mungkin perubahan-perubahan tadi tidak terjadi pada usia muda. Contoh, yaitu
penyakit paru akibat idiosinkrasi terhadap obat yang sering digunakan dalam
pengobatan penyakit yang sedang dideritanya yang mana proses tadi jarang terjadi
pada usia muda (Davies, 1985. Didalam buku R.Boedi-Dharmojo dan H.Hadi
Martono. 1999)
5. Perubahan degenerative
Perubahan degeneratif merupakan perubahan yang tidak dapat dielakkaan terjadinya
pada individu-individu yang mengalami proses penuaan. Penyakit paru yang timbul
akibat proses (perubahan) degeneratif tadi, misalnya terjadinya bronkitis kronis,
emfisema paru, penyakit paru obstruktif menahun, karsinoma paru yang terjadinya
pada usia lanjut dan sebagainya (Davies, 1985. Didalam buku R.Boedi-Dharmojo dan
H.Hadi Martono. 1999)
6. Perubahan atau kejadian lainnya
Ada pengaruh-pengaruh lain yang terjadi sebelum atau selama usia lanjut yang dapat
mempengaruhi dirinya sehingga dapat memudahkan penyakit paru tertentu pada usia
lanjut, misalnya :
a. Kebiasaan merokok masa lalu dan sekarang
Merokok yang berlangsung lama dapat menimbulkan perubahan- perubahan
struktur pada saluran nafas, juga dapat menurunkan fungsi sistem pertahanan
tubuh yang diperankan oleh paru dan saluran nafas, sehingga memudahkan
timbulnya infeksi pada paru dan saluran nafas.Merokok selain dapat memberikan
perubahan- perubahan pada saluran nafas, dapat pula memudahkan timbulnya
keganasan paru, PPOM, bronkitis kronis dan sebagainya (Mangunegoro,
1992.Didalam buku R.Boedi-Dharmojo dan H.Hadi Martono. 1999)
b. Pengaruh atau akibat kekurangan gizi
Pada usia lanjut telah diketahui terjadi penurunan daya tahan tubuh, terutama
respons imun seluler (Roosdjojo, 1988). Ini merupakan konsekuensi lanjut atas
terjadinya involusi kelenjar timus pada usia lanjut. Proses involusi kelenjar timus
menyebabkan jumlah hormon timus yang beredar dalam peredaran darah
menurun, berakibat proses pemasakan limfosit T berkurang dan limfosit T yang
beredar dalam peredaran darah juga berkurang. Imunitas humoral pada usia lanjut
juga terdapat perubahan yang berarti, bahkan terdapat peninggian kadar
autoantibodi (Subowo, 1993). IgA dan IgG terdapat peningkatan, sedangkan IgM
mengalami penurunan.