: Metodologi Penelitian
: 0008/(V PAUD)
:3
: Ganjil
: Winda Maharani, M. Pd.
Terdapat 5 elemen penting untuk dapat menulis pernyataan masalah yang terletak di
pembuka laporan penelitian anda, yaitu:
1. Topik
Untuk menciptakan minat awal dari si pembaca mulailah dengan topik yang luas, hal
ini mendorong pembaca untuk membaca lebih dari halaman pertama laporan anda.
Gunakan kalimat yang mudah dipahami, tetapi tetap menjadi acuan dari keseluruhan
isi laporan anda.
Narrative Hook
Narrative hook yang baik akan menarik bagi si pembaca itu sendiri. Narrative hook
yang baik setidaknya memiliki 4 unsur berikut ini:
- Data statistiknya;
- Pernyataan yang bersifat propokatif;
- Kebutuhan yang jelas utnuk penelitian; dan
- Maksud dan tujuan penelitian.
2. Masalah Penelitian
Masalah dalam pemelitian (pendidikan, kepentingan atau kontroversi) harus
menjelskan bahwa peneliti sedang meneliti kasus-kasus yang penting. Terkadang,
masalah datang dari isu yang ditemukan di sekolah atau tempat penelitian lainnya
atau biasa disebut practical research probem. Misalnya, kasus tentang pendekatan
guru dalam peningkatan latihan membaca.
Pertimbangkan bagaimana kebutuhan untuk menjelaskan perkembangan membaca
sebagai pemenuh kebutuhan atas kurangnya penelitian mengenai praktek
perkembangan yang sesuai dengan orientasi guru.
3. Pembenaran Masalah Penelitian
Pentingnya mempelajari sebuah isu, menjadi kata kunci pada unsur ini. Anda dapat
menjustifikasi pentingnya masalah dengan mengutip bukti dari:
- Peneliti lain dan seorang ahli seperti dalam literature;
- Pengalaman lain dari tempat penelitian;
- Pengalaman pribadi.
Justifikasi digambarkan dari sumber yang berbeda dan apakah itu bisa
menggunakan pendekatan kuantitatif ataupun kualitatif.
4. Kekurangan Pengetahuan Kita tentang Masalah Penelitian
Kekurangan pada bukti menunjukkan bahwa literature terdahulu atau pengalaman
pribadi peneliti tidak cukup memadai mengatasi masalah penelitian, mereplika
sebuah studi, mengeksplor topiknya, mengangkat suara orang yang tersisih atau
menambah praktis. Kekurangan pada praktik menunjukkan bahwa pendidik belum
mengidentifikasi solusi yang baik dan bekerja untuk sekolah atau pengaturan
pendidikan lainnya. Sebagaimana ringkasan anda tentang kekurangan ini,
identifikasilah dua atau tiga masalah mengapa penelitian dan praktik yang ada
adalah belum sempurna dalam mengatasi masalah penelitian, dan menyatakan
alasan ini menuju kepada akhir pengantar studi.
5. Peserta yang Bermanfaat dari Studi Masalah
Peserta dalam bagian pernyataan masalah perlu diidentifikasi. Ini terdiri dari
individu dan kelompok yang akan membaca dan berpotensi bermanfaat dari
informasi yang disediakan pada studi penelitian anda. Peserta-peserta ini akan
bervariasi bergantung kepada sifat dari studi anda, tetapi beberapa sering dianggap
oleh pendidik termasuk peneliti, praktisi, pembuat kebijaksanaan, dan indivdu yang
berpartisipasi pada studinya. Ketika peneliti memasukkan komentarnya tentang
pentingnya studi bagi peserta, itu juga akan mengingatkan mereka akan kebutuhan
melaporkan hasil yang berguna.
3. KONSEP DASAR PENELITIAN KUANTITATIF
Kuantitatif adalah sebuah pendekatan dalam penelitian, di mana pendekatan ini
didasari oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a. Latar Belakang Masalah
Didasarkan pada teori-teori yang telah ada sebelumnya dan dihubungkan dengan
realitas yang ada di lapangan.
b. Tujuan Penelitian
Memfokuskan penelitian pada pengujian teori; deskripsi berupa data statistik;
menunjukkan hubungan antar variable; dan cenderung bersifat memprediksi.
c. Rumusan Masalah
Berupa pertanyaan-pertanyaan tentang hubungan antar variable; poin-poin prediksi
yang diharapkan oleh peneliti.
d. Intrumen Penelitian
Data pada penelitian kuantitatif didapat dari tes, angket, wawancara terstruktur,
survey dan sebagainya. Biasanya terlihat dari jawaban yang disediakan bersifat
tertutup dengan skala Likert.
e. Data
Bersifat kuantitatif dengan menggunakan kode-kode kuantitatif berupa bilangan,
ukuran; menggunakan statistic dalam perhitungan data; variable operasional.
f. Peran Peneliti
Peneliti tidak terlalu terlibat dalam arti menjaga jarak dan tidak memihak, serta
sebagai orang yang menggambarkan hasil secara objektif berdasarakan hasil
penrhitungan statistik.
g. Teknik Pengumpulan Data
Melalui eksperimen; observasi ataupun wawancara terstruktur atau tertutup.
h. Sumber Data
Berupa data kuantitatif; variable operasional; berbentuk bilangan dan ukuran.
i. Kajian Pustaka
Bertujuan untuk mencari teori-teori yang relevan untuk masalah yang akan diteliti,
digunakan sebagai landasan dan acuan teoritis; untuk memperdalam pengetahuan
dari hasil-hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan hal-hal yang akan
diteliti.
j. Penggunaan Teori
Teori berfungsi sebgai penjelasan awal tentang hubungan antar variabel.
k. Sampel
Sampel kelompok/besar; terdapat kelompok control, dipilih secara acak.
Contoh judul penelitian kuantitatif:
Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Terhadap Kesiapan Berwirausaha
(Survei terhadap proses pembelajaran mata diklat kewirausahaan di SMK PGRI 1
Cimahi)
pengawas sekolah dan meminta salinan ke depan pengawas kepada kepala sekolah
dari sekolah-sekolah di distrik sekolah. Kepala sekolah ini kemudian menjadi anggota
sampel. Bentuk sampling ini, memiliki keuntungan dari merekrut responden dalam
jumlah besar untuk penelitian.
- Sample Size
Satu cara untuk menentukan ukuran sampel adalah memilih jumlah peserta yang
memadai untuk prosedur statistik yang akan anda gunakan. Perkiraan kasarnya,
penelitian pendidikan memerlukan:
Sekitar 15 peserta untuk setiap grup dalam sebuah ekperimen
Sekitar 30 peserta untuk studi korelasi yang menghubungkan variabel
Sekitar 350 untuk studi survey, tetapi tergantung dengan beberapa faktor.
Spesifikasikan Variabel dari Pertanyaan Penelitian dan Hipotesis
Anda perlu mengidentifikasi secara jelas variabel dalam studi Anda, ini akan mencakup
variabel independen, dependen dan kontrol. Sebuah strategi yang berguna adalah
untuk membuat daftar variabel sehingga Anda dapat menentukan apa variabel yang
beroperasi dalam sebuah penelitian.
Membuat Definisi Operasional
Definisi operasional adalah spesifikasi bagaimana Anda akan mendefinisikan dan
mengukur variabel dalam penelitian Anda. Dalam beberapa situasi yang jelas,
diterapkan definisi yang cocok untuk menemukan ukuran yang tidak tersedia dan Anda
akan perlu untuk membangun definisi Anda sendiri.
Pilih Tipe Data dan Pengukurannya
- Performance Measures
Anda mengumpulkan ukuran kinerja untuk menilai kemampuan individu untuk
melakukan pada tes prestasi, tes kecerdasan, tes bakat, persediaan bunga atau
inventaris penilaian kepribadian.
Attitudinal Measures
Peneliti menggunakan ukuran-ukuran sikap ketika mereka mengukur perasaan
terhadap topik pendidikan. Untuk mengembangkan langkah-langkah sikap, peneliti
sering menulis pertanyaan-pertanyaan mereka sendiri atau mereka menemukan alat
untuk menggunakan yang mengukur sikap.
- Behaviorial Observations
Pengamatan perilaku dilakukan dengan memilih instrumen yang merekam perilaku,
mengamati individu untuk perilaku itu dan memeriksa poin pada skala yang
mencerminkan perilaku.
- Factual Informations
Informasi faktual atau dokumen pribadi terdiri dari angka, data individu yang tersedia
dalam catatan publik. Contoh jenis data termasuk laporan kelas, catatan kehadiran di
sekolah, data demografi siswa, dan informasi sensus .
- Web-Based Electonic Data Collection
-
Dengan menggunakan situs web dan internet, pengumpulan data elektronik dalam
penelitian kuantitatif populer.
Putuskan Jenis Pengumpulan Data yang Sesuai
Pilihlah teknik pengumpulan data yang sesuai dengan mengajukan pertanyaan di
bawah ini pada diri sendiri :
Apa yang ingin saya pelajari tentang partisispan dari pertanyaan penelitian dan
hipotesis?
Informasi realistis apa yang akan dikumpulkan?
Bagaimana perbandingan keuntungan dan kerugian setelah mengumpulkan data?
Temukan dan Kembangkan Instrumen
Memodifikasi Instrumen adalah menemukan instrument yang sudah ada, kemudian
memperoleh izin untuk melakukan perubahan, dan membuat perubahan yang cocok
dengan kebutuhan penelitian yang akan kita lakukan.
Mencari sebuah Instrumen
Mencari untuk menemukan instrument yang baik yang mengukur varuiabel bebas,
terikat, dan kontrol itu tidak mudah. Instrumen yang sesuai dengan yang akan
digunakan bisa dicari dengan beberapa opsi di bawah ini:
1. Mencari artikel jurnal yang dipublikasikan
2. Cari di ERIC Digest.
Memeriksa panduan-panduan yang tersedia untuk menguji instrument yang tersedia
secara komersial. Contoh:
www.unl.edu/buros/ dari Buros Institute or Mental
Measurement.
Kriteria dalam Memilih Instrumen yang Baik
Ketika sudah menemukan instrumen, ada beberapa kriteria yang harus
dipertimbngakan untuk menggunakan instrument tersebut. Untuk menentukan
keputusan, tanyakan bebrapa hal ini pada diri sendiri:
Kapankah penulis mengembangkan instrument untuk terakhir kalinya, karena jika 5
tahun tidak dikembangkan maka instrument tersebut tidak berlaku lagi.
Apakah instrument tersebut dikutip oleh peneliti lain?
Apakah tersedia review untuk instrument tersebut ?
Apakah ada informasi tentang reliabilitas dan validitas dari hasil penggunaan yang
sebelumnya atau yang dulu dilakukan dalam instrument tersebut?
Apakah prosedur tersebut merekam data yang cocok dengan hipotesis atau
pertanyaan penelitian?
Apakah semua konten dalam instrument tersebut dapat disetujui untuk diiukur?
Apakah Penilaian pada Penelitian Sebelumnya Reliabel dan Valid?
Reliabilitas, adalah skor dari instrument yang stabil dan konsisten. Reliabilitas adalah
serangkaian pengukuran yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan
dengan alat ukur itu dilakukan secra berulang. The test-retest relisbility adalah
prosedur yang digunakan berapa skor diperoleh dari satu sample yang stabil dari waktu
ke waktu dari satu test ke tes lainnya, atau dengan cara mencoba kuisioner yang sama
dengan responden yang sama lebih dari satu kali dalam waktu yang berbeda. Jadi nilai
reliabilitasnya ditentukan oleh nilai korelasi item-item yag sama untuk periode survey
yang berbeda.
Pendekatan lainnya yaitu alternative form reliability. Yang menggunakan dan
melibatkan dua instrument dimana keduanya menggunakan variabel yang sama,
korelasi skor untuk grup individu yang sama untuk dua instrument. Dalam prakteknya
kedua instrument tersebut mengandung kesamaan isi, level kesulitan, dan skala dari
tipe yang digunakan. Maka ini adalah salah satu cara untuk mengurangi atau
menghindari kesulitan yang ditemukan dalam reliabilitas tes dan tes penggunaan
bentuk tes lainnya.
The Alternate Forms and Test-Retest Reliability. Pendekatan hanyalah variasi dari
dua tipe sebelumnya atau keandalan.dalam pendekatan ini peneliti mengelola tes dua
kali dan menggunakan alternatif bentuk tes dari administrasi pertama yang kedua.
Interrater reliability adalah prosedur yang digunkan ketika membuat pengamatan
perilaku.Ini melibatkan pengamatan dari dua atau lebih individu untuk diamati
perilakunya.
Skor dari instrumen yang dapat diandalkan dan akurat jika skor individu secara internal
konsisten di seluruh item pada instrumen.Biasanya dipakai ketika hanya memliki satu
kali kesempatan untuk mencoba kuisioner pada sekelompok responden. Jadi
reliabilitasnya dihitung berdasarkan konsistensi internal jawaban tiap item yang
menanyakan konstruk yang sama.
Validitas, suatu ukuran yang menunjukan tingkat keshahihan suatu test. Content
Validity/Validitas Isi, validitas yang diperoleh setalah dilakukan penganalisisan,
penelusuran, atau pengujian terhadap isi yang terkandung dalam hasil.CriterionRelated Validity adalah tingkat efektivitas suatu tes atau prosedur penilaian lain dalam
memprediksi kinerja dalam situasi kehidupan nyata. Construct Validity, adalah
validitas yang diperoleh dari segi susunan.
Apakah Prosedur Pencatatan Data telah Memenuhi Pertanyaan Penelitian?
Memiliki participans menyediakan data yang memakan waktu kurang bagi peneliti.
Namun, ketika peneliti mencatat data, mereka menjadi akrab dengan cara participansts
merespon dan karenanya dapat mengontrol untuk tingkat yang lebih tinggi kualitas
data.
Apakah Skala Pengukuran yang digunakan Sudah Memadai?
Cara termudah untuk berpikir tentang jenis skala pengukuran adalah mengingat bahwa
ada dua tipe dasar: skala kategoris dan berkesinambungan. Skala kategoris memiliki
dua jenis: skala nominal dan ordinal.
Skala Pengukuran adalah respoonses pilihan untuk pertanyaan yang mengukur (atau
mengamati) variabel dalam unit kategori atau kontinu.penting untuk memahami skala
pengukuran untuk menilai kualitas instrumen dan untuk menentukan statistik
appropratiate untuk digunakan dalam analisis data.
- Nominal Scales
Peneliti mungganakan skala nominal atau skala kategori untuk memberikan pilihan
respon mana participans memeriksa satu atau lebih kategori yang menggambarkan
sifat-sifat mereka, atribut, atau karakteristik.Ada skala tidak memiliki urutan apapun.
- Ordinal Scales
Peneliti menggunakan skala ordinal atau peringkat skala skala kategoris untuk
memberikan pilihan respon mana participans peringkat dari yang terbaik atau yang
paling penting ke yang terburuk atau paling tidak penting beberapa sifat, atribut, atau
karakteristik. Skala ini memiliki atau tersirat perintah intrinsik.
- Interval Ratio Scales
Skala interval atau skala rating atau skala terus menerus memberikan
"berkelanjutan" optiions menanggapi pertanyaan dengan asumsi jarak yang sama
antara pilihan. Skala ini mungkin memiliki tiga, empat, atau lebih pilihan jawaban.
Skala Likert popular( Sangat "untuk" sangat tidak setuju "), menggambarkan skala
dengan interval teoritis sama antara tanggapan.
- Combined Scales
Dalam penelitian pendidikan, peneliti kuantitatif sering menggunakan kombinasi
skala kategoris dan berkesinambungan.ini, skala interval menyediakan variasi
sebagian besar tanggapan dan meminjamkan diri untuk analisis statistik lebih kuat.
aturan terbaik praktis adalah bahwa jika Anda tidak tahu di muka apa analisis
statistik yang akan Anda gunakan, membuat interval atau skala kontinu. Kontinyu
skala selalu dapat dikonversikan ke skala ordinal atau nominal (Tuckman, 1999),
namun tidak sebaliknya.
Analisis Data
Langkah selanjutnya adalah menganalisis data yang telah diperoleh dengan ketentuan
sebagai berikut:
Score the Data
Scoring data berarti bahwa peneliti memberikan skor numerik (atau nilai) untuk setiap
kategori respon untuk setiap pertanyaan pada instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Sebagai contoh, asumsikan bahwa orang tua menanggapi
survei yang meminta mereka untuk menunjukkan sikap mereka tentang pilihan
sekolah untuk anak-anak di distrik sekolah. Untuk menganalisis data, Anda akan perlu
untuk menetapkan skor untuk tanggapan seperti 5 = sangat setuju, 4 = setuju, 3 =
ragu-ragu, 2 = tidak setuju, dan 1 = sangat tidak setuju. Berdasarkan ini diberi nomor,
orang tua yang memilih Setuju akan menerima skor 4.
Beberapa panduan yang dapat membantu dalam menetapkan nomor untuk pilihan
respon:
Untuk skala kontinyu (seperti timbangan interval), Anda harus secara konsisten
menilai masing-masing pertanyaan dalam skala ini menggunakan sistem penomoran
yang sama;
Untuk membuat skor mudah, Anda dapat menandai angka pada instrumen untuk
masing-masing pilihan jawaban;
Salah satu prosedur yang dapat membantu Anda dalam menentukan skor
tanggapan adalah untuk menciptakan sebuah codebook. Sebuah codebook adalah
daftar variabel atau pertanyaan yang menunjukkan bagaimana peneliti akan kode
atau skor tanggapan dari instrumen atau daftar.
praktis dari kesimpulan tentang perbedaan kelompok atau tentang hubungan antara
variabel di dalam studi kuantitatif.
Menguji Hipotesis
Ada 5 langkah di dalam uji hipotesis, yaitu:
a) Mengidentifikasi hipotesis nol dan hipotesis alternatif anda. Hipotesis nol dicirikan
dengan kata-kata tidak ada perbedaan. Hipotesis alternative dicirikan dengan
kata-kata terdapat perbedaan .
b) Mengatur tingkat signifikansi dan tingkat alpha, untuk mencerminkn hipotesis nol.
Sebuah level signifikansi adalah tingkat kemungkinan yang mencerminkan resiko
maksimum yang anda akan ambil untuk setiap perbedaan yang diamati karena
kebetulan. Area kurva normal untuk nilai kemungkinan rendah jika hipotesis nol nya
benar disebut daerah kritis (critical region). Jika sampel data jatuh pada daerah kritis,
hipotesis nol nya ditolak. Rata-ratanya bahwa justru tidak ada perbedaan seperti
dinyatakan dalam hipotesis nol, kita temukan alternattifnya untuk kemungkinan
menjadi benar: ada perbedaan.
c) Mengumpulkan data. Anda mengumpulkan data dengan pemberian alat untuk
merekam perilaku pada angket untuk peserta.
d) Menghitung sampel statistik. Berikutnya, gunakan program computer, hitunglah
statistik atau nilai p dan tentukan jika ini jatuh di dalam atau di luar daerah kirits. Nilai
p adalah kemungkinan bahwa hasilnya dapat diproduksi secara kebetulan jika
hipotesis nol nya benar. Degrees of freedom (df) atau derajat kebebasan digunakan
pada uji statistik yang biasanya kurang dari jumlah skornya.
e) Buatlah keputusan tentang menolak atau gagal mebolak hipotesis nol nya. Gunakan
SPSS versi 14.0 agar lebih cepat. Jika niai p lebih kecil dari alpha, maka anda
menolak hipotesis nol, jika ini lebbih besar dari alpha, maka anda menerima
hipotesisnya.
Statictical significance adalah ketika nilai p dari skor yang diamati kurang dari tingkat
alpha yang telah ditentukan oleh peneliti.
5. PENELITIAN EKSPERIMEN
a. Fraenkel and Wallen (1993) penelitian eksperimen merupakan metode yang paling
powerful sekaligus sebagai metode terbaik untuk menjelaskan hubungan kausal
antar variabel.
b. Menurut Gribbons (1999) disain eksperimen bermanfaat untuk menilai efektivitas
dan dampak sebuah program. Dalam penelitian eksperimen, peneliti ingin
mengetahui akibat dari satu atau lebih variabel bebas terhadap satu atau lebih
variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian eksperimen disebut sebagai
variabel experimental atau treatment, sedangkan variabel terikatnya disebut
criterion atau outcome.
c. Menurut Fraenkel and Wallen (1993), terdapat 3 karakteristik penelitian eksperimen
yaitu, (a) comparison of group, (b) manipulation of the independent variable, (c)
randomization.
Keuntungan Penelitian Eksperimen
e.
f.
g.
h.
Instrumen penilaian utama pada penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri
dengan cara observasi; selain itu didukung oleh pertanyaan-pertanyaan yang
bersifat terbuka telah disiapkan; meninjau berbagai dokumen-dokumen yang
mendukung penelitian.
Data
Bersifat deskriptif dengan menggunakan kata-kata dari pelaku sendiri; dokumen
bersifat resmi dan artefak; menggunakan catatan-catatan lapangan; diperkuat
dengan dokumen pribadi berupa foto, audio ataupun video.
Peran Peneliti
Peneliti terlibat langsung dan cenderung memihak kepada subjek yang ditelitinya,
karena di sini peneliti juga sebagai pengumpul data, orang yang ahli dan harus siap
untuk memahami situasi yang akan dihadapi.
Teknik Pengumpulan Data
Dengan cara observasi partisipasi; mewawancarai secara terbuka/berkembang;
mendapatkan informasi dari penjelasan narasumber utama.
Sumber Data
Berupa data deskriptif; dokumen pribadi; catatan lapangan; foto; dokumen resmi
dan artefak.
i. Kajian Pustaka
Kajian pustaka pada penelitian kualitatif berupa review pustaka yang bertujuan
mencari konsep-konsep tertentu yang telah digunakan oleh peneliti lain, temuantemuan yang empirik.
j. Penggunaan Teori
Teori biasanya berjalan seiring dengan jalannya penelitian, penggunaan teori
sebagai perspektif awal bagi peneliti.
k. Sampel
Tidak terlalu banyak; tidak bersifat mewakili populasi; bertujuan untuk menjawab
prosedur-prosedur kualitatif.
Contoh judul penelitian kualitatif:
Implementasi Program Pendidikan Karakter di Taman Kanak-Kanak
Oleh Arif Hakim, mahasiswa Sekolah Pascasrajana UPI.
Diterbitkan tahun 2012.
7. PENGUMPULAN DATA PENELITIAN KUALITATIF
Informasi Apa yang Akan Anda Kumpulkan?
Ketika pendidik berpikir tentang penelitian kualitatif, mereka sering ada dalam proses
pikiran pengumpulan data observasi di lingkungan sekolah tertentu. Tidak diragukan
lagi, pengamatan mewakili bentuk yang sering digunakan pengumpulan data, dengan
peneliti dapat mengasumsikan peran yang berbeda dalam proses.
Observations
Observational Roles
Walaupun berpotensi menghasilkan kesulitan-kesulitan, observasi tetap merupakan
salah satu bentuk pengumpulan data kualitatif yang diterima. Tak satu peranan pun
cocok untuk semua situasi; peranan-peranan obervasi bervariasi tergantung pada
kenyamanan kita pada situs tertentu, hubungan personal dengan partisipan, dan
bagaimana caranya terbaik bagi kita untuk mengumpulkan data untuk bisa memahami
fenomena sentral. Walaupun terdapat banyak peranan (lihat Spradley, 1980-an), kita
bisa menggunakan salah satu dari tiga peranan penting.
A Participant Observer adalah sebuah peranan observasi yang diadopsi oleh para
peneliti apabila mereka ikut serta dalam kegiatan-kegiatan pada setting yang mereka
amati.
Anon-participant observer adalah seorang pengamat yang mengunjungi sebuah situs
dan membuat catatan-catatan tanpa terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh partisipan.
Peranan pengamat yang berubah adalah suatu peranan dimana para peneliti
mengadaptasikan peranan mereka sesuai situasi yang ditemukan.
The Process of Observing
Proses ini secara umum digambarkan dalam langkah-langkah berikut :
a.Pilih situs yang akan diobservasi yang akan membantu anda memahami lebih baik
fenomena sentral;
b.Masuki situs itu perlahan-lahan dengan melihat sekeliling; dapatkan pandangan
umum tentang situs tersebut; dan buat beberapa catatan terbatas, setidak-tidaknya
pada tahap awal ini;
c. Di situs tersebut, identifikasi siapa atau apa yang akan diobservasi, kapan
mengobservasinya, dan berapa lama mengobservasinya;
d.Tentukan, pada tahap awal ini, peranan anda sebagai pengamat;
e.Lakukan observasi berkali-kali untuk mendapatkan pemahaman yang paling baik
tentang situs dan individu-individu;
f. Rancang cara-cara catatan akan direkan selama observasi. Data-data yang direkam
selama observasi disebut fieldnotes (catatan lapangan);
g.Pikirkan informasi tentang apa yang akan anda rekam selama observasi;
h.Rekam catatan-catatan deskriptf dan reflektif. Descriptive fieldnotes (catatancatatan deskriptif) merekam deskripsi suatu peristiwa, kegiatan, dan orang-orang
(apa yang terjadi). Reflective fieldnotes (catatan-catatan reflektif) merekam
pemikiran pribadi yang dimiliki oleh si peneliti yang terkait dengan pemahamannya,
dugaan, atau gagasan-gagasan atau tema-tema yang lebih luas yang muncul ketika
observasi dilakukan (misalnya apa kesan anda tentang situs, orang-orang, dan
situasi);
i. Buat keberadaan anda diketaui, tapi tetap unobtrusive (tidak mengganggu);
j. Setelah selesai mengobservasi, secara berangsur-angsur mundur dari situs.
Interviews
Wawancara kualitatif terjadi ketika si peneliti mengajukan kepada satu atau lebih
partisipan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat umum dan terbuka dan kemudian
merekam jawaban mereka tersebut. Setelah itu si peneliti mentranskripsikannya serta
f. Mintakan izin atau restu terlebih dahulu dari para partisipan untuk berparisipasi
dalam penelitian ini;
g. Buat rencana tapi yang fleksibel;
h. Gunakan probes untuk mendapatkan informasi tambahan. Probes adalah subpertanyaan yang termasuk pada pertanyaan induk yang ingin dicarikan informasi
tambahannya;
i. Bersopan santun dan profesional ketika wawancara telah selesai.
Documents
Dokumen terdiri dari arsif-arsif yang bersifat publik atau pribadi yang boleh jadi
diperoleh oleh para peneliti kualitatif tentang situs atau partisipan pada suatu penelitian,
dan ini mencakup koran, catatan-catatan rapat, buku harian (journal) pribadi dan suratsurat. Sumber-sumber ini mewakili dokumen-dokumen publik dan pribadi.
Collecting Documents
Berikut adalah beberapa petunjuk dalam pengumpulan dokumen bagi kepentingan
penelitian kualitatif:
a. Identifikasi tipe dokumen yang berisikan informasi yang bermanfaat dalam rangka
menjawab pertanyaan penelitian kualitatif;
a. Pertimbangkanlah dokumen-dokumen publik (seperti catatan-catatan rapat lembaga
pengelola sekolah) dan dokumen-dokumen pribadi (seperti diary) sebagai sumber
informasi bagi penelitian anda;
b. Sekali dokumen tersebut sudah ditemukan, mintakan izin untuk menggunakannya
dari individu-individu yang bertanggung atas bahan-bahan tersebut;
c. Apabila anda minta para partisipan membuat jurnal (catatan harian), berikan
petunjuk yang jelas berkenaan dengan prosedurnya;
d. Apabila izin sudah didapatkan untuk menggunakan dokumen-dokumen tersebut, cek
akurasi, kesempurnaan, dan manfaatnya dalam rangka menjawab pertanyaanpertanyaan dalam penelitian anda;
e. Rekam informasi yang ada dalam dokumen.
Audiovisual Materials
Materi audiovisual terdiri dari gambar-gambar atau suara-suara yang peneliti
kumpulkan untuk membantu mereka memahami fenomena sentral yang diteliti.
Collecting Audiovisual Materials
Langkah-langkah yang terlibat dalam mengumpulkan materi audiovisual adalah sama
dengan cara mengumpulkan dokumen:
a. Menentukan materi audiovisual apa yang dapat memberikan informasi untuk
menjawab pertanyaan peneliti dan bagaimana materi mungkin menambah bentuk
data yang ada, seperti wawancara dan observasi;
b. Megidentifikasi materi visual yang tersedia dan memperoleh izin untuk
menggunakannya. Contoh, mewawancari siswa di kelas, dll.;
c. Memeriksa ketepatan dan keaslian dari materi audiovisual jika anda tidak
merekamya sendiri;
d. Kumpulkan data dan aturlah. Anda dapat memindai data untuk penyimpanan yang
mudah dan pengambilan.
Using Protocols
Protokol perekaman data adalah bentuk desain dan digunakan oleh peneliti kualitatif
untuk merekam informasi selama observasi dan interview.
An Interview Protocol
Protokol wawancara adalah sebuah bentuk yang didesain oleh peneliti yang berisi
arahan bagi proses wawancara, pertanyaan yang akan ditanyakan dan ruang utnuk
mencatat respon-respon dari wawancara.
An Observational Protocol
Sebuah protokol observasi adalah sebuah desain bentuk oleh peneliti sebelum
pengumpulan data digunakan untuk mengambil catatan lapangan selama observasi.
Pada bentuk ini, peneliti merekam sebuah kronologi peristiwa, potret detail individu
individu, sebuah peta gambar latar, kutipan verbal dari individu.
pendidik
di
sekolah-sekolah
untuk
meningkatkan
praktek
mereka
mengambil tindakan dan untuk melakukannya dengan berpartisipasi dalam penelitian.
How Did Action Research Develop?
Tiga tahap menandai perkembangan penelitian tindakan. Tahap pertama terdiri dari
identifikasi proses untuk menangani isu-isu sosial. Tahap kedua berbalik ke arah
praktek dan kebutuhan untuk melibatkan praktisi, seperti guru, dalam solusi untuk
masalah mereka sendiri. Tahap ketiga dan yang paling baru-baru ini mewakili
partisipatif, emansipatoris, atau pendekatan penelitian aksi komunitas di mana
kelompok bertanggung jawab atas emansipasi dan perubahan mereka sendiri.
Apa Saja Tipe dari Penelitian Tindakan Kelas?
Practical Action Research
Penelitian tindakan praktis mengarahkan pendidik untuk berusaha meningkatkan
praktek pendidikan melalui studi sistematis masalah lokal. Tujuannya adalah:
mempelajari praktik lokal; melibatkan individu atau tim inkuiri; fokus kepada
perkembangan guru dan pembelajaran siswa; mengimplementasikan
rencana
tindakan; mengarahkan guru sebagai peneliti. Penelitian tindakan praktis melibatkan
sebuah proyek riset kecil-kecilan, sempit berfokus pada masalah atau isu tertentu, dan
dilakukan oleh guru individu atau tim dalam sebuah sekolah atau sekolah kabupaten.
Participatory Action Research
Tujuan dari penelitian aksi partisipatif (PAR) adalah untuk meningkatkan kualitas
organisasi rakyat, masyarakat, dan kehidupan keluarga (Stringer, 2007). Selain itu
penelitian ini juga menekankan kolaborasi yang sama; fokus kepada perubahan
tingkatan kehhidupan; dan menghasilkan peneliti yang beremansipasi.
Kemmis dan McTaggert (2005) meringkas enam fitur utama PAR:
a. PAR adalah proses sosial di mana peneliti sengaja mengeksplorasi hubungan
antara individu dan orang lain;
b. Bentuk penyelidikan bersifat partisipatif;
c. Bentuk penelitian ini adalah praktis dan kolaboratif;
d. PAR adalah emansipatoris dalam hal ini membantu orang yang tidak terbelenggu
dari kendala struktur irasional dan tidak adil yang membatasi pengembangan diri
dan penentuan nasib sendiri;
e. PAR sangat penting dalam hal itu bertujuan untuk membantu orang sembuh dan
melepaskan diri dari kendala tertanam di media sosial;
f. PAR refleksif (misalnya, rekursif atau dialektis) dan difokuskan pada membawa
perubahan dalam praktik.
Apa Saja Karakterisitik Kunci dari Penelitian Tindakan Kelas?
A Practical Focus
Peneliti tindakan mempelajari isu-isu praktis yang akan memiliki manfaat langsung
untuk pendidikan. Aksi peneliti tidak melakukan bentuk penelitian untuk memajukan
pengetahuan demi pengetahuan, tapi untuk memecahkan langsung, diterapkan
masalah.
The educator-researchers Own Practice
Proposal atau usulan penelitian diperlukan untuk mengawali suatu kegiatan penelitian.
Proposal tersebut perlu dikaji atau dievaluasi oleh pembimbing penelitian.
Unsur-Unsur Proposal Penelitian
a. Judul
b. Latar belakang & perumusan permasalahan (& keaslian penelitian, dan faedah yang
dapat diharapkan)
c. Tujuan dan Lingkup penelitian
d. Tinjauan Pustaka/Landasan Teori
e. Hipotesis
f. Cara penelitian
g. Jadwal penelitian
h. Daftar Pustaka
i. Lampiran
Keterkaitan Antar Unsur dalam Proposal
e. untuk menghindarkan duplikasi yang tidak perlu (hasil fungsi ini dituliskan sebagai
Keaslian penelitian);
f. untuk memberi penalaran atau alasan pemilihan permasalahan (hasil fungsi ini
dituliskan sebagai latar belakang).
Landasan Teori dan Hipotesis
a. Landasan teori merupakan satu set teori yang dipilih oleh peneliti sebagai tuntunan
untuk mengerjakan penelitian lebih lanjut dan juga termasuk untuk menulis hipotesis.
b. Hipotesis memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau
tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara (dugaan) terhadap permasalahan
yang diteliti.
Hipotesis Masih Perlu diuji Kebenarannya
Menurut Borg dan Gall (dalam Arikunto, 1998: 70), penulisan hipotesis perlu mengikuti
persayaratan sebagai berikut:
a. dirumuskan secara singkat tapi jelas;
b. dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih;
c. didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau peneliti yang terkait
(tercantum dalam landasan teori atau tinjauan pustaka).
Cara Penelitian dan Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian menguraikan kegiatan dan waktu yang direncanakan dalam: (a) tahaptahap penelitian, (b) rincian kegiatan pada setiap tahap, dan (c) waktu yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan tiap tahap. Jadwal dapat dipresentasikan dalam bentuk
tabel/matriks atau uraian narasi.
Daftar Pustaka dan Lampiran
a. Daftar Pustaka memuat informasi pustaka-pustaka yang diacu dalam proposal
penelitian.
b. Dalam daftar pustaka, biasanya, buku dan majalah tidak dipisahkan dalam daftar
sendiri-sendiri.
c. Untuk penulisan daftar pustaka terdapat banyak corak tata penulisan ikutilah
petunjuk yang berlaku dan terapkan corak tersebut secara konsisten.
Hubungan Isi Proposal dan Isi Laporan