Luka bersih, adalah luka bedah tak terinfeksi yang mana luka tersebut tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan juga infeksi pada system pernafasan,pencernaan, genital dan urinary tidak terjadi. Luka bersih terkontaminasi, adalah luka pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaa, genital atau perkemihan dalam kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi. Luka terkontaminasi, adalah luka terbuka, fresh, luka akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besardengan teknik aseptic atau kontaminasi dari saluran cerna. Luka kotor atau infeksi, adalah terdapatnya mikroorganisme pada luka. Dan tentunya kemungkinan terjadinya infeksi pada luka jenis ini akan semakin besar dengan adanya mikroorganisme tersebut. 2. Berdasarkan Kedalaman dan Luasnya Luka Stadium I : Luka Superfisial, adalah luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit. Stadium II : Luka Partial Thickness. Luka jenis ini adalah hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis seperti halnya abrasi, blister atau lubang yang dangkal. Stadium III : Luka full Thickness. Luka jenis ini adalah hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Luka ini timbul secara klinis sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan di sekitarnya. Stadium IV : Luka Full Thickness. Luka jenis ini adalah luka yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi / kerusakan yang luas. 3. Berdasarkan Waktu Penyembuhan Luka Luka Akut, adalah jenis luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep penyembuhan yang telah disepakati. Luka Kronis, adalah jenis luka yang mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan, dapat karena factor eksogen dan endogen.
Proses Penyembuhan Luka
Penyembuhan luka merupakan suatu proses penggantian jaringan yang mati/rusak dengan jaringan baru dan sehat oleh tubuh dengan jalan regenerasi. Luka dikatakan sembuh apabila permukaannya dapat bersatu kembali dan didapatkan kekuatan jaringan yang mencapai normal. Penyembuhan luka meliputi 3 katagori yaitu, pemulihan jaringan ialah regenerasi jaringan pulih seperti semula baik struktur maupun fungsinya dan repair ialah pemulihan atau penggantian oleh jaringan ikat (Mawardi-Hasan,2002).
Penyembuhan luka dapat terjadi secara:
1. Per Primam yaitu penyembuhan yang terjadi setelah segera diusahakan bertautnya tepi luka biasanyadengan jahitan. 2. Per Sekundem yaitu luka yang tidsk mengalami penyembuhan per primam. Proses penyembuhan terjadilebih kompleks dan lebih lama. Luka jenis ini biasanya tetap terbuka. Biasanya dijumpai pada luka-luka dengan kehilangan jaringan, terkontaminasi/terinfeksi. Penyembuhan dimulai dari lapisan dalam dengan pembentukan jaringan granulasi. 3. Per Tetiam atau Per Primam tertunda yaitu luka yang dibiarkan terbuka selama beberapa hari setelah tindakan debridemen setelah diyakini bersih, tetapi luka dipertautkan (4-7 hari).