: Keluarga Berencana
: KB
: Mahasiswa Jurusan Kebidanan STIKES Bina Bangsa Majene
: kamis, 12 april 2012
: jam 09.00 WIB
: Posyandu Delima katumbangan Lemo
: pasangan usia subur
Suntikan
keunggulan utama adalah kesederhanaan cara pemberian serta durasi kerja yang lama.
Macam macam kontrasepsi suntikan :
DMPA (Depot Medroxyprogesteron Asetat) = depo provera
NET-EN (norethindoronroneenanthate)= noristerat
Kontrasepsi suntikan sekali sebulan = cycloferm
Mekanisme kerja :
Mencegah ovulasi
Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, sehingga merupakan barier terhadap spermatozoa
Membuat endometrium kurang baik/ layak untuk implantasi dari ovum yang dibuahi
Keuntungan :
Sangat efektif, mencegah kehamilan hingga 99,7%.
Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
Tidak mempengaruhi ASI
Sedikit efek samping
Dapat digunakan oleh perempuan diatas 35 tahun sampai perimenopause
Menurunkan kejadian jinak payudara
Pencegahan kehamilan jangka panjang
Efek samping :
Tidak dapat dihentikan sewaktu waktu sebelum suntikan berikutnya
Pertambahan berat badan
Perdarahan tidak teratur
Nyeri payudara, rambut rontok, jerawat
Cara pemakaian :
Setiap saat selama siklus haid selama tidak hamil
Disarankan untuk mulai menggunakan kontrasepsi suntikan selama 5 7 hari pertama dari
siklus haid
Selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual
d. Implant (AKBK = Alat kontrasepsi Bawah Kulit)
Jenis implant :
Jadena
Cara kerja :
Lendir serviks menjadi kental
Menganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi.
Menekan ovulasi
Keuntungan :
Daya guna tinggi
Perlindungan jangka panjang
Pengembangan tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan
Bebas dari pengaruh estrogen
Tidak mengganggu ASI
Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan
Tidak mengganggu hubungan seksual
Keterbatasan :
Nyeri kepala
Peningkatan berat badan
Nyeri payudara
Perasaan mual
Membutuhkan tidakan pembedahan minor
Perubahan perasaan (mood)
Tidak memberikan efek protektif terhadap IMS
Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi
Obat obatan menurun bila menggunakan obat obatan tuberclosis
Perubahan pola haid, perdarahan berkepanjangan atau spotting
Jerawat
cara pemakaian :
Setiap saat selama siklus haid, hari ke 2 sampai hari ke 7, atau 6 minggu sampai 6 bulan
pasca persalinan, pasca keguguran
Daerah pemasangan pada lengan kiri atas (subkutan)
Daerah insersi harus tetap kering dan bersih selama 48 jam pertama (untuk mencegah infeksi
pada luka insisi)
Balutan tetap ditinggalkan selama 48 jam, sedangkan plester dipertahankan hingga luka
sembuh (biasanya 5 hari)
Setelah luka sembuh dapat dicuci dengan tekanan yang wajar
Bila ditemukan adanya tanda tanda infeksi seperti demam peradangan, atau rasa sakit
menetap selama beberapa hari, segera kembali ke klinik
Setelah masa pemakaian habis maka implant harus segera dilepas
a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Intra Uterine Device adalah cara pencegahan kehamilan yang efektif, aman dan reversible bagi
wanita tertentu, terutama yang tidak terjangkit PMS dan sudah pernah melahirkan.
Terdiri dari 2 jenis, mengandung obat adalah copper T 380 A, multiload 375. AKDR tanpa obat
adalah lippes loop dan cincin baja tahan karat.
Mekanisme kerja :
Timbulnya reaksi radang lokal yang nonspesifik di dalam cavum uteri sehingga implantasi
sel telur yang telah dibuahi terganggu
Produksi lokal prostaglandin yang meninggi yang menyebabkan terhambatnya implantasi
Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi
Mencegah sperma membuahi sel telur (Mencegah fertilisasi)
Keuntungan :
efektifitasnya tinggi 99,4%
metode jangka panjang 5 10 tahun
tidak mempengaruhi hubungan seksual
tidak ada efek samping hormonal
tidak mempengaruhi volume dan kualitas ASI
dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus
dapat digunakan sampai menopause (1 thn atau lebih setelah haid terakhir)
tidak ada interaksi dengan obat obat
Keterbatasan :
efek samping yang umum terjadi : perubahan siklus haid ( umumnya pada 3 bulan pertama
dan akan berkurang setelah 3 bulan ), haid lebih lama dan banyak, perdarahan spooting antar
menstruasi, saat haid lebih sakit.
Komplikasi lain : merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah pemasangan perforasi
dinding uterus, perdarahan berat pada waktu haid yang memungkinkan penyebab anemia.
Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering bergantiganti pasangan.
Memerlukan pemeriksaan pelvik
Sedikit nyeri dan perdarahan
Klien tidak dapat melepas AKDR nya sendiri
Mungkin AKDR bisa keluar tanpa diketahui
Tidak mencegah kehamilan ektopik
Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu
Cara Pemakaian :
Setiap waktu dalam siklus haid, dan dipastikan klien tidak hamil.
Hari pertama sampai ke-7 siklus haid.
Segera setelah melahirkan ( 4 minggu pasca persalinan ) dan setelah 6 bulan dengan metode
MAL.
Setelah abortus ( bila tidak ada gejala infeksi )
Selama 1-5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi
AKDR dipasang di dalam rahim.
Kembali memeriksakan diri setelah 4-6 minggu setelah pemasangan.
Selama bulan pertama pemakaian AKDR, periksa benang secara rutin terutama setelah haid.
Segera kembali ke klinik apabila: tidak dapat meraba benang AKDR, merasakan bagian yang
keras dari AKDR, AKDR terlepas, siklus haid terganggu atau meleset, terjadi pengeluaran
cairan vagina yang mencurugakan, adanya infeksi.
Setelah masa pemakaian habis, AKDR harus segera dilepas.
b. Tubektomi
Penutupan pada tuba fallopi sehingga spermatozoa dan ovum tidak dapat bertemu.
Yang dapat menjalani tubektomi :
Perempuan pada usia >26 tahun
Perempuan dengan paritas
Perempuan yang yakin mempunyai keluarga besar dan sesuai dengan kehendaknya
Perempuan pada kehamilannya akan menimbulkan resiko yang serius
Perempuan pasca persalinan
Perempuan pasca keguguran
Perempuan yang paham dengan sukarela setuju dengan prosedur ini
c.
Vasectomi
Insisi kecil pada skrotum, lumen vas deferens dirusak untuk menghambat lewatnya sperma
dari testis. Atau oklusi vas deferens, sehingga menghambar perjalanan spermatozoa dan tidak
didapatkan spermatozoa didalam semen.
Keuntungan :
Efektif
Aman, morbiditas rendah & hampir tidak ada mortalitas