Anda di halaman 1dari 20

Materi EY

Minggu, 20 November 2011


ASUHAN KEPERAWATAN IKTERUS NEONATORUM
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah


Ikterus Neonatorum adalah iketrus yang mempunyai dasar patologis / kadar bilirubin yang
mencapai nilai yang disebut Hyperbilirubinemia (Purnawan Junaedi ;1995)
Berdasarkan

hasil pendataan epidemiologi di Ruang Perawatan IV RS. Dustira

menunjukkan bahwa jumlah pasien anak dengan ikterus neonatorum satu tahun terakhir
sebanyak 78 anak dengan rata-rata 6 anak setiap bulannya.
Mahasiswa akademi perawat dalam melaksanakan praktek tentang Perawatan Kesehatan
Anak harus mampu menguasai tehnik perawatan dengan melakukan kompetensi sesuai dengan
tugasnya yaitu melaksanakan asuhan keperawatan secara komprehensif agar klien dapat
meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.
B. Ruang Lingkup Masalah
Dalam laporan ini ditetapkan cara-cara pengkajian data dasar kepada pasien setelah
menetapkan pengkajian diteruskan dengan menegakkan diagnosa keperawatan, dilanjutkan
dengan menetapkan tujuan, intervensi dan diimplementasikan lalu membuat evaluasinya.

Berdasarkan deskripsi mata kuliah Perawatan Kesehatan Anak yang berisi kompetensi
yaitu mahasiswa mampu melaksanakan asuhan keperawatan klien sesuai dengan kebutuhannya :
a.

Melakukan pengkajian

b. Menegakkan diagnosa keperawatan


c.

Menetapkan intervensi keperawatan

d. Melaksanakan implementasi
e.

Membuat evaluasi dan catatan perkembangan

C. Tujuan Penulisan
a.

Tujuan Umum
Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata dalam membuat dan melaksanakan asuhan
keperawatan.

b. Tujuan Khusus
1.

Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data pasien.

2.

Mahasiswa mampu menganalisis data dan membuat prioritas masalah

3.

Mahasiswa mampu menentukan diagnosa keperawatan.

4.

Mahasiswa mampu membuat perencanaan tindakan keperawatan

5.

Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan perawatan sesuai perencanaan.

6.

Mahasiswa mampu mengevaluasi tindakan keperawatan.

7.

Mahasiswa mampu membuat dokumentasi asuhan keperawatan.

D. Rumusan Masalah
a.

Konsep dasar penyakit dan penatalaksanaan asuhan keperawatan

b. Asuhan Keperawatan sesuai kebutuhan dasar manusia

E. Metode Penulisan
Laporan ini disusun secara narasi deskriptif yang diperoleh berdasarkan metode studi
lapangan dengan menggunakan Ruang Perawatan IV sebagai lahan praktek, anamnesa, observasi
dan pemeriksaan fisik, juga studi dokumentasi dengan melihat catatan medik klien, dan studi
literatur dengan menggunakan buku-buku sumber sebagai bahan acuan praktek.
F. Sistematika Penulisan
Bab Satu membahas pendahuluan yang mengemukakan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan. Bab Dua membahas tinjauan
teoritis mencakup konsep dasar penyakit, etiologi, penatalaksanaan, patologi, pengobatan dan
penatalaksanaan asuhan keperawatan. Bab Tiga menguraikan proses keperawatan dari
pengkajian, diagnosa, rencana keperawatan, pelaksanaan tindakan, evaluasi dan catatan
perkembangan. Bab Empat membahas penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
IKTERUS NEONATORUM

Billirubin dalam darah mengalami proses dan berubah menjadi billirubin direct. Billirubin
direct kemudian diekskresikan ke usus dan sebagian dikeluarkan dalam bentuk billirubin direct
dan sebagian lagi dalam bentuk sterkobilin, bila terjadi hambatan/gangguan dalam usus maka

oleh pengaruh enzim B glukorodinasi billirubin sebagian dirubah menjadi billirubin indirect
yang kemudian diserap ke sirkulasi darah.
Billirubin ini kemudian diangkut ke hepar untuk di proses lagi, pada janin sebagian
billirubin ini diekskresikan ke plasenta. Pada BBL ekskresi melalui plasenta terputus sehingga
masuk lagi ke hepar. Karena itu bila fungsi hepar belum sempurna/ terdapat gangguan, misal :
hypoxia, kekurangan glukosa maka kadar billirubin indirect dalam darah meningkat yang dapat
menimbulkan icterus.
A. TANDA-TANDA
-

Timbul pada hari ke-2 dan ke-3

Kadar billirubin direct tidak melebihi 10 mg % pada neonatus cukup bulan dan 12,5 mg % pada
neonatus kurang bulan.

Kecepatan peningkatan kadar billirubin tidak melebihi 5 mg % /hari.

Kadar billirubin direct tidak melebihi 1 mg %.

Icterus menghilang pada 10 hari pertama.

Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologis.

B. PENYEBAB
-

Penambahan volume sel darah

Umur sel darah merah janin yang pendek

Billirubin meningkat karena sel yang rusak

Meningkatnya reabsorpsi billirubin dari usus

Pemberian minum terlambat

C. PENATALAKSANAAN
-

Pemberian ASI diteruskan

Bayi ditidurkan di dekat jendela untuk mendapatkan sinar matahari


ICTERUS PATOLOGIS

A. Definisi
Adalah icterus yang mempunyai dasar patologis/kadar billirubin mencapai nilai yang disebut
hyperbillirubinemia.
B. Patofisiologi
Sama dengan icterus fisiologi.
C. Tanda
-

Icterus terjadi 24 jam pertama

Kadar billirubin indirect melebihi 10 mg % /hari

Peningkatan billirubin lebih dari 5 mg % /hari

Icterus menetap sesudah 2 minggu pertama

Kadar billirubin indirect melebihi 1 mg %

Mempunyai hubungan dengan proses patologis

D. PENYEBAB
-

Terjadi penghancuran eritrosit yang hebat

Fungsi hepar belum sempurna

Terlambat mengikat tali pusat

Hypoxia

E. PENATALAKSANAAN
-

Berikan banyak minum ASI

Pemberian fototherapi

Pemberian plasma/albumin 1 gr/kg BB

Tranfusi tukar

Test diagnostik
Apabila bayi hari pertama sudah kuning dan 3 hari masih dalam keadaan kuning bayi
segera dirujuk ke RS.
ASKEP PADA BAYI DENGAN ICTERUS NEONATORUM

A. PENGUMPULAN DATA
1. Data subyektif :
-

Biodata

Anamnesa

Keluhan utama

2. Data objektif
-

Kulit kuning

Malas minum

Tidak mau menghisap

Lethargi

Suhu tidak stabil

Kadar billirubin direct dan indirect meningkat

B. INTERPRETASI DATA
1. Kulit kuning
2. Suhu tidak stabil
3. Reflek menghisap kurang
C. ANTISIPASI MASALAH

1. Potensial icterus patologis


2. Potensial terjadinya penurunan BB patologis

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI.A
DENGAN ICTERUS NEONATORUM
DI RUANG IV RS DUSTIRA

I.

PENGKAJIAN

A. Biodata
Nama

: By. W

Tgl lahir

: 20 Desember 2001 (9 hari)

Jenis kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Anak ke

Satu

Tgl masuk RS

: 30 12 - 2001

Tgl dikaji

01 01 - 2001

Diagnosa medis

Icterus neonatorum

No Reg

0021/D/01/02

Penanggung jawab
Nama Bapak

: Tn. Ade

Umur

Agama

: Islam

Pendidikan

Pekerjaan

: TNI AD

Suku Bangsa

Sunda

Alamat

Jl. Sangkuriang No.38 Rt: 06/02 Cimahi

Nama Ibu

: Ny. Mira

Umur

Agama

: Islam

Pendidikan

SLTA

Pekerjaan

IRT

27 thn

SLTA

24 thn

B. Alasan Masuk Rumah Sakit

Ibu membawa bayinya ke rumah sakit karena bayinya terlihat kuning sejak usia 10 hari, dan
bayinya tampak lemah.

C. Keluhan Utama
Sejak usia 10 hari bayi terlihat kuning dan lemah, hingga bayi tidak mau menetek, warna kuning
terlihat jelas terutama di daerah wajah dan sklera.

D. Riwayat Penyakit
1. Riwayat Penyakit Yang Lalu
Ibu mengatakan bayinya tidak mempunyai penyakit apapun sejak dilahirkan
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakan bayinya terlihat kuning dan menjadi lemah sejak usia 10 hari, hingga bayi tidak
mau menetek, warna kuning terlihat jelas di daerah wajah dan sklera

E. Riwayat Kesehatan Keluarga


Ibu mengatakan dalam keluarga belum pernah ada yang menderita penyakit menular baik
pernafasan ataupun pencernaan, tidak ada riwayat gangguan kardiovaskuler, tidak riwayat
penyakit keturunan dan tidak ada riwayat hepatitis.

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan

: Hubungan perkawinan
: Tinggal serumah

: Klien

F. Riwayat Kehamilan
1. Pre Natal
a.

Kehamilan : merupakan kehamilan yang pertama dan sangat diharapkan.

b. Penerimaan Kehamilan : Ibu sangat senang dengan kehamilannya dan sangat diharapkan.
c.

Gizi Ibu Selama Hamil : Baik, Ibu mengatakan selama hamil selalu mengkonsumsi makanan
bergizi (sayuran, ikan, susu, buah).

d. Kesehatan Ibu Selama Hamil : Saat hamil ibu dalam keadaan baik, tidak mengalami gangguan
kesehatan.
e.

Makanan Yang Dipantang : Tidak ada, kecuali makanan pedas.

f.

Pertambahan BB : BB ibu selama hamil 11,5 kg.

g. Keluhan Selama Hamil : Ibu mengeluh mual dan muntah pada trimester pertama, pada trimester
selanjutnya ibu mengeluh aktifitas terganggu dengan perutnya yang besar.
h. Obat-obat Yang Pernah Diminum : Ibu mengkonsumsi zat besi 1x1 tab.
i.

Penyakit Kehamilan : Ibu mengatakan tidak menderita penyakit apapun selama hamil.

j.

Imunisasi TFT :
1). TFT I pada umur kehamilan 5 bulan
2). TFT II pada umur kehamilan 6 bulan

2. Natal
a.

Bayi lahir ditolong bidan di ruang bersalin RS Dustira.

b. Jenis persalinan spontan.


c.

Keadaan waktu bersalin : Ibu dalam keadaan sehat.

d. APGAR score : 1 menit (8), 5 menit (9).


e.

BB Lahir : 2900 gr.

f.

PB Lahir : 50 cm.

g. Posisi janin waktu lahir : Posisi foetal


3. Post Natal
a.

Kesehatan Ibu : Setelah melahirkan ibu tidak mengalami gangguan kesehatan, tidak mengalami
perdarahan atau komplikasi lainnya.

b. Kesehatan Bayi : Bayi lahir dengan sehat, bayi langsung menangis.


c.

Nutrisi (colostrum) : Diberikan segera setelah lahir.

d. Reflek Fisiologis :
1. Moro

: Ada

2. Sucking

: Ada, kurang

3. Grasping

: Ada

4. Rooting

: Ada

5. Tonick Neck

: Ada

6. Babinski

: Ada

G. Data Biologis Ibu


1. Nutrisi
a.

Makan

Frekuensi

: 3x sehari

Jenis

Nasi, sayur, lauk, buah.

Porsi

1 porsi habis

Makanan Pantangan : Tidak ada

b. Minum
-

Frekuensi

: 6-8 x sehari

Jenis

: Air putih dan susu

Jumlah

: 1500-2000 ml/hari

2. Istirahat Tidur
-

Tidur Malam

5-6 jam

Tidur Siang

: 1-2 jam

Gangguan

: Ada, bayi sering menangis

3. Aktifitas : Ibu Rumah Tangga

H. Data Biologis Anak


No
1
1

Pola Kebiasaan
2
Nutrisi
Jenis susu yang diberikan
Cara pemberian
Umur mendapat makanan
tambahan
Reaksi pada waktu
menetek

Di Rumah
3

Di RS
4

ASI

ASI

Ad libitum
Belum
mendapat
makanan tambahan
Tidak
ada
reaksi
muntah, reflek sucking

Ad libitum
Belum mendapat
makanan tambahan
Tidak
ada
reaksi
muntah
dan

Eliminasi
BAB
Frekuensi
Konsistensi
Warna
Bau
BAK
Frekuensi
Warna
Bau

1
3

refleksucking baik.

1 2 x/hari
lembek
Kuning tengguli
Tidak berbau

1 2 x/hari
lembek
Kuning tengguli
Tidak berbau

8 9 x/hari
Jernih
Tidak berbau

10 11 x/hari
Jernih
Tidak berbau

2
Istirahat dan tidur
Tidur malam
Gangguan tidur
Tidur siang
Tidur dengan siapa
Kebiasaan sebelum tidur
Bermain dan rekreasi

9-10 jam
Tidak ada
8-10 jam
Ibunya
Menetek

9-10 jam
Tidak ada
8-10 jam
Dalam inkubator
Menetek

Belum tampak

Belum tampak

Ibu
memandikan
bayinya 2x sehari dan
mengganti
pakaian/popok setiap
habis mandi/BAB/BAK

Ibu hanya menyeka


bayinya 2x sehari dan
mengganti
pakaian/popok setiap
habis mandi/BAB/BAK

Kebersihan

I.

kurang

Tumbuh Kembang/DDST

1. Motorik Kasar : Belum nampak


2. Motorik halus : memandang, bersuara tetapi bukan menangis
3. Perkembangan bicara dan bahasa : Belum nampak

4. Perkembangan emosi dan hubungan sosial : Belum nampak

J. Riwayat Imunisasi
Bayi belum mendapat imunisasi dasar maupun ulangan
K. Kepribadian dan Riwayat Sosial
Yang mengasuh/merawat anak : Ibu kandung

L. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Baik, kesadaran compos mentis

2. Antropometri :
a.

BB

3050 gr

b. TB

: 52 cm

c.

LK

35 cm

d. LLA

: 10 cm

e.

LD

31 cm

f.

LP

34 cm

3. Tanda Vital :
S

36,50C

N :

45 x/mnt

TD :

136 x/mnt
Tidak dilakukan pemeriksaan

4. Pemeriksaan Umum
a.

Kepala
Bentuk tampak simetris, rambut hitam, tidak nampak cephal haematoma, LK 35 cm, tidak
tampak hydrocephalus, fontanel belum menutup, caput cecudanum ada.

b. Mata
-

Bentuk dan gerak mata : bentuk simetris, reflek mengedip dan melirik masih kurang.

Konjunctiva : tidak anemis

Sklera : ikterik

Pupil : reflek cahaya baik

Lensa : tampak bening

Kelopak mata : tampak simetris, dapat menutup rapat, reflek mengedip ada

c. Hidung
-

Mukosa : lembab, tidak tampak lesi atau massa

Septum : simetris

Bulu hidung : tampak distribusi merata

Penyumbatan, perdarahan, sekret : tidak nampak

d. Mulut
-

Warna : merah muda

Lidah : tampak simetris, warna merah muda, tidak nampak lesi, massa atau beslag

Gigi : belum tumbuh

Bibir : Tampak simetris, warna merah muda, tidak tampak lesi atau massa

e. Telinga
-

Bentuk dan besar : tampak simetris dan proporsional

Letak : kanan dan kiri, spina sejajar dengan ujung mata

Daun telinga : tampak menonjol

Tidak nampak ada benjolan massa

Membran telinga : tampak utuh, bening/transparan

Tidak tampak sekret dan tidak bau

f.

Leher

Gerakan leher : menengok ke kanan atau ke kiri, reflek tonick neck ada

KGB / Kelenjar tiroid : tidak teraba

Vena jugularis : tidak meningkat

Tidak tampak oedem, massa / lesi.

g. Dada
Gerak dan bentuk simetris, tidak tampak retraksi dinding dada, tidak tampak lesi/massa
Pola nafas teratur, bunyi nafas vesikuler, frekuensi nafas 45 x/mnt, tidak terdengar wheezing,
ronchi, krepitasi/stridor.
h. Perut
-

Inspeksi : warna kulit sama dengan permukaan tubuh yang lain, tampak ikterik, kelembaban
baik, tampak cembung, simetris, tali pusat sudah lepas, tidak tampak lesi.

Auskultasi : bising usus 10 11 x/mnt

Perkusi : bunyi perkusi pekak

Palpasi : tidak teraba massa, hepar atau lien

i.

Kulit
Tampak ikterik diseluruh tubuh terutama wajah, kelembaban baik.

j.
-

Atas

Ekstremitas

: Gerak aktif, jumlah jari dan kuku lengkap, tidak tampak sianosis, reflek grasping baik.

Bawah :

Gerak aktif, jumlah jari dan kuku lengkap, tidak tampak sianosis, reflek babinski baik, tidak
tampak lesi.

k. Genetalia dan Rectum


Tidak ada kelainan, labia mayora menutup labia minor, lubang anus ada.

M. Reaksi Hospitalisasi
Bayi tampak bergerak-gerak seperti gelisah.

N. Data Penunjang
Tanggal 3 1 2002

Nilai Normal

Interpretasi

- Bilirubin Total 8,87 mg/dl

0,3-1,3 mg/dl

Abnormal

- Bilirubin Direct 0,59 mg/dl

0-0,25 mg/dl

Abnormal

O. Therapi

II.

ASI

Fototerapi

ANALISIS DATA
No
1

Data Senjang
2

Kemungkinan Penyebab
3

Masalah
4

DO :

Fungsi hepar belum sempurna

Sklera ikterik
Wajah

dan

permukaan

kulit

tubuh

yang

Proses metabolisme bilirubin


terganggu

lain
Bilirubin darah meningkat

tampak ikterik

1.

Gangguan
Metabolisme

Bilirubin total 8,87


Ikterus

mg/dl
Bilirubin

Direct

0,59 mg/dl
DS :
Ibu

mengatakan

bahwa bayinya sejak


usia 5 hari terlihat
kuning
DO :
-

Bayi malas minum

Reflek

sucking

kurang
- Bayi tampak malas
2. -

BB

tinggi

terjadinya
Reflek sucking kurang

minum

Resiko
penurunan

BB

patologis
Nutrisi kurang

3100gr

menjadi 3050 gr

BB turun

DS :
Ibu mengatakan bayi
nya malas minum
DO : - Mata tidak

Fototerapi

ditutup gaas
Genetalia

fototerapi

tinggi

kerusakan
tidak

Ultra Violet

ditutup gaas
Bayi

Resiko

mendapat

Sel-sel berubah bentuk

dan genetalia

mata

Kerusakan organ penglihatan


dan genetalia

3.
III.

DIAGNOSA PERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH

1.
2.

Gangguan metabolisme bilirubin berhubungan dengan belum sempurnanya fungsi hati


Resiko tinggi terjadinya penurunan BB berhubungan dengan bayi malas minum.

3.

Resiko tinggi kerusakan mata dan genetalia berhubungan dengan fototherapi

Diposkan oleh deni somantri di 14.28


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
1 komentar:
1.

deni somantri20 November 2011 14.31


inii... hasil telusuran aku..aku Mahasiswa D3-keperawatan.
selamat men Upload
Balas
Muat yang lain...
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

asuhan keperawatan

Pengikut
Arsip Blog

2012 (2)

2011 (11)
o Desember (5)
o November (6)

ASKEP VAKSIN

ASUHAN KEPERAWATAN IKTERUS NEONATORUM

SURAT CINTA

ASUHAN KEPERAWATAN MEGAKOLON KONGENITAL

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Apendik

DENGAN CINTA MU

Mengenai Saya

deni somantri
hidup lebih baik Dari hari kemarin
Lihat profil lengkapku
Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai