Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang
dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang Polarisasi Dielektrik yang sangat berpengaruh bagi
pembelajaran di mata kuliah Bahan Bahan listrik. Walaupun makalah ini mungkin kurang
sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.

Palembang, 8 Oktober 2016

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman :
Kata Pengantar ...................................................................................................

Daftar Isi .............................................................................................................

ii

BAB I

Pendahuluan ....................................................................................

BAB II

Pembahasan

A. Bahan Dielektrik .............................................................................

B. Vektor Polarisasi ..............................................................................

C. Muatan Polarisasi ............................................................................

D. Vektor Perpindahan dan Rumus Vektor Perpindahan .....................

BAB III Kesimpulan ..................................................................................... 11


Daftar Pustaka .................................................................................................... 12

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam sebuah konduktor, elektron terluar dari sebuah atom sangat mudah untuk
terpisah dan berpindah dari satu atom ke atom lainnya bila diletakkan dalam medan listrik.
Sedangkan pada suatu dielektrik, elektron lebih mudah meloncat atau diam pada posisi
setimbang sehingga mereka tidak bisa terpisah jika diletakkan dalam suatu medan listrik.
Jadi, medan listrik tidak memproduksi perpindahan muatan dalam suatu dielektrik. Hal ini
yang menyebabkan bahan dielektrik merupakan bahan insulator yang baik. Contoh dari bahan
dielektrik adalah parafin, kaca, dan mika. Hal-hal yang berkaitan inilah yang akan kita bahas
pada bab ini.

BAB II
PEMBAHASAN
I. BAHAN DIELEKTRIK
Dielektrik didefinisikan sebagai sebuah bahan atau materi dimana semua muatannya
terikat pada atom atau molekul dan hanya mengalami pergeseran dalam skala mikroskopik,
sehingga bergerak sedikit dalam molekul.
Didalam dielektrik muatan tidak dapat bergerak. Adanya bahan didalam medan listrik
akan mempengaruhi medan tersebut, dan sebaliknya medan juga akan mempengaruhi
susunan muatan didalam bahan. Muatan-muatan yang berada didalam konduktor yang
diletakkan di dalam medan listrik akan menyusun diri sedemikian rupa sehingga timbul
medan yang meniadakan medan luar. Itu sebabnya medan listrik didalam konduktor selalu
sama dengan nol. Untuk dielektrik situasinya lebih rumit. Karena muatan tidak dapat
berpindah, peniadaan total medan listrik didalam bahan tidak terjadi, yang terjadi hanya
sekedar pelemahan medan saja.

Gambar 1. Dielektrik yang diletakkan


diantara dua plat logam
Misalkan ruang antara dua pelat logam diisi dengan dielektrik, kemudian kedua pelat
diberikan muatan, dengan menghubungkan ke sumber baterai seperti tampak pada gambar 1:

Sebelum diletakkan dielektrik kuat medan listriknya sebesar:

E0

(1)

Dimana adalah rapat Muatan pada pelat logam. Bila suatu dielektrik di pasang di
dalam ruang antara kedua pelat, timbul muatan induksi pada permukaan pelat (Gambar 1) dan
rapat muatan listrik induksinya adalah 1. Kuat medan listrik induksinya:

E1

1
0

(2)

Kuat medan listrik dalam dielektrika adalah super posisi dari kedua medan listrik Eo
dan El dan dinyatakan dengan:

E E 0 E1
E

0 0

(3)

Rapat muatan induksi bergantung pada kuat medan listrik dalam dielektrika yaitu El dengan

1 e E

. Maka persamaan (3) menjadi:

E
0 0

Atau

0 (1

Dengan K = 1 +

e
0

0K

e
)
0

(4)

disebut konstanta dielektrika, dan

(merupakan ukuran kemudahan polarisasi dipol dalam medium)

adalah susceptibilitas listrik.

Dengan pemitivitas didefinisikan sebagai

0K

, sehingga persamaan (4) menjadi

II. VEKTOR POLARISASI


Walaupun tidak ada perpindahan muatan ketika dielektrik-dielektrik dipengaruhi satu
medan listrik, tetapi terjadi pergeseran sedikit pada muatan negatif dan positif dari atom-atom
atau molekul dielektrik, sehingga memiliki kelakuan seperti dipole sangat kecil. Pada
dielektrik tersebut dikatakan terjadi pengutuban atau dalam keadaan terkutubkan ketika
dipole-dipol ditampilkan.
Misalkan sebagai contoh sederhana, polarisasi pada atom dari bahan dielektrik
digambarkan sebagai suatu dipole listrik. Muatan titik positif menggambarkan inti, dan
muatan titik negatif menggambarkan muatan elektron dan keduanya terpisah dengan jarak
yang sangat kecil. Orbit elektron pada inti bertindak seperti awan mengitari inti, ketika atomatom tidak mengalami polarisasi, awan yang mengelilingi ini adalah simetris. Seperti pada
gambar 2a, dan momen dipolnya nol karena pergeseran muatan positif dan negatif sama
dengan nol. Dengan adanya pengaruh medan listrik, awan elektron menjadi sedikit bergeser
atau tidak simetris seperti gambar 2b, serta ketika atom dikutubkan (terjadi polarisasi), atom
dapat digambarkan ekuivalen dengan muatan titik seperti gambar 2c.
a)

Inti positif

Awan muatan negatif


-

+
-

b)

Pusat efektif dan awan

Awan muatan negatif


-

Inti positif

c)

L +

Gambar 2. Polarisasi pada atom bahan dielektrik

Jika tidak ada medan listrik molekul memiliki muatan positif dan negatif jumlahnya
sama sehingga molekul seperti tidak bermuatan. Dalam hal ini bisa juga dikatakan momen
dipolnya sama dengan nol.
Jika benda berada dalam medan listrik maka muatan negatif cenderung bergerak
berlawanan dengan arah medan dan muatan positif cenderung bergerak searah dengan medan.
Setelah beberapa saat terjadi keseimbangan baru di mana muatan positif dan negatif
membentuk konvegerasi (keadaan menuju satu titik pertemuan) baru, berbeda dengan
konvegerasi sebelum ada medan. Dalam hal ini terjadi muatan positif dan negatif terpisah
sehingga timbul momen dipole, seperti pada gambar:
-q

q
r

O
Gambar 3. Momen dipole

Momen dipole ini disebut momen dipole induksi dan muatan disebut terpolarisasi.
Selanjutnya didefinisikan vektor polarisasi

adalah momen dipole listrik persatuan volume.

Dengan demikian jumlah total momen dipole dalam volume yang kecil ditandai d
volume kecil itu ditandai dengan dv yang terletak di

Sehingga dapat dituliskan:

dp P (r )dv

(5)

Jumlah momen dipole seluruhnya dalam volume V adalah dinyatakan dengan:


P total P( r )dv
v

Satuan polarisasi dapat diturunkan dari definisinya:

(6)

dan

momen dipole

P=
l

= coulumb x
coulomb

=
coulomb

satuan volume

l3

l2
m2

Secara umum polarisasi P merupakan fungsi kedudukan P (x, y, z).

III.

JENIS BAHAN DIELEKTRIK


Dielektrik ada tiga jenis, yaitu padat (solid), cair (liquid), dan udara (gas). Setiap
bahan dielektrik memiliki kekuatan di elektrik tertentu, yaitu tekanan elektrik
tertinggi yang dapat ditahannya dimana dielektrik tersebut tidak berubah sifat menjadi
konduktif (tembus listrik)

Anda mungkin juga menyukai