TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah mahasiswa dapat menetapkan
kandungan air yang terdapat pada beberapa bahan makanan dan untuk
mengetahui prinsip metode penetapan kadar air dengan metode oven.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
II.1
Dasar Teori
Makanan didefinisikan sebagai suatu bahan baik olahan, semi-olahan
sehingga
sekalipun
dikonsumsi
dalam
jumlah
wajar
bisa
keseluruhan kadar air hasil penelitian ini relatif kecil, hal ini menunjukkan
bahwa kandungan air terikat telah lebih dahulu keluar saat pembakaran,
sebelum bahan dicampur dengan tepung sagu kemudian dikeringkan di
oven. Kadar air (moisture content) yang dikandung dalam briket dapat
dinyatakan dalam dua macam : (a) Free moisture (uap air bebas). Free
moisture dapat hilang dengan penguapan, misalnya dengan air-drying.
Kandungan free moisture sangat penting dalam perencanaan coal handling
dan preperation equipment. (b) Inherent moisture (uap air terikat).
Kandungan inherent moisture dapat ditentukan dengan memanaskan briket
antara temperatur 104 110oC selama satu jam. Dari hasil analisa sidik
ragam dari parameter kadar air diperoleh hasil TBN (tidak berbeda nyata).
Hal ini menunjukkan perlakuan variasi penambahan tepung sagu tidak
berpengaruh terhadap kadar air briket bioarang limbah pisang yang
dihasilkan. Diantara penyebabnya, tepung sagu tidak mengikat air yang
terkandung dalam briket, disamping itu konsentrasi sagu yang ditambahkan
relatif kecil (Saleh, 2010).
Kadar air dalam makanan berpengaruh terhadap kerusakan makanan.
Pengawetan makanan seperti ikan, daging, buah, dan sayuran dimulai
dengan cara pengeringan dengan matahari. Setelah itu dilakukan inovasi
dengan pengawetan makanan menggunakan pengasapan dan penggaraman.
Pengawetan makanan dengan menurunkan kadar air, namun yang lebih
penting adalah aktivitas air (aw) telah dilakukan sejak ribuan tahun yang
lalu. Pengeringan atau dehidrasi adalah cara untuk mengeluarkan atau
menghilangkan sebagian besar air yang terkandung dalam bahan pangan
dengan menggunakan energi panas. Penghilangan kadar air dengan tingkat
kadar air yang sangat rendah mendekati kondisi bone dry. Bone dry
adalah suatu keadaan di mana seluruh air pada bahan telah dikeluarkan
hingga kadar air bahan mendekati nol. Penguapan air sampai batas di mana
mikrorganisme tidak dapat tumbuh lagi di dalamnya (Afrianti, 2010).
Karbohidrat merupakan bahan bakar utama tubuh dan otak kita. Memakan
banyak
karbohidrat
akan
menjamin
tersedianya
glikogen
(bentuk
indikator
yang
memegang
peranan
penting
terjadinya
II.2
Uraian Bahan
II.2.1 Tepung
Nama Resmi
: AMYLUM
Nama latin
: starch
Struktur Kimia
: C6H10O5
Pemerian
Kelarutan
sulfoksida
dan
dimetilformamida.
BM
: 342,20
Penyimpanan
III. PRINSIP
III.1 Prinsip Reaksi
Kadar air dihitung berdasarkan bobot yang hilang selama
pemanasan dalam oven pada suhu (130 3)oC.
III.2 Prinsip Kerja
Memanaskan sampel dengan suhu diatas titik didih air
(>100oC) selama beberapa jam hingga diperoleh bobot tetap.
IV.
IV.1 Alat
Alat alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
1. Cawan
2. Desikator
3. Oven
4. Timbangan
IV.2 Bahan
Bahan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
1. Sampel aneka tepung (tepung terigu, tepung tapioka, tepung
beras, dan tepung jagung).
V.
CARA KERJA
Cawan Kosong
2 gram sampel -
dengan
cepat
yang
sudah
Cawan + sampel
cawan
Didinginkan
Ditimbang kembali
Dikeringkan kembali kedalam oven sampai
diperoleh berat yang tetap
Hasil
DAFTAR PUSTAKA
Afrianti, L. H. 2010. Pengawet Makanan Alami dan Sintetis. ALFABETA.
Bandung.
Basuki, W. W., W. Atmaka & D. R. A. Muhammad. 2013. Pengaruh Penambahan
Berbagai Konsentrasi Gliserol Terhadap Karakteristik Sensoris, Kimia dan
Aktivitas Antioksidan Getuk Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas). Jurnal
Teknosains Pangan.Vol 2 : 115-123.
Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press. Jakarta.
Niu, C., L. Li., P. Qin., G. Zeng & Y. Zhang. 2010. Determination of Water
Content in Organic Solvents by Naphthalimide Derivative Fluorescent
Probe. ANALYTICAL SCIENCES. Vol 26 : 671-674.
Saleh, E. R. M. 2010. Karakteristik Briket Bioarang Limbah Pisang Dengan
Perekat Tepung Sagu. Seminar Rekayasa Kimia dan Proses. Universitas
Diponegoro. Semarang.
Sarker, S. D & L. Nahar. 2009. Kimia Untuk Mahasiswa Farmasi. Penerbit
Pustaka Pelajar. Yogyakarta.