006
Jafariyan.Rasul, Sejarah Para Pemimpin Islam, Jakarta: Al-Huda, 2010
Murad.Musthafa, Kisah Hidup Umar ibn Khattab, Jakarta: Zaman. 2007
Murad.Musthafa, Kisah Hidup Usman ibn Affan, Jakarta: Zaman. 2007
Rahman.Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam, Yogyakarta : PT. Dana Bhakti Wakaf. 1995.
Rasul.Jafariyan, Sejarah Peradaban Islam Dari Imam Ali sampai
Monarki Muawiyyah, Jakarta: Al-Huda, 2010
Sinn.Ahmad Ibrahim Abu, Manajemen Syariah, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
1996.
Susanto.Musyrifah, Sejarah Islam Klasik, Jakarta Timur: Prenada Media
Yatim.Badri, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993
32 | Khulafaur Rasyidin