menunjukkan bahwa jumlah pasien anak dengan ikterus neonatorum satu tahun terakhir
sebanyak 78 anak dengan rata-rata 6 anak setiap bulannya.
Mahasiswa akademi perawat dalam melaksanakan praktek tentang Perawatan Kesehatan
Anak harus mampu menguasai tehnik perawatan dengan melakukan kompetensi sesuai dengan
tugasnya yaitu melaksanakan asuhan keperawatan secara komprehensif agar klien dapat
meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.
B. Ruang Lingkup Masalah
Dalam laporan ini ditetapkan cara-cara pengkajian data dasar kepada pasien setelah
menetapkan pengkajian diteruskan dengan menegakkan diagnosa keperawatan, dilanjutkan
dengan menetapkan tujuan, intervensi dan diimplementasikan lalu membuat evaluasinya.
Berdasarkan deskripsi mata kuliah Perawatan Kesehatan Anak yang berisi kompetensi
yaitu mahasiswa mampu melaksanakan asuhan keperawatan klien sesuai dengan kebutuhannya :
a.
Melakukan pengkajian
d. Melaksanakan implementasi
e.
C. Tujuan Penulisan
a.
Tujuan Umum
Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata dalam membuat dan melaksanakan asuhan
keperawatan.
b. Tujuan Khusus
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
D. Rumusan Masalah
a.
E. Metode Penulisan
Laporan ini disusun secara narasi deskriptif yang diperoleh berdasarkan metode studi
lapangan dengan menggunakan Ruang Perawatan IV sebagai lahan praktek, anamnesa, observasi
dan pemeriksaan fisik, juga studi dokumentasi dengan melihat catatan medik klien, dan studi
literatur dengan menggunakan buku-buku sumber sebagai bahan acuan praktek.
F. Sistematika Penulisan
Bab Satu membahas pendahuluan yang mengemukakan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan. Bab Dua membahas tinjauan
teoritis mencakup konsep dasar penyakit, etiologi, penatalaksanaan, patologi, pengobatan dan
penatalaksanaan asuhan keperawatan. Bab Tiga menguraikan proses keperawatan dari
pengkajian, diagnosa, rencana keperawatan, pelaksanaan tindakan, evaluasi dan catatan
perkembangan. Bab Empat membahas penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
IKTERUS NEONATORUM
Billirubin dalam darah mengalami proses dan berubah menjadi billirubin direct. Billirubin
direct kemudian diekskresikan ke usus dan sebagian dikeluarkan dalam bentuk billirubin direct
dan sebagian lagi dalam bentuk sterkobilin, bila terjadi hambatan/gangguan dalam usus maka
oleh pengaruh enzim B glukorodinasi billirubin sebagian dirubah menjadi billirubin indirect
yang kemudian diserap ke sirkulasi darah.
Billirubin ini kemudian diangkut ke hepar untuk di proses lagi, pada janin sebagian
billirubin ini diekskresikan ke plasenta. Pada BBL ekskresi melalui plasenta terputus sehingga
masuk lagi ke hepar. Karena itu bila fungsi hepar belum sempurna/ terdapat gangguan, misal :
hypoxia, kekurangan glukosa maka kadar billirubin indirect dalam darah meningkat yang dapat
menimbulkan icterus.
A. TANDA-TANDA
-
Kadar billirubin direct tidak melebihi 10 mg % pada neonatus cukup bulan dan 12,5 mg % pada
neonatus kurang bulan.
B. PENYEBAB
-
C. PENATALAKSANAAN
-
A. Definisi
Adalah icterus yang mempunyai dasar patologis/kadar billirubin mencapai nilai yang disebut
hyperbillirubinemia.
B. Patofisiologi
Sama dengan icterus fisiologi.
C. Tanda
-
D. PENYEBAB
-
Hypoxia
E. PENATALAKSANAAN
-
Pemberian fototherapi
Tranfusi tukar
Test diagnostik
Apabila bayi hari pertama sudah kuning dan 3 hari masih dalam keadaan kuning bayi
segera dirujuk ke RS.
ASKEP PADA BAYI DENGAN ICTERUS NEONATORUM
A. PENGUMPULAN DATA
1. Data subyektif :
-
Biodata
Anamnesa
Keluhan utama
2. Data objektif
-
Kulit kuning
Malas minum
Lethargi
B. INTERPRETASI DATA
1. Kulit kuning
2. Suhu tidak stabil
3. Reflek menghisap kurang
C. ANTISIPASI MASALAH
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI.A
DENGAN ICTERUS NEONATORUM
DI RUANG IV RS DUSTIRA
I.
PENGKAJIAN
A. Biodata
Nama
: By. W
Tgl lahir
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Anak ke
Satu
Tgl masuk RS
: 30 12 - 2001
Tgl dikaji
01 01 - 2001
Diagnosa medis
Icterus neonatorum
No Reg
0021/D/01/02
Penanggung jawab
Nama Bapak
: Tn. Ade
Umur
Agama
: Islam
Pendidikan
Pekerjaan
: TNI AD
Suku Bangsa
Sunda
Alamat
Nama Ibu
: Ny. Mira
Umur
Agama
: Islam
Pendidikan
SLTA
Pekerjaan
IRT
27 thn
SLTA
24 thn
Ibu membawa bayinya ke rumah sakit karena bayinya terlihat kuning sejak usia 10 hari, dan
bayinya tampak lemah.
C. Keluhan Utama
Sejak usia 10 hari bayi terlihat kuning dan lemah, hingga bayi tidak mau menetek, warna kuning
terlihat jelas terutama di daerah wajah dan sklera.
D. Riwayat Penyakit
1. Riwayat Penyakit Yang Lalu
Ibu mengatakan bayinya tidak mempunyai penyakit apapun sejak dilahirkan
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakan bayinya terlihat kuning dan menjadi lemah sejak usia 10 hari, hingga bayi tidak
mau menetek, warna kuning terlihat jelas di daerah wajah dan sklera
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Hubungan perkawinan
: Tinggal serumah
: Klien
F. Riwayat Kehamilan
1. Pre Natal
a.
b. Penerimaan Kehamilan : Ibu sangat senang dengan kehamilannya dan sangat diharapkan.
c.
Gizi Ibu Selama Hamil : Baik, Ibu mengatakan selama hamil selalu mengkonsumsi makanan
bergizi (sayuran, ikan, susu, buah).
d. Kesehatan Ibu Selama Hamil : Saat hamil ibu dalam keadaan baik, tidak mengalami gangguan
kesehatan.
e.
f.
g. Keluhan Selama Hamil : Ibu mengeluh mual dan muntah pada trimester pertama, pada trimester
selanjutnya ibu mengeluh aktifitas terganggu dengan perutnya yang besar.
h. Obat-obat Yang Pernah Diminum : Ibu mengkonsumsi zat besi 1x1 tab.
i.
Penyakit Kehamilan : Ibu mengatakan tidak menderita penyakit apapun selama hamil.
j.
Imunisasi TFT :
1). TFT I pada umur kehamilan 5 bulan
2). TFT II pada umur kehamilan 6 bulan
2. Natal
a.
f.
PB Lahir : 50 cm.
Kesehatan Ibu : Setelah melahirkan ibu tidak mengalami gangguan kesehatan, tidak mengalami
perdarahan atau komplikasi lainnya.
d. Reflek Fisiologis :
1. Moro
: Ada
2. Sucking
: Ada, kurang
3. Grasping
: Ada
4. Rooting
: Ada
5. Tonick Neck
: Ada
6. Babinski
: Ada
Makan
Frekuensi
: 3x sehari
Jenis
Porsi
1 porsi habis
b. Minum
-
Frekuensi
: 6-8 x sehari
Jenis
Jumlah
: 1500-2000 ml/hari
2. Istirahat Tidur
-
Tidur Malam
5-6 jam
Tidur Siang
: 1-2 jam
Gangguan
Pola Kebiasaan
2
Nutrisi
Jenis susu yang diberikan
Cara pemberian
Umur mendapat makanan
tambahan
Reaksi pada waktu
menetek
Di Rumah
3
Di RS
4
ASI
ASI
Ad libitum
Belum
mendapat
makanan tambahan
Tidak
ada
reaksi
muntah, reflek sucking
Ad libitum
Belum mendapat
makanan tambahan
Tidak
ada
reaksi
muntah
dan
Eliminasi
BAB
Frekuensi
Konsistensi
Warna
Bau
BAK
Frekuensi
Warna
Bau
1
3
refleksucking baik.
1 2 x/hari
lembek
Kuning tengguli
Tidak berbau
1 2 x/hari
lembek
Kuning tengguli
Tidak berbau
8 9 x/hari
Jernih
Tidak berbau
10 11 x/hari
Jernih
Tidak berbau
2
Istirahat dan tidur
Tidur malam
Gangguan tidur
Tidur siang
Tidur dengan siapa
Kebiasaan sebelum tidur
Bermain dan rekreasi
9-10 jam
Tidak ada
8-10 jam
Ibunya
Menetek
9-10 jam
Tidak ada
8-10 jam
Dalam inkubator
Menetek
Belum tampak
Belum tampak
Ibu
memandikan
bayinya 2x sehari dan
mengganti
pakaian/popok setiap
habis mandi/BAB/BAK
Kebersihan
I.
kurang
Tumbuh Kembang/DDST
J. Riwayat Imunisasi
Bayi belum mendapat imunisasi dasar maupun ulangan
K. Kepribadian dan Riwayat Sosial
Yang mengasuh/merawat anak : Ibu kandung
L. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Baik, kesadaran compos mentis
2. Antropometri :
a.
BB
3050 gr
b. TB
: 52 cm
c.
LK
35 cm
d. LLA
: 10 cm
e.
LD
31 cm
f.
LP
34 cm
3. Tanda Vital :
S
36,50C
N :
45 x/mnt
TD :
136 x/mnt
Tidak dilakukan pemeriksaan
4. Pemeriksaan Umum
a.
Kepala
Bentuk tampak simetris, rambut hitam, tidak nampak cephal haematoma, LK 35 cm, tidak
tampak hydrocephalus, fontanel belum menutup, caput cecudanum ada.
b. Mata
-
Bentuk dan gerak mata : bentuk simetris, reflek mengedip dan melirik masih kurang.
Sklera : ikterik
Kelopak mata : tampak simetris, dapat menutup rapat, reflek mengedip ada
c. Hidung
-
Septum : simetris
d. Mulut
-
Lidah : tampak simetris, warna merah muda, tidak nampak lesi, massa atau beslag
Bibir : Tampak simetris, warna merah muda, tidak tampak lesi atau massa
e. Telinga
-
f.
Leher
Gerakan leher : menengok ke kanan atau ke kiri, reflek tonick neck ada
g. Dada
Gerak dan bentuk simetris, tidak tampak retraksi dinding dada, tidak tampak lesi/massa
Pola nafas teratur, bunyi nafas vesikuler, frekuensi nafas 45 x/mnt, tidak terdengar wheezing,
ronchi, krepitasi/stridor.
h. Perut
-
Inspeksi : warna kulit sama dengan permukaan tubuh yang lain, tampak ikterik, kelembaban
baik, tampak cembung, simetris, tali pusat sudah lepas, tidak tampak lesi.
i.
Kulit
Tampak ikterik diseluruh tubuh terutama wajah, kelembaban baik.
j.
-
Atas
Ekstremitas
: Gerak aktif, jumlah jari dan kuku lengkap, tidak tampak sianosis, reflek grasping baik.
Bawah :
Gerak aktif, jumlah jari dan kuku lengkap, tidak tampak sianosis, reflek babinski baik, tidak
tampak lesi.
M. Reaksi Hospitalisasi
Bayi tampak bergerak-gerak seperti gelisah.
N. Data Penunjang
Tanggal 3 1 2002
Nilai Normal
Interpretasi
0,3-1,3 mg/dl
Abnormal
0-0,25 mg/dl
Abnormal
O. Therapi
II.
ASI
Fototerapi
ANALISIS DATA
No
1
Data Senjang
2
Kemungkinan Penyebab
3
Masalah
4
DO :
Sklera ikterik
Wajah
dan
permukaan
kulit
tubuh
yang
lain
Bilirubin darah meningkat
tampak ikterik
1.
Gangguan
Metabolisme
mg/dl
Bilirubin
Direct
0,59 mg/dl
DS :
Ibu
mengatakan
Reflek
sucking
kurang
- Bayi tampak malas
2. -
BB
tinggi
terjadinya
Reflek sucking kurang
minum
Resiko
penurunan
BB
patologis
Nutrisi kurang
3100gr
menjadi 3050 gr
BB turun
DS :
Ibu mengatakan bayi
nya malas minum
DO : - Mata tidak
Fototerapi
ditutup gaas
Genetalia
fototerapi
tinggi
kerusakan
tidak
Ultra Violet
ditutup gaas
Bayi
Resiko
mendapat
dan genetalia
mata
3.
III.
1.
2.
3.
asuhan keperawatan
Pengikut
Arsip Blog
2012 (2)
2011 (11)
o Desember (5)
o November (6)
ASKEP VAKSIN
SURAT CINTA
DENGAN CINTA MU
Mengenai Saya
deni somantri
hidup lebih baik Dari hari kemarin
Lihat profil lengkapku
Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger.