Anda di halaman 1dari 5

INTERAKSI OBAT

Drug related problems atau masalah terkait obat seperti efek samping, interaksi obat,
reaksi alergi/hipersensitivitas dan lain-lain merupakan tantangan besar pada praktik farmasi
klinis. (Krahenbuhl-Melcher et al., 2007). Interaksi obat merupakan masalah utama yang
dapat menyebabkan perubahan farmakokinetik dan farmakodinamik suatu obat sehingga
menghasilkan perubahan respon terapeutik secara keseluruhan (Baxter and Preston, 2010).
Interaksi antar obat juga merupakan hal yang paling sering terjadi. Interaksi antar obat ini
merupakan masalah utama pada pasien yang menerima obat lebih dari satu obat (multidrug).
Interaksi ini juga dapat meningkatkan resiko rawat inap pasien di rumah sakit dan
biaya perawatan kesehatan. Beberapa penelitian menyebutkan lebih dari 11% pasien pernah
mendapatkan gejala yang dikarenakan oleh interaksi antar obat dan lebih dari 2,8% pasien
masuk rumah sakit dikarenakan interaksi antar obat tersebut. Menurut studi terbaru, 1% dari
seluruh pasien yang masuk rumah sakit disebabkan oleh interaksi antar obat dan 0,05%
dilarikan ke Unit Gawat darurat. Efek samping atau gejala terkait dengan interaksi antar obat
menyebabkan pasien di rawat di rumah sakit sebanyak 0,6% dan harus kembali dirawat di
rumah sakit sebanyak 0,1%. (Pirmohamed, 2004; Becker, 2007). Beberapa penelitian
menyatakan bahwa pasien degan penyakit jantung lebih sering dilaporkan mengalami
interaksi antar obat dibantingkan pasien dengan penyakit lainnya. (Ismail et al., 2013).
Masalah interaksi obat sering ditemukan pada pasien dengan penyakit jantung
berkaitan dengan usia, polifarmasi, dan pengaruh metabolisme obat tersebut terhadap
penyakit jantungnya. Resiko interaksi obat pada penyakit jantung bervariasi terhadap
individual, penanganan penyakit, dan penggunaan obat lain (Flaux, 2008).

(Mateti, et. al, 2011)


Obat untuk penyakit jantung merupakan obat yang sering mengalami interaksi (Baxter
and Preston, 2010). Contohnya interaksi obat-obat penghambat platelet seperti warfarin dapat
menyebabkan fluktuasi pada prothrombin time (Tadros and Shakib, 2010). Interaksi obat
antikoagulan seperti aspirin dan klopidogrel sering menyebabkan pendarahan atau reinfarksi
(Yusuf et al., 2001).

Menurut Mateti, et al. golongan obat yang paling sering menimbulkan interaksi obat
dan menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan adalah golongan obat antiplatelet dan
antikoagulan, seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel dibawah ini menunjukan sepuluh kombinasi obat yang paling sering dipakai
pada penyakit jantung dan memiliki interaksi:

(Murtaza, et al., 2015)


Karena banyaknya interaksi yang terjadi antar obat pada penyakit jantung, maka
perlunya monitoring agar obat bekerja lebih efektif dan meminimalisir terjadinya efek
merugikan yang disebabkan oleh interaksi obat tersebut.

Interaksi Obat
Mekanisme
Antikoagulan
oral
dan FD; potensial menghambat
antikoagulan prosedural
factor pembekuan darah dan
kadar minimal homeostasis;
meningkatkan
resiko
pendarahan
Dual
antiplatelet
dan FD; menghambat platelet dan
antikoagulan
factor
pembekuan
oleh
thrombosis;
meningkatkan
resiko pendarahan
Aspirin dan nitrogliserin

Aspirin dan ACEi

Aspirin dan Furosemid

Aspirin dan Beta blocker

Perubahan
konsentrasi
prostaglandin oleh aspirin
yang
menyebabkan
peningkatan kadar dan efek
Nitrogliserin.
Menghambat
sintesis
prostaglandin sehingga efek
hipotensif dan vasodilator
ACEi berkurang

Rekomendasi
Darurat:
Pertimbangkan
penggunaan
agen
homeostatik jika diperlukan

Evaluasi penggunaan kronik


dari kedua pbat.
Untuk warfarin: gunakann
aspirin dosis rendah dan
pertimbangkan PPI.
Jika respon nitrogliserin
berlebih
(sakit
kepala,
syncope) hentikan aspirin
atau
kurangi
dosis
nitrogliserin.
Jika kedua obat dibutuhkan,
monitor
TD
dan
hemodinamik. Jika adanya
efek yang tidak diinginkan,
pertimbangkan
untuk
mengurangi dosis aspirin
(<100mg/hari) atau ganti
aspirin dengan antiplatelet
lain; atau ganti ACEi dengan
ARB.
-

Mekanisme tidak diketahui,


dengan efek respon lemah
terhadap obat diuretic pada
pasien sirosis dan asites.
Hipertensi:
Menghambat Jika gejala interaksi terjadi
biosintesis
prostaglandin pertimbangkan
untuk
yang mempengaruhi aktivitas mengurangi dosis aspirin
beta blocker. BETA-BLOCKERS. atau ganti dengan antiplatelet
Jantung
coroner:
tidak lain.
diketahui.

Clopidogrel dan PPI

Menghasilkan
konversi
metabolit dari klopidogrel
menjadi
metabolit
aktif
dengan
penghambatan
CYP2C19;
dapat
meningkatkan
resiko
thrombotic events, termasuk
stent thrombosis

Hindari
penggunaan
klopidogrel dengan golongan
omeprazol/esomeprazol.
Evaluasi indikasi untuk terapi
PPI. Jika terindikasi lebih
baik gunakan pantoprazole/
rabeprazole.
Pertimbangkan
golongan
antagonis Histamin sebagai
lini pertama penyakit refluks.
(Drug Interaction Facts, 2009; Dun, et. al., 2012)

DAFTAR PUSTAKA
Dunn, Steven P., et. al. 2012. Drug-Drug Interactions in Cardiovascular
Catheterizations and Interventions. The American of Cardiology Foundation,
Elsevier Inc.
Murtaza, Ghulam., et. al. 2015. Assessment of Potential Drug-drug Interactions and
Its Associated Factors in the Hospitalized Cardiac Patients. Saudi
Pharmaceutical Journal
Mateti, UV., et al. 2011. Drug-drug Interactions in Hospitalized Cardiac Patients.
India: A Young Pharmacists Group of India.
Tatro, David S., et al. 2009. Drug Interaction Facts. Oklahoma: Wolters Kluwer
Health.
Krahenbuhl-Melcher, A., Schlienger, R., Lampert, M., Haschke, M., Drewe, J.,
Krahenbuhl, S., 2007. Drug-related problems in hospitals. Drug Saf. 30 (5),
379407.
Baxter,

K., Preston, C.L.,


Pharmaceutical Press.

2010.

Stockleys

Drug

Interactions.

London:

Pirmohamed M, James S, Meakin S, Green C, Scott AK, Walley TJ, et al. 2004.
Adverse drug reactions as cause of admission to hospital: Prospective analysis
of 18820 patients. BMJ 2004;329:15-29.
Becker ml, Kallewaard M, Caspers PW, Visser LE, Leufkens HG, Stricker BH. 2007.
Hospitalization and emergency department visits due to drug-drug
interactions: A literature review. Pharmaco Drug Saf 2007;16:641-51.
Ismail, M., Iqbal, Z., Khan, M.I., Javaid, A., Arsalan, H., Farhadullah, H., Khan, J.A.,
2013. Frequency, levels and predictors of potential drug-drug interactions in a
pediatrics ward of a teaching hospital in Pakistan. Trop. J. Pharm. Res. 12 (3),
401406.
Yusuf, S., Bijsterveld, N., Moons, A., 2001. Effects of clopidogrel in addition to
aspirin in patients with acute coronary syndromes without ST-segment
elevation: the Clopidogrel in Unstable Angina to Prevent recurrent Events
Trial Investigators. New Engl. J. Med. 345 (7), 494502.
Faulx MD, Francis GS. 2008. Adverse drug reactions in patients with cardiovascular
disease. Curr Probl Cardiol 2008;33:703-68.

Anda mungkin juga menyukai