Anda di halaman 1dari 7

PERAN GANDA METABOLISME ESTROGEN DALAM KARSINOGENESIS MAMMAE

Hormon wanita, Estrogen, sangat berhubungan dengan insidensi kanker payudara. Estrogen
melalui fase metabolisme I dan II dimana akan melalui biotransformasi menjadi metabolit
cathecol estrogen genotoksik dan metabolit konjugasi akan dihasilkan untuk ekstresi atau
akumulasi. Mekanisme molekuler yang mendasari estrogen-mediated mammary carcinogenesis
masih tidak jelas. Proliferasi sel melalui aktifasi reseptor estrogen (ER) oleh ligan agonis
merupakan salah satu mekanisme karsinogenesis. Penelitian terbaru mengajukan bahwa reactive
oxygen species berasal dari estrogen atau metabolit estrogen memiliki peran dalam efek
genotoksik dan transduksi sinyal dengan mempengaruhi faktor transkripsi menghasilkan
transformasi sel, sikuls sel, migrasi, dan invasi dari kanker payudara. Jalur konjugasi
metabolisme diperkirakan untuk melindungi sel dari efek genotoksik dan sitotoksik metabolit
cathecol estrogen. Tetapi, seperti yang diketahui bahwa methoxylated cathecol estrogen dapat
menginduksi jalur yang dimediasi oleh ER, menunjukan bahwa konjugasi bukan jalur
detoksifikasi sederhana. Aksi ganda dari metabolit cathecol estrogen pada karsinogenesis
mammae adalah sebagai ER-signaling-molecules dan senyawa karsinogenik akan dibahas dalam
review ini.
PENDAHULUAN
Observasi awal Beatson dalam regresi kanker payudara setelah ovariektomi memberikan
gambaran awal pada peran estrogen dalam kasus ini. Estrogen tersusun atas 9 jenis steroid yang
berbeda dimana 3 komponen utama adalah 17-estradiol (E 2), estrone (E1), dan estriol (E3).
Estrogen-estrogen ini sangat penting dalam pertumbuhan dan pemeliharaan berbagai jenis organ
reproduktif dan non reproduktif dimana menghasilkan respon pertumbuhan di jaringan yang
berbeda-beda bergantung pada jenis sel, jenis reseptor estrogen (ER) yang hadir, konsentrasi dan
waktu paparan. Penelitian epidemiologi dan hewan menunjukan ikatan yang kuat antara
peningkatan paparan estrogen dan perkembangan kanker payudara. Semakin lama wanita
terpapar oleh estrogen disaat menarche dini, late menopause dan/atau estrogen replacement
therapy (ERT), semakin tinggi resiko terkena kanker payudara. Jumlah serum estrogen yang
tinggi berhubungan dengan insidensi kanker payudara pada wanita premenopause. Paparan

estrogen melalui hormone replacement therapy (HRT) pada wanita postmenopause berhubungan
dengan kanker pada beberapa jaringan, yaitu payudara, serviks, dan endometrium. Penelitian
pada hewan menunjukan estrogen merupakan karsinogenik payudara. Data yang terkumpul
mengenai efek estrogen membuat International Agency for Research (IAR) dan the National
Toxicology Program of National Institute of environmental Health Sciences (NIEHS)
menetapkan bahwa steroid estrogen, baik berasal dari endogen dan eksogen, adalah bahan
karsinogenik bagi manusia.
Mekanisme molekuler mendasari karsinogenesis terinduksi estrogen tidak begitu banyak
diketahui dan masih sulit dipahami. Tiga mekanisme utama yang mendasari karsinogenik efek
dari estrogen adalah: (1) stimulasi proliferasi sel oleh aktivitas hormonal termediasi ER, (2) efek
genotoksik oleh metabolit dan/atau ROS selama cytochrome P450 (CYP)-mediated estrogen
metabolism menyebabkan peningkatan jumlah mutasi atau abnormalitas kromosom, dan (3)
aktivitas regulasi enzim atau faktor transkripsi yang terlibat dalam pelepasan sinyal oleh
estrogen-induced ROS. Dari semua mekanisme yang diajukan ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa estradiol dan semua metabolit oksidatif dapat menyebabkan inisiasi dan promosi tumor.
Estrogen endogen dan xenoestrogen seperti equine estrogen akan diubah menjadi cathecol
estrogen melalui melatabolisme katalisasi CYP. Cathecol estrogen selanjutnya akan
dimetabolisme oleh O-methylation, bereaksi dengan gtutathione (GSH), glukorindase, dan
sulfation. Reactive oxygen species (ROS) dihasilkan melalui siklus antara cathecol estrogen dan
analog kuinonnya. Metabolit cathecol estrogen dan ROS telah diketahui dapat merubah struktur
gen, jumlah kromosom, dan aktivitas protein berhubungan dengan sinyal redox dan berkontribusi
untuk menginisiasi dan/atau promosi transformasi seluler. Sebagai tambahan, metabolit cathecol
estrogen mempresentasikan ER-mediated estrogenic action, menyiratkan bahwa cathecol
estrogen memiliki peran dalam efek genotoksik dan ER-mediated tumor promoter. Jalur
metabolik konjugasi diketahui dapat melindungi sel dari mitogenik dan efek genotoksik estrogen
dan metabolit cathecol estrogen. Konjugasi O-Methoxylated diketahui memiliki afinitas ikatan
yang rendah terhadap ER tetapi dapat mengaktivasi jalur genomik dan non-genomik ER.
Penemuan ini menunjukan bahwa mungkin methoxylation bukan merupakan jalur detoksifikasi
dan menjadikan hipotesis mengenai berbagai macam metabolit estrogen memilki peranan
penting dalam promosi kanker payudara melalui jalur ER-mediated, tidak masuk akal.

Pada penelitian terbaru menentukan hasil bahwa estrogen dan metabolitnya sebagai resiko utama
kanker payudara, jenis penelitian untuk resiko kanker payudara sudah dikembangkan pada
paparan estrogen, metabolism estrogen dan metabolisme variasi enzim. Untuk hasil prediksi
yang lebih tepat, efek kinetik dari variasi genetik metabolisme enzim estrogen utama ikut
diperhitungkan dalam penelitian ini.
Pada review kali ini, peran estrogen dan metabolitnya dalam karsinogenesis mammae akan
dibahas. Modifikasi direk dan indirek pada tingkatan gen akan dijelaskan sebagai mekanisme
utama dari inisiasi tumor oleh metabolit estrogen serta estrogen-induced ROS. Efek promosi
tumor oleh ER-mediated akan dibahas dengan estrogen dan cathecol estrogen serta metabolit
terkonjugasi lainnya dimana dapat disatukan sebagai senyawa dektosifikasi. Penelitian pada
resiko kanker payudara akibat meatbolisme estrogen memainkan peranan penting dalam
perkembangan kanker payudara dan memberikan alat yang berguna dalam prediksi resiko.
METABOLISME ESTROGEN
E2 dan E1 dapat bertukar dengan bantuan 17-hdroxysteroid dehydrogenase (17-HSD). Fase I
metabolisme estrogen merubah E2 dan E1 menjadi cathecol estrogen dan 16-hydroxyestrogens.
Cathecol estrogen adalah 2-hydroxy (2-OH) atau 4-hydroxyestrone/estradiol (4-OHE 1/E2)
melalui katalisis oleh CYP1A1 di hepar atau CYP1B1 di organ ekstrahepatik, seperti payudara,
ovarium, dan uterus. Perlu dicatat bahwa 4-OHE 2 ditemukan sebagai karsinogenik pada tumor
ginjal di model hewan dimana tidak dapat ditemukannya 2-hydroxycatechol estrogen pada model
hewan. Terapi dari 4-OHE2 menginduksi peningkatan insidensi dari tumor uterus di tikus CD-1
dibandingkan dengan 2-OHE1/E2 atau E2. Walaupun model tikus ACI tidak berhasil menunujukan
efek kasrinogenik 4-OHE2, DNA menunjukan terdapatnya cathecol estrogen pada kelenjar
mammae di tikus ACI yang diterapi dengan 4-OHE2 atau kuinon-nya. Sebagai tambahan,
seeperti sudah diketahui bahwa 4-OHE2 sama dengan E2 dalam afinitas ikatan dengan ER dan
aktivasi klasik jalur sinyal ER menyebabkan potensi uterotropik di hewan. Berbagai penelitian
mengusulkan bahwa 4-OHE2 mempunyai dua peranan yaitu sebagai kimia dan hormonal
karsinogenik.
Peningkatan ketidakjenuhan dalam cincin B di xenoestrogen menyebabkan perubahan preferensi
aromatic hydroxyaltion cincin A dari 2-hydroxilation menjadi 4-hydroxylation. Fase I dari

metabolism equine estrogen hadir pada hormone replacement therapy (HRT) menyebabkan
formasi 4-hydroxycatechol equine estrogen metabolit lebih banyak dibandingkan dengan 2hydroxymetabolites dan oleh karena itu dapat dibentuk hipotesis bahwa 4-hyrdoxycatechol
estrogen memilki peran dalam jalur karsinogenik utama dari equine estrogen.
16-Hydrozylation di katalisasi oleh CYP2D6 atau 3A4. Peran dari 16-OHE 1/E2 dalam fungsi
psikologikal dan efek karsinogenik masih kurang dipahami. Oleh karena itu, review ini akan
membatasi pembahasan hanya pada metabolit cathecol estrogen.
Cathecol estrogen dapat dioksidasi oleh enzim oksidatif atau ion logam seperti Cu 2+ atau Fe3+
untuk meningkatkan semi-kuinon dan o-kuinon. Reduksi dari o-kuinon menjadi semikuinon dan
cathecol memberikan kesempatan untuk menghasilkan ROS termasuk anion radikal superoksida
dan radikal hidroksi. Ion logam dan radikal hidroksi dianggap memiliki tanggung jawab terhadap
kerusakan oksidatif hingga makromolekul seperti DNA atau lipid.
Konjugasi dari estrogen menyebabkan mereka menjadi larut dalam air hingga siap untuk di
ekskresi atau menjadi lebih lipofilik agar dapat bertahan lebih lama dibandingkan estrogen asli.
Dalam beberapa penelitian sudah pernah disebutkan bahwa reaksi konjugasi memiliki peranan
penting dalam deaktivasi metabolit estrogen aktif dan menandakan reduksi dari aktivitas klasik
estrogenik dari estrogen utama. Hasil ini menunjukan bahwa jalur konjugasi dipertimbangkan
sebagai mekanisme proteksi kerusakan yang disebabkan oleh metabolit reaktif dari estrogen
endogen dan xenoestrogen. Cathecol O-methyl transferase (COMT) mengakatalisasi
methoxylation, antara 2-OHE1/E2 atau 4-OHE1/E2 menjadi O-methoxyestrogens. Karena Omethylation mereduksi jumlah cathecol estrogen yang bersirkulasi sehingga dapat mencegah
biotransformasi dari cathecol estrogen menjadi kuinon dan perkembangan ROS, jalur ini
dianggap sebagai jalur detoksifikasi. Selanjutnya, telah ditemukan bahwa 2-methoxyestradiol (2MeOE2) memproses aktivitas antitumor. Lebih menarik lagi 4-hydroxyequilenin (4-OHEN),
sebagai salah satu metabolit equine cathecol estrogen, dapat mencegah aktivitas metabolisme
enzim detoksifikasi seperti glutathione S-tranferase P1-1 (GSTP1) dan COMT. Berbagai jenis
COMT dengan aktivias rendah akibat polimorfisme Val/Met menjadi lebih sensitive ke inhibisi
4-OHEN-mediated dibandingkan COMT jenis liar. Hal ini menunjukan bahwa estrogen equine
berkontribusi dalam karsinogenesis payudara dengan inhibisi dari obat protektif metabolism
enzim dan menunjang hipotesis bahwa wanita dengan homozigot untuk jenis polimorfik COMT

dengan aktivitas rendah dapar terkena resiko lebih tinggi ketika menggunakan HRT mengandung
estrogen equine seperti Premarin.
Estrogen endogen dan equilenin adalah bahan utama untuk sulfation dengan katalisis dari steroid
sulfotransferase menjadi konjugasi sulfat. Walaupun sulfation menyebabkan penurunan aktivitas
horonal dari estrogen utama dengan memfasilitasi eksresi, namun laju pengeluaran metabolik
dari sulfonated steroid sangatlah lama. Sebagai tambahan, sulfonated estrogen sendiri
menunjukan hampir tidak ada afinitas ikatan terhadap ER dimana estrogen yang dilepaskan dapat
berkontribusi dalam tingginya jumlah estrogen pada jaringan tujuan. Tentunya, E1-3-sulfate
merupakan metabolit utama yang bersirkulasi dan memiliki peran sebagai precursor penting
untuk mengaktivasi estrogen pada wanita postmenopause. Penemuan ini menghasilkan sebua
pertanyaan apakah sulfation benar-benar menrepresentasikan deaktivasi jalur metabolik.
Formasi dari konjugasi glukoronit dikataslisasi oleh UDP-glucuronosyltrasnferase dan hidrolisis
dariestrogen glukoronit oleh -glucoronidase. Peran dari reaksi metabolit yang bertentangan ini
mirip dengan yang sudah dijelaskan diatas pada formasi estrogen sulfat dan hidrolisis sulfat.
Sudah pernah ditunjukan bahwa estrogen gulkoronit menekan promosi tumor mamaria estrogendependent pada model tikus Spague-Dawley. Harus diingat bahwa estrogen sulfat atau glukoronit
dapat di hidoksilasi dalam steroid cincin A di hepar dan sel ekstrahepatik. Dekonjugasi dari
konjugasi hidroksilasi dapat menghasilkan metabolit katekol estrogen, dimana sebagian
dikarenakan efek toksis estrogen-mediated. Dikumpulkan bersamaan, regulasi dari konjugasi dan
hidrolisis sulfat dan glukoronit dapat menjadi prevensi dan terpai bagi kanker payudara.
ESTROGEN RECEPTOR SIGNALING-MEDIATED CARCINOGENESIS
Ikatan E2 dengan reseptor, ER/, memperkuar sinyal pada jalur genomik, nongenomik, atau
mitokondrial ER-mediated yang menyebabkan peningkatan proloferasi sel dan inhibisi apoptosis
sel yang tidak terkontrol atau pertumbuhan dan promosi tumor.
Jalur klasik ER merupakan salah satu jalur genomik bertujuan untuk berikatan langsung dari E2bound ER homodimer pada estrogen-responsive gen dimana transkripsi diubah sesuai dngan
ikatan basal faktor transkripsi, koaktivator, atau korepresor. Indirek atau akti tidak klasik dari ER
pada DNA di mediasi oleh interaksi protein-protein pada ER dengan faktor trnaskripsi seperti
Sp-1, AP-1, atau GATA1 yang akan berikatan dengan DNA untuk regulasi trasnkripsi gen target.

Ketika gen yang diikutsertakan dalam pertumbuhan sel diubah akibat paparan estrogen,
peningkatan aktivitas estrogenic dapat menyebabkan peningkatan proliferasi sel sehingga
menyebabkan promosi dan/atau progresi tumor estrogen-mediated.
Tirosin-kinase reseptor (TKR) dapat mengaktivasi ER melalui fosforilasi dalam ketidakhadiran
ligand an jalur ini merepresentasikan salah satu jalur nongenomik ER. Aktivasi cepat dari
berbagai macam protein kinase termasuk mitogen-activated protein kinases (MAPKs) dan
meningkatkan second messenger seperti cyclic AMP (cAMP) telah banyak dipalorkan melalui
E2/ER-mediated activation. Tipe efek transkripsi ini tidak mengikutsertakan aktivitas langsung
dari ER sebagai faktor trasnkripsi nuclear, oleh karena itu, proses ini disebut tipe jalur
nongenomik ER. Bentuk ikatan membran dari ER, ER, atau keduanya diusulkan berhubungan
dengan jalur nongenomik dimana dapat menyajikan alas untuk berhubungan dengan jalur
transduksi growth factor-mediated signaling. Selain itu diajukan bahwa antara ER atau jalur
growth factor-mediated signaling berhubungan dalam aktivasi jalur MAPK yang mempunyai
peranan penting dalam regulasi apoptosis, proliferasi sel, dan control siklus sel, sehingga,
menghasilkan pertumhan jaringan dan/atau tuor. Hubungan antara kaskade genomik ER dan jalur
tranduksi kinase mempunyai implikasi yang penting untuk terapi untuk kontrol proloferasi dan
pertumbuhan tumor ER-mediated.
Kehadiran ER, ER, atau keduanya di mitkondria dari berbagai sel dan jaringan telah banyak
dilaporkan. EREs banyak ditemukan di bagian promotor dari beberap gen dan estrogen dapat
meningkatkan transkripsi dari mitokondria DNA-encoded genes pada keadaan ER-mediated.
Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk menjelaskan transkripsi dari mitokondria DNA dana pa
efek utama dari transkripsi gen E2-stimulated di mitokondria pada proliferasi seluler dan
pertumbuhan.
Metabolit estrogen katekol memilki afinitas ikatan yang tinggi pada ER dibandingkan dengan E2
dan menginduksi ekpresi gen estrogen-responsivve melalui jalur klasi ER-mediated. Merupakan
ketertarikan utama kami bahwa O-methoxylated cathecol estrogen juga menunjukan efek
proliferasi melalui jalur genomik ER dan meningkatkan pertumbuhan tumor pada model hewan.
Penemuan ini berlawanan dengan ucapan bahwa O-methoxylation mempresentasikan
biotranformasi, sejak 2-MeOE2 memilki aktivitas antitumor pada mekanisme ER-independent
dan secara umum disetujui bahwa O-methoxylation melindungi sel dari efek genetoksik dengan

reaktivasi intermediates melalui formasi cathecol estrogen. Aktivasi jalur ER oleh cathecol
estrogen dan methoxylated estrogen menunjukan bahwa metabolit estrogen memilki potensial
untuk mempromosikan tumor agonis ER dan jalur metabolik O-methoxylation mungkin tidak
sepenuhnya menjaga kerusakan seluler dari peningkatan reaktif saat metabolisme oksidatif
estrogen.
Sejauh pembahasan metabolit equine estrogen, metabolit cathecol dari equine estrogen hadir
pada formulasi HRT, 4-hydroxyequilenin (4-OHEN) dan 4-methoxyequilenin (4-MeOEN)
dipenuhi agonis ER dan menginduksi proliferasi sel bergantung pada staus redox sel. Kedua
metabolit equine estrogen memiliki efek klasik ER terlepas dari afinitas ikatan yang rendah
terhadap protein ER. Sebagai tambahan, pengobatan dari sel MCF-7 dengan metabolit ini
mnghasilkan kativasi dari ERK dalam waktu 5 menit, menunjukan bahwa metabolit equine
estrogen berperan dalam aktivasi jalur nongenomik ER. Penelitian lain dipastikan untuk
menentukan efek dari metabolit equine estrogen pada promosi tumor dan progresi jaringan
payudara manusia.

Anda mungkin juga menyukai

  • Fibrosarkoma
    Fibrosarkoma
    Dokumen11 halaman
    Fibrosarkoma
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Prosedur BHD
    Prosedur BHD
    Dokumen4 halaman
    Prosedur BHD
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Carcinoma
    Carcinoma
    Dokumen6 halaman
    Carcinoma
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Soal Pelvis Dfs
    Soal Pelvis Dfs
    Dokumen15 halaman
    Soal Pelvis Dfs
    Fivi Kurniawati
    Belum ada peringkat
  • Prosedur BHD 2
    Prosedur BHD 2
    Dokumen5 halaman
    Prosedur BHD 2
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Prosedur BHD
    Prosedur BHD
    Dokumen4 halaman
    Prosedur BHD
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Prosedur BHD 2
    Prosedur BHD 2
    Dokumen5 halaman
    Prosedur BHD 2
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Lap AAI
    Lap AAI
    Dokumen6 halaman
    Lap AAI
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Adiksi Narkoba Dan Nyeri
    Adiksi Narkoba Dan Nyeri
    Dokumen4 halaman
    Adiksi Narkoba Dan Nyeri
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Tinitus
    Tinitus
    Dokumen2 halaman
    Tinitus
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Mekanisme Demam
    Mekanisme Demam
    Dokumen4 halaman
    Mekanisme Demam
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Malaria
    Malaria
    Dokumen14 halaman
    Malaria
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Cover FL
    Cover FL
    Dokumen1 halaman
    Cover FL
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Responsi Janutng
    Responsi Janutng
    Dokumen21 halaman
    Responsi Janutng
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Transfusi
    Transfusi
    Dokumen5 halaman
    Transfusi
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Tugas THT Telinga Meler
    Tugas THT Telinga Meler
    Dokumen28 halaman
    Tugas THT Telinga Meler
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Laporan CC
    Laporan CC
    Dokumen28 halaman
    Laporan CC
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Referat Rehabilitasi Medik
    Referat Rehabilitasi Medik
    Dokumen24 halaman
    Referat Rehabilitasi Medik
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen2 halaman
    Penda Hulu An
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Transfusi
    Transfusi
    Dokumen16 halaman
    Transfusi
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Konjungtivitis Bakteri
    Konjungtivitis Bakteri
    Dokumen3 halaman
    Konjungtivitis Bakteri
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • (BAHAS) Muskulo
    (BAHAS) Muskulo
    Dokumen35 halaman
    (BAHAS) Muskulo
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Transfusi Darah PK
    Transfusi Darah PK
    Dokumen8 halaman
    Transfusi Darah PK
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Cover PSC Fix
    Cover PSC Fix
    Dokumen7 halaman
    Cover PSC Fix
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen2 halaman
    Penda Hulu An
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen2 halaman
    Penda Hulu An
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Iwd Cimsa
    Iwd Cimsa
    Dokumen8 halaman
    Iwd Cimsa
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen2 halaman
    Penda Hulu An
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat
  • Referat Psikiatri
    Referat Psikiatri
    Dokumen39 halaman
    Referat Psikiatri
    Ivonny Rembulan Zilmi
    Belum ada peringkat