Anda di halaman 1dari 7

BAB I

BAKU MUTU AIR BERSIH DAN METODE ANALISA

Air Bersih (clean water) yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan
memenuhi kualitas persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak (PERMENKES RI No.
416/MENKES/Per/IX/1990). Pertanyaanya adalah apakah air jernih yang kita lihat seharihari, yang biasa kita minum sudah benar-benar sehat dan layak untuk kita konsumsi? Dari
mana kita tahu air tersebut memang bersih?
Persyaratan air bersih bisa diuji secara sederhana atau dapat dilakukan tes di
laboratorium. Kadar bau atau kekeruhan di cek dengan mencampurkan air yang akan di uji
dengan air bersih. Caranya campurkan segelas air keruh/bau yang akan diuji dengan air
bersih, apabila keruh/bau hilang berarti kadar bau/keruhnya rendah, apabila masih tercium
bau atau keruh maka air itu sebaiknya tidak digunakan lagi. Cara terpopuler untuk menguji
kandungan kimia dalam air adalah dengan menggunakan air teh. Caranya campurkan air
yang akan diuji dengan air teh kemudian diamkan minimal 12 jam. Apabila warnanya masih
seperti air teh berarti kualitasnya bagus, namun apabila warnanya semakin hitam
menandakan kualitas airnya jelek. Lalu bagaimana cara mengetahui air yang mengandung
kesadahan? Cara praktis untuk mengetahui kesadahan dalam air baku dapat dilakukan
dengan cara melarutkan deterjen dalam air yang akan diuji. Apabila air tidak berbusa atau
busa yang dihasilkan sedikit berarti air tersebut merupakan air sadah.
Beberapa parameter yang layak untuk diperhitungkan sebagai parameter kunci adalah
kandungan besi, mangan, zat organik, kekeruhan, warna, pH, dan kualitas mikrobiologis.
Parameter diatas dianggap sebagai representasi dari kandungan zat dan parameter lain yang
keberadaanya dalam air baku seringkali sangat mengganggu. Hal ini tentu tidak berarti zat
yang lain diabaikan tetapi bila dianggap perlu, parameter lain sebaiknya diperiksa.

Beberapa cara analisis laboratorium yang digunakan untuk mengetahui kualitas air
meliputi:
1. Analisis Kesadahan (sebagai ppm CaCO3)
2. Analisis Kadar Besi
3. Analisis Padatan Terlarut
4. Analisis pH
5. Analisis kekeruhan
6. Analisis klor aktif
7. Analisis COD
8. Analisis BOD
9. Analisis Nitrogen Total
10. Analisis Nitrat dan Nitrit
11. Analisis fosfat
12. Analisis Mikrobiologi (Tes Coli Total)
Sebagai acuan, terdapat standar air minum SNI No 01-3553-1996, berarti untuk air
minum kontaminan yang diperbolehkan seperti tertera pada Tabel 1. Sementara itu,
persyaratan bakteriologis, bahan kimia anorganik, kimia pestisida, kimia desinfektan dan
sampingannya, kimia anorganik yang dapat menimbulkan keluhan pada manusia, kimia
organik yang dapat menimbulkan keluhan pada manusia, radioaktivitas, dan persyaratan fisik
sesuai dengan Kepmenkes No. 907/2002.

Tabel 1.1. Standar Air Minum SNI No. 01-3553-1996


Parameter
Organoleptik
Bau (Odor)
Rasa (Taste)
Warna (Colour)
Fisika
Kekeruhan (Turbiditas)
Padatan terlarut (Dissolved
solid)
Kimia
pH (Derajat Keasaman)
Kesadahan sebagai CaCO3
Bahan Organik KMnO4
Nitrat (NO3-)

Unit

Kadar tertinggi yang diizinkan

Pt Co scala

Tidak berbau
Tidak berasa
5

NTU

mg/L

500

mg/L
mg/L
mg/L

6.5-8.5
150
1.0
45
2

Parameter
Nitrit (NO22-)
Amonia (NH4)
Sulfat (SO42-)
Klorida (Cl)
Fluorida (F)
Sianida (CN)
Besi (Fe)
Mangan (Mn)
Klorin bebas (Cl2)
Kontaminasi logam berat
Timah (Pb)
Tembaga (Cu)
Kadmium (Cd)
Merkuri (Hg)
Arsenik (As)
Mikrobiologi
Total plate count (TPC) factory
Total plate count (TPC) market
Bakteri coliform
Bakteri salmonella sp.
Bakteri clostridium perfringens

Unit
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L

Kadar tertinggi yang diizinkan


0.005
0.15
200
250
1.0
0.05
0.3
0.05
0.1

mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
-

0.005
0.5
0.001
0.05
-

per ml
per ml
per 100 ml
per 100 ml
per ml

1 x 102
1 x 105
0
Negatif
Negatif

Tabel 1.2. Persyaratan Bakteriologis Kepmenkes No. 907/2002

Parameter
Air Minum
E. Coli atau fecal coli
Air yang masuk sistem distribusi
E. Coli atau fecal coli
Total bakteri coliform
Air pada sistem distribusi
E. Coli atau fecal coli
Total bakteri coliform

Satuan

Kadar tertinggi yang


diizinkan

Jumlah/100ml sampel

Jumlah/100ml sampel
Jumlah/100ml sampel

0
0

Jumlah/100ml sampel
Jumlah/100ml sampel

0
0

Tabel 1.3. Persyaratan Kimia Bahan Anorganik Kepmenkes No. 907/2002


3

Parameter
Alkana terklorinasi
Karbon tetraklorida
Diklorometana
1,2-dikloroetana
1,1,1-trikloroetana
Etana terklorinasi
Vinil klorida
1,1-dikloroetana
1,2-dikloroetana
Trikloroetana
Tetrakloroetana
Hidrokarbon aromatic
Benzena
Toluena
Xilena
Benzo[a]pirena
Benzena terklorinasi
Monoklorobenzena
1,2-diklorobenzena
1,4-diklorobenzena
Triklorobenzena
Lain-lain
Di(2-etilheksil)adipat
Di(2-etilheksil)ptalat
Akrilamida
Epiklorohidrin
Heksaklorobutadiena
EDTA
Tributiltin Oksida

Satuan

Kadar tertinggi yang diizinkan

g/L
g/L
g/L
g/L

2
20
30
2000

g/L
g/L
g/L
g/L
g/L

5
30
50
70
40

g/L
g/L
g/L
g/L

10
700
500
0.7

g/L
g/L
g/L
g/L

300
1000
300
20

g/L
g/L
g/L

80
8
0.5
0.4
0.6
200
2

g/L
g/L
g/L

Tabel 1.4. Persyaratan Kimia Pestisida Kepmenkes No. 907/2002


Parameter
Alaklor
Aldicarb
Aldrin/deeldrin
Atrazina
Bentazona
Karbofuran

Satuan
g/L
g/L
g/L
g/L
g/L
g/L

Kadar tertinggi yang diizinkan


20
10
0.03
2
30
5
4

Klordan
Klorotoluran

g/L
g/L

0.2
30

Tabel 1.5. Persyaratan Kimia Desinfektan dan Hasil Sampingannya


Parameter
Monokloramin
Klorin
Bromat
Klorit
Klorofenol
2,4,6-triklorofenol
Formaldehida
Trihalometana
Bromoform
Dibromoklorometana
Bromodiklorometana
Kloroform
Asam
Asetat
Terklorinasi
Asam dikloroasetat
Asam trikloroasetat
Kloral Hidrat
Trikloroasetaldehida
Asetonitril
Terhalogenasi
Dikloroasetonitril
Dibromoasetonitril
Trikloroasetonitril
Sianogen Klorida

Satuan
g/L
g/L
g/L
g/L

g/L
g/L
g/L
g/L
g/L
g/L
g/L

Kadar tertinggi yang diizinkan


3
5
25
200
200
900
100
100
60
200

g/L
g/L
g/L

50
100

g/L

10

g/L
g/L
g/L
g/L

90
100
1
70

Tabel 1.6. Persyaratan Kimia Anorganik yang dapat Menimbulkan Keluhan pada Manusia
Parameter
Amonia
Aluminium
Klorida

Satuan
g/L
g/L
g/L

Kadar tertinggi yang diizinkan


1.5
0.2
250
5

Parameter
Tembaga
Kesadahan
Hidrogen Sulfida
Besi
Mangan
pH
Natrium
Sulfat
Total zat padat terlarut
Seng

Satuan
g/L
g/L
g/L
g/L
g/L

Kadar tertinggi yang diizinkan


1
500
0.05
0.3
0.1
6.5-8.5
200
250
1000
3

g/L
g/L
g/L
g/L

Tabel 1.7. Bahan Kimia Organik yang dapat Menimbulkan Keluhan pada Manusia
Parameter
Organik
Toluena
Xilena
Etilbenzena
Stirena
Monoklorobenzena
1,2-diklorobenzena
1,4-diklorobenzena
Triklorobenzena
Deterjen
Desinfektan dan Hasil Sampingannya
Klorin
2-klorofenol
2,4-diklorofenol
2,4,6-triklorofenol

Satuan

Kadar tertinggi yang diizinkan

g/L
g/L
g/L
g/L
g/L
g/L
g/L
g/L
g/L

24-170
20-1800
2-200
4-2600
10-120
1-10
0.3-30
5-50
50

g/L
g/L
g/L
g/L

600-1000
0.1-10
0.3-40
2-200

Tabel 1.8. Radioaktivitas yang dapat Menimbulkan Keluhan pada Manusia


Parameter
Gross alpha activity

Satuan
(Bq/L)

Kadar tertinggi yang diizinkan


0.1
6

Gross beta activity

(Bq/L)

Tabel 1.9. Persyaratan Fisik Kepmenkes No. 907/2002


Parameter
Warna
Rasa dan Bau
Temperatur
Kekeruhan

Satuan
TCU
C
NTU

Kadar tertinggi yang diizinkan


15
Tidak berasa dan berbau
Suhu udara 3C
5

Anda mungkin juga menyukai