Anda di halaman 1dari 29

KAMPUS STKIP PGRI METRO

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


BAHAN AJAR
Nama Mata Kuliah
Kode MK/Kelas
Bobot SKS
Semester
Dosen Mata Kuliah

: Metodologi Penelitian
: 0008/(V PAUD)
:3
: Ganjil
: Winda Maharani, M. Pd.

1. KONSEP DASAR PENELITIAN


Pengertian yang salah tentang Penelitian
a. Penelitian bukan hanya mengumpulkan informasi (data)
b. Penelitian bukan hanya memindahkan fakta dari suatu tempat ke tempat lain
c. Penelitian bukan hanya membongkar-bongkar mencari informasi
d. Penelitian bukan suatu kata besar untuk menarik perhatian.
Jadi apakah yang dimaksud dengan penelitian?
a. Research (Inggris) dan recherche (Prancis)
re (kembali)
to search (mencari)
b. Studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yg hati-hati dan sempurna
terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap
masalah tersebut (T. Hillway)
c. Penelitian adalah suatu proses untuk mencapai (secara sistematis dan didukung
oleh data) jawaban terhadap suatu pertanyaan, penyelesaian terhadap
permasalahan, atau pemahaman yang dalam terhadap suatu fenomena (Leedy,
1997: 5)
Pengertian yang benar tentang penelitian dan karakteristik proses penelitian
a. Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan atau permasalahan.
b. Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas tentang tujuan.
c. Penelitian mengikuti rancangan prosedur yang spesifik.
d. Penelitian biasanya membagi permasalahan utama menjadi sub-sub masalah yang
lebih dapat dikelola.
e. Penelitian diarahkan oleh permasalahan, pertanyaan, atau hipotesis penelitian
yang spesifik.
f.Penelitian menerima asumsi kritis tertentu.
g. Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data dalam upaya untuk
mengatasi permasalahan yang mengawali penelitian.
h. Penelitian secara alamiahnya, berputar secara siklus.

Macam Tujuan Penelitian


a. Eksplorasi (exploration), berkaitan dengan upaya untuk menentukan apakah
suatu fenomena ada atau tidak.
b. Deskripsi (description), berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci
atau membedakannya dgn fenomena yang lain
c. Prediksi (prediction), berupaya mengidentifikasi hubungan (keterkaitan) yang
memungkinkan kita berspekulasi (menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan
mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y).
d. Eksplanasi (explanation), mengkaji hubungan sebab-akibat diantara dua
fenomena atau lebih.
e. Aksi (action), dapat meneruskan salah satu tujuan di atas dengan penetapan
persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak sesuatu.
Hubungan penelitian dengan perancangan

a. Menurut Zeisel (1981), perancangan mempunyai tiga langkah utama, yaitu:


imaging, presenting dan testing, sedangkan imaging dilakukan berdasar empirical
knowledge.
b. Perancangan/perencanaan/pengembangan, selain meng-gunakan pengetahuan
dari khazanah ilmu pengetahuan, juga mempertimbangkan hal-hal lain, seperti
estetika, perhitungan ekonomis, dan kadang pertimbangan politis, dan lain-lain.
c. Terhadap hasil perencanaan/perancangan/pengembangan juga dapat dilakukan
penelitian evaluasi yang hasilnya juga akan memperkaya khazanah ilmu
pengetahuan.
2. MASALAH PENELITIAN
Aspek menantang dalam melakukan penelitian adalah mengidentifikasi masalah yang
dibutuhkan untuk penelitian. Masalah seperti masalah pendidikan, pertentangan atau
masalah lain yang akan diteliti, masih belum cukup dijelaskan oleh si peneliti itu sendiri.
Masalah dalam pendidikan, contohnya:
- Gangguan di kelas yang disebabkan oleh siswa yang beresiko;
- Peningkatan kekerasan di sekolah-sekolah;
- Kurang kooperatifnya orang tua bagi anaknya yang berperilaku menentang
peraturan sekolah.
Masalah dapat ditulis dalam satu atau beberapa kalimat di dalam laporan penelitian
anda. Jangan lupa untuk bertanya pada diri anda, tentang:
- Apakah masalah yang dapat diambil?
- Apakah kontroversinya?
- Apa pusat perhatian dari studi anda?
- Apakah ada kalimat masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah ?
Bagaimana masalah penelitian berbeda dari bagian lain dari penelitian?
Masalah penelitian berbeda dari topic penelitian, tujuan penelitian, dan pertanyaan
penelitian yang spesifik. Masalah penelitian diakui berbeda kerena menunjukkan
masalah yang dibahas dalam penelitian.
Berikut ringkasan perbedaan masalah penelitian dengan bagian yang lain:
- Topik penelitian adalah subjek luas yang dibahas oleh peneliti. Misal, Maria
berusaha untuk mengkaji kepemilikan senjata oleh siswa di sekolah;
- Masalah penelitian adalah masalah umum pendidikan, lebih sempit dari topik
penelitian. Misal, Maria membahas tentang meningkatnya kekerasan di sekolah
- Tujuan adalah maksud peneliti untuk mengatasi masalah penelitiannya. Contoh
tujuan penelitian saya adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor dapat
mempengaruhi siswa membawa senjata ke sekolah.
- Pertanyaan dalam penelitian adalah penyempitan tujuan. Misal, Maria mungkin
bertanya apakah teman sebaya mempengaruhi siswa untuk membawa senjata?
Dapatkah dan haruskah masalah diteliti?
1) Can You Gain Access to People and Sites?

Ijin melakukan penelitian ke situs-situs tertentu dan melibatkan orang-orang sekitar


sangat diperlukan, untuk memastikan bahwa peneliti dapat melindungi hak-hak
orang-orang tersebut serta tidak melanggar peraturan yang berlaku. Kemampuan
untuk akses ke orang-orang dan situs-situs tertentu dapat menentukan apakah
kalian bisa menemukan masalah di sana.
2) Can You Find Time, Locate Resources, and Use Your Skills?
Waktu
Waktu sangat berkaitan erat dengan penelitian, terutama untuk pengumpulan dan
analisis data. Studi kulaitatif biasanya lebih lama daripada studi kuantitatif, karena
proses panjang pada saat pengumpuan data dan proses menganalisis kata per kata.
Sumber-sumber
Sumber-sumber sangat diperlukan, seperti dana untuk peralatan, responden dan
notulen. Peneliti perlu merinci anggaran dan meminta saran dari peneliti sebelumnya
tentang dana.
Kemampuan
Peneliti juga harus memiliki keterampilan yang berhubungan dengan penelitian agar
dapat lebih efektif dalam mempelajari masalah penelitiannya.
3) Should the Problem be Researched?
Lima cara untuk mengetahui apa saja masalah yang dapat di riset:
- Membahas permasalahan jika penelitian anda akan memenuhi ruang hampa
dalam literatur yang ada;
- Membahas permasalahan jika studi anda mereplikasi penelitian masa lalu, tetapi
menguji peserta yang berbeda dan lokasi penelitian yang berbeda;
- Membahas permasalahan jika penelitian anda memberikan suara kepada orang
diam, tidak mendengar atau ditolak dalam masyarakat;
- Mempelajari masalah jika penelitian anda dalam bentuk praktik.
Bagaimana Masalah Penelitian Dapat Berbeda Antara Penelitian Kuantitatif Dan
Kualitatif?
Masalah penelitian bisa menggiring anda menuju jenis pendekatan yang akan anda
lakukan, yaitu kuantitatif atau kualitatif. Karena harus ada kecocokan antara
pendekatan dengan masalah yang anda temukan.
Ciri-ciri untuk mengetahui pendekatan apa yang harus anda gunakan untuk penelitian
anda dapat dilihat sebagai berikut:
Pendekatan kuantitatif, jika anda harus:
- Mengukur variable;
- Menilai dampak-dampak dari variable;
- Menguji teori;
- Menerapkan hasil untuk orang, dalam jumlah besar.
Sedangakan pendekatan kualitatif, jika anda harus:
- Mempelajari tentang sudut pandang seseorang;
- Menilai prosedur dari waktu ke waktu;
- Menghasilkan teori berdasarkan perspektif partisipan/peneliti itu sendiri;
- Memperoleh informasi lebih rinci tentang beberapa orang/lokasi penelitian.
Bagaimana anda dapat menulis bagian sebuah pernyataan masalah ?

Terdapat 5 elemen penting untuk dapat menulis pernyataan masalah yang terletak di
pembuka laporan penelitian anda, yaitu:
1. Topik
Untuk menciptakan minat awal dari si pembaca mulailah dengan topik yang luas, hal
ini mendorong pembaca untuk membaca lebih dari halaman pertama laporan anda.
Gunakan kalimat yang mudah dipahami, tetapi tetap menjadi acuan dari keseluruhan
isi laporan anda.
Narrative Hook
Narrative hook yang baik akan menarik bagi si pembaca itu sendiri. Narrative hook
yang baik setidaknya memiliki 4 unsur berikut ini:
- Data statistiknya;
- Pernyataan yang bersifat propokatif;
- Kebutuhan yang jelas utnuk penelitian; dan
- Maksud dan tujuan penelitian.
2. Masalah Penelitian
Masalah dalam pemelitian (pendidikan, kepentingan atau kontroversi) harus
menjelskan bahwa peneliti sedang meneliti kasus-kasus yang penting. Terkadang,
masalah datang dari isu yang ditemukan di sekolah atau tempat penelitian lainnya
atau biasa disebut practical research probem. Misalnya, kasus tentang pendekatan
guru dalam peningkatan latihan membaca.
Pertimbangkan bagaimana kebutuhan untuk menjelaskan perkembangan membaca
sebagai pemenuh kebutuhan atas kurangnya penelitian mengenai praktek
perkembangan yang sesuai dengan orientasi guru.
3. Pembenaran Masalah Penelitian
Pentingnya mempelajari sebuah isu, menjadi kata kunci pada unsur ini. Anda dapat
menjustifikasi pentingnya masalah dengan mengutip bukti dari:
- Peneliti lain dan seorang ahli seperti dalam literature;
- Pengalaman lain dari tempat penelitian;
- Pengalaman pribadi.
Justifikasi digambarkan dari sumber yang berbeda dan apakah itu bisa
menggunakan pendekatan kuantitatif ataupun kualitatif.
4. Kekurangan Pengetahuan Kita tentang Masalah Penelitian
Kekurangan pada bukti menunjukkan bahwa literature terdahulu atau pengalaman
pribadi peneliti tidak cukup memadai mengatasi masalah penelitian, mereplika
sebuah studi, mengeksplor topiknya, mengangkat suara orang yang tersisih atau
menambah praktis. Kekurangan pada praktik menunjukkan bahwa pendidik belum
mengidentifikasi solusi yang baik dan bekerja untuk sekolah atau pengaturan
pendidikan lainnya. Sebagaimana ringkasan anda tentang kekurangan ini,
identifikasilah dua atau tiga masalah mengapa penelitian dan praktik yang ada
adalah belum sempurna dalam mengatasi masalah penelitian, dan menyatakan
alasan ini menuju kepada akhir pengantar studi.
5. Peserta yang Bermanfaat dari Studi Masalah
Peserta dalam bagian pernyataan masalah perlu diidentifikasi. Ini terdiri dari
individu dan kelompok yang akan membaca dan berpotensi bermanfaat dari
informasi yang disediakan pada studi penelitian anda. Peserta-peserta ini akan
bervariasi bergantung kepada sifat dari studi anda, tetapi beberapa sering dianggap

oleh pendidik termasuk peneliti, praktisi, pembuat kebijaksanaan, dan indivdu yang
berpartisipasi pada studinya. Ketika peneliti memasukkan komentarnya tentang
pentingnya studi bagi peserta, itu juga akan mengingatkan mereka akan kebutuhan
melaporkan hasil yang berguna.
3. KONSEP DASAR PENELITIAN KUANTITATIF
Kuantitatif adalah sebuah pendekatan dalam penelitian, di mana pendekatan ini
didasari oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a. Latar Belakang Masalah
Didasarkan pada teori-teori yang telah ada sebelumnya dan dihubungkan dengan
realitas yang ada di lapangan.
b. Tujuan Penelitian
Memfokuskan penelitian pada pengujian teori; deskripsi berupa data statistik;
menunjukkan hubungan antar variable; dan cenderung bersifat memprediksi.
c. Rumusan Masalah
Berupa pertanyaan-pertanyaan tentang hubungan antar variable; poin-poin prediksi
yang diharapkan oleh peneliti.
d. Intrumen Penelitian
Data pada penelitian kuantitatif didapat dari tes, angket, wawancara terstruktur,
survey dan sebagainya. Biasanya terlihat dari jawaban yang disediakan bersifat
tertutup dengan skala Likert.
e. Data
Bersifat kuantitatif dengan menggunakan kode-kode kuantitatif berupa bilangan,
ukuran; menggunakan statistic dalam perhitungan data; variable operasional.
f. Peran Peneliti
Peneliti tidak terlalu terlibat dalam arti menjaga jarak dan tidak memihak, serta
sebagai orang yang menggambarkan hasil secara objektif berdasarakan hasil
penrhitungan statistik.
g. Teknik Pengumpulan Data
Melalui eksperimen; observasi ataupun wawancara terstruktur atau tertutup.
h. Sumber Data
Berupa data kuantitatif; variable operasional; berbentuk bilangan dan ukuran.
i. Kajian Pustaka
Bertujuan untuk mencari teori-teori yang relevan untuk masalah yang akan diteliti,
digunakan sebagai landasan dan acuan teoritis; untuk memperdalam pengetahuan
dari hasil-hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan hal-hal yang akan
diteliti.
j. Penggunaan Teori
Teori berfungsi sebgai penjelasan awal tentang hubungan antar variabel.
k. Sampel
Sampel kelompok/besar; terdapat kelompok control, dipilih secara acak.
Contoh judul penelitian kuantitatif:
Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Terhadap Kesiapan Berwirausaha
(Survei terhadap proses pembelajaran mata diklat kewirausahaan di SMK PGRI 1
Cimahi)

Oleh Lita Akhimelita, mahasiswi Sekolah Pascasarrjana UPI.


Diterbitkan tahun 2010.
4. PENGUMPULAN DATA PENELITIAN KUANTITATIF
Mengidentifikasi Unit Analisis Anda
Pada tahap awal ini dalam pengumpulan data, Anda harus memutuskan pada tingkat
apa (individu, keluarga, sekolah, kabupaten) data perlu dikumpulkan. Tingkat ini disebut
sebagai unit analisis. Dalam beberapa studi penelitian, pendidik mengumpulkan data
dari berbagai tingkat (individu dan sekolah), sedangkan penelitian lain melibatkan
pengumpulan data dari hanya satu tingkat (kepala sekolah di sekolah), keputusan ini
tergantung pada pertanyaan atau hipotesis yang berusaha untuk menjawab. Selain itu,
data untuk mengukur variabel independen mungkin berbeda dari unit untuk menilai
variabel dependen.
Spesifikasikan Populasi dan Sampel Anda
Dalam beberapa situasi pendidikan, Anda akan memilih responden untuk penelitian
Anda berdasarkan siapa relawan untuk berpartisipasi atau yang tersedia (kelas khusus
siswa). Sebuah proses penelitian yang lebih maju adalah untuk memilih individu atau
sekolah yang mewakili seluruh kelompok individu atau sekolah. Perwakilan mengacu
pada pemilihan individu dari sampel populasi tersebut bahwa individu-individu yang
dipilih khas dari populasi yang diteliti, memungkinkan Anda untuk menarik kesimpulan
dari sampel tentang populasi secara keseluruhan. Berikut urutan istilah jenis
pengambilan sampel.
- Stratified Sampling
Dalam stratified sampling, peneliti membagi (stratifikasi) penduduk pada beberapa
karakteristik tertentu (jenis kelamin) dan kemudian, dengan menggunakan sampel
acak sederhana, sampel dari masing-masing subkelompok (strata) dari populasi
(wanita dan pria). Hal ini menjamin bahwa sampel akan meliputi karakteristik tertentu
yang peneliti ingin disertakan dalam sampel.
Multistage Cluster Sampling
Dalam multistage cluster sampling, peneliti memilih sampel dalam dua tahap atau
lebih karena baik para peneliti tidak dapat dengan mudah mengidentifikasi populasi
atau populasi yang sangat besar. Jika hal ini terjadi, mungkin sulit untuk mendapatkan
daftar lengkap dari anggota populasi.
- Convenience Sampling
Peneliti memilih peserta karena mereka bersedia dan tersedia untuk dipelajari. Dalam
hal ini, peneliti tidak bisa mengatakan dengan keyakinan bahwa individu-individu yang
mewakili populasi. Namun, sample dapat memberikan informasi yang berguna untuk
menjawab pertanyaan dan hipotesis.
- Snowball Sampling
Dalam snowball sampling, peneliti meminta peserta untuk mengidentifikasi orang lain
untuk menjadi anggota sampel. Sebagai contoh, Anda mungkin mengirim survei untuk
-

pengawas sekolah dan meminta salinan ke depan pengawas kepada kepala sekolah
dari sekolah-sekolah di distrik sekolah. Kepala sekolah ini kemudian menjadi anggota
sampel. Bentuk sampling ini, memiliki keuntungan dari merekrut responden dalam
jumlah besar untuk penelitian.
- Sample Size
Satu cara untuk menentukan ukuran sampel adalah memilih jumlah peserta yang
memadai untuk prosedur statistik yang akan anda gunakan. Perkiraan kasarnya,
penelitian pendidikan memerlukan:
Sekitar 15 peserta untuk setiap grup dalam sebuah ekperimen
Sekitar 30 peserta untuk studi korelasi yang menghubungkan variabel
Sekitar 350 untuk studi survey, tetapi tergantung dengan beberapa faktor.
Spesifikasikan Variabel dari Pertanyaan Penelitian dan Hipotesis
Anda perlu mengidentifikasi secara jelas variabel dalam studi Anda, ini akan mencakup
variabel independen, dependen dan kontrol. Sebuah strategi yang berguna adalah
untuk membuat daftar variabel sehingga Anda dapat menentukan apa variabel yang
beroperasi dalam sebuah penelitian.
Membuat Definisi Operasional
Definisi operasional adalah spesifikasi bagaimana Anda akan mendefinisikan dan
mengukur variabel dalam penelitian Anda. Dalam beberapa situasi yang jelas,
diterapkan definisi yang cocok untuk menemukan ukuran yang tidak tersedia dan Anda
akan perlu untuk membangun definisi Anda sendiri.
Pilih Tipe Data dan Pengukurannya
- Performance Measures
Anda mengumpulkan ukuran kinerja untuk menilai kemampuan individu untuk
melakukan pada tes prestasi, tes kecerdasan, tes bakat, persediaan bunga atau
inventaris penilaian kepribadian.

Attitudinal Measures
Peneliti menggunakan ukuran-ukuran sikap ketika mereka mengukur perasaan
terhadap topik pendidikan. Untuk mengembangkan langkah-langkah sikap, peneliti
sering menulis pertanyaan-pertanyaan mereka sendiri atau mereka menemukan alat
untuk menggunakan yang mengukur sikap.
- Behaviorial Observations
Pengamatan perilaku dilakukan dengan memilih instrumen yang merekam perilaku,
mengamati individu untuk perilaku itu dan memeriksa poin pada skala yang
mencerminkan perilaku.
- Factual Informations
Informasi faktual atau dokumen pribadi terdiri dari angka, data individu yang tersedia
dalam catatan publik. Contoh jenis data termasuk laporan kelas, catatan kehadiran di
sekolah, data demografi siswa, dan informasi sensus .
- Web-Based Electonic Data Collection
-

Dengan menggunakan situs web dan internet, pengumpulan data elektronik dalam
penelitian kuantitatif populer.
Putuskan Jenis Pengumpulan Data yang Sesuai
Pilihlah teknik pengumpulan data yang sesuai dengan mengajukan pertanyaan di
bawah ini pada diri sendiri :
Apa yang ingin saya pelajari tentang partisispan dari pertanyaan penelitian dan
hipotesis?
Informasi realistis apa yang akan dikumpulkan?
Bagaimana perbandingan keuntungan dan kerugian setelah mengumpulkan data?
Temukan dan Kembangkan Instrumen
Memodifikasi Instrumen adalah menemukan instrument yang sudah ada, kemudian
memperoleh izin untuk melakukan perubahan, dan membuat perubahan yang cocok
dengan kebutuhan penelitian yang akan kita lakukan.
Mencari sebuah Instrumen
Mencari untuk menemukan instrument yang baik yang mengukur varuiabel bebas,
terikat, dan kontrol itu tidak mudah. Instrumen yang sesuai dengan yang akan
digunakan bisa dicari dengan beberapa opsi di bawah ini:
1. Mencari artikel jurnal yang dipublikasikan
2. Cari di ERIC Digest.
Memeriksa panduan-panduan yang tersedia untuk menguji instrument yang tersedia
secara komersial. Contoh:
www.unl.edu/buros/ dari Buros Institute or Mental
Measurement.
Kriteria dalam Memilih Instrumen yang Baik
Ketika sudah menemukan instrumen, ada beberapa kriteria yang harus
dipertimbngakan untuk menggunakan instrument tersebut. Untuk menentukan
keputusan, tanyakan bebrapa hal ini pada diri sendiri:
Kapankah penulis mengembangkan instrument untuk terakhir kalinya, karena jika 5
tahun tidak dikembangkan maka instrument tersebut tidak berlaku lagi.
Apakah instrument tersebut dikutip oleh peneliti lain?
Apakah tersedia review untuk instrument tersebut ?
Apakah ada informasi tentang reliabilitas dan validitas dari hasil penggunaan yang
sebelumnya atau yang dulu dilakukan dalam instrument tersebut?
Apakah prosedur tersebut merekam data yang cocok dengan hipotesis atau
pertanyaan penelitian?
Apakah semua konten dalam instrument tersebut dapat disetujui untuk diiukur?
Apakah Penilaian pada Penelitian Sebelumnya Reliabel dan Valid?
Reliabilitas, adalah skor dari instrument yang stabil dan konsisten. Reliabilitas adalah
serangkaian pengukuran yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan
dengan alat ukur itu dilakukan secra berulang. The test-retest relisbility adalah
prosedur yang digunakan berapa skor diperoleh dari satu sample yang stabil dari waktu

ke waktu dari satu test ke tes lainnya, atau dengan cara mencoba kuisioner yang sama
dengan responden yang sama lebih dari satu kali dalam waktu yang berbeda. Jadi nilai
reliabilitasnya ditentukan oleh nilai korelasi item-item yag sama untuk periode survey
yang berbeda.
Pendekatan lainnya yaitu alternative form reliability. Yang menggunakan dan
melibatkan dua instrument dimana keduanya menggunakan variabel yang sama,
korelasi skor untuk grup individu yang sama untuk dua instrument. Dalam prakteknya
kedua instrument tersebut mengandung kesamaan isi, level kesulitan, dan skala dari
tipe yang digunakan. Maka ini adalah salah satu cara untuk mengurangi atau
menghindari kesulitan yang ditemukan dalam reliabilitas tes dan tes penggunaan
bentuk tes lainnya.
The Alternate Forms and Test-Retest Reliability. Pendekatan hanyalah variasi dari
dua tipe sebelumnya atau keandalan.dalam pendekatan ini peneliti mengelola tes dua
kali dan menggunakan alternatif bentuk tes dari administrasi pertama yang kedua.
Interrater reliability adalah prosedur yang digunkan ketika membuat pengamatan
perilaku.Ini melibatkan pengamatan dari dua atau lebih individu untuk diamati
perilakunya.
Skor dari instrumen yang dapat diandalkan dan akurat jika skor individu secara internal
konsisten di seluruh item pada instrumen.Biasanya dipakai ketika hanya memliki satu
kali kesempatan untuk mencoba kuisioner pada sekelompok responden. Jadi
reliabilitasnya dihitung berdasarkan konsistensi internal jawaban tiap item yang
menanyakan konstruk yang sama.
Validitas, suatu ukuran yang menunjukan tingkat keshahihan suatu test. Content
Validity/Validitas Isi, validitas yang diperoleh setalah dilakukan penganalisisan,
penelusuran, atau pengujian terhadap isi yang terkandung dalam hasil.CriterionRelated Validity adalah tingkat efektivitas suatu tes atau prosedur penilaian lain dalam
memprediksi kinerja dalam situasi kehidupan nyata. Construct Validity, adalah
validitas yang diperoleh dari segi susunan.
Apakah Prosedur Pencatatan Data telah Memenuhi Pertanyaan Penelitian?
Memiliki participans menyediakan data yang memakan waktu kurang bagi peneliti.
Namun, ketika peneliti mencatat data, mereka menjadi akrab dengan cara participansts
merespon dan karenanya dapat mengontrol untuk tingkat yang lebih tinggi kualitas
data.
Apakah Skala Pengukuran yang digunakan Sudah Memadai?
Cara termudah untuk berpikir tentang jenis skala pengukuran adalah mengingat bahwa
ada dua tipe dasar: skala kategoris dan berkesinambungan. Skala kategoris memiliki
dua jenis: skala nominal dan ordinal.
Skala Pengukuran adalah respoonses pilihan untuk pertanyaan yang mengukur (atau
mengamati) variabel dalam unit kategori atau kontinu.penting untuk memahami skala
pengukuran untuk menilai kualitas instrumen dan untuk menentukan statistik
appropratiate untuk digunakan dalam analisis data.
- Nominal Scales
Peneliti mungganakan skala nominal atau skala kategori untuk memberikan pilihan
respon mana participans memeriksa satu atau lebih kategori yang menggambarkan
sifat-sifat mereka, atribut, atau karakteristik.Ada skala tidak memiliki urutan apapun.

- Ordinal Scales
Peneliti menggunakan skala ordinal atau peringkat skala skala kategoris untuk
memberikan pilihan respon mana participans peringkat dari yang terbaik atau yang
paling penting ke yang terburuk atau paling tidak penting beberapa sifat, atribut, atau
karakteristik. Skala ini memiliki atau tersirat perintah intrinsik.
- Interval Ratio Scales
Skala interval atau skala rating atau skala terus menerus memberikan
"berkelanjutan" optiions menanggapi pertanyaan dengan asumsi jarak yang sama
antara pilihan. Skala ini mungkin memiliki tiga, empat, atau lebih pilihan jawaban.
Skala Likert popular( Sangat "untuk" sangat tidak setuju "), menggambarkan skala
dengan interval teoritis sama antara tanggapan.
- Combined Scales
Dalam penelitian pendidikan, peneliti kuantitatif sering menggunakan kombinasi
skala kategoris dan berkesinambungan.ini, skala interval menyediakan variasi
sebagian besar tanggapan dan meminjamkan diri untuk analisis statistik lebih kuat.
aturan terbaik praktis adalah bahwa jika Anda tidak tahu di muka apa analisis
statistik yang akan Anda gunakan, membuat interval atau skala kontinu. Kontinyu
skala selalu dapat dikonversikan ke skala ordinal atau nominal (Tuckman, 1999),
namun tidak sebaliknya.
Analisis Data
Langkah selanjutnya adalah menganalisis data yang telah diperoleh dengan ketentuan
sebagai berikut:
Score the Data
Scoring data berarti bahwa peneliti memberikan skor numerik (atau nilai) untuk setiap
kategori respon untuk setiap pertanyaan pada instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Sebagai contoh, asumsikan bahwa orang tua menanggapi
survei yang meminta mereka untuk menunjukkan sikap mereka tentang pilihan
sekolah untuk anak-anak di distrik sekolah. Untuk menganalisis data, Anda akan perlu
untuk menetapkan skor untuk tanggapan seperti 5 = sangat setuju, 4 = setuju, 3 =
ragu-ragu, 2 = tidak setuju, dan 1 = sangat tidak setuju. Berdasarkan ini diberi nomor,
orang tua yang memilih Setuju akan menerima skor 4.
Beberapa panduan yang dapat membantu dalam menetapkan nomor untuk pilihan
respon:
Untuk skala kontinyu (seperti timbangan interval), Anda harus secara konsisten
menilai masing-masing pertanyaan dalam skala ini menggunakan sistem penomoran
yang sama;
Untuk membuat skor mudah, Anda dapat menandai angka pada instrumen untuk
masing-masing pilihan jawaban;
Salah satu prosedur yang dapat membantu Anda dalam menentukan skor
tanggapan adalah untuk menciptakan sebuah codebook. Sebuah codebook adalah
daftar variabel atau pertanyaan yang menunjukkan bagaimana peneliti akan kode
atau skor tanggapan dari instrumen atau daftar.

Tentukan Jenis Analisis Skornya


- Single Item Scores
Adalah skor individu ditugaskan untuk setiap pertanyaan untuk setiap peserta dalam
studi Anda. Ini skor menyediakan analisis rinci dari respon setiap orang untuk setiap
pertanyaan pada instrument.
- Summed Scores
Adalah sejumlah individu ditambahkan selama beberapa pertanyaan yang mengukur
variabel yang sama. Para peneliti menambahkan item individu untuk menghitung
nilai keseluruhan untuk variabel
- Difference Scores
Skor dijumlahkan untuk individu digunakan untuk mengembangkan nilai ujian secara
keseluruhan yang dapat dibandingkan dari satu periode waktu yang lain. Skor Net
atau perbedaan puluhan dalam studi kuantitatif yang mewakili perbedaan atau
perubahan bagi setiap individu. Beberapa keuntungan mungkin lebih bermakna
daripada yang lain. Sebuah perubahan kecil dalam nilai yang tinggi mungkin lebih
berguna dari perubahan yang lebih besar dalam skor kecil.
Pilih Sebuah Program Statistika
Beberapa panduan untuk mengikuti ketika memilih program statistik.
Cari program dengan dokumentasi tentang cara menggunakan program.
Kemudahan penggunaan merupakan faktor penting ketika memilih sebuah program.
Carilah program yang meliputi jenis statistik yang akan Anda gunakan untuk
menjawab
pertanyaan penelitian dan hipotesis.
Pastikan bahwa program ini dapat menganalisis jumlah data dalam database Anda.
Input Data
Setelah memilih program statistik, langkah selanjutnya adalah untuk memasukkan data
dari instrumen Anda atau daftar ke dalam program komputer. Memasukkan data terjadi
ketika peneliti transfer data dari tanggapan pada instrumen ke komputer file untuk
analisis.
Bersihkan dan Hitung Data yang Hilang
Anda perlu menentukan apakah ada kesalahan dalam data atau data yang hilang.
Kesalahan terjadi ketika peserta dalam studi Anda memberikan skor di luar jangkauan
untuk variabel.
- Cleaning the Database
Adalah proses memeriksa data untuk nilai (atau nilai-nilai) yang berada di luar
kisaran diterima.
- Assessing the Database for Missing Data
Data yang hilang akan menghasilkan individu lebih sedikit untuk dimasukkan dalam
analisis data, dan karena kami ingin banyak orang termasuk dalam analisis mungkin,
Anda perlu untuk memperbaiki sebanyak mungkin data yang hilang.
Analisislah Data Anda

Data untuk mengatasi masing-masing pertanyaan penelitian atau hipotesis.


Jelaskan tren dalam data untuk sebuah variabel tunggal atau pertanyaan pada
instrumen Anda;
Bandingkan dua atau lebih kelompok pada variabel independen dalam hal
dependen;
Hubungkan dua atau lebih variabel;
Uji hipotesis tentang perbedaan dalam kelompok atau hubungan variabel;
Melakukan Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif akan membantu Anda meringkas tren keseluruhan atau
kecenderungan data memberikan pemahaman tentang bagaimana bervariasi skor
Anda mungkin, dan memberikan wawasan ke mana satu skor berdiri dibandingkan
dengan orang lain.
Mengukur Pusat Kecenderungan
adalah nomor ringkasan yang mewakili nilai tunggal dalam distribusi skor (Vogt,
2005). Mereka menyatakan sebagai skor rata-rata (mean), tengah satu set nilai
(median), atau paling sering terjadi skor (mode).
Mengukur Variabilitas
menunjukkan penyebaran skor dalam distribusi. Range, varians, dan standar deviasi
semua menunjukkan jumlah variabilitas dalam distribusi skor.
Informasi ini
membantu kita melihat bagaimana tersebar tanggapan dapat item pada instrumen.
Varians
Menunjukkan penyebaran nilai sekitar mean. Akar kuadrat dari varians, standar
deviasi (SD), tidak memberikan informasi yang berguna, dan kita melihat itu sebagai
indikator dispersi atau penyebaran skor.
Melakukan Analisis Inferensial
Statistik deskriptif membantu anda mendeskripsikan pertanyaan. Bagaimana pun,
ketika anda membandingkan kelompok atau dua variabel terkait, analisis inferensial
akan terpakai. Tujuannya adalah untuk melihat nilai dari sample dan menggunakan
hasilnya untuk menarik kesimpulan atau membuat prediksi tentang populasi.
Ketika anda contoh ini dan memperoleh skor, beberapa pendekatan menekankan jika
skor sampel yang anda terima adalah perkiraan yang baik dari populasi. Tanyakan
pada diri anda:
1. Apakah skor sampelnya memungkinkan perkiraan yang salah dari rata-rata
populasi? Gunakan uji hipotesis, yaitu prosedur untuk membuat keputusan tentang
hasil dengan membandingkan sebuah nilai pengamatan dari sampel dengan nilai
populasi untuk menentukan jika tidak ada perbedaan atau hubungan yang terdapat
diantara nilai-nilainya.
2. Seberapa yakin anda bahwa skor sampel anda benar? Gunakan pendekatan
perkiraan interval (interval estimate), yaitu jarak tertinggi dan terendah nilai statistic
yang konsisten dengan data observasi dan mungkin mengandung rata-rata populasi
yang sebenarnya.
3. Apakah skor sampel atau perbedaan diantara dua grup membuat fitur yang praktis?
Gunakan pendekatan efek ururan (effect size), yaitu untuk mengidentifikasi kekuatan

praktis dari kesimpulan tentang perbedaan kelompok atau tentang hubungan antara
variabel di dalam studi kuantitatif.
Menguji Hipotesis
Ada 5 langkah di dalam uji hipotesis, yaitu:
a) Mengidentifikasi hipotesis nol dan hipotesis alternatif anda. Hipotesis nol dicirikan
dengan kata-kata tidak ada perbedaan. Hipotesis alternative dicirikan dengan
kata-kata terdapat perbedaan .
b) Mengatur tingkat signifikansi dan tingkat alpha, untuk mencerminkn hipotesis nol.
Sebuah level signifikansi adalah tingkat kemungkinan yang mencerminkan resiko
maksimum yang anda akan ambil untuk setiap perbedaan yang diamati karena
kebetulan. Area kurva normal untuk nilai kemungkinan rendah jika hipotesis nol nya
benar disebut daerah kritis (critical region). Jika sampel data jatuh pada daerah kritis,
hipotesis nol nya ditolak. Rata-ratanya bahwa justru tidak ada perbedaan seperti
dinyatakan dalam hipotesis nol, kita temukan alternattifnya untuk kemungkinan
menjadi benar: ada perbedaan.
c) Mengumpulkan data. Anda mengumpulkan data dengan pemberian alat untuk
merekam perilaku pada angket untuk peserta.
d) Menghitung sampel statistik. Berikutnya, gunakan program computer, hitunglah
statistik atau nilai p dan tentukan jika ini jatuh di dalam atau di luar daerah kirits. Nilai
p adalah kemungkinan bahwa hasilnya dapat diproduksi secara kebetulan jika
hipotesis nol nya benar. Degrees of freedom (df) atau derajat kebebasan digunakan
pada uji statistik yang biasanya kurang dari jumlah skornya.
e) Buatlah keputusan tentang menolak atau gagal mebolak hipotesis nol nya. Gunakan
SPSS versi 14.0 agar lebih cepat. Jika niai p lebih kecil dari alpha, maka anda
menolak hipotesis nol, jika ini lebbih besar dari alpha, maka anda menerima
hipotesisnya.
Statictical significance adalah ketika nilai p dari skor yang diamati kurang dari tingkat
alpha yang telah ditentukan oleh peneliti.
5. PENELITIAN EKSPERIMEN
a. Fraenkel and Wallen (1993) penelitian eksperimen merupakan metode yang paling
powerful sekaligus sebagai metode terbaik untuk menjelaskan hubungan kausal
antar variabel.
b. Menurut Gribbons (1999) disain eksperimen bermanfaat untuk menilai efektivitas
dan dampak sebuah program. Dalam penelitian eksperimen, peneliti ingin
mengetahui akibat dari satu atau lebih variabel bebas terhadap satu atau lebih
variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian eksperimen disebut sebagai
variabel experimental atau treatment, sedangkan variabel terikatnya disebut
criterion atau outcome.
c. Menurut Fraenkel and Wallen (1993), terdapat 3 karakteristik penelitian eksperimen
yaitu, (a) comparison of group, (b) manipulation of the independent variable, (c)
randomization.
Keuntungan Penelitian Eksperimen

a. Dapat menentukan arah hubungan sebab-akibat (establishing the direction of


causality)
b. Lebih hemat biaya (cost, sometimes)
c. Hemat waktu (convenience)
d. Dapat menyesuaikan parameter dan variabel (adjustability of parameters and
variables)
e. Dapat ditiru/diulang (replicability)
f. Mudah menjelaskan keruwetan multivariat (unraveling multivariate causation)
Kerugian Penelitian Eksperimen
a. Kurang nyata (lack of reality)
b. Sampel tidak representatif (unrepresentative samples)
c. Biaya mahal (cost, sometimes)
d. Potensial menghasilkan dampak yang berbahaya (potential dangerous outcomes)
12 Langkah untuk Keberhasilan Penelitian Eksperimen

a. Awali dengan hipotesis yang jelas


b. Putuskan disain eksperimen untuk menguji hipotesis dengan mempertimbangkan
keterbatasan dari disain tersebut
c. Putuskan bagaimana mengawali perlakuan (variabel bebas)
d. Kembangkan instrumen pengukuran dampak yang valid dan reliable (variabel
terikat)
e. Lakukan tes percobaan (pilot test) perlakuan dan ukur dampaknya
f. Pisahkan subjek untuk kelompok eksperimen
g. Acaklah subjek untuk kelompok eksperimen dan kontrol dan berikan petunjuk secara
hati-hati
h. Kumpulkan data sebagai pre-test
i. Awali perlakuan terhadap kelompok eksperimen dan awasi kelompok kontrol
j. Kumpulkan data sebagai post-test
k. Wawancarai subjek (debrief subject)
l. Uji data untuk menentukan apakah hipotesis didukung, dengan menggunakan
teknik kuantitatif yang tepat.
6. PENELITIAN KUALITATIF
Kualitatif adalah sebuah pendekatan dalam penelitian, di mana pendekatan ini didasari
oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a. Latar Belakang Masalah
Didapatkan dari isu-isu yang sedang berkembang, bisa juga didukung oleh teoriteori yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
b. Tujuan Penelitian
Lebih fokus dalam hal mengembangkan konsep; mengembangkan pemahaman;
mengembangkan teori-teori dasar (grounded theory); cenderung memberikan
realitas ganda.
c. Rumusan Masalah
Berupa kumpulan dari masalah-masalah yang dihadapi, terdiri dari satu masalah
utama dan beberapa masalah spesifik; bukan untuk mencari hubungan antar
variable.
d. Intrumen Penelitian

e.

f.

g.

h.

Instrumen penilaian utama pada penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri
dengan cara observasi; selain itu didukung oleh pertanyaan-pertanyaan yang
bersifat terbuka telah disiapkan; meninjau berbagai dokumen-dokumen yang
mendukung penelitian.
Data
Bersifat deskriptif dengan menggunakan kata-kata dari pelaku sendiri; dokumen
bersifat resmi dan artefak; menggunakan catatan-catatan lapangan; diperkuat
dengan dokumen pribadi berupa foto, audio ataupun video.
Peran Peneliti
Peneliti terlibat langsung dan cenderung memihak kepada subjek yang ditelitinya,
karena di sini peneliti juga sebagai pengumpul data, orang yang ahli dan harus siap
untuk memahami situasi yang akan dihadapi.
Teknik Pengumpulan Data
Dengan cara observasi partisipasi; mewawancarai secara terbuka/berkembang;
mendapatkan informasi dari penjelasan narasumber utama.
Sumber Data
Berupa data deskriptif; dokumen pribadi; catatan lapangan; foto; dokumen resmi
dan artefak.

i. Kajian Pustaka
Kajian pustaka pada penelitian kualitatif berupa review pustaka yang bertujuan
mencari konsep-konsep tertentu yang telah digunakan oleh peneliti lain, temuantemuan yang empirik.
j. Penggunaan Teori
Teori biasanya berjalan seiring dengan jalannya penelitian, penggunaan teori
sebagai perspektif awal bagi peneliti.
k. Sampel
Tidak terlalu banyak; tidak bersifat mewakili populasi; bertujuan untuk menjawab
prosedur-prosedur kualitatif.
Contoh judul penelitian kualitatif:
Implementasi Program Pendidikan Karakter di Taman Kanak-Kanak
Oleh Arif Hakim, mahasiswa Sekolah Pascasrajana UPI.
Diterbitkan tahun 2012.
7. PENGUMPULAN DATA PENELITIAN KUALITATIF
Informasi Apa yang Akan Anda Kumpulkan?
Ketika pendidik berpikir tentang penelitian kualitatif, mereka sering ada dalam proses
pikiran pengumpulan data observasi di lingkungan sekolah tertentu. Tidak diragukan
lagi, pengamatan mewakili bentuk yang sering digunakan pengumpulan data, dengan
peneliti dapat mengasumsikan peran yang berbeda dalam proses.
Observations

Observational Roles
Walaupun berpotensi menghasilkan kesulitan-kesulitan, observasi tetap merupakan
salah satu bentuk pengumpulan data kualitatif yang diterima. Tak satu peranan pun
cocok untuk semua situasi; peranan-peranan obervasi bervariasi tergantung pada
kenyamanan kita pada situs tertentu, hubungan personal dengan partisipan, dan
bagaimana caranya terbaik bagi kita untuk mengumpulkan data untuk bisa memahami
fenomena sentral. Walaupun terdapat banyak peranan (lihat Spradley, 1980-an), kita
bisa menggunakan salah satu dari tiga peranan penting.
A Participant Observer adalah sebuah peranan observasi yang diadopsi oleh para
peneliti apabila mereka ikut serta dalam kegiatan-kegiatan pada setting yang mereka
amati.
Anon-participant observer adalah seorang pengamat yang mengunjungi sebuah situs
dan membuat catatan-catatan tanpa terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh partisipan.
Peranan pengamat yang berubah adalah suatu peranan dimana para peneliti
mengadaptasikan peranan mereka sesuai situasi yang ditemukan.
The Process of Observing
Proses ini secara umum digambarkan dalam langkah-langkah berikut :
a.Pilih situs yang akan diobservasi yang akan membantu anda memahami lebih baik
fenomena sentral;
b.Masuki situs itu perlahan-lahan dengan melihat sekeliling; dapatkan pandangan
umum tentang situs tersebut; dan buat beberapa catatan terbatas, setidak-tidaknya
pada tahap awal ini;
c. Di situs tersebut, identifikasi siapa atau apa yang akan diobservasi, kapan
mengobservasinya, dan berapa lama mengobservasinya;
d.Tentukan, pada tahap awal ini, peranan anda sebagai pengamat;
e.Lakukan observasi berkali-kali untuk mendapatkan pemahaman yang paling baik
tentang situs dan individu-individu;
f. Rancang cara-cara catatan akan direkan selama observasi. Data-data yang direkam
selama observasi disebut fieldnotes (catatan lapangan);
g.Pikirkan informasi tentang apa yang akan anda rekam selama observasi;
h.Rekam catatan-catatan deskriptf dan reflektif. Descriptive fieldnotes (catatancatatan deskriptif) merekam deskripsi suatu peristiwa, kegiatan, dan orang-orang
(apa yang terjadi). Reflective fieldnotes (catatan-catatan reflektif) merekam
pemikiran pribadi yang dimiliki oleh si peneliti yang terkait dengan pemahamannya,
dugaan, atau gagasan-gagasan atau tema-tema yang lebih luas yang muncul ketika
observasi dilakukan (misalnya apa kesan anda tentang situs, orang-orang, dan
situasi);
i. Buat keberadaan anda diketaui, tapi tetap unobtrusive (tidak mengganggu);
j. Setelah selesai mengobservasi, secara berangsur-angsur mundur dari situs.
Interviews
Wawancara kualitatif terjadi ketika si peneliti mengajukan kepada satu atau lebih
partisipan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat umum dan terbuka dan kemudian
merekam jawaban mereka tersebut. Setelah itu si peneliti mentranskripsikannya serta

mengetikkan data-data tersebut ke dalam file-file komputer untuk dianalisis. Jawaban


yang terbuka atas sebuah pertanyaan memungkinkan si partisipan memilih opsi untuk
menjawab.
Beberapa kelemahannya adalah bahwa wawancara hanya memberikan informasi yang
sudah disaring melalui pandangan si pewawancara (misalnya si peneliti menyarikan
pandangan si partisipan di dalam laoran penelitian).
Types of Interviews and Open-Ended Questions on Questioners
Ada sejumlah pendekatan terhadap wawancara dan penggunaan pertanyaanpertanyaan terbuka pada angket. Pendekatan wawancara mana yang akhirnya akan
anda gunakan tergantung pada keterjangkaun para individu, uang, waktu yang
tersedia.
Wawancara satu lawan satu: Pendekatan yang paling banyak memakan waktu dan
mahal adalah melakukan wawancara secara individual.
Wawancara kelompok terfokus: Kelompok terfokus bisa digunakan untuk
mengumpulkan data tentang pemahaman bersama dari sekolompok individu ataupun
untuk memperoleh pendapat dari orang-orang tertentu.
Wawancara melalui telepon. Bisa jadi tidak ada kemungkinan bagi anda untuk
mengumpulkan sekelompok orang untuk diwawancarai atau untuk mengunjungi
individu-individu satu demi satu.
Wawancara melalui e-mail elektronik: Tipe wawancara lain yang bermanfaat dalam
pengumpulan data kualitatif yang cepat dari sekelompok orang yang secara geografis
tersebar.
Pertanyaan-pertanyaan terbuka dalam Angket
Keuntungan dari pertanyaan-pertanyaan seperti ini adalah bahwa pertayaanpertanyaan tertutup yang sudah dipersiapkan sebelumnya bisa menjaring informasi
yang bermanfaat guna mendukung teori atau konsep yang terdapat di dalam literatur.
Kelemahan dari pendekatan ini adalah bahwa anda akan memiliki banyak jawaban-ada yang panjang ada yang pendek--untuk dianalisis.
Conducting Interviews
Beberapa langkah umum yang diikuti dalam melakukan wawancara atau dalam
menyusun pertanyaan-pertanyaan yang bersfat terbuka:
a. Identifikasi orang yang akan diwawancarai. Gunakan salah satu strategi pemilihan
sampel purposif yang telah dibicarakan pada bab terdahulu;
b. Tentukan jenis wawancara yang akan digunakan. Pilih salah satu yang diperkirakan
akan paling membantu dalam memahami pandangan partisipan dalam menjawab
setiap pertanyaan penelitian;
c. Selama wawancara berlangsung, rekam pertanyaan dan jawabannya dengan
menggunakan tape rekorder;
d. Buat catatan-catatan singkat selama wawancara. Walaupun bunyinya praktis untuk
merekam sebuah wawancara dengan tape rekorder, tapi wanti-wantilah untuk tetap
membuat catatan kalau-kalau tape rekorder tidak berfungsi;
e. Cari lokasi yang sunyi, tempat yang cocok untuk melakukan wawancara. Bila
mungkin, wawancara di lokasi yang bebas dari gangguan dan pilih seting yang
memudahkan melakukan rekaman audio;

f. Mintakan izin atau restu terlebih dahulu dari para partisipan untuk berparisipasi
dalam penelitian ini;
g. Buat rencana tapi yang fleksibel;
h. Gunakan probes untuk mendapatkan informasi tambahan. Probes adalah subpertanyaan yang termasuk pada pertanyaan induk yang ingin dicarikan informasi
tambahannya;
i. Bersopan santun dan profesional ketika wawancara telah selesai.
Documents
Dokumen terdiri dari arsif-arsif yang bersifat publik atau pribadi yang boleh jadi
diperoleh oleh para peneliti kualitatif tentang situs atau partisipan pada suatu penelitian,
dan ini mencakup koran, catatan-catatan rapat, buku harian (journal) pribadi dan suratsurat. Sumber-sumber ini mewakili dokumen-dokumen publik dan pribadi.
Collecting Documents
Berikut adalah beberapa petunjuk dalam pengumpulan dokumen bagi kepentingan
penelitian kualitatif:
a. Identifikasi tipe dokumen yang berisikan informasi yang bermanfaat dalam rangka
menjawab pertanyaan penelitian kualitatif;
a. Pertimbangkanlah dokumen-dokumen publik (seperti catatan-catatan rapat lembaga
pengelola sekolah) dan dokumen-dokumen pribadi (seperti diary) sebagai sumber
informasi bagi penelitian anda;
b. Sekali dokumen tersebut sudah ditemukan, mintakan izin untuk menggunakannya
dari individu-individu yang bertanggung atas bahan-bahan tersebut;
c. Apabila anda minta para partisipan membuat jurnal (catatan harian), berikan
petunjuk yang jelas berkenaan dengan prosedurnya;
d. Apabila izin sudah didapatkan untuk menggunakan dokumen-dokumen tersebut, cek
akurasi, kesempurnaan, dan manfaatnya dalam rangka menjawab pertanyaanpertanyaan dalam penelitian anda;
e. Rekam informasi yang ada dalam dokumen.
Audiovisual Materials
Materi audiovisual terdiri dari gambar-gambar atau suara-suara yang peneliti
kumpulkan untuk membantu mereka memahami fenomena sentral yang diteliti.
Collecting Audiovisual Materials
Langkah-langkah yang terlibat dalam mengumpulkan materi audiovisual adalah sama
dengan cara mengumpulkan dokumen:
a. Menentukan materi audiovisual apa yang dapat memberikan informasi untuk
menjawab pertanyaan peneliti dan bagaimana materi mungkin menambah bentuk
data yang ada, seperti wawancara dan observasi;
b. Megidentifikasi materi visual yang tersedia dan memperoleh izin untuk
menggunakannya. Contoh, mewawancari siswa di kelas, dll.;
c. Memeriksa ketepatan dan keaslian dari materi audiovisual jika anda tidak
merekamya sendiri;
d. Kumpulkan data dan aturlah. Anda dapat memindai data untuk penyimpanan yang
mudah dan pengambilan.

Using Protocols
Protokol perekaman data adalah bentuk desain dan digunakan oleh peneliti kualitatif
untuk merekam informasi selama observasi dan interview.
An Interview Protocol
Protokol wawancara adalah sebuah bentuk yang didesain oleh peneliti yang berisi
arahan bagi proses wawancara, pertanyaan yang akan ditanyakan dan ruang utnuk
mencatat respon-respon dari wawancara.
An Observational Protocol
Sebuah protokol observasi adalah sebuah desain bentuk oleh peneliti sebelum
pengumpulan data digunakan untuk mengambil catatan lapangan selama observasi.
Pada bentuk ini, peneliti merekam sebuah kronologi peristiwa, potret detail individu
individu, sebuah peta gambar latar, kutipan verbal dari individu.

8. ANALISIS DATA PENELITIAN KUALITATIF


Bagaimana Anda Menganalisis Data Kualitatif?
Analisis ini pada awalnya terdiri dari pengembangan pemahaman umum tentang
data dan kemudian mengkode deskripsi dan tema tentang fenomena umum. Mari
kita cermati beberapa karakteristik dari proses ini secara lebih rinci.
a. Bentuknya induktif, mulai dari data-data spesifik atau rinci (seperti transkripsi atau
catatan-catatan yang telah diketik dari wawancara) terus ke kode-kode atau tematema yang bersifat umum;
b. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan dan analisis data (dan barangkali juga
penulisan laporan) merupakan kegiatan yang simultan. Apabila anda mengumpulkan
data, anda pada waktu yang sama juga menganalisis informasi lain yang
sebelumnya telah dikumpulkan, untuk mencari gagasan-gagsan umum;
c. Tahapannya juga iteratif, artinya siklus pengumpulan data dan analisis data terjadi
ulang alik. Dalam penelitian kualitatif, anda mungkin mengumpulkan cerita-cerita dari
individu-individu tertentu dan kemudian kembali lagi untuk mendapatkan informasi
lebih banyak;
d. Peneliti kualitatif menganalisis data-data penelitiannya dengan membaca data-data
tersebut berulang kali dan menganalisisnya setiap kali ia membacanya;
e. Dalam penelitian kualitatif tidak hanya satu pendekatan yang diterima dalam analisis
data. Ia merupakan proses yang eklektif;
f. Penelitian kualitatif adalah penelitian interpretatif yang bermakna bahwa si peneliti
membuat personal assessment (asesmen pribadi) terhadap suatu deskripsi
informasi utama.
Bagaimana Anda Menggali dan Memberi Kode Pada Data dalam Analisis ?
Explore the General Sense of the Data
Analisis penelusuran awal dalam penelitian kualitatif terdiri dari penelusuran data
untuk mendapatkan gambaran umum dari data secara keseluruhan, mencatat ide-ide
yang muncul dalam bentuk memoing, melihat pengorganisasian data, dan

mempertimbangkan apakah masih perlu data-data tambahan. Penulisan memos pada


halaman pinggir catatan lapangan, transkrip, atau di bawah foto akan membantu
proses penelusuran awal terhadap data. Memo-memo ini dibuat dalam ungkapanungkapan, ide-ide, konsep-konsep pendek yang timbul di dalam pikiran anda.
Code the Data
Pengkodean adalah proses memilah-milah dan memberikan label pada teks dalam
rangka memperoleh informasi dan tema-tema umum yang terkandung di dalam data.
Tujuan dari proses pengkodean adalah untuk membangun gambaran (pemahaman)
umum tentang data yang tertuang dalam teks, memilah-milahnya ke dalam segmensegmen teks atau gambar, memberi masing-masing segmen itu label berupa kode,
mengecek masing-masing kode tersebut apakah ada yang tumpang tindih atau
redundant (pengulangan), dan kemudian memadukan kode-kode tersebut menjadi
tema-tema umum. Ini merupakan proses induksi dalam rangka menyortir data menjadi
beberapa tema saja.
Walaupun sebenaranya tidak ada prosedur yang sudah baku, tapi Tesch (1990), dan
Creswell (2003) menyarankan langkah-langkah berikut dalam mengkode data:
a. Dapatkan sebuah pemahaman umum. Baca semua transkrip data secara
cermat. buat catatan di pinggir ketika muncul beberapa ide di kepala;
b. Ambil sebuah dokumen (hasil wawancara, atau catatan lapangan). Pilih yang
paling menarik, paling pendek, atau yang berada di onggokan data (file) yang
paling atas. Telusuri dokumen tersebut, ajukan pertanyaan Apa yang
dibicarakan orang ini? Cari makna yang tersirat dan tuliskan di pinggir dalam
bentuk dua atau tiga kata dan lingkari;
c. Mulai proses ini dengan mengkode dokumen. Termasuk ke dalam proses ini
adalah mengidentifikasi segment-segmen teks, tandai dengan tanda kurung, dan
beri kode berupa kata atau frasa yang secara tepat mendeskripsikan makna dari
segment teks tersebut. Kalimat-kalimat atau paragraf-paragraf yang secara tepat
terkait dengan sebuah kode disebut text segment. Kode adalah label yang
digunakan untuk mendeskripsikan satu segment dari teks atau gambar (image);
d. Kelompokkan kode-kode yang sama dan cari kode-kode yang berulang.
Tujuannya adalah untuk memperkecil jumlah daftar kode menjadi sejumlah yang
dapat ditangani seperti antara 25 can 30. Usahakan untuk tidak mengkode
berkelebihan (overcode) karena jumlah tema juga tidak akan banyak;
e. Ambil daftar kode tersebut dan lihat data kembali. Uji coba rancangan awal
skema pengorganisasian data ini untuk melihat apakah ada tema-tema baru
yang muncul. Lingkari kutipan-kutipan para partisipan yang mendukung kodekode tersebut.
f. Kurangi jumlah kode sehingga cukup memperoleh lima sampai tujuh buah tema
atau deskripsi seting atau deskripsi partisipan. Tema (disebut juga kategori)
adalah kumpulan beberapa kode yang membentuk gagasan utama yang
terdapat dalam data base. Identifikasi ke lima atau tujuh tema tersebut dengan
jalan meneliti kode-kode yang melambangkan segala sesuatu yag paling sering
dibicarakan oleh partisipan dan yang unik dan serta mencengangkan, atau
memiliki bukti atau dukungan yang paling banyak, atau segala sesuatu yang

anda harap-harapkan ketika mempelajari fenomena ini. Sebuah deskripsi dalam


penelitian kualitatif adalah rincian informasi tentang orang, tempat, atau peristiwa
pada sebuah seting.
Bagaimana Anda Memvalidasi Keakuratan Temuan-Temuan?
Memvalidasi temuan-temuan bermakna bahwa si peneliti menentukan keakuratan
atau kredibilitas temuan-temuan melalui strategi seperti member checking and
traingulation (pengecekan dan triangulasi oleh mereka-mereka yang terlibat dalam
penelitian). Para peneliti kualitatif tidak secara khusus menggunakan kata bias dalam
penelitian; mereka mengatakan bahwa semua penelitian bersifat interpretatif dan
bahwa para peneliti harus melakukan self-reflection tentang peranan mereka dalam
penelitian, bagaimana mereka memberikan interpretasi terhadap temuan-temuan
penelitian, sedangkan perjalanan hidup pribadi dan politik mereka telah terbentuk dan
secara otomatis akan mewarnai interpretasi mereka terhadap temuan-temuan tersebut
(Creswell, 2007). Dengan demikian, akurasi dan kredibilitas temuan-temuan
merupakan hal yang paling penting. Di sini kita akan berbicara tentang tiga bentuk
yang secara khusus digunakan oleh para peneliti kualitatif: triangulasi, member
checking dan auditing.
Triangulasi adalah proses memperkuat bukti dari individu-individu yang berbeda
(misalnya kepala sekolah dan siswa), tipe-tipe data (misalnya catatan-catatan
lapangan dan wawancara), atau metoda pengumpulan data (misalnya dokumen dan
wawancara) dalam rangka membangun deskripsi dan tema dalam penelitian kualitatif.
Si peneliti mengecek masing-masing sumber informasi itu dan menemukan bukti yang
mendukung sebuah tema. Ini menjamin bahwa penelitian akan akurat karena informasi
diperoleh dari berbagai sumber, individu-individu, atau proses.
Member checking adalah sebuah proses di mana si peneliti menanyakan kepada satu
atau lebih partisipan penelitian guna mengecek akurasi dari suatu laporan.
Pengecekan ini dilakukan dengan membawa kembali temuan-temuan itu kepada para
partisipan dan menanyakan kepada mereka (tertulis atau melalui wawancara) tentang
akurasi dari laporan.
Ini merupakan proses yang disebut audit eksternal, di mana di peneliti menggaji dan
mendapatkan pelayanan dari seseorang individu yang tidak terlibat dalam kegiatan
penelitian untuk mereview beberapa aspek yang berbeda dari penelitian. Audit ini bisa
terjadi selama atau setelah penelitian selesai.
9. PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Desain penelitian tindakan adalah prosedur yang sistematis yang dilakukan oleh guru
(atau orang lain dalam lingkungan pendidikan) untuk mengumpulkan informasi tentang,
dan kemudian meningkatkan, cara pengaturan pendidikan khusus mereka beroperasi,
mengajar mereka, dan siswa mereka belajar (Mills, 2011).
When Do You Use Action Rsearch?
Penelitian ini digunakan pada saat anda ingin menyelesaikan masalah khusus dalam
pendidikan. Ruang lingkup penelitian tindakan menyediakan sarana bagi guru atau

pendidik
di
sekolah-sekolah
untuk
meningkatkan
praktek
mereka
mengambil tindakan dan untuk melakukannya dengan berpartisipasi dalam penelitian.
How Did Action Research Develop?
Tiga tahap menandai perkembangan penelitian tindakan. Tahap pertama terdiri dari
identifikasi proses untuk menangani isu-isu sosial. Tahap kedua berbalik ke arah
praktek dan kebutuhan untuk melibatkan praktisi, seperti guru, dalam solusi untuk
masalah mereka sendiri. Tahap ketiga dan yang paling baru-baru ini mewakili
partisipatif, emansipatoris, atau pendekatan penelitian aksi komunitas di mana
kelompok bertanggung jawab atas emansipasi dan perubahan mereka sendiri.
Apa Saja Tipe dari Penelitian Tindakan Kelas?
Practical Action Research
Penelitian tindakan praktis mengarahkan pendidik untuk berusaha meningkatkan
praktek pendidikan melalui studi sistematis masalah lokal. Tujuannya adalah:
mempelajari praktik lokal; melibatkan individu atau tim inkuiri; fokus kepada
perkembangan guru dan pembelajaran siswa; mengimplementasikan
rencana
tindakan; mengarahkan guru sebagai peneliti. Penelitian tindakan praktis melibatkan
sebuah proyek riset kecil-kecilan, sempit berfokus pada masalah atau isu tertentu, dan
dilakukan oleh guru individu atau tim dalam sebuah sekolah atau sekolah kabupaten.
Participatory Action Research
Tujuan dari penelitian aksi partisipatif (PAR) adalah untuk meningkatkan kualitas
organisasi rakyat, masyarakat, dan kehidupan keluarga (Stringer, 2007). Selain itu
penelitian ini juga menekankan kolaborasi yang sama; fokus kepada perubahan
tingkatan kehhidupan; dan menghasilkan peneliti yang beremansipasi.
Kemmis dan McTaggert (2005) meringkas enam fitur utama PAR:
a. PAR adalah proses sosial di mana peneliti sengaja mengeksplorasi hubungan
antara individu dan orang lain;
b. Bentuk penyelidikan bersifat partisipatif;
c. Bentuk penelitian ini adalah praktis dan kolaboratif;
d. PAR adalah emansipatoris dalam hal ini membantu orang yang tidak terbelenggu
dari kendala struktur irasional dan tidak adil yang membatasi pengembangan diri
dan penentuan nasib sendiri;
e. PAR sangat penting dalam hal itu bertujuan untuk membantu orang sembuh dan
melepaskan diri dari kendala tertanam di media sosial;
f. PAR refleksif (misalnya, rekursif atau dialektis) dan difokuskan pada membawa
perubahan dalam praktik.
Apa Saja Karakterisitik Kunci dari Penelitian Tindakan Kelas?
A Practical Focus
Peneliti tindakan mempelajari isu-isu praktis yang akan memiliki manfaat langsung
untuk pendidikan. Aksi peneliti tidak melakukan bentuk penelitian untuk memajukan
pengetahuan demi pengetahuan, tapi untuk memecahkan langsung, diterapkan
masalah.
The educator-researchers Own Practice

Peneliti tindakan terlibat dalam penelitian partisipatif atau self-reflektif di mana


mereka berpaling lensa di kelas mereka sendiri pendidikan, sekolah, atau praktik.
Dalam refleksi ini, peneliti tindakan menimbang solusi yang berbeda untuk masalah
mereka dan belajar dari ide-ide pengujian.
Collaboration
Ini melibatkan membangun hubungan yang dapat diterima dan koperasi,
berkomunikasi dengan cara yang tulus dan tepat, dan termasuk semua individu,
kelompok, dan isu-isu. Selama kolaborasi ini, peran dapat bervariasi dan dapat
dinegosiasikan, tetapi konsep berinteraksi adalah penting untuk memahami praktik
seseorang.
A Dynamic Process
Ide utama adalah bahwa peneliti "spiral" bolak-balik antara refleksi tentang masalah,
pengumpulan data, dan tindakan. Merefleksikan, pengumpulan data, mencoba solusi,
dan spiral kembali ke refleksi adalah bagian dari proses penelitian tindakan.
A Plan of Action
Rencana ini mungkin hanya menyajikan data kepada stakeholder penting, membangun
program percontohan, mulai beberapa program bersaing, atau menerapkan agenda
penelitian yang sedang berlangsung untuk mengeksplorasi praktek-praktek baru
(Stringer, 2007).
Sharing Research
Peneliti biasanya lebih tertarik untuk berbagi informasi secara lokal dengan individu
yang dapat mempromosikan perubahan atau memberlakukan rencana dalam kelas
atau bangunan mereka. Peneliti Action berbagi hasil dengan para guru, kepala sekolah
bangunan, personil distrik sekolah, dan asosiasi orang tua (misalnya, Hughes, 1999).
Apa Saja Langkah-Langkah dalam Melakukan Penelitian Tindakan Kelas?
Step 1: Determine If Action Research is The Best Design to Use
Hal ini membutuhkan bahwa Anda memiliki waktu untuk mengumpulkan dan
menganalisis data dan untuk bereksperimen dengan pilihan yang berbeda untuk
memecahkan masalah.
Step 2: Identify a Problem to Study
Aksi peneliti dapat dimulai dengan mengidentifikasi area fokus, mengumpulkan data,
menganalisis dan menafsirkan data, atau mengembangkan rencana aksi (Mills, 2011).
Step 3: Locate Resources to Help Address the Problem
Bekerja sama dengan personil universitas atau masyarakat luas di masyarakat
menyediakan basis sumber daya untuk proyek penelitian tindakan. Individu yang telah
melakukan proyek penelitian tindakan juga dapat membantu Anda selama studi
penelitian Anda.
Step 4: Identify Information You Will Need
Pilihan Anda adalah untuk mengumpulkan data kuantitatif atau kualitatif, atau
keduanya. Mills (2011) memandang sumber kuantitatif dan kualitatif menjadi tiga
dimensi:
Mengalami- mengamati dan mengambil catatan lapangan

Enquiring- meminta orang untuk informasi


Meneliti- menggunakan dan membuat catatan
Step 5: Implement the Data Collection
Menjaga catatan yang akurat dari informasi yang dikumpulkan, mengorganisir ke
dalam file data untuk analisis numerik atau tema, dan memeriksa kualitas informasi
adalah langkah-langkah pengumpulan data penting.
Step 6: Analyze the Data
Dalam kebanyakan situasi, statistik deskriptif akan cukup untuk analisis data penelitian
tindakan Anda, meskipun Anda mungkin ingin membandingkan beberapa data
kelompok atau berhubungan beberapa variabel. Ide utama adalah untuk menjaga
analisis data dikelola sehingga Anda dapat mengidentifikasi informasi yang berguna
dalam merumuskan rencana aksi.

Step 7: Develop a Plan for Action


Mungkin rencana untuk merefleksikan pendekatan alternatif untuk mengatasi masalah
atau untuk berbagi apa yang telah Anda pelajari dengan orang lain. Hal yang penting
adalah bahwa Anda sekarang memiliki strategi untuk mencoba beberapa ide untuk
membantu memecahkan masalah Anda.
Step 8: Implement the Plan and Reflect
Anda mungkin berkonsultasi dengan tujuan awal Anda atau pertanyaan penelitian yang
berusaha untuk menjawab dalam proyek penelitian tindakan.
Anda juga perlu merefleksikan apa yang telah Anda pelajari dari melaksanakan
rencana Anda dan berbagi dengan orang lain.
Aplikasikan Apa yang Telah Anda Pelajari: Sebuah Penelitian Tindakan
Dalam sebuah studi penelitian tindakan berkualitas tinggi, penulis:
a. Fokus pada masalah dalam praktek atau masalah di masyarakat setempat;
b. Mengumpulkan berbagai sumber data (sering kuantitatif dan kualitatif) untuk
membantu mengatasi masalah tersebut;
c. Kerjasama dengan orang lain selama studi untuk menemukan solusi terbaik;
d. Menunjukkan rasa hormat untuk semua kolaborator sehingga mereka menjadi mitra
yang sejajar dalam proses penelitian tindakan;
e. Kemajuan rencana aksi untuk mencoba memecahkan masalah;
f. Mencerminkan pengembangannya sendiri sebagai seorang profesional;
g. Membantu untuk meningkatkan kehidupan peserta dengan memecahkan masalah,
memberdayakan mereka, mengubah mereka, atau menyediakan mereka dengan
pemahaman baru;
h. Mengembangkan rencana merekomendasikan perubahan untuk berlatih;
i. Laporan penelitian dengan cara yang dapat dimengerti dan berguna bagi khalayak,
termasuk para profesional lain.
10. MENYUSUN PROPOSAL DAN LAPORAN

Proposal atau usulan penelitian diperlukan untuk mengawali suatu kegiatan penelitian.
Proposal tersebut perlu dikaji atau dievaluasi oleh pembimbing penelitian.
Unsur-Unsur Proposal Penelitian
a. Judul
b. Latar belakang & perumusan permasalahan (& keaslian penelitian, dan faedah yang
dapat diharapkan)
c. Tujuan dan Lingkup penelitian
d. Tinjauan Pustaka/Landasan Teori
e. Hipotesis
f. Cara penelitian
g. Jadwal penelitian
h. Daftar Pustaka
i. Lampiran
Keterkaitan Antar Unsur dalam Proposal

Judul Proposal Penelitian


a. Judul merupakan gerbang pertama seseorang membaca sebuah proposal penelitian.
b. karena merupakan gerbang pertama, maka judul proposal penelitian perlu dapat
menarik minat orang lain untuk membaca.
c. Judul perlu singkat tapi bermakna dan tentu saja harus jelas terkait dengan isinya.
Judul karya ilmiah berbeda dengan judul novel atau semacamnya dalam hal kejelasan
kaitannya dengan isi.
Latar Belakang
a. Mengapa kita memilih permasalahan ini?

b. Apakah ada opini independen yang menunjang diperlukannya penelitian ini?


Rumusan Permasalahan
a. Rumusan permasalahan perlu dituliskan secara singkat, jelas, mudah dipahami dan
mudah dipertahankan
b. Tuliskanlah rumusan permasalahan sebagai kalimat terakhir dari bagian ini agar mudah
dibaca (dan mudah dicari) bahasan lebih panjang lebar tentang cara-2 merumuskan
permasalahan termuat di bab tersendiri.
Keaslian Penelitian
a. Dalam bagian ini, pada dasarnya, perlu kita tunjukkan (dengan dasar kajian pustaka)
bahwa permasalahan yang akan kita teliti belum pernah diteliti sebelumnya. Tapi bila
sudah pernah diteliti, maka perlu kita tunjukkan bahwa teori yang ada belum mantap
dan perlu diuji kembali.
b. Kondisi sebaliknya juga berlaku, yaitu bila permasalahan tersebut sudah pernah diteliti
dan teori yang ada telah dianggap mantap, maka kita perlu mengganti permasalahan
(dalam arti: mencari judul lain)
Faedah yang Diharapkan
a. Dalam bagian ini perlu ditunjukkan manfaat atau faedah yang diharapkan dari
penelitian ini untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan atau pembangunan negara.
b. Manfaat bagi ilmu pengetahuan dapat berupa penemuan/pengembangan teori baru
atau pemantapan teori yang telah ada.
c. Bagi pembangunan negara, apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan langsung ke
praktek nyata? atau bila tidak langsung, jalur atau batu-batu loncatannya apa saja?
Tujuan dan Lingkup Penelitian
a. mengkaji (examine), mendeskripsikan (describe), atau menjelaskan (explain) suatu
fenomena unik;
b. meluaskan generalisasi suatu temuan tertentu;
c. menguji validitas suatu teori;
d. menutup kesenjangan antar teori (penjelasan, explanasions) yang ada;
e. memberikan penjelasan terhadap bukti-bukti yang bertentangan;
f. memperbaiki metodologi yang keliru;
g. memperbaiki interpretasi yang keliru;
h. mengatasi kesulitan dalam praktek;
i. memperbarui informasi, mengembangkan bukti longitudinal (dari masa ke masa).
Tinjauan Pustaka
Menurut Castetter dan Heisler (1984), tinjauan pustaka berfungsi:
a. untuk mempelajari sejarah permasalahan penelitian (sehingga dapat ditunjukkan
bahwa permasalahan tersebut belum pernah diteliti atau bila sudah pernah, teori yang
ada belum mantap);
b. untuk membantu pemilihan cara penelitian (dengan belajar dari pengalaman penelitian
sebelumnya);
c. untuk memahami kerangka atau latar belakang teoritis dari permasalahan yang diteliti
(hasil pemahaman tersebut dituliskan tersendiri sebagai Landasan Teori);
d. untuk memahami kelebihan atau kekurangan studi-studi terdahulu (tidak semua
penelitian menghasilkan temuan yang mantap);

e. untuk menghindarkan duplikasi yang tidak perlu (hasil fungsi ini dituliskan sebagai
Keaslian penelitian);
f. untuk memberi penalaran atau alasan pemilihan permasalahan (hasil fungsi ini
dituliskan sebagai latar belakang).
Landasan Teori dan Hipotesis
a. Landasan teori merupakan satu set teori yang dipilih oleh peneliti sebagai tuntunan
untuk mengerjakan penelitian lebih lanjut dan juga termasuk untuk menulis hipotesis.
b. Hipotesis memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau
tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara (dugaan) terhadap permasalahan
yang diteliti.
Hipotesis Masih Perlu diuji Kebenarannya
Menurut Borg dan Gall (dalam Arikunto, 1998: 70), penulisan hipotesis perlu mengikuti
persayaratan sebagai berikut:
a. dirumuskan secara singkat tapi jelas;
b. dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih;
c. didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau peneliti yang terkait
(tercantum dalam landasan teori atau tinjauan pustaka).
Cara Penelitian dan Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian menguraikan kegiatan dan waktu yang direncanakan dalam: (a) tahaptahap penelitian, (b) rincian kegiatan pada setiap tahap, dan (c) waktu yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan tiap tahap. Jadwal dapat dipresentasikan dalam bentuk
tabel/matriks atau uraian narasi.
Daftar Pustaka dan Lampiran
a. Daftar Pustaka memuat informasi pustaka-pustaka yang diacu dalam proposal
penelitian.
b. Dalam daftar pustaka, biasanya, buku dan majalah tidak dipisahkan dalam daftar
sendiri-sendiri.
c. Untuk penulisan daftar pustaka terdapat banyak corak tata penulisan ikutilah
petunjuk yang berlaku dan terapkan corak tersebut secara konsisten.
Hubungan Isi Proposal dan Isi Laporan

Anda mungkin juga menyukai