Anda di halaman 1dari 21

ParameterParameterDalamAnalisaBatubara

Anggota Kelompok :
1. Nabila Aprianti (03031181419030)
2. Bella Anggraini
3. Indira Rayosa
4. Rina Nurhayati
5. Yessica Puteri Antonius

Kegiataninimeliputi:
Analisisanalisidasar,
yaituanalisisproximat
(Moisture,Ash,Volatile
MatterdanFixedCarbon)

Analisisultimate(karbon,hydrogen,nitrogen,sulfurdanoksigen)dan
penentuanunsurunsurtertentudalambatubara.
Penentuanpenentuankhusus(calorificvalue,hardgrovegrindabilityindex,
abrasionindex,ashfushiontemperature,ashanalysis,klor,dsb).

1.AnalisisProksimatBatubara(CoalProximateAnalysis)
AnalisisproksimatbatubarabertujuanuntukmenentukankadarMoisture(air
dalambatubara)kadarmoistureinimengcakuppulanilaifreemoisturesertatotal
moisture,ash(debu),volatilematters(zatterbang),danfixedcarbon(karbontertambat).
Moistureialahkandunganairyangterdapatdalambatubarasedangkanabu(ash)
merupakankandunganresidunoncombustibleyangumumnyaterdiridarisenyawa
senyawasilikaoksida(SiO2),kalsiumoksida(CaO),karbonat,danmineralmineral
lainnya,Volatilemattersadalahkandunganbatubarayangterbebaskanpadatemperatur
tinggitanpakeberadaanoksigen(misalnyaCxHy,H2,SOx,dan

sebagainya).Fixedcarbonialahkadarkarbontetapyangterdapatdalambatubara
setelahvolatilemattersdipisahkandaribatubara.Kadarfixedcarboniniberbedadengan
kadarkarbon(C)hasilanalisisultimatkarenasebagiankarbonberikatanmembentuk
senyawahidrokarbonvolatile.
Proximate:Moisture,Ash,VolatileMatter,danFixed

Carbon.
TotalMoistureTotalSulfur
CaloriValue
Analisaproximateinibergunauntukmenentukanrankbatubara,rasio
pembakaran(fuelratio)dandapatdigunakanuntukmengkonversibasisanalisauntuk
parameteruji.Masingmasingparameterdalamproximatememilikiprosedurtersendiri
dalampengujiannya.MoistureintheanalysissampelmengacupadaStandarASTM
D3173StandardTestMethodforMoistureintheanalysissampelforcoalandcoke.
AtaudalamstandarISO11722mengenaiSolidmineralfuelsHardcoal,Determination
ofmoistureinthegeneralanalysistestsamplebydryinginnitrogen.

a)KandunganAir(MoistureinAnalysis)
Moistureintheanalysismerupakannilaimoisturebatubarapadasaatsetelah
batubaratersebutdiairdrying(dianginanginkan)padasuhu3040oC.dansampelyang
digunakanadalahsampelyanglolosayakan250micrometer.Sampelbatubara
dipanaskanpadasuhu105oCdibawahalirangasnitrogenataudapatpuladenganair
compressed(udaratekan).Denganpemanasanini,airyangadadalambatubaraakan
menguapseluruhnya.Karenakitatahubahwatitikdidihairberadapada100oC.Massa
yanghilangakibatpemanasaninidihitungsebagaipersenmassaterhadapmassaawal
yangdigunakan,sehinggadiperolehnilai%moistureintheanalysissampel.

Padadasarnyasemuaparameterituditentukanpadasamplesetelahairdrying
sehinggabasisnyaadalahairdriedbasis(adb)atauasdeterminedbasis(adb).Untuk
mengkonversibasisadbkebasislainnya,makadigunakannilaiMoistureintheanalysis
sampledenganrumustablekonversi.Tablekonversiinidapatmengacuadastandar
ASTMD3180StandardPracticeforCalculatingCoalandCokeAnalysesfromAs
DeterminedtoDifferentBases.AtaudalamstandarISO1170Coalandcokecalculation
ofanalysistodifferentbases.
Kadarairdalambatubaraakanmenurunkanpanasperkgbatubara,dalam
batubarakandungannyaantara0,5%10%dariberatnya.Analisakadarairdilakukan
denganmenempatkansampelbatubarayangtelahdihaluskansampaiukuran200mikron
dalamkrusterbuka,laludipanaskandalamovenpadasuhu10820Cdandiberi
penutup.Didinginkanpadasuhukamardanditimbang.Kehilanganberatadalahkadar
airnya.
MoistureinAnalysisadalahmoistureyangdianggapterdapatdalamrongga
ronggakapilerdanporiporibatubarayangrelativekecil,yangmanapadakedalaman
aslinyasecarateoribahwakondisitersebutadalahkondisiyangtingkatkelembaban
yang100%sertapadasuhu30oC,karenasulitnyamengemulsikondisibatubarapada
kedalamanaslinya,makabadanstandarisasimenetapkankondisibatubarapada
kedalamanaslinya,makabadanstandarisasimenetapkankondisipendekatanuntuk
dipergunakanpadametodestandarpengujiandilaboratorium.
StandarInternasional(ISO),British(BS),Australia(AS)danAmerika
(ASTM)menetapkanbahwakondisipendekatanyangdipergunakantersebutadalah
kondisidengantingkatkelembabanantar96%sampai97%dengansuhu300C.
BanyaknyakandunganmoistureinAnalysisdikenalpulaistilahlaindari
moistureinAnalysisdalamsuatubatubaradapatdipergunakansebagaitolakukurtinggi
rendahnyatingkatrankbatubaratersebut.

SelainistilahmoistureinAnalysisdikenalpulaistilahlaindarimoisturein
AnalysisyaituBedMoistureyangbanyakdipakai,sedangkanMoistureHolding
Capacity(MHC)adalahistilahyangdigunakanolehInternationalStandard
Organization(ISO),BritishStandard(BS)dansedangkanAmericanSocietyFor
TestingandMaterials(ASTM)mempergunakanistilahEquilibriumMoisture.
MHCdanEquilibriumMoistureadalahistilahyangdipergunakanuntuknama
pengujian.SelainitujugadikenalInherentMoisturedanFreeMoisture.
InherentMoistureialahmoistureyangdianggapterdapatdidalamrongga
ronggakapilerdanporiporibatubarayangrelatifkecil,padakedalamanaslinyayang
secarateoridinyatakanbahwakondisitersebutialahkondisidengantingkatkelembapan
100%sertasuhu30derajatcelcius.Karenasulitnyamengsimulasikondisibatubaradi
kedalamanaslinya,makabadanbadanstandarisasimenetapkankondisipendekatan
untukdipergunakanpadametodestandarpengujiandilaboratorium.
Standarinternasional,British,AustraliadanAmerikamenetapkanbahwakondisi
pendekatantersebutialahkondisidengantingkatkelembapan9697%dengansuhu
30derajatcelcius.sedangkanstandarjepangmenetapkankondisitersebutpadatingkat
kelembapan67%dengansuhu30oC.sehinggahasilyangdiperolehdenganstandar
jepangselalulebihkecildibandingkandenganhasilyangdidapatdenganstandar
lainnya.Banyaknyajumlahinherentmoisturedalamsuatubatubaradapatdipergunakan
sebagaitolokukurtinggirendahnyatingkatrankbatubaratersebut.Semakintingginilai
inherentmoisturesuatubatubara,semakinrendahtingkatrankbatubaratersebut.
Bedmoistureialahistilahlaininherentmoistureyangbanyakdipakai,sedangkan
moistureholdingcapacity(MHC)ialahistilahyangdipakaiolehinternationalstandard
(ISO),BritishStandard(BS)danAustraliaStandard(AS),sedangkanAmerican
Standard(ASTM)mempergunakanistilahEquipmentmoisture,MoistureHolding
Capacitydanequilibriummoistureialahistilahyangdipergunakanuntuknama
pengujian.
SedangkanFreeMoistureadalahistilahyangdipergunakanuntuk
mengambarkanpersenjumlahairyangmenguapdaricontohbatubarayangdikeringkan
padakondisiruangan(suhudankelembapanruangan)yangkadangkadangdibantu
denganhembusankipasangin.Pengeringantidakperludilakukansampaidicapaiberat
konstan.Pengeringanjustruharusmengikutiketentuanyangditetapkanolehmetode

standar.Halinidilakukanagarpengeringantidakterlaluberlebihankarenaakanterjadi
oksidasiterhadapbatubaratersebutsehinggamenguranginilaicalorificvalue.
AirdrylossialahistilahyangdipergunakandalamASTM.Nilaifreemoistureini
sifatnyahanyainformatifdannilainyadarisatulaboratoriumkelaboratoriumlainnya
tidakselaluharussama.

b)ZatTerbang(VolatileMatter)
VolatileMatter(VM)adalahbanyaknyazatyanghilangbilasampelbatubara
dipanaskanpadasuhudanwaktuyangtelahditentukan(setelahdikoreksidengankadar
moisture).Suhunyaadalah9000C,danwaktunya7menittepat.Moistureberpengaruh
padahasilpenentuanVMsehinggasampelyangdikeringkandenganovenakan
memberikanhasilyangberbedadengansampelyangdikeringkandiudara.Faktorfaktor
yangmempengaruhihasilpenentuanVMialahsuhu,waktu,kecepatan,pemanasan,
penyebaranbutir(sizedistibition)danukuranpartikelnya.
BahanyangmudahmenguapdaribatubaraadalahMethana,Hidrokarbon,
Hidrogen,CO2,CO,danNO.KadarVMakanberbandinglurusdengannyalaapidan
membantudalammemudahkanpenyalaanbatubara.Kadarnyaterentangantara2035%
dariberatbatubara.Sampelbatubaraditimbangdanditempatkanpadakrustertutuplalu
dipanaskandalamtanurpadasuhu900oC15.Sampeldidinginkandanditimbang.
KehilanganberatadalahkadarVM.
c) Mineral Matter
Mineral Matter di dalam batubara bisa didapat melalui uji di laboratorium. Mineral
matter yang terdapat di dalam batubara terbagi dalam dua bentuk :
1. Inherent Mineral
Material ini terdapat di dalam batubara dalam bentuk partikel halus yang tersebar
keseluruh bagian batubara, pada dasarnya sebagian material ini ialah unsur-unsur
anorganik yang berasal dari tumbuhan yang membentuk batubara tersebut dan sebagian
lainnya berasal dari material sampingan yang terbawah ke dalam batubara selama
proses pembentukan batubara, oleh karena itu jumlah serta sifat mineral dalam batubara
setiap lapisannya berbeda. Hampir dapat di pastikan bahwa mineral ini tidak dapat
dipisahkan dari batubara dengan cara mekanis (pencucian) berdasarkan bentuk ikatan
mineral ini dengan batubara.

2. Extraneous Mineral
Zat-zat mineral ini berasal dari lapisan floor, roof serta dirt band yang terbawah
kedalam batubara pada saat berlangsungnya proses penambangan dan terkadang mineral
ini disebut juga sebagai Free stone. Pada umumnya tingkat banyaknya kandungan
mineral pada batubara bervariasi mengikuti ukuran partikelnya dimana partikel yang
lebih halus akan mempunyai kandungan mineral yang lebih tinggi sehingga proses
liberasi dengan penggilingan ke ukuran yang lebih kecil dapat dimanfaatnkan.
Tingkat banyaknya kandungan mineral dalam batubara yang diperlukan diukur
berdasarkan pemanfaatan batubara tersebut. Pada batubara tertentu kandungan mineral
yang terlalu rendah mungkin sama tidak diinginkannya dengan kalau kandungan
mineralnya terlalu tinggi, contohnya kandungan mineral yang terlalu rendah pada
mechnical stoker dapat menyebabkan overheating pada grate (jeruji). Kalau dilihat
dari segi ekonomi, kuantitas kandungan abu merupakan faktor yang sama pentingnya
dengan kualitas serta sifat abu suatu batubara akan tetapi konsistensi kualitas batubara
(% abu) pada pengiriman-pengiriman batubara berikutbya faktor yang jauh lebih
penting.
d) KandunganMineralnya(AshContent)
Kandunganabuakanterbawabersamagaspembakaranmelaluiruangbakardan
daerahkonversidalambentukabuterbang(flyash)yangjumlahnyamencapai80persen
danabudasarsebanyak20%.Semakintinggikadarabu,secaraumumakanmempengaruhi
tingkatpengotoran(fouling),keausan,dankorosiperalatanyangdilalui.Batubara
sebenarnyatidakmengandungabu,tetapimengandungzatorganicyangberupamineral.
Abumerupakankotoranyangtidakakanterbakar,parameterinibergunauntukpenentuan
efesiensinpembakaran.Bukatutupkrusyangdipakaidalamanalisakadar

VM,kemudiankrusdipanaskandiatasnyalaBunsen,hinggaseluruhkarbon
terbakar(uaphitamnyahabis).Didinginkanlaluditimbanguntukmendapatkankadar
abu. Abumerupakanresiduanorganikhasilpembakaranbatubara,terdiridarioksida
oksidalogamsepertiFe2O3,MgO,Na2O,K2O,dansebagainya.Danjugamengandung
logamoksidaoksidanonlogamsepertiSiO2,P2O5,danlainlain.
PembakaranbatubarapadametodeBritishStandar(BS),danAustralianStandar

(AS)dilakukanpadasuhu8150Cdandilakukanselamatigajamdandianggapkonstan.
PadametodeISO,pembakaranbatubaradilakukandenganduatahap.Tahappertama,
pembakarandilakukanmulaisuhuruangansampaipadasuhu5000Cselama1jam,
ditahanselama30menit(untukbrowncoaldanligniteharusditahanselama1jam)
kemudiandilanjutkansampai8150C100C. PadametodeASTM,umumnyadilakukan
padasuhu7500Cselama4jam,namunpadabatubaratertentulamapembakaranbias
berkurangmaupunbertambahtergantungdarijenisbatubarayangdianalisa.
Nilaikandunganabusuatubatubaraselalulebihkecildaripadakandungan
mineralmineralnya.Haliniterjadikarenaselamapembakaranterjadiperubahan
kimiawipadabatubaratersebut,sepertimenguapnyaairKristalkarbondioksidadan
oksidasulfur.
e) FixedCarbon
FixedCarbonadalahkarbondalamkeadaanbebasyangtidakterikatdengan
elemenlain.Kandunganfixedcarbondapatmemberikangambarankasaratasnilaikalor
batubara.PadaprakteknyapenentuankadarFCadalahdenganrumus:
100%(%M+%VM+%A)
Fixedcarbontidakdapatdihitungmelaluipengujiansecaralaboratorium,
melainkanhasilnyadidapatkandarihasilperhitunganjenisanalisaproximatelainnya
adalahpengurangandarikadarabu,kadarairdankadarzatterbang.
Berikutadalahbeberapaistilahdalamperhitunganenergydalampertambangan:
1. BCURAFormulasingkatandariBritishCoalUtilizationResearh
Associationformulayaiturumusuntukmenghitungbahanmineraldalam
batubara(MM/MineralMatter(%)=1,1A(Ash)+0,053S(sulphur)+0,74CO2
0,36
2. BOE=BarrelofOilEquivalen.1BOEsetaradengan0,2004Tonbatubara
3. BTU=BritishThermalUnityaitujumlahpanasyangdibutuhkanuntuk
menaikkansuhu1ponairsebanyak10Fahrenheituntukberatjenismaksimum(=
1)padasuhu39,10F.1BTUequivalendengan1054,35Jouleatauequivalen
dengan0,25199kcal.

ContohPerhitunganProximateAnalisis:

ProximateAnalysis

unit

(ar)

(ad)

(db)

(daf)

Moisture

(wt.%)

3.3

3.3

2.7

Ash

(wt.%)

22.1

22.2

22.8

VolatileMatter

(wt.%)

27.3

27.5

28.3

36.6

FixedCarbon

(wt.%)

47.3

47.6

48.9

63.4

GrossCalorificValue

(MJ/kg) 24.73

24.88

25.57

33.13

Nilaikalor(CalorificValue)
Nilaikalorkotor(grossCV)ditentukandenganmembakarsejumlahbatubara
padakondisiterkontrol(biasanyadalamkalorimeter)dimanaairyangterbentukberada
dalambentuklikuidpadaakhirproses.
Nilaikalorbersih(netCV)adalahnilaikalorkotoryangdikoreksidenganpanas
latenpenguapanairyaitudenganmengurangkan572kal/g(1030btu/lb)airuntuksetiap
satuanberatbatubaradarinilaikalorkotor.NetCVpentinguntukpasarkomersial

karenamemberikanestimasiyanglebihakuratdariCVbatubarapadakondisiactual.
HargainidapatdihitungdarigrossCVatausebaliknyabiladiketahuikandunganair
sertahydrogendalambatubara.Calorivicvalueadalahjumlahpanasyangdihasilkan
olehpembakarancontohbatubaradilaboratorium.Pembakarandilakukanpadakondisi
standar,yaitupadavolumetetapdandalamruanganyangberisigasoksigendengan
tekanan25atm.
Selamaprosespembakaranyangsebenarnyapadaketel,nilaicalorivicvalueini
tidakpernahtercapaikarenabeberapakomponenbatubara,terutamaair,menguapdan
menghilangbersamasamadenganpanaspenguapannya.Maksimumkaloriyangdapat
dicapaiselamaprosesiniadalahnilainetcalorivicvalue.Calorivicvaluedikenaljuga
denganspecificenergydansatuannyaadalahkcal/kgataucal/g,MJ/kg,Btu/lb.
Perhitungannilaikalorbatubara:
DULONG

Btu/lb=14.544C+62.028(HO/8)+405S

C,H,OdanS:fraksiberatkarbon,hydrogen,oksigendansulfurdalambatubara

2.AnalisisUltimatBatubara(CoalUltimateAnalysis)
Analisisultimatdilakukanuntukmenentukankadarkarbon(C),hidrogen(H),
oksigen(O),nitrogen,(N),dansulfur(S)dalambatubara.Seiringdengan
perkembanganteknologi,analisisultimatbatubarasekarangsudahdapatdilakukan
dengancepatdanmudah.KandunganOksigenmungkinmerupakanindikatoryang
palingsignifikandarisifatkimiabatubara,yaituuntukkeperluanpenerapannyadi
pembakaran,pencairan,danpengkokasan,sertauntukmenentukanperingkat.
Kandunganoksigensecaratradisidihitungsebagaioxygenbydifferent(Odiff)yaitu
porsisisabatubarasetelahdikurangiC,H,NdanS.
Kandunganoksigendiperolehsecaratidaklangsungsehinggamengakumulasi
semuakesalahanyangterjadidalamanalisisunsur,dandalampenentuanbasismineral
matterataubasisbebasmineralmatter.
StrukturUnsurBatubara

Analisaultimatinisepenuhnyadilakukanolehalatyangsudahterhubung
dengankomputer.Proseduranalisisultimatinicukupringkas;cukupdengan
memasukkansampelbatubarakedalamalatdanhasilanalisisakanmunculkemudian
padalayarkomputer.
Salahsatumetodestandaryangdigunakanuntukcoalultimateanalysisadalah
ASTMD317609StandardPracticeforUltimateAnalysisofCoalandCoke.Selainitu
adajugaASTMD537313StandardTestMethodsforDeterminationofCarbon,

HydrogenandNitrogeninAnalysisSamplesofCoalandCarboninAnalysisSamples
of
CoalandCoke.Penggunaananalisisinisebagaiberikut
Nilaikarbondanhidrogendapatdigunakanuntukmenentukanjumlahoksigen
(udara)yangdiperlukandalamprosespembakarandanuntukperhitunganefisiensi
prosespembakaran.

Penentuankarbondanhidrogendapatdigunakandalamperhitunganmaterial
balance,reaktivitasdanhasilprodukyangrelevandenganproseskonversibatubara
sepertigasifikasidanpencairan.

Nilaikarbondannitrogendapatdigunakandalamperhitunganmaterialbalanceyang
digunakanuntuktujuanperhitunganemisi.

Berikut adalah metode analisi ultimate :


a)NilaiSulphurpadaBatubara
Didalambatubara,sulfurbisaberupabagiandarimaterialcarbonaceousatau
bisaberupabagianmineralsepertisulfatdansulfida.Gassulfurdioksidayangterbentuk
selamapembakaranmerupakanpolutanyangserius.Kebanyakannegaramemiliki
peraturanmengenaiemisigastersebutkeatmosfir.Satupersenadalahlimitkandungan
sulfurdalambatubarayangbanyakdipakaiolehnegaranegarapenggunabatubara.
Kandunganyangtinggidalamcokingcoaltidakdiinginkankarenaakanberakumulasi
didalamcairanlogampanassehinggamemerlukanprosesdesulfurisasi.
Sulfurdalambatubaraterdapatdalamtigabentuk,yaitupyriticsulphur,sulphate
sulphurdanorganicsulphur.Analisisformsofsulphurdilakukanuntukmengetahui
komposisipenyusunsulfur.Organicsulphurterdapatpadaseluruhmaterial
carbonaceousdalambatubaradanjumlahnyatidakdapatdikurangidenganteknik
pencucian
Sulfurdalambentukpyriticdansulphatemerupakanbagiandarimineralmatter
yangterdapatdalambatubarayangjumlahnyakemungkinanmasihdapatdikurangi
denganteknikpencucian.Persenpyriticdansulphatesulphurdidapatmelaluianalisisdi
laboratorium,sedangkanorganicsulphurdidapatdengancaramengurangi%total
sulphurdenganpyriticdansulphatesulphur(S(o)=TSS(p)S(s)).
Terdapatnyasulphatesulphurdalamsuatubatubaraseringdipergunakansebagai
penunjukbahwabatubaratersebuttelahteroksidasi,sedangkanpyriticsulphurdianggap

sebagaisalahsatupenyebabtimbulnyaspontaneouscombustion.Spontaneous
combusitionadalahprosesterjadinyakebakaranstockpilebatubarasecaraspontan.
Sebelumdilakukanprosespencucianbatubarasebaiknyadilakukananalisis
formsofsulphurterlebihdahulu,untukmengetahui%organicsulphurnya.Apabila
organicsulphurnya>1.00%,kitaharusmenyadaribahwasebaikapapunproses
pencucianbatubaratersebut,produknyatetapakanmengandungtotalsulphur>1.00%
sehinggakitadapatmenentukanapakahprosespencucianbatubaraefektifuntuk
dilakukanatautidak.
b)Karbon/CarbonateCarbondioxide
Penetapancarbonatecarbondioxidedilakukanuntukmendapatkanangkayang
dapatdipergunakansebagaipengoreksihasilpenetapankarbon,sehinggakarbonyang
dilaporkanhanyalahkarbonorganik(organiccarbon).Penetapancarbonate
carbondioxidetidakperludilakukanpadacontohbatubaraderajatrendah(browncoal
danlignite),karenabatubaraderajatrendahataulowerrankcoalbersifatasamsehingga
carbonatecarbonnyaakankosong.
c)Klorin/Chlorine
Chlorineadalahsalahsatuelemenbatubarayangdapatmenimbulkankorosi
(pengkaratan)danmasalahfouling/slagging(pengkerakkan)padaketeluap.Kadar
chlorinelebihkecildari0.2%dianggaprendah,sedangkankadarchlorinelebihbesar
dari0.5%dianggaptinggi.Adanyaelemenchlorineselalubersamasamadenganadanya
elemennatrium.
d)Fosfor/Phosporus
Adanyaphosphorus(posfor)didalamcokingcoalsangattidakdiinginkan
karenadalampeleburanbaja,phosphorusakanberakumulasidantinggaldalambaja
yangdihasilkan.Bajayangmengandungphosphorustinggiakancepatrapuh.
Phosphorusjugadapatmenimbulkanmasalahpadapembakaranbatubaradiketel
karenaphosphorusdapatmembentukdepositposfatyangkerasdidalamketel.
e) Nitrogen
Kandungan nitrogen dari batubara merupakan hal yang signifikan, khususnya

dengan hubungan polusi udara. jadi batubara dengan nitrogen yang rendah lebih
diharapkan pada industri. Batubara tidak boleh mengandung nitrogen lebih dari 1.52.0% (d.a.f.)
f) Oksigen
Oksigen merupakan komponen dari banyak campuran organic dan anorganik
pada batubara, sebagaimana kandungan moisture. Ketika batubara teroksidasi, oksigen
dapat hadir sebagai oksida, hidroksida dan mineral sulfat, seperti material orgaink yang
teroksidasi. Perlu diingat bahwa oksigen merupakan indicator penting rank coal.
g) Carbon dan Hydrogen
Dibebaskan sebagai CO2 dan H2O ketika batubara dibakar. CO2 bisa berasal
dari mineral karbonat yang ada, dan H2O bisa berasal dari mineral lempung atau
inherent moisture pada air-dried coal atau pada keduanya. Nilai kadar karbon ini
semakin bertambah seiring dengan meningkatnya kualitas batubara. Kadar karbon dan
jumlah zat terbang digunakan sebagai perhitungan untuk menilai kualitas bahan bakar,
yaitu berupa nilai fuel ratio.
h) Relative Density
Relative density adalah perbandingan berat contoh batubara (+ 2 gram) yang
telah dihaluskan (-212 micron), dengan berat air yang dipindahkan oleh contoh batubara
tersebut dari pycnometer yang dipergunakan untuk pengujian pada suhu 30+0.1oC.
Relative density suatu batubara tergantung dari rank dan kandungan mineralnya.
Relative density dengan kandungan ash suatu batubara, dari rank dan jenis yang sama,
mempunyai korelasi yang baik sehingga dapat dipergunakan sebagai alat untuk
memperkirakan kandungan ash suatu batubara dari relative densitynya.
i) Calorivic Value
Calorivic value adalah jumlah panas yang dihasilkan oleh pembakaran contoh
batubara di laboratorium. Pembakaran dilakukan pada kondisi standar, yaitu pada
volume tetap dan dalam ruangan yang berisi gas oksigen dengan tekanan 25 atm.
Selama proses pembakaran yang sebenarnya pada ketel, nilai calorivic value ini tidak
pernah tercapai karena beberapa komponen batubara, terutama air, menguap dan
menghilang bersama-sama dengan panas penguapannya. Maksimum kalori yang dapat

dicapai selama proses ini adalah nilai net calorivic value. Calorivic value dikenal juga
dengan specific energy dan satuannya adalah kcal/kg atau cal/g, MJ/kg,Btu/lb

Anda mungkin juga menyukai