Anda di halaman 1dari 10

APPLICATION BUILDER UNTUK WEBSITE BERBASIS

ANDROID DAN CLIENT SERVER

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh
Mifta Aulia Larasati
13.21.0721

kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2015

APPLICATION BUILDER UNTUK WEBSITE BERBASIS ANDROID DAN


CLIENT SERVER
Mifta Aulia Larasati1), Emha Taufiq Luthfi, ST, M.Kom2),
1)

Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta


Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283
2)

Email : mifta.la@students.amikom.ac.id1),

Abstract - In this technological age, there are


many companies that have websites as their information
media to the general public. It also can be used as
reputation formation, promotion or transaction 24
hours, and a positive image.
Android is a mobile operating system,
modification of the Linux kernel. Android smart phones
have been widely used for a variety of community
amenities that can be utilized.

emhataufiqluthfi@amikom.ac.id2)

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang ditimbulkan atas dasar
prinsip latar belakang masalah adalah sebagai berikut
bagaimana cara membangun application builder berbasis
Android dan client server untuk menjadikan website ke
dalam versi aplikasi android?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dan penyusunan skripsi ini adalah
membuat application builder berbasis android dan client
server yang dapat membantu orang maupun perusahaan
menjadikan website mereka ke dalam versi aplikasi
android tanpa perlu kemampuan pengkodean program.

With the android application builder, the company as a


client can make their website into the version of android
applications without coding ability at all. Application of
this builder will be placed on a virtual private server
(VPS).

1.4 Metode Penelitian


Adapun metodologi penelitian yang digunakan
oleh penulis dalam menyelesaikan skripsi ini adalah
sebagai berikut
a.
Studi Literatur
Merupakan metode yang dilakukan dengan
memanfaatkan literatur yang tersedia, seperti
memanfaatkan fasilitas internet yaitu dengan
mengunjungi situs web yang berhubungan dengan
masalah yang dihadapi oleh penulis. Serta
mengumpulkan referensi buku-buku yang
tersedia.
b.
Metode Kepustakaan
Metode ini dilakukan dengan cara membaca
buku, jurnal serta karya ilmiah sebagai bahan
pertimbangan dalam penyusunan data penulis.
c.
Analisis
Metode ini dilakukan dengan menganalisa
permasalahan yang dihadapi penulis sehingga
dapat menyelesaikannya dengan mudah.
d.
Perancangan Sistem
Tahap ini merancang sistem yang akan dibuat
berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan.
e.
Pembuatan Program
Tahap ini melakukan implemetasi dari hasil
perancangan sistem yang telah dilakukan.
f.
Pengujian Program
Pada tahap ini dilakukan pengujian program
apakah sudah berjalan dengan baik atau belum,
dan dapat di gunakan sesuai harapan.

Keywords - Client Server, VPS, Android Application


Builder, Linux
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
dewasa ini dapat dikatakan sangat pesat. Salah satunya
adalah website. Aplikasi berisikan dokumen-dokumen
multimedia menggunakan Hypertext Trasnsfer Protocol
(HTTP) ini telah banyak digunakan sebagai media
promosi, sebagai nilai tambah dalam kepuasan
pelanggan, membentuk reputasi perusahaan, dan
membentuk citra positif baik untuk personal maupun
perusahaan.
Seiring dengan meluasnya penggunaan smartphone
bersistem operasi Android, tentunya membuka peluang
bagi para web blogger maupun perusahaan yang ingin
mengembangkan fasilitas website mereka. Mereka dapat
menjadikan websitenya ke dalam bentuk aplikasi android
yang mudah diakses para pengguna smartphone.
Dengan dibangunnya application builder ini, para
web blogger dan perusahaan yang memiliki website
sebagai media informasi mereka dapat membuat aplikasi
android tanpa kemampuan pengkodean sama sekali.
Cukup dengan memasukkan beberapa informasi yang
akan digunakan dalam penamaan aplikasi yang akan
dibuat, kemudian dapat langsung dibuild. Hasilnya
berupa compress file yang biasa disebut Android
Package (APK) yang nantinya juga dapat dipasang ke
Play Store untuk dipasarkan kepada para pengguna
smartphone Android.

computer-komputer server yang telah terhubung dengan


jaringan internet (Raharjo, 2011).

2. Landasan Teori
2.1 Tinjauan Pustaka
Sebagai tinjauan pustaka, yaitu beberapa
application builder sudah ada sebelumnya. Pertama
adalah Appy Pie, salah satu application builder paling
cepat yang digunakan di seluruh dunia. Platform dragand-drop membuatnya mudah untuk membangun
aplikasi mobile untuk semua platform utama seperti iOS,
Android, Windows Phone, dan BlackBerry. Apps Appy
Pie menawarkan pengguna bisnis satu set lengkap fitur
untuk dapat tetap terhubung dengan pelanggan. Appy Pie
juga menyediakan serangkaian alat manajemen aplikasi
untuk lebih mengukur kinerja aplikasi dan meningkatkan
interaksi pelanggan: analisis aplikasi, revisi real-time
dan update, custom coding, serta monetisasi aplikasi1
( Angeles, 2015).
Kedua yaitu AppMachine, application builder
yang efektif membuat aplikasi secara professional, baik
buatan user sendiri maupun dengan bantuan desainer.
Dengan AppMachine, bisnis yang dimiliki user dapat
dibuatkan aplikasi gratis dan hanya membayar untuk
servis ketika aplikasi siap untuk dipublish. AppMachine
menawarkan fitur standar maupun lanjutan. Fitur standar
termasuk kegiatan, foto, video, musik, media social,
informasi kontak, analisis, dan masih banyak lagi.
Sedang fitur lanjutan termasuk sebuah toko online,
custom coding, dan layanan web untuk memungkinkan
koneksi ke sumber data eksternal2 (Angeles, 2015).
Selanjutnya adalah Appery.io yang merupakan
application builder, drag-and-drop platform berbasis
cloud dengan alat pengembangan visual dan layanan
back-end yang terintegrasi. Ini berarti pembangunan
aplikasi sepenuhnya berjalan di cloud, sehingga tidak
ada yang perlu diinstall atau didownload, membuatnya
mudah untuk membangun dan meluncurkan aplikasi
milik user. Semua user walaupun tidak memiliki
ketrampilan pemrograman dapat membuat aplikasinya
sendiri, juga mencakup fitur lanjutan untuk
pengembang3(Angeles, 2015).

2.2.2 Hypertext Transfer Protocol (HTTP)


Hypertext Transfer Protocol (HTTP) merupakan
protokol TCP/IP yang digunakan untuk mendistribusikan
sistem informasi berbasis hypertext. Diimplementasikan
pertama kali pada akhir tahun 1990. HTTP adalah
protokol request-response. Sebuah program klien HTTP
membuat koneksi dengan HTTP server dan meminta
halaman tertentu dari server, program HTTP menerima
koneksi tersebut dan menjawab permintaandari klien.
Secara singkat, HTTP adalah protokol yang melakukan
hubungan antara klien dan server. Pada sisi server, akan
menerima permintaan berupa halaman web dari klien,
kemudian akan mengirim permintaan tersebut ke klien.
2.3 Android
Android adalah sistem operasi bergerak (mobile
operating system) yang mengadopsi sistem operasi
Linux, namun telah dimodifikasi. Android diambil alih
oleh Google pada tahun 2006 dari Android Inc. Sebagai
bagian strategi untuk mengisi pasar sistem operasi
bergerak. Google mengambil alih seluruh hasil kerja
Android termasuk tim yang mengembangkan Android
5
(Suprianto, 2012).
2.4 System Development Life Cycle (SDLC)
System Development Life Cycle (SDLC) dalam
rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak adalah
proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model
dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan
sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk
pada sistem komputer atau informasi. Dalam rekayasa
perangkat lunak, konsep SDLC mendasari bebagai jenis
metodologi
pengembangan
perangkat
lunak.
Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka
kerja untuk perancanaan dan pengendalian pembuatan
sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat
lunak 6 ((Rahman, 2014).). Berikut ini beberapa model
yang dapat digunakan untuk pembangunan perangkat
lunak:

2.2 Konsep Dasar Web

2.4.1 Waterfall Model


Model ini sama seperti linear sequential model.
Waterfall model merupakan model pengembangan
perangkat lunak yang paling kuno, tetapi merupakan
model yang paling banyak dipakai didalam Software
Engineering. Model ini melakukan pendekatan secara
sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem
lalu menuju ke tahap analisis, design, coding, testing,
dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap
demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya
tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Sebagai

2.2.1 Web atau World Wide Web


World wide web pertama kali ditemukan oleh Tim
Burners-Lee pada tahun 1991. World wide web atau
yang disebut dengan web adalah suatu layanan di dalam
jaringan internet yang berupa ruang informasi 4. Web
terdiri dari jutaan situs web (web site) dan setiap website
terdiri dari banyak halaman web (web page). Halamanhalaman web ini tersebar di seluruh dunia melalui

contoh tahap coding harus menunggu tahap desaign


selesai 1(Rahman, 2014).

2.7.2

Konsep OOP (Object Oriented Programming)


Pemrograman berorientasi objek berarti sebuah
teknik
pemrograman
yang
dalam
proses
pengembangannya menggunakan terminologi objek,
dimana setiap objek memiliki atribut beserta dengan
fungsi yang dapat saling berinteraksi satu dengan yang
lain seperti halnya objek. Objek sendiri adalah bentuk
nyata dari sebuah class dan class merupakan kumpulan
dari atribut dan method/fungsi (Sakur, 2011).

2.5 Virtual Private Server (VPS)


Virtual Private Server atau yang lebih dikenal
dengan sebutan VPS ini adalah sebuah metode untuk
mempartisi sebuah computer server menjadi beberapa
server yang sepertinya server-server tersebut berdiri
sendiri. Ia seolah-olah sebagai server mandiri dan b
erlaku benar-benar layaknya sebuah komputer 2.
Meskipun kenyataannya dalam satu komputer terdapat
beberapa akun VPS, namun satu akum dengan akun
lainnya tidak akan saling mempengaruhi karena masingmasing akun seolah-olah memiliki sebuah komputer
server yang terpisah satu sama lain.

2.8 Perangkat Lunak Yang Digunakan


2.8.1 Android Studio
Android Studio merupakan IDE untuk android
yang diperkenalkan Mei 2013 di acara Google I/O
developers, dan dimaksudkan sebagai alternatif dari
Eclipse. Android Studio didasarkan pada Java IDE yang
disebut IntelliJ. semua produk IntelliJ berbagi IDE shell
yang sama, yang akan kita lihat setelah membuka
Android Studio. Android Studio ini dikemas dengan
shortcut untuk keyboard yang baik sehingga dapat
digunakan dengan lebih produktif daripada Android
development sebelumnya, kecuali untuk IntelliJ yang
merupakan dasar Android Studio5 (Wolfson, 2013).

2.6 Unified Modelling Language (UML)


Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah
bahasa yang telah menjadi standar untuk visualisasi,
merancang dan mendokumentasikan sistem piranti
lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk
merancang model sebuah sistem. Model piranti lunak
dapat dianologikan seperti pembuatan blueprint pada
pembangunan gedung. Membuat model dari sebuah
sistem yang kompleks sangatlah penting, karena kita
tidak dapat memahami sistem semacam itu secara
menyeluruh. Semakin kompleks sebuah sistem, semakin
penting pula penggunaan teknik pemodelan yang baik
(Huda, 2010).

2.8.2 IDE Eclipse


Software ini merupakan IDE yang dikembangkan
oleh IBM. Sayangnya, software ini memerlukan RAM
yang relatif besar, IDE ini kompleks (baik visual
maupun console) dan pengembangan aplikasi-aplikasi
mobile 6 (Raharjo, 2012).

2.7 Bahasa Pemrograman

2.8.3 Android Software Development Kit 7


Android SDK adalah tools API (Application
Programming Interface) yang diperlukan untuk mulai
mengembangkan aplikasi pada platform Android
menggunakan bahasa pemrograman java. Android
merupakan subset perangkat lunak untuk ponsel yang
meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci
yang di release untuk Google. Saat ini disediakan
Android SDK (Software Development Kit) sebagai alat
bantu dan API untuk memulai pengembangan windows,
maupun versi linux, arena SDK Android sifatnya gratis
serta bebas di distribusikan (Raharjo, 2012).

2.7.1 Java
Sejarah java berawal pada tahun 1991 ketika
perusahaan Sun Microsystem memulai Green Project,
yakni proyek penelitian untuk device intelligent
customer electronic. Bahasa tersebut haruslah bersifat
multiplatform, tidak tergantung kepada vendor yang
memanufactur chip tersebut 3.
Dalam penelitiannya, Project Green berhasil
membuat prototype semacam PDA (Personal Data
Assistance) yang dapat berkomunikasi antara satu
dengan yang lain dan diberi nama Star 7. Ide berawal
untuk mrmbuat sistem operasi bagi Star 7 berbasis C dan
C++. Setelah berjalan beberapa lama, James Gosling,
salah seorang anggota tim, merasa kurang puas dengan
beberapa karakteristik dari kedua bahasa tersebut
kemudian diberi nama Oak, di inspirasi ketika dia
melihat pohon di seberang kaca ruang kantornya.
Belakangan Oak beralih nama menjadi Java 4.

2.8.4 Android Development Tools 8


Android Development Tool (ADT) adalah plugin
yang didesain untuk IDE Eclipse yang memberikan kita
kemudahan dalam mengembangkan aplikasi Android
dengan
mengguanakan
IDE
Eclipse.
Dengan
menggunakan ADT untuk Eclipse akan memudahkan
kita dalam membuat aplikasi project Android, membuat
GUI aplikasi, dan menambahkan komponen-komponen

yang lainnya, begitu juga kita dapat melakukan running


aplikasi menggunakan Android SDK melalui Eclipse.
Dengan ADT juga kita dapat melakukan pembuatan
package android (.apk) yang digunakan untuk distribusi
aplikasi Android yang kita rancang.
2.8.5 NetBeans
NetBeans mengacu pada dua hal, yaitu platform
untuk pengembangan aplikasi desktop java, sebuah
Integrated Development Environment (IDE), adalah
sebuah program/alat bantu yang terdiri atas Editor,
Compiler, Debuger, dan Design yang terintegrasi
dalam satu aplikasi, yang dibangun menggunakan
platform Netbeans1.
2.8.6 AdMob
AdMob adalah salah satu jaringan mobile
advertising terbesar di dunia, yang menawarkan solusi
untuk discovery, branding, dan monetisasi pada mobile
phone. Dengan AdMod Libraries, kita dapat mulai
menggunakan iklan ke dalam aplikasi gratis yang kita
miliki, mendapatkan pemasukan setiap saat user
mengklik iklannya (Darwin, 2012).2
3. Pembahasan
3.1 Analisis SWOT
Tabel 3. 1 Analisis Kelemahan Sistem
Sistem Lama
User dapat
Strenghts
membuat
(Kekuatan)
berbagai macam
aplikasi android

Weakness
(Kelemahan)

Opportunity
(Peluang)

User yang tidak


memiliki
kemampuan
coding akan
sedikit kesulitan
untuk
mengembangkan
aplikasi yang
diinginkan
Hingga saat ini,
berbagai jenis
aplikasi android
yang diciptakan
masih
berkembang
sangat pesat

Threats
(Ancaman)

Sistem Baru
User dapat
membuat
aplikasi
android
dengan mudah
dan tanpa
kemampuan
coding sama
sekali
Hanya dapat
digunakan
untuk aplikasi
tertentu, yaitu
website yang
dibuat ke
dalam versi
aplikasi
android
Ada peluang
besar bagi
application
builder ini
karena user
(pemilik
website) dapat
membuat ke

Aplikasi android
yang dibuat akan
tersisih oleh
aplikasi-aplikasi
baru yang serupa
dengan kualitas
lebih baik

dalam versi
aplikasi
android
dengan tanpa
kemampuan
coding sama
sekali dan
kemudian
dapat
mempublish
aplikasinya
kepada
pengguna
smartphone
yang
mayoritas
bersistem
operasi
android
Ada
application
builder sejenis
dengan fitur
manajemen
untuk
maintenance
aplikasi yang
dibuild

3.2 Analisis Kebutuhan Sistem


Analisis kebutuhan sistem adalah untuk
mengetahui kebutuhan-kebutuhan apa saja yang
diperlukan untuk merealisasikan sistem aplikasi yang
akan di bangun, dalam bagian ini akan dibagi menjadi
dua bagian yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan
non fungsional.
3.2.1 Kebutuhan Fungsional
Analisis kebutuhan fungsional adalah paparan
mengenai fitur yang akan dimasukkan ke dalam android
application builder, yaitu
1.
Build aplikasi, fitur di mana user dapat
membuat aplikasi android sesuai keinginannya dari
sebuah website yang dimilikinya.
2.
Menu link download, fitur di mana user dapat
mengunduh apk dari hasil build aplikasi.
3.2.2 Kebutuhan Non Fungsional
Analisis kebutuhan non-fungsional adalah
bagian yang akan mendukung jalannya pembuatan
android application builder. Berikut ini merupakan
beberapa kebutuhan non fungsional antara lain:

a.

Kebutuhan Perangkat Keras


1. Spesifikasi perangkat keras yang digunakan
untuk membangun android application builder
adalah:
a) Dell Inspiron N3010
b) Processor : Intel Core i3 M350
@2.27GHz
c) RAM
: 2048MB
d) Harddisk : 250GB Sata
e) VGA
: Intel HD Graphics
2. Perangkat server yang digunakan untuk
peletakan sistem application builder dengan
spesifikasi sebagai berikut
a) Sistem operasi CentOS ver.7
b) Processor Single Core
c) Memory 1GB

Gambar 3. 1 Use Case Diagram Android Application


Builder
3.4.1.1 Skenario Use Case Build Aplikasi
Tabel 3. 2 Skenario Use Case Build Aplikasi

b.

Analisis Perangkat Lunak


1. Sistem Operasi Windows 8
2. Putty
3. Android Studio
4. JDK 1.8.0
5. Tomcat 8.0.15
6. Apache Ant 1.9.4
7. Griddle 2.2.1
8. Android SDK rev.24
9. Notepad++
10. PHP 5.4

Nama
Tujuan

Deskripsi
Aktor
Skenario
Aksi Aktor

c.

Analisis Kebutuhan Sistem Sumber Daya


Manusia (Brainware)
d. Programmer: pengembang application builder
yang bertanggung jawab mengimplementasikan
perancangan dari analisis kedalam bentuk
program dan application builder secara
keseluruhan.
e. 2.
Pengguna
: user yang dapat
menggunakan application builder ini yaitu
pemilik website yang ingin membuat website
mereka ke dalam versi aplikasi android.

User input
detail
aplikasi

Identifikasi
Build Aplikasi
Agar user dapat membuat
aplikasi android dari website
yang dimiliki
User melakukan input parameter
yang dibutuhkan
User
Reaksi Sistem
Membuild aplikasi berdasarkan
input dari user

3.4.2 Activity Diagram

3.3 Analisis Kelayakan Sistem


Tujuan utama dari analisis kelayakan sistem
adalah mengetahui apakah sistem baru yang akan
digunakan sudah layak pakai atau belum. Dalam hal ini
tentunya diperlukan pertimbangan dan pemahaman yang
matang seberapa besar kegunaan atau keuntungan yang
di dapat dari sistem yang baru.
3.4 Perancangan Sistem
3.4.1 Use Case Diagram
Berikut ini adalah bentuk dari use case diagram
Android Application Builder yang digambarkan dalam
perancangan sistem.

Gambar 3. 2 Activity Diagram Build Aplikasi

mengakses application builder. Di dalamnya ada


beberapa parameter yang harus diisi oleh user untuk
membuild aplikasi androidnya, diantaranya package
name, application name, launcher icon, version code,
version name, danurl. Kemudian user dapat mengklik
menu Build.

3.4.3 Class Diagram

Gambar 3. 5 Rancangan Homepage Android


Application Builder
4

Rancangan Halaman Build


Pada halaman ini, sistem akan menampilkan proses
build aplikasi. Kemudian setelah selesai, user akan
mendapatkan menu link download apk dari aplikasinya.
Gambar 3. 3 Class Diagram Build Aplikasi
3.4.4 Sequence Diagram

Gambar 3. 6 Rancangan Halaman Build


4. Implementasi
4.1 Implementasi Antarmuka
4.1.1 Homepage Application Builder
Halaman ini adalah halaman pertama yang
ditampilkan kepada user.User dapat mengisi beberapa
parameter yang dibutuhkan untuk membuild project
aplikasi. Parameter yang perlu diisikan antara lain,
package name, application name, launcher icon, version
code, version name, danurldari website yang dimiliki
oleh user.

Gambar 3. 4 Sequence Diagram Build Aplikasi


3.5 Rancangan Antarmuka
Rancangan yang akan dibuat harus memberikan
gambaran dan penjelasan dari setiap gambar, teks dan
navigasi. Rancangan tampilan ini menggambarkan
keterkaitan setiap halaman dan juga menjelaskan arah
komunikasinya.Rancangan tampilan ini bertujuan agar
aplikasi yang dihasilkan terlihat lebih menarik, mudah
dipahami dan dioperasikan.
3.5.1 Rancangan Homepage Android Application
Builder
Homepage android application builder merupakan
halaman pertama yang ditampilkan setelah user

Gambar 4. 1 Homepage Application Builder

4.1.2 Halaman Proses Build


Pada halaman ini, userakan menyaksikan proses
pembuildan project aplikasi. Ada beberapa tahap antara
lain init, refactor, compile, dan destroy. Setelah selesai,
maka akan muncul menu link download apk yang
kemudian dapat diunduh oleh user.
3.

4.

5.

Gambar 4. 2 Halaman Proses Build

parameter yang dibutuhkan, seperti package name,


application name, launcher icon, version code,
version name, dan url dari website yang dimiliki
untuk selanjutkan dibuild menjadi file berekstensi
apk. User dapat mengunduhnya setelah sistem
menampilkan menu link download.
User yang mengakses application builder dapat
diberikan ruang tersendiri dengan disediakan menu
untuk sign up dan sign in, sehingga user dapat
memanage aplikasi-aplikasi androidnya dalam satu
ruang.
Application builder ini dapat dikembangkan tidak
hanya untuk sistem operasi android saja, sehingga
dapat dimanfaatkan lebih luas lagi oleh masyarakat.
Application builder ini dapat dikembangkan tidak
hanya untuk website, jadi bisa dipakai untuk
membuild aplikasi wallpaper dan sebagainya.

Daftar Pustaka

4.1.3 Halaman Screenshot File Apk Hasil Build


Berikut ini adalah screenshot file apk yang telah
didownload.

[1] Sara Angeles,


14
Best
App
Makers,
http://www.businessnewsdaily.com/4901-best -appmakers-creators.html, diakses pada tanggal 27
Januari 2015, pukul 22.13 WIB.
[2] I. F Darwin, Android Cookbook, California:
Oreilly Media, 2012.
[3] Dodit Suprianto, Rini Agustina, Pemrograman
Aplikasi Android, Jakarta: MediaKom, 2012.
[4] Iqbal Farabi, Apa Saja Fitur Fitur Baru Android 4.4
Kitkat, http://www.trenologi.com/2013110127178/
apa-saja-fitur-fitur-baru-android-4-4-kitkat, diakses
tanggal 1 November 2013, pukul 21:20 WIB.
[5] Nazaruddin Safaat H, Pemrograman Aplikasi
Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android
Edisi Revisi, Bandung: Informatika Bandung,
2012.
[6] Miftahul Huda, Bonafit Komputer, Membangun
Aplikasi Database, Jakarta: PT.Elex Media, 2010.
[7] Mike Wolfson, D. F, Android Developer Tools
Essentials: Android Studio to Zipalign, California:
Oreilly Media, 2013.
[8] Budi Raharjo, Belajar Pemrograman Web,.
Bandung: Modula, 2011.
[9] Budi Raharjo, Imam Haryanto, Arif Haryanto,.
Mudah Belajar Java Edisi revisi Kedua, Bandung:
Informatika Bandung, 2012.
[10] Muh. Auliya Rahman, D. S, Systems Development
Life Cycle (SDLC), teknologi.kompasiana.com:
http://teknologi.kompasiana.
com/terapan/2010/09
/28/systems-development-life-cycle-sdlc-271352.
htm, diakses tanggal 29 Desember 2014, pukul 21:40
WIB.

Gambar 4. 3 Screenshot File Apk Hasil Build


5. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya
hingga akhir dari android application builder, maka
dapat disimpulkan:
1. Android application builder merupakan sebuah
builder yang dibangun untuk membuat website ke
dalam versi aplikasi android. Sehingga dapat
dimanfaatkan oleh personal maupun perusahaan
yang memiliki website guna mengoptimalkan
promosi dan citra positif yang dimiliki.
2. Application builder ini dipasang pada sebuah server
yang memudahkan pengunjung/user
untuk
mengaksesnya. User dapat menginputkan beberapa

[11] Stendy B Sakur, PHP5 Pemrograman Berorientasi


Objek Konsep & Implementasi, Yogyakarta:
Penerbit ANDI, 2011.
[12] Yuniar Supardi, Sistem Operasi Andal Android,
Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2012.
Biodata Penulis
Mifta Aulia Larasati, memperoleh gelar Sarjana
Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK
AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015.
Emha Taufiq Luthfi, ST, M.Kom, memperoleh gelar
Diploma 3 Teknik Elektro (A.Md) Fakultas Teknik
Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Memperoleh gelar
Sarjana Teknik Elektro (ST) Fakultas Teknik Universitas
Gajah Mada Yogyakarta. Memperoleh gelar Magister
Ilmu Komputer (M.Kom) Program Pasca Sarjana
Magister Ilmu Komputer Fakultas MIPA Universitas
Gajah Mada Yogyakarta. Saat ini menjadi Dosen di
STMIK AMIKOM Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai