Anda di halaman 1dari 5

BUDIDAYA CENGKEH

22.26.00 aero 810, bvr, glio, hormonik, nasa, natural nusantara, panduan
budidaya cengkeh, pemesanan produk, pentana, pestona, poc nasa, power
nutrition, pupuk meningkatkan pembuahan, supernasa
I. PENDAHULUAN Cengkeh merupakan salah satu komoditas pertanian
yang tinggi nilai ekonominya. Baik sebagai rempah-rempah, bahan campuran
rokok kretek atau bahan dalam pembuatan minyak atsiri, namun bila faktor
penanaman dan pemeliharaan lainnya tidak diperhatikan maka produksi dan
kualitasnya akan menjadi rendah.
PT. NATURAL NUSANTARA berusaha berperan dalam peningkatan produksi secara
K-3 yaitu Kuantitas, Kualitas dan tetap menjaga Kelestarian lingkungan.
II. SYARAT PERTUMBUHAN

Tanaman tumbuh optimal pada 300 - 600 dpal dengan suhu 22-30C,
curah hujan yang dikehendaki 1500 4500 mm/tahun

Tanah gembur dengan dalam solum minimum 2 m, tidak berpadas dengan


pH optimal 5,5 - 6,5. Tanah jenis latosol, andosoldan podsolik merah baik
untuk dijadikan perkebunan cengkih.

III. PEMBIBITAN

Buat bedengan untuk naungan dengan lebar 1- 1,2 m dan panjang sesuai
kebutuhan dengan arah membujur ke utara selatan. Kanan kiri bedengan
dibuat parit sedalam 20 cm dan lebar 50 cm. Diatas bedengan dibuat
naungan setinggi 1,8 m dibagian timur dan 1,2 m dibagian selatan,
intensitas cahaya 75%.

Benih dibenamkan pada media di polybag ukuran 15 cm x 20 cm (untuk


bibit yang akan dipindahkan pada umur 1 tahun) atau ukuran 20 cm x 25
cm (untuk bibit yang akan dipindahkan pada umur 2 tahun) yang bagian
bawahnya telah dilubangi 2,5 mm dengan jarak 2 x 2 cm. Media yang
digunakan pasir halus, tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan
2 : 1 : 1, dan berikanNatural GLIO per 20 25 kg pupuk kandang yang telah
jadi dan diperam selama 2 minggu. Dan sebelum bibit ditanam siram
tanah dengan POC NASA 5 ml/lt air atau 0,5 tutup per liter air. -Kemudian
susun polybag pada persemaian yang telah disiapkan.

Penyiraman dilakukan dua kali dalam sehari. Penyiangan dilakukan 2-3 kali
dalam sebulan disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Intensitas
naungan perlahan-lahan dikurangi secara bertahap hingga tinggal 40%
saat bibit dipindahkan ke lapang.

Pemupukan dengan NPK dilakukan dengan dosis 10 gr/pohon/tahun atau


dengan Urea, SP-36 dan KCl dengan dosis masing-masing 3,5

gr/bibit/tahun . Pupuk tersebut diberikan tiap 3 bulan sekali sedangkan


untuk yang didalam polibag diberikan sebanyak 1,5 bulan sekali.
Catatan : Akan lebih baik pembibitan diselingi/ditambah SUPERNASAinterval 4
bulan sekali dengan dosis 1 botol untuk 400 bibit. 1
botolSUPERNASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk.
Kemudian setiap 1 liter diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap
bibit.
I

V. PENGAJIRAN Pengajiran dilakukan pada blok tanaman untuk

memudahkan penanaman dengan jarak tanam 8 x 8 m dengan pola


bujursangkar atau empatpersegi panjang.
V. PENANAMAN Cangkul tanah yang telah diberi ajir dengan ukuran lubang
tanam 75 x 75 x 75 cm. Lakukan penanaman pada awal musim hujan. Berikanlah
pupuk kandang 25 - 50 kg yang telah dicampur dengan 1 pak Natural GLIO dan
1,5 - 2 kg dolomit, campur hingga rata. Masukan 5-10 kg campuran tersebut per
lubang tanam. Masukkan bibit dan gumpalan tanahnya kedalam lubang hingga
batas leher akar. Beri peneduh buatan setingggi 30 cm dengan intensitas 50%.
Siramkan POC NASA secara merata dengan dosis 2-3 ml/liter air per bibit atau
semprot POC NASA dosis 2 tutup/ tangki. Hasil akan lebih bagus dengan
menggunakan SUPERNASA dengan cara : 1 botol SUPERNASAdiencerkan dalam 2
liter (2000 ml) dijadikan larutan induk. Kemudian dalam 1 liter air ditambahkan
10 ml larutan induk kemudian diberikan untuk setiap pohonnya.
VI. PEMELIHARAAN TANAMAN Pengaturan peneduh dilakukan antara 4-6
bulan sekali.
VII. PEMUPUKAN
PUPUK MAKRO
UMUR
Urea

TSP

KCl

Dolomit

0,5

50

25

35

50

100

50

75

100

150

75

125

150

200

100

150

200

500

200

400

400

750

300

600

500

1000

400

800

750

1500

500

1000

1000

2200

600

1250

2000

2600

700

1500

2500

10

3000

800

1750

2900

11

3500

900

2000

3300

12

3500

900

2250

3800

Catatan :

Bila diberikan dua periode pemberian pupuk pertama dilakukan awal


musim hujan (September-Oktober) dan kedua pada akhir musim hujan
(Maret-April).

Siramkan SUPERNASA atau POWER NUTRITION dosis 1 sendok makan per


10 lt air per pohon setiap 3-6 bulan sekali.

Semprotkan POC NASA dosis 3 - 4 tutup + HORMONIK dosis 1-2 tutup


pertangki setiap 1-2 bulan sekali hingga umur 5 tahun.

Tambahan:
Untuk tanaman yang sudah produksi atau berbuah gunakan POWER
NUTRITION untuk meningkatkan pembuahan. pupuk organik POWER
NUTRITION adalah pupuk yang diformulasikan secara khusus untuk merangsang
pertumbuhan bunga dan meningkatkan pembuahan agar lebih optimal. POWER
NUTRITION dibuat dari berbagai bahan organik alami yang diproses secara
khusus dengan kandungan unsur hara esensial yang sangat dibutuhkan oleh
tanaman untuk meningkatkan produksi buah.
Cara pemakaian adalah : 3 sendok makan POWER NUTRITION dilarutkan ke
dalam air di campurkan 1/2 tutup AERO 810 untuk membantu peresapan nutrisi
pada akar. Selanjutnya siramkan di sekeliling perakaran tanaman. Lakukan
pemupukan ini setiap 3 bulan sekali untuk hasil optimal.
VIII. PENGENDALIAN HAMA dan PENYAKITA. Kutu daun ( Coccus viridis )
Bagian yang diserang : ranting muda, daun muda. Gejala : Pertumbuhan yang
dihisapnya akan terhenti misal ranting mengering, daun dan bunga kering dan
rontok. Pencegahan gunakan PENTANA + AERO 810 atauNatural BVR.
B. Penggerek ranting/batang (Xyleborus sp )

Bagian yang diserang : ranting/batang. Gejala : Liang gerekan berupa lubang


kecil, serangan hebat menyebabkan ranting / batang menjadi rapuh dan mudah
patah.Pengendalian : Pangkas ranting/batang yang terserang, pencegahan
gunakan PESTONA atau Natural BVR.
C. Kepik Helopeltis ( Helopeltis sp )
Bagian yang diserang : pucuk atau daun muda. Gejala : Biasanya pucuk akan
mati dan daun muda berguguran.Pencegahan : Semprotkan Natural
BVR atau PESTONA.
D. Penyakit mati bujang ( bakteri Xylemlimited bacterium ).
Bagian yang terserang : perakaran, ranting-ranting muda. Gejala : matinya
ranting pada ujung-ujung tanaman.Gugurnya daun diikuti dengan matinya
ranting secara bersamaan. Pengendalian : pengaturan drainase yang baik,
penggemburan tanah, pencegahan kocorkan POC
NASA + HORMONIK + NATURAL GLIO.
E. Penyakit busuk akar (Pytium rhizoctonia dan Phytopthora ).
Bagian yang diserang : perakaran. Gejala : pada pembibitan tanaman mati
secara tiba-tiba, pada tanaman dewasa daun mengering mulai dari ranting
bagian bawah. Pengendalian : bila serangan telah ganas maka tanaman yang
terserang dibongkar dan dimusnahkan, lubang bekas tanaman berikan tepung
belerang 200 gr secara merata, isolasi tanaman atau daerah yang terserang
dengan membuat saluran isolasi, perbaiki drainase, gunakan Natural GLIO pada
awal penanaman untuk pencegahan.
Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum
mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang
dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air
hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per
tangki
IX. PANEN
Cengkih dapat mulai dipanen mulai umur tanaman 4,5 - 6,5 tahun, untuk
memperoleh mutu yang baik bunga cengkih dipetik saat matang petik, yaitu saat
kepala bunga kelihatan sudah penuh tetapi belum membuka. Matang petik
setiap tanaman umumnya tidak serempak dan pemetikan dapat diulangi setiap
10-14 hari selama 3-4 bulan. Bunga cengkih dipetik per tandan tepat diatas buku
daun terakhir. Bunga yang telah dipetik lalu dimasukkan ke dalam
keranjang/karung kecil dan dibawa ke tempat pengolahan.
X. PENANGANAN PASCA PANEN

Sortasi buah. Lakukan pemisahan bunga dari tangkainya dan tempatkan


pada tempat yang berbeda.

Pemeraman. Pemeraman dilakukan selama 1 hari ini dilakukan untuk


memperbaiki warna cengkih menjadi coklat mengkilat.

Pengeringan. Pengeringan dapat dilakukan dengan mesin pengering yang


menggunakan kayu bakar atau bahan bakar minyak.Dapat juga
dikeringkan dengan cara alami yaitu pengeringan dengan matahari pada
lantai beton agar kadar air menjadi 12-14%, dan dapat disimpan dan
aman dari jamur.

Sortasi. Pada tahap ini cengkih dipisahkan dari kotoran dengan cara
ditampi. Kemudian cengkih yang sudah bersih dimasukan pada karung
dan dijahit.

Anda mungkin juga menyukai