Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA(KAK)

PENYUSUNAN MASTER PLANT KEDAULATAN PANGAN


KABUPATEN GORONTALO
Uraian Pendahuluan
1.

Latar Belakang

Krisis pangan merupakan masalah klasik yang sering dihadapi


oleh bangsa ini di tengah luasnya potensi yang begitu besar
dimilikinya, dimana kebutuhan pangan yang terkadang sering
tergantung kepada impor. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya kurangnya kedaulatan atau kekuatan
pemerintah dan masyarkat untuk mengatur produski, distribusi
bahkan untuk konsumsi pangan masyarakat itu sendiri yang
cenderung mengantungkan panganya pada mekanisme pasar
yang ada. Apalagi di era neo liberalisme dewasa ini, mekanisme
perdagangan pertanian ditentukan oleh perdagangan bebas
(1995;WTO).
Sebgai upaya mengantisipasi gejolak pangan, Pemerintah terus
berupaya melalui program strategis khususnya pangan
berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi yang ada bukan
sekedar bagiamana untuk mencapai produksi, tapi bagaiamana
distribusi sampai pada ketersediaan konsumsi pangan bagi
masyarakatnya sehingga kita benar-benar menjadi bangsa yang
berdaulat pangan. Oleh karena itu perlu adanya sinergitas
program antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah.
Jika diamati fenomena pangan yang sering dihadapioleh
Kabupaten Gorontalo dilihat dari jumlah potensi lahan yang ada
masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap potensi
pemanfaatan lahan mereka, sehingga adanya indikasi pola
penanaman yang ikut-ikutan yang berdampak pada
peningkatan produksi dan menurunnya harga pasar pada satu
komoditi saja. Disisi yang berbeda komoditinya menurun/tidak
ada bahkan hanya sering mengandalkan produk-produk dari
luar daerah, kendati potensi yang ada di Kabupaten Gorontalo
cukup besardan masih banyak belum termanfaatkan.
Menyikapi berbagai fenomena dan persoalan pangan di tingkat
lapangan, pemerintah Kabupaten Gorontalo melalui program/
kegiatan kedualtan pangan perlu menyusun strategi kedualatan
pangan melalui Penysunan Master Plan Kedaulatan Pangan
melalui kajian akademisi maupun teknis dengan memperhatikan
Potensi Wilayah, Topografi, Lingkungan, Budaya, Ekonomi,
Sosiologi dan Hukum.

2.

Maksud dan
Tujuan

Maksud dari penyusunan Master Plant Kedaulatan Pangan


untuk mengidentifikasi, menentukan dan memetakan kondisi
wilayah
pertanian
di
Kabupaten
Gorontalo
secara
keseluruhanbaik
dari
Tanaman
Pangan,
Hortikultura,
Perkebunan, Perikanan dan Peternakan yang menghasilkan
sebuah kajian strategis yang dituangkan dalam dokumen
perencanaan / master plant yang ditinjau dari potensi wilayah,
topografi, lingkungan, budaya, ekonomi, sosiologi dan hukum
sehingga apa yang menjadi harapan Kedaulatan Pangan
berupa (1). pemenuhan hak atas pangan yang berkualitas gizi
baikdan sesuai secara budaya, (2) diproduksi dengan sistem
pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan bisa
tercapai.

3.

Sasaran

Sasaran Penyusunan Master Plant Kedaulatan Pangan di


Kabupaten Gorontalo secara umum yaitu tersusunya dokumen
perencanaan dan Pemetaan kedaulatan pangan di Kabupaten
Gorontalo dengan melihat potensi wilayah, topografi, aspek
budaya, aspek lingkungan, aspek ekonomi, aspek sosiologi dan
aspek hukum.

4.

Lokasi
Pekerjaan

Lokasi pelaksanaan Pekerjaan di Kabupaten Gorontalo

5.

Sumber
Pendanaan

Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan : APBD-P DPA


Perubahan Satuan Kerja Dinas Pertanian dan Perkebunan
Kabupaten Gorontalo tahun 2016

6.

Nama dan
Organisasi
Pejabat
Pembuat
Komitmen

Nama Pejabat Pembuat Komitmen: Kepala Dinas Pertanian dan


Perkebunan Kabupaten Gorontalo RAHMAT A.W POMALINGO,
S.Hut.,MH selaku Pengguna Anggaran
Satuan Kerja: Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
Gorontalo

Data Penunjang
7.

Data Dasar

8.

Standar Teknis

Permentan Nomor 50 tahun 2012


pengembangan kawasan pertanian

9.

Studi-Studi
Terdahulu

Dwidjono H. Darwanto Ketahanan Pangan berbasis


produksi dan kesejahteraan petani Jurnal Fakultas
Pertanian UGM dan MMA UGM Yogyakarta
Mohamad Maulana Peran Luas Lahan, Intensitas
Pertanaman
dan
Produktifitas
sebagai
Sumber
Pertumbuhan Padi Sawah di Indonesia 1980 2001 Jurnal
Posat penelitian dan pengembangan Sosial Ekonomi
Pertanian;

Badan Pertanahan Nasional. 2013. Peta Penggunaan


Lahan skala 1:250.000. BPN, Jakarta;
Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. 2013.
Peta Sumberdaya Tanah dan Potensi Sumberdaya Lahan
skala 1:250.000. BBSDL Bogor;
Balai Iklim dan Hidrologi. 2003. Peta sumberdaya iklim
Indonesia skala 1:1.000.000. Balitklimat, Bogor;
FAO. 1976. A Framework of land Evaluation. FAO Soil
Bulletin No. 6, Rome.
Kementerian Kehutanan. 2013. Peta Kawasan Hutan skala
1:250.000 Kemenhut, Jakarta.
Kementerian Pertanian. 2013. Peta Lahan Sawah Baku
skala 1:5.000 (Jawa) dan skala 1:20.000 (luar Jawa).
Kementan, Jakarta.

tentang

pedoman

Bambang Irawan Supena Priyanto Dampak Konversi


Lahan Sawah terhadap produksi beras dan kebijakan
pengendaliannya Pusat penelitian dan pengembangan
social Ekonomi Pertanian.

10. Referensi
Hukum

Undang Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan


Peraturan Pemerintah Nomor 68 tahun 2002 tentang
ketahanan Pangan
Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2004 tentang
keamanan mutu dan gizi pangan
Peraturan Presiden Nomor 83 tahun 2006 tentang dewan
ketahanan pangan
Undang undang nomor 04 tahun 2006 tentang
perjanjian sumber daya genetik tanaman untuk pangan
dan pertanian
Undang Undang Nomor 56 PRP tahun 1960 tentang
penetapan
luas
tanah
pertanian
dimasyarakat
kekurangan.

Ruang Lingkup
11. Lingkup
Pekerjaan

Ruang Lingkup kegiatan Penyusunan Master Plant di Kabupaten


Gorontalo meliputi :
1. Kegiatan Persiapan
Kegiatan ini meliputi persiapan administrasi dan teknis termasuk
perekrutan tenaga pelaksana
2. Survey dan Pengumpulan Data
Kegiatan ini untuk mengindentifikasi, memahami karesteristik
lokasi perencanaan berikut potensi yang perlu dikembangkan
dan pemecahan permasalahan melalui pengumpulan data-data
baik primer maupun sekunder sebagai bahan pengkajian dan
analisa yang sesuai dengan tujuan dan sasaran perencanaan
sebagai pedoman pelaksanaan Master Plant Kedaulatan
Pangan
3. Pengolahan Data dan Analisis
4. Pelaporan yang dibagi menjadi tiga yaitu:
- Laporan Pendahuluan, berupa penyampaian metode studi
- Laporan Antara, berupa hasil pengumpulan data dan
pembahasan hasil analisis
- Laporan Akhir, berupa laporan hasil penyusunan master
plant kedualatan pangan

12. Keluaran

Adapun output yang diharapakan dari Kegiatan Penyusunan Master


Plant Kedualatan Pangan yaitu :
Dokumen Perencanaan Kedaulatan Pangan di Kabupaten
Gorontalo;
Peta Kawasan Kedaulatan Pangan dalam Bentuk Format GIS
baik Soft Copy maupun Hard Copy;
Video Render Live 3D Kawasan Kedaulatan Pangan;
Dalam hal dimana standar hasil perencanaan belum ditetapkan
atau belum merinci keluaran yang harus dihasilkan secara
lengkap, maka konsultan perencana diminta menghasilkan
secara lengkap sesuai dengan apa yang diharapkan dari
Dokumen Perencanaan Master Plant Kedaulatan Pangan

o Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Gorontalo akan


menyediakan Fasilitas Ruang Rapat, meja rapat, kursi rapat,
proyektor dan undangan kepada Stake holder terkait
seminar/ Forum Group Discusion (FGD);
o Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Gorontalo akan
memberikan surat pengantar ke K/L/D/I terkait pelaksanaan
pekerjaan apabila dibutuhkan; dan
o Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Gorontalo
menyediakan Tim teknis untuk asistensi laporan yang
disusun oleh penyedia jasa konsultansi.

13. Peralatan,
Material,
Personil dan
Fasilitas dari
Pejabat
Pembuat
Komitmen

14. Peralatan dan


Material dari
Penyedia Jasa
Konsultansi

15. Lingkup
Kewenangan
Penyedia Jasa

Kantor/ Studio yang memiliki alamat tetap dan jelas lengkap


dengan peralattan survey dan perencanaan berupa Komputer
(PC/ Laptop), Printer/ Plotter, meja kerja, kursi kerja, Kendaraan
Roda dua/ Roda empat, teodolit/ GPS, alat ukur/meteran, Biaya
rapat, biaya perjalanan, jasa dan over head, pajak dan
sebagainya yang menunjang dalam PENYUSUNAN MASTER
PLANT KEDAULATAN PANGAN;
Khusus Untuk Seminar/ FGD Penyedia Jasa Konsultasi harus
menyediakan : Laptop, ATK dan Bahan-Bahan Presentasi,
makan/minum, dokumen administrasi peserta seminar/ FGD,
Dokumentasi Video dan Foto, Data dan Literatur yang
diperlukan dan lain-lain yang menunjang pada pelaksanaan
Seminar/FGD dengan menghadirkan Team Leader dan Tenaga
Ahli yang ditawarkan

Membuat suatu design perencanaan yang sesuai dengan


standart nasional Indonesia dan aturan teknis yang ada sebagai
bentuk pengembangan sumber daya manusia;
Mendapat informasi dan konsultasi teknis dari pengguna jasa;
Mendapatkan suatu kontrak yang jelas sesuai dengan aturan
konsultansi Indonesia.

16. Pendekatan dan


Metodologi

Metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini


menggunakan penelitian Deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan
membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta dan sifat-sifat pada pada objek yang akan dikaji dengan
pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif dengan logika triangulasi
dimana hasil kualitatif bisa dikembangkan untuk diuji secara
kuantitatif dan hasil kuantitatif dapat diperdalam secara kualitatif

17. Jangka Waktu


Penyelesaian
Pekerjaan

Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan selama 45 (Empat puluh lima)


Hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK)

18. Personil

Posisi

Kualifikasi

Jumlah
Orang Bulan1

Tenaga Ahli:
Tem Leader

Ahli

Perencana
Wilayah dan
Kota

Ahli
Pertanian
Agronomi

Min Ahli Pratama


Bersertifikasi Ahli Lingkungan
Min S1 Sarjana Sosial
Ekonomi Pertanian
Memiliki pengalaman tidak
kurang dari 4 thn,
Min Ahli Pratama
Memiliki
Sertifikaat
Ahli
Perencanaan Wilayah dan
Kota.
Min S1 Sarjana Teknik
Planologi/Geodesi/Perencan
aan Wilayah
Memiliki pengalaman tidak
kurang dari 3 thn
Memiliki
Sertifikaat
Bimbingan atau pelatihan
tentang Budi Daya Tanaman
dari K/L/D/I terkait
Min S1 Sarjana Agronomi
Memiliki pengalaman tidak
kurang dari 2 thn

Tenaga Pendukung (jika ada):


Surveyor
D3 dengan
pengalaman
minimal 3 Tahun
S1 dengan pengalaman 0-3
Tahun
S2 dengan pengalaman 0-1
Tahun
Operator
Komputer/
Cad Drafter

D3 dengan
pengalaman
minimal 5-10 Tahun
S1 dengan pengalaman 0-3
Tahun
S2 dengan pengalaman 0-1
Tahun

19. Jadwal Tahapan


Pelaksanaan
Pekerjaan

Khusus untuk Metode Evaluasi Pagu Anggaran jumlah orang bulan tidak boleh dicantumkan.

1 orang
1,5 Bulan

1 orang
1,5 Bulan

1 orang
1,5 Bulan

4 Orang
1 Bulan

1 Orang
1 Bulan

20. Laporan
Pendahuluan

Laporan
Laporan Pendahuluan memuat : uraian ringkas mengenai rencana
awal pelaksanaan dan Program pekerjaan berdasarkan sebagian
dari data primer dan sekunder yang sudah diperoleh, juga
pengembangan metodologi serta pendekatan usulan teknis
pelaksanaan pekerjaan.
Diskusi dari laporan ini dilakukan bersama antara tim perumus, tim
teknis dan perencana dengan harapan dapat memperoleh satu
kesepakatan mengenai sasaran serta pola kerja yang akan dituju.
Hasil diskusi dituangkan dalam bentuk satu berita acara dan
dijadikan pedoman dalam penyusunan laporan berikutnya.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: minggu pertama
dari masa pelaksanaan pekerjaan/ minggu pertama sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan.

21. Laporan Antara

Laporan Antara memuat memuat hasil sementara pelaksanaan


kegiatan: kompilasi data - data awal, literature, Peta Dasar,
Pencitraan Satelit dan dokumen pendukung lainnya dari konsultasi
dan koordinasi dengan K/L/D/I terkait (Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Gorontalo, BPTP, dan B.I.G/ LAPAN dan pihak
lainnya yang terkait), serta analisa awal sesuai dengan tujuan dan
sasaran
perencanaan
sebagai
pedoman
pelaksanaan
pengembangan Kasawan Kedaulatan Pangan.
Diskusi dari laporan ini dilakukan bersama antara tim perumus, tim
teknis dan perencana dengan harapan dapat memperoleh satu
kesepakatan mengenai hasil kompilasi dan analisa data. Hasil
diskusi dituangkan dalam bentuk satu berita acara dan dijadikan
pedoman dalam penyusunan laporan berikutnya.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: minggu ke tiga dari
masa pelaksanaan pekerjaan/ minggu ke tiga sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan.

22. Laporan Akhir


Sementara
(draft final
report)

Laporan Akhir Sementara (Draft Final Report) memuat analisis


sementara pelaksanaan kegiatan: hasil akhir dari seluruh rangkaian
kegiatan pelaksanaan pekerjaan termasuk rancangan awal untuk
pemetaan kawasan dan Video render 3D durasi 40 menit
Diskusi dari laporan ini dilakukan Seminar dengan mungundang
beberapa pihak terkait untuk memperoleh masukan lain mengenai
hasil akhir dari study sehingga dalam penyusunan laporan
berikutnya dapat diperoleh satu kesimpulan yang mampu
menampung banyak kepentingan. Hasil diskusi ini dituangkan dalam
satu berita acara dan dijadikan pedoman dalam penyusunan
laporan berikutnya,
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: minggu ke empat
dari masa pelaksanaan pekerjaan/ minggu ke empat sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 3 ( tiga ) buku laporan.

23. Laporan Akhir

Laporan Akhir memuat : bentuk akhir dari keseluruhan rangkaian


pelaksanaan pekerjaan study yang merupakan penyempurnaan dari
draft laporan sesuai dengan catatan dalam berita acara
pembahasan, hasil analisis dan kesimpulan dari pengembangan
Kasawan Kedaulatan Pangan yang sudah dipresentasikan, master
plan peta kawasan berwarna dan berskala 1 : 50.000, data-data,
gambar dan literature yang didapat hasil dari koordinasi dan
konsultansi baik dalam bentuk soft copy maupun hard copy

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: akhir masa


pelaksanaan pekerjaan hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 6 (enam) buku laporan dan cakram padat (compact disc).

Hal-Hal Lain
24. Produksi dalam
Negeri

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus


dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

25. Pedoman
Pengumpulan
Data Lapangan

Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:


Data-data lapangan harus akurat, presisi , tidak tumpang tindih dan
dapat dipertanggung jawabkan hasilnya baik dari segi teknis dan
non teknis yang sudah diperiksa oleh tim teknis yang dibentuk oleh
Pejabat Pembuat Komitmen dalam hal ini Pengguna Anggaran
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Gorontalo

Limboto, September 2016


Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan
Kabupaten Gorontalo
Selaku Pengguna Anggaran

RAHMAT A.W POMALINGO, S.Hut.MH


PEMBINA
Nip. 196901011998031022

Anda mungkin juga menyukai