Anda di halaman 1dari 33

1

1. PENDAHULUAN

Dunia mengalami perkembangan yang pesat pada bidang teknologi


informasi (TI). Dengan adanya perkembangan teknologi informasi ini,
memudahkan masyarakat untuk belajar serta mendapatkan informasi yang
dibutuhkan kapan saja, dimana saja dan dari siapa saja. Teknologi informasi
banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang mulai dari pendidikan, ekonomi,
sosial budaya dan juga komunikasi. Dalam bidang komukasi teknolgi yang sangat
berkembang yaitu Smartphone yang dapat digunakan sebagai media untuk
mempromosikan produk dengan sistem operasi Android.

Latar Belakang

Pelangi Artshop adalah salah satu tempat pemasaran oleh-oleh Nusa


Tenggara Timur. Pelangi Artshop menjual berbagai macam produk hasil karya
dari berbagai daerah di Nusa Tenggara Timur seperti kain tenun ikat, dompet, tas,
jas tenun ikat yang berasal dari daerah Sumba, Rote, Daratan Timor, Dataran
Flores dan Sabu. Oleh-oleh yang dipromosikan oleh toko hanya di Kota Kupang
dan sekitarnya. Dengan perkembangan komunikasi peminat oleh-oleh Nusa
Tenggara Timur bukan hanya dari kalangan wisata lokal tetapi juga dari wisata
asing. Banyak strategi yang dilakukan untuk menjual dan mempromosikan oleh-
oleh Nusa Tenggara Timur yaitu dengan menyediakan jasa layanan, seperti
layanan iklan di koran, media sosial, radio, dan televisi. Model promosi yang
seperti itu membuat toko kesulitan mempromosikan produk-produk tersebut di
Nusa Tenggara Timur khususnya di Kota Kupang. Permasalahan tersebut
menimbulkan kerugian berupa biaya yang akan keluar untuk menyewa jasa
periklanan, waktu yang tersita untuk membuat iklan dan juga pembeli harus pergi
ke toko untuk melihat oleh-oleh yang ditawarkan. Oleh karena itu dibutuhkan
sebuah sistem berbasis mobile yang mampu mengatasi masalah yang dimaksud.
Saat ini aplikasi yang kemungkinan besar bisa diakses oleh perangkat mobile
adalah aplikasi yang berbasis Android.
Android merupakan sistem operasi berbasis Linux yang kembangkan oleh
google dan dipergunakan sebagai pengelola sumberdaya perangkat keras, baik
untuk smartphone dan juga PC tablet (Aritonang, 2014). Secara umum Android
adalah platform open source bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi
sendiri yang digunakan oleh berbagai piranti bergerak. Katalog merupakan carik
kartu, atau buku yang memuat nama benda atau informasi tertentu yang ingin
disampaikan secara berurutan, teratur dan alfabetis (KBBI, 2003). Mobile
application merupakan perangkat lunak yang berjalan pada perangkat mobile
seperti smartphone atau tablet PC. m-Catalog memberikan informasi spesifikasi
dari suatu produk yang diimplmentasikan dalam perangkat mobile. Salah satu
aplikasi diusulkan adalah membuat mobile catalog yang akan menampilkan
gambar, spesifikasi produk serta harga dari produk-produk tersebut, sehingga
mempermudah pengguna untuk mengakses dan memilih produk-produk yang
telah disediakan oleh pemilik toko.
Lestari, Tryansah dan Yulmaini (2013) melalukan melakukan sebuah
penelitian jurnal informatika dengan judul: e-Catalogue inkubator bisnis ibi
darmajaya. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun dan menghasilkan suatu
2

software e-Catalogue Inkubator Bisnis IBI Darmajaya. e-Catalogue Inkubator


Binsnis IBI Darmajaya memberikan informasi kepada pengguna mengenai jenis
usaha dan produk yang ada di Inkubator Bisnis, serta sebagai media promosi
untuk mendukung perkembangan dari Inkubator Bisnis Damajaya. e-Catalogue
memberikan informasi berbagai jenis produk, baik berbagai karya yang dihasilkan
oleh mahasiswa, dosen, dan karyawan Damajaya, juga produk-produk yang
berasal dari rekanan dan memudahkan untuk pemantauan berbagai jenis produk
yang dipasarkan dan peminatan pasar, sebagai acuan penentuan kebijakan
pengembangan inkubator bisnis.
Safiin (2013) melakukan penelitian yang berjudul: Aplikasi Katalog
Perpustakaan STMIK AMIKOM Yogyakarta menggunakan Mobile berbasis
Android. Katalog perpustakaan STMIK AMIKOM Yogyakarta menggunakan
Android bernana ALICSAM. Aplikasi ALICSAM menyediakan berbagai menu
untuk katalog perpustakaan seperti ingin mencari buku, cari e-book, pencarian
skripsi, pengguna juga dapat mencari buku-buku dari penulis atau penerbit dengan
langsung mengakses diglib amikom.ac.id. Permasalahan waktu dan ruangan dapat
diatasi dengan aplikasi ini. Mahasiswa STMIK AMIKOM Yogyakarta juga
memeriksa ketersediaan buku dari katalog perpustakaan yang diinginkan melalui
perangkat mobile berbasis Android, kapanpun dan dimanapun siswa serta untuk
meningkatkan efisiensi cek atau mencari ketersediaan buku pada perpustakaan
STMIK AMIKOM Yogyakarta.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis membangun suatu
aplikasi yang dapat membantu dan mempermudah pemilik toko untuk
mempromosikan produk oleh-oleh bukan hanya di sekitar Kota Kupang saja tetapi
bisa sampai ke seluruh NTT. Terkait dengan hal di atas, penulis melakukan
penelitian judul: M-Catalog oleh-oleh Nusa Tenggara Timur Berbasis Android,
diharapkan masyarakat khususnya di Nusa Tenggara Timur mendapatkan
gambaran dari produk yang ditawarkan oleh toko sehingga akan meningkatkan
minat konsumen untuk berbelanja produk oleh-oleh yang ditawarkan.

Perumusan Masalah dan Pendekatan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka permasalahan yang


ditemukan adalah bagaimana membangun sebuah aplikasi m-catalog oleh-oleh
Nusa Tenggara Timur Berbasis Android, sehingga memudahkan pengguna untuk
mengakses m-catalog.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat m-catalog oleh-oleh Nusa


Tenggara Timur Berbasis Android agar memudahkan masyarakat untuk melihat
produk oleh-oleh yang ditawarkan oleh toko.

Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat akan diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mempermudah toko dalam mempromosikan dan menjual produk, sehingga
konsumen bisa mendapatkan gambaran dari oleh-oleh yang dipromosikan.
3

2. Bagi penjual/toko, manfaat yang diperoleh dari penggunaan aplikasi ini adalah
sebagai salah satu media promosi baru dengan teknologi mobile catalog,
sehingga dengan aplikasi ini dapat meningkatkan penjualan produk oleh-oleh.
3. Bagi pembeli, aplikasi ini dapat digunakan sebagai acuan pemilihan oleh-oleh
Nusa Tenggara Timur yang dipromosikan.

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan menjadi lebih terarah dan tidak menyimpang dari latar
belakang yang sudah di uraikan di atas, maka penulis membatasi ruang lingkup
masalah yaitu:
1. Aplikasi bersifat offiline.
2. Oleh-oleh yang dipromosikan antar lain tenun ikat, dompet, tas, dan baju
tenun ikat.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Android

a. Pengenalan Android
Pada tahun 2014 dalam bukunya Beginning Android Programming with
ADT Bundle, Aritonang dan Satyaputra (2014) menyatakan bahwa, Android
adalah sebuah sistem operasi untuk smartphone dan tablet. Sistem operasi ini
dapat diilustrasikan sebagai jembatan antara piranti (device) dan penggunanya,
sehingga pengguna bisa berinteraksi dengan devicenya dan menjalankan aplikasi-
aplikasi yang tersedia pada device.
Pada perilisan perdananya, Android bersama Open Handset Alliance
menyatakan mendukung pengembangan open source pada perangkat mobile.
Google merilis kode-kode Android lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak
dan open platform perangkat seluler. Pada masa ini kebanyakan vendor-vendor itu
antara lain HTC, Samsung, LG, Sony Ericsson, Nexian dan masih banyak lagi
vendor didunia yang memproduksi smartphone maupun perangkat tablet berbasis
Android. Hal ini dikarenakan Android adalah sistem operasi yang open source
sehingga bebas didistribusikan dan dipakai oleh vendor manapun.

b. Versi Android
Sejak tanggal 9 Februari 2009, Google merilis Android 1.1 yang kemudian
diikuti versi-versi berikutnya. Adapun versi-versi Android yang sudah dirilis
Google adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Versi Android


Versi Android Tanggal Rilis Nama Kode
1.1 9 Februari 2009 Petit Four
1.5 27 April 2009 Cupcake
1.6 15 September 2009 Donut
2.0 - 2.1 26 Oktober 2009 Éclair
2.2 - 2.2.3 20 Mei 2010 Froyo
2.3 - 2.3.7 6 Desember 2010 Gingerbread
3.0 - 3.2 22 Februari 2011 Honeycomb
4

Tabel 1. Versi Android (lanjutan)


4.0 19 Oktober 2013 Ice Cream
4.1 – 4.3 27 Juni 2012 Jelly Bean
4.4 31 Oktober 2013 KitKat
5.0 3 November 2014 Lollipop
6.0 28 Mei 2015 Marshmallow

c. Fitur-fitur Android
Safaat (2012) mengatakan Android adalah sebuah sistem operasi untuk
smartphone dan Tablet. Android dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan yang
bergabung dalam konsorsium bernama Open Handset Alliance. Dengan sifatnya
yang open source dan dapat dimanufaktur untuk pengubahan yang disesuaikan
dengan kebutuhan, sehingga tidak ada konfigurasi yang pasti mengenai software
dan hardware-nya, semua tergantung spesifikasi dari vendor. Namun secara garis
besar Android sendiri mendukung beberapa fitur sebagai berikut:
1) Storage: mendukung SQLite. SQLite adalah sebuah database relational lite
(versi ringan) yang digunakan untuk menyimpan data.
2) Connectivity: mendukung koneksi GSM/EDGE, IDEN, CDMA, EVDO,
UMTS, Bluetooth, Wifi, LTE dan Wimax.
3) Web browser: web browser yang digunakan adalah browser berbasis open
source WEbkit, dengan engine Android script Chrome V8.
4) Media support: dukungan media meliputi file media bertipe H.236 (dalam
bentuk .3gp container atau .MP4 container), MPEG-4SP, AMR, AMR-WB
(3gp container), AAC, HE-AAC (dalam bentuk MP4 atau 3GP container),
MP3, MIDI, Ogg Vorbis, WAV, JPEG, PNG, GIF, dan BMP.
5) Built hardware: sensor accelerometer, kamera, kompas digital, sensor
proximity, dan GPS.
6) Multi touch: mendukung layar dengan dukungan multi touch.
7) Multitasking: kemampuan untuk melaksanakan tugas secara bersamaan.
8) Flash: mendukung animasi flash.
9) Tethering: mendukung berbagai koneksi internet.

1. Android Development Kit (JDK)


Android Development Kit (JDK) berisi sekumpulan baris perintah
(command line tool) untuk menciptakan program Android. JDK berisi
sekumpulan tool, utilitas dan dokumentasi sera kode applet untuk pengembangan
program Android. Android Software Development Kit (SDK) berjalan dengan
menggunakan resource dari JDK, yang merupakan produk dari Android Standard
Edition (SE), hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan pengembangan
yang berbasis bahasa pemograman Android (Rickyanto, 2005).

2. IDE (integrated development environment)


IDE merupakan singkatan dari integrated development environment
(Lingkungan Pengembangan Terpadu). Ini adalah program komputer yang
memiliki beberapa fasilitas yang diperlukan dalam pembangunan perangkat lunak.
IDE juga dapat diartikan sebagai sebuah program/alat bantu yang terdiri atas
editor, compiler, debugger, dan design yang terintegrasi dalam satu aplikasi.
Tujuan dari IDE adalah untuk menyediakan semua utilitas yang diperlukan dalam
membangun perangkat lunak (Satyaputra 2012).
5

3. Android Developer Tools (ADT) Bundle


Android Development Tools (ADT) adalah plug-in yang didesain untuk
IDE Eclipse yang memberikan kita kemudahan dalam mengembangkan aplikasi
Android dengan menggunakan IDE Eclipse. Dengan menggunakan ADT untuk
Eclipse akan memudahkan kita dalam membuat aplikasi project Android,
membuat GUI aplikasi, dan menambahkan komponen-komponen yang lainya,
begitu juga kita dapat melakukan running aplikasi menggunakan Android SDK
melalui Eclipse. Dengan ADT juga kita dapat melakukan pembuatan package
Android (.apk) yang digunakan untuk distribusi aplikasi Android (Mulyadi 2010).
terdapat beberapa tools dalam ADT, yaitu:

a. Eclipse
Eclipse yang diluncurkan oleh IBM pada tanggal 5 November 2001
merupakan sebuah IDE yang gratis dan open source atau yang dapat
dikembangkan dan digunakan untuk membangun sebuah program komputer dan
dapat dijalankan di semua platform. Eclipse memiliki banyak keunggulan,
diantaranya:
1. Dapat dijalankan pada sistem operasi apa saja (multi platform).
2. Mendukung pengembangan aplikasi dengan bahasa pemrograman lain, seperti
C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya (multi language).
3. Dapat digunakan dalam siklus pengembangan perangkat lunak, seperti
dokumentasi, tes perangkat lunak, pengembangan web, dan lainnya (multirole).
4. Relatif lebih ringan dan memiliki kemampuan untuk dapat dikembangkan oleh
pengguna dengan banyak komponen (plug-in). salah satunya adalah JDT yang
membuat Eclipse kompatibel dalam pengembangan program. Eclipse
dilengkapi juga dengan adanya PDE (Plug-in Development Environment)
untuk mengembangkan plug-in baru.
Selain keunggulan tersebut, Eclipse juga unggul dalam konsepnya yang
mengusung IDE yang open source dan mudah diperluas (extensible) untuk apa
saja. Bahkan Eclipse tidak saja untuk mengembangkan program Android, namun
juga keperluan lainnya. (Satyaputra 2012).

b. Android Development Tools (ADT)


Plugin Android Development Tools (ADT) untuk Eclipse adalah sebuah
pengembangan lebih lanjut dari Eclipse yang dapat digunakan untuk pembuatan
dan proses dari debugging dari aplikasi Android yang sedang dibuat (Safaat,
2012). Dengan plugin ADT, pengguna dapat melakukan hal-hal berikut ini dengan
menggunakan Eclipse, yaitu:
1) Membuat proyek Android baru.
2) Mengakses peralatan Android emulator beserta tipe perangkatnya.
3) Compile dan debug aplikasi Android.
4) Ekspor aplikasi Android menjadi file paket APK.
5) Membuat sertifikasi digital untuk code-signing atas aplikasi APK yang telah
dibuat.

3. Android Software Development Kit (SDK)


Android SDK dibuat dengan sangat mudah untuk mengintregasikan
masukan suara secara langsung kedalam aplikasi pengguna, hanya dengan
copy dan paste dari contoh aplikasi untuk memulai. Android adalah open
6

platform, sehingga pengguna aplikasi berpotensi dapat meman faatkan


salah satu layanan spee ch recognition pada perangkat yang sudah terdaftar
untuk menerima Recognizer Intent. Aplikasi Google's voice search, yang
merupakan pre-ins talled voice recognition yan g terdapat dalam banyaknya
perangkat Android untuk merespon sebuah Recognizer Intent dengan
menampilkan dialog ” Speak Now ” dan streaming audio ke server Google,
penggunaan server yang sama ketika pengguna membukatombol mikrofon
pada widget pencarian atau keyboard suara diaktifkan. (pengguna dapat
melakukan pengecekan apakah voice search telah di instal (Gruenstein 2010)
Beberapa fitur-fitur Android yang paling penting adalah:
1. Framework Aplikasi yang mendukung penggantian komponen dan reusable.
2. Mesin Virtual Dalvik dioptimalkan untuk perangkat mobile.
3. Integrated browser berdasarkan engine open source Webkit.
4. Grafis yang dioptimalkan dan didukung oleh libraries grafis 2D, grafis
3Dberdasarkan spesifikasi opengl ES 1.0 (opsional akselerasi hardware).
5. SQLite untuk penyimpanan data.
6. Media support yang mendukung audio, video, dan gambar (MPEG4, H.264,
MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF), GSM Telephony (tergantung hardware).
7. Bluetooth, EDGE, 3G, dan Wifi (tergantung hardware).
8. Kamera, GPS, kompas, dan accelerometer (tergantung hardware).
9. Lingkungan development yang lengkap dan karya termasuk perangkat
emulator, tools untuk debugging, profil dan kinerja memori, dan plugin untuk IDE
Eclipse.

Promosi
Pengertian promosi menurut Simamora (2000;754) promosi adalah
pengkomunikasian informasi antara penjual dan pembeli potensial atau pihak-
pihak lain dalam saluran distribusi guna mempengaruhi sikap dan perilaku.
Sedangkan menurut Gitosudarmo (2000;237) promosi merupakan kegiatan yang
ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka menjadi kenal akan
produk yang akan ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan mereka
menjadi senang lalu membeli produk itu. Dan pengertian beberapa ahli , maka
dapat disimpulkan bahwa promosi adalah suatu aktifitas perusahaan di dalam
memperkenalkan produk baru dengan cara menginformasikan, membujuk atau
mengingatkan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan perusahaan.

Bahasa Pemrograman Android

Perkembangan Android tidak hanya terfokus pada satu sistem operasi,


tetapi dikembangkan untuk berbagai sistem operasi dan bersifat open source.
Sebagai sebuah peralatan pembangun, teknologi Android menyediakan banyak
tools, yaitu compiler, interpreter, penyusun dokumentasi, paket kelas dan
sebagainya. Android merupakan sebuah platform sekaligus bahasa pemrograman
tingkat tinggi yang mempunyai kriteria sederhana, berorientasi objek,
terdistribusi, dinamis, aman, dan lainnya. Bahasa ini dikembangkan dengan model
yang mirip seperti bahasa C++ dan smalltalk namun lebih mudah dipakai, juga
memiliki platform independen yang dapat dijalankan pada sistem operasi apapun
(Satyaputra 2012).
7

Aplikasi Mobile

Aplikasi mobile saat ini sangat dibutuhkan karena alat-alat telekomunikasi


yang tersebar di seluruh dunia membutuhkan aplikasi-aplikasi yang dapat
memepermudah pekerjaan penggunanya dimanapun dan kapanpun terutama
dalam hal informasi. Aplikasi ini dapat diakses melalui perangkat nirkabel seperti
pager, seperti telepon seluler dan PDA. Menurut Buyens (2001) aplikasi mobile
berasal dari kata application dan mobile. Aplikasi yang artinya penerapan,
lamaran, penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang
direkam untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang
lain dan dapat digunakan oleh sasaran yang dituju sedangkan mobile dapat
di artikan sebagai perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Kata
mobile mempunyai arti bergerak atau berpindah, sehingga aplikasi mobile adalah
sebutan untuk aplikasi yang berjalan di mobile device. Dengan menggunakan
aplikasi mobile, dapat dengan mudah melakukan berbagaii macam aktifitas
mulai dari hiburan, berjualan, belajar, mengerjakan pekerjaan kantor, browsing
dan lain sebagainya. Pemanfaatan aplikasi mobile untuk hiburan paling
banyak digemai oleh pengguna telepon seluler, karena dengan memanfaatkan
adanya fitur game, music player, sampai video player membuat kita mejadi
semakin mudah menikmati hiburan kapan saja dan dimanapun.

Katalog

Katalog berasal dari bahasa Latin catalogus yang berarti daftar barang atau
benda yang disusun untuk tujuan tertentu. Beberapa defenisi katalog menurut ilmu
perpustakaan dapat disebutkan sebagai berikut:
a. Katalog berarti suatu daftar berbagai jenis koleksi perpustakaan yang disusun
menurut sistem tertentu.
b. Katalog berarti daftar dari berbagai jenis koleksi perpustakaan yang disusun
menurut sistem tertentu.
c. Katalog perpustakaan adalah suatu rekaman atau daftar bahan pustaka yang
dimiliki oleh suatu perpustakaan atau beberapa perpustakaan yang disusun
menurut aturan dan sistem tertentu.
Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa katalog merupakan dari
koleksi perpustakaan atau beberapa perpustakaan yang disusun secara sistematis,
sehingga memungkinkan pengguna perpustakaan dapat mengetahui dengan
mudah koleksi apa yang dimiliki oleh perpustakaan dimana koleksi tersebut dapat
ditemukan. Cooperative cataloguing adalah kerjasama antar perpustakaan dalam
pengerjaan katalog dan hasilnya adalah katalog induk. Secara ringkas katalog
induk merupakan hasil kerjasama dalam pengerjaan katalog oleh beberapa
perpustakaan atau penyatuan beberapa katalog (Martin, 2013).

Oleh-oleh

Oleh-oleh adalah barang-barang kerajinan tangan (handy crafts) yang adalah


hasil kreativitas para pengrajin yang mampu merubah benda-benda yang terbuang
dan tidak berharga menjadi produk kraft tangan yang menarik dan diminati
banyak orang, dalam kamus The Collins Cobuild Dictionary (2009). Contoh oleh-
oleh yaitu kain tenun, tas, baju, dompet, dan aksesoris lainnya.
8

a. Tenun ikat
Tenun merupakan hasil kerajinan yang berupa bahan (kain) yang terbuat dari
benang dengan masukkan pakan secara melintang pada lungsin atau alat untuk
menenun. Salah satu cara untuk menenun adalah dengan mengikat. Mengikat
digunakan untuk membentuk pola pada kain yang akan ditenun sesuai dengan
motif dari setiap daerah di Nusa Tenggara Timur (KBBI, 2003).

Gambar 1. Kain tenun ikat dari Sumba

b. Baju motif tenun ikat


Baju merupakan pakaian penutup badan bagian atas. Baju tenun ikat
merupakan salah satu kreasi dari kain tenun ikat. Baju tenun ikat biasa digunakan
untuk acara resmi, festival seni dan budaya daerah, dan juga upacara adat yang
diselenggarakan (KBBI, 2003).

Gambar 2. Baju motif tenun ikat

c. Tas motif tenun ikat


Tas merupakan kemasan atau wadah berbentuk persegi yang biasanya
bertali, dipakai untuk menaruh, menyimpan, atau membawa sesuatu (KBBI,
2003). Tas dapat dipadukan dengan tenun ikat Nusa Tenggara Timur dan
menghasilkan sebuah tas tenun ikat yang menarik.

Gambar 3. Tas motif tenun ikat


9

d. Dompet motif tenun ikat


Dompet merupakan tempat untuk meyimpan uang yang terbuat dari kulit,
plastik, dan juga kain. Saat ini dompet juga dapat dipadukan dengan motif tenun
ikat Nusa Tenggara Timur yang dapat menambah nilai seni dan menciptakan
inovasi untuk tampilan dari dompet (KBBI, 2003).

Gambar 4. Dompet motif tenun ikat

Hipotesis

Jika aplikasi m-Catalog Oleh-Oleh Nusa Tenggara Timur Berbasis Android


ini dikembangkan dan diterapkan pada Pelangi Artshop maka promosi produk
oleh-oleh pada toko lebih cepat, hemat biaya dan juga jangkauan promosi produk
lebih luas.

3. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian yang akan digunakan adalah metode studi pustaka,
kuisioner dan observasi yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Studi Pustaka berupa teknik pengumpulan data dan informasi dengan
menggunakan bantuan buku-buku atau sumber dengan mencari literature
pendukung penelitian yang mampu mmeberikan informasi yang memadai
dalam menyelesaikan penelitian ini serta membantu mempertegas teori-teori
yang ada.
2. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulir yang berisi
pernyataan-pernyataan yang diajukan secara tertulis dan dibagikan kepada 10
orang responden untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi
yang diperlukan oleh peneliti.
3. Metode Observasi dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi dari
kegiatan pembelajaran melalui pengamatan secara langsung. Sedangkan data
sekunder yang akan digunkan dalam penelitian ini berupa informasi dan data-
data yang memmpunyai keterkaitan dengan permasalahan yang sedang
dihadapi yang dapat dibuat melalui studi kepustakan.

Metode Penyelesaian Masalah

Metode yang digunakan dalam menyelesaikan masalah dalam perancangan


m-catalog ini yaitu prototyping model. Metode ini diambil dengan maksud agar
aplikasi yang dibangun berjalan dengan baik. Selain itu yang menjadi alasan
utama dalam pengambilan metode ini adalah dikarenakan adanya pengambilan
data yang berulang setelah diadakannya evaluasi atau pengujian yang masih
10

kurang tepat, sebagai contoh jika pada saat menguji hasil prototype-nya ternyata
masih ada ketidaksesuaian dengan tujuan maka akan kembali dilakukan
pengumpulan informasi untuk menutupi kekurangannya. Dengan demikian
metodologi ini sangat cocok digunakan untuk pembuatan aplikasi ini. Adapun
gambaran dari prototyping model seperti terlihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Prototyping Model (McLeod, 2001)

a. Pengumpulan informasi, pengembang dan pemakai bertemu dan


mendefinisikan objek keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi
segala kebutuhan yang diketahui dan area garis besar yang mana definisi lebih
jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan perancangan kilat.
Perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak
tersebut yang akan nampak bagi pemakai.
b. Membangun/memperbaiki prototype, tahap ini dibuat untuk mengembangkan
hasil dari pengumpulan informas serta pada tahap ini juga dapat memperbaiki
hasil dari prototype yang telah dibangun.
c. Menguji hasil prototype, setelah tahap diatas maka tahap berikutnya adalah
pengujian hasil dari pembangunan prototype. Hal ini dilakukan agar tidak
terjadi kesalahan yang tidak diperhitungkan sebelumnya ini akan berulang jika
hasil yang ada belum memuaskan, namun jika sudah memuaskan maka proses
ini akan berhenti pada tahap pengujian hasil prototype.
Perulangan ketiga proses ini terus berlangsung hingga semua kebutuhan
terpenuhi. Prototype-prototype dibuat untuk memuaskan kebutuhan pemakai dan
untuk memahami kebutuhan pemakai lebih baik. Prototype yang dibuat dapat
dimanfaatkan kembali untuk membangun software lebih cepat, namun tidak
semua prototype bisa dimanfaatkan. Sekalipun prototype memudahkan
komunikasi antar pengembang dan pemakai, membuat pemakai mendapat
gambaran awal dari prototype, membantu mendapatkan kebutuhan detil lebih baik
namun demikian prototype juga menimbulkan masalah:
1) Dalam membuat prototype banyak hal yang diabaikan seperti efisiensi,
kualitas, kemudahan dipelihara/dikembangkan, dan kecocokan dengan
lingkungan yang sebenarnya. Jika pemakai merasa cocok dengan prototype
yang disajikan dan berkeras terhadap produk tersebut, maka pengembang harus
kerja keras untuk mewujudkan produk tersebut menjadi lebih baik, sesuai
kualitas yang seharusnya.
2) Pengembang biasanya melakukan kompromi dalam beberapa hal karena harus
membuat prototype dalam waktu singkat. Mungkin sistem operasi yang tidak
sesuai, bahasa pemrograman yang berbeda, atau algoritma yang lebih
sederhana. Agar model ini bisa berjalan dengan baik, perlu disepakati bersama
oleh pemakai dan pengembang bahwa prototype yang dibangun merupakan
alat untuk mendefinisikan kebutuhan software.
11

Peralatan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini dibagi dalam perangkat keras dan
perangkat lunak sebagai berikut:

a. Perangkat keras
1) Procesor Processor CORETMi3 2348-M CPU 2.30 G.Hz
2) RAM 4 GB
3) Harddisk 500 GB
4) Samsung Ace 3
5) Mouse dan keyboard

b. Perangkat lunak
1) Sistem operasi Windows 7
2) Android Development Kit
3) Eclipse
4) Android Jelly Bean

Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian


Penelitian m-catalog ini berlokasi di Jl. Bundan PU No.108, TDM VI,
Kupang Nusa Tenggara Timur dengan waktu penelitian selama

Prosedur Analisis Data


Analisis data menjelaskan cara menganalisis atau teknik mengolah data
yang digunakan untuk menarik simpulan dari hasil kajian dari topik yang diteliti
dan dapat di gambarkan ke dalam diagram alir. Tahapan-tahapan tersebut
digambarkan pada diagram alir pada gambar 6 berikut ini:

Start

Studi Literatur

Identifikasi Masalah

Analisis Kebutuhan
sistem

Desain

Tidak

Coding

Validasi
sistem

Ya

Maintanance

End

Gambar 6. Analisis data


12

1. Studi literatur
Penulis mencari bahan-bahan atau materi sumber yang dapat digunakan
sebagai referensi penulis baik dari buku-buku, internet dan wawancara.
2. Identifikasi masalah
Penulis menelusuri masalah yang hendak diteliti dengan membentuk
batasan-batasan yang sudah ditentukan pada awal penelitian, serta mempelajari
dengan rinci domain permasalahan yang dihadapi.

3. Analisis kebutuhan sistem


Analisis kebutuhan sistem terbagi menjadi dua yaitu sistem non-fungsional
dan sistem fungsional. Analisis non-fungsional merupakan analisis
yangdibutuhkan untuk menentukan spesifikasi dari kebutuhan perangkat keras dan
perangkat lunak sistem. Sedangkan analisis kebutuhan fungsional
menggambarkan proses kegiatan yang akan diterapkan dalam sebuah sistem dan
menjelaskan kebutuhan yang diperlukan sistem agar sistem dapat berjalan dengan
baik serta sesuai dengan kebutuhan. Analisis kebutuhan fungsional ini meliputi
analisis kebutuhan sistem, analisis kebutuhan data dan pemodelan sistem.

4. Desain
Desain merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem, mendapatkan
gambaran dengan jelas tentang apa yang dikerjakan pada analisa sistem, maka
dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.

5. Coding
Coding merupakan tahap menerjemahkan perancangan berdasarkan hasil
analisis. Tujuan implementasi adalah untuk mengkonfirmasikan modul program
perancangan pada para pelaku sistem sehingga user dapat memberikan masukan
kepada pengembang sistem.

6. Maintanance
Maintenance adalah segala kegiatan yang bertujuan untuk menjaga peralatan
dalam kondisi terbaik. Proses maintenance meliputi pengetesan, pengukuran,
penggantian, menyesuaian, dan perbaikan.

Perancangan Penelitian
M-catalog oleh-oleh Nusa Tenggara Timur (Moca) adalah sebuah media
promosi yang dikembangkan untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan
informasi atau spesifikasi tentang oleh-oleh Nusa Tenggara Timur yang terdapat
di Pelangi Artshop. M-catalog ini dibuat dengan menggunakan Eclipse dan
Software Development Kit (SDK) sebagai aplikasi pembuatan halaman m-catalog.
Pengguna m-catalog adalah user. Pengguna menggunakan piranti platform
bergerak sebagai media, sedangkan untuk menampilkan output digunakan layar
smartphone.

1. Fungsi Produk
Fungsi-fungsi yang terdapat dalam aplikasi m-catalog oleh-oleh adalah sebagai
berikut:
13

a. Fungsi memilih kain tenun ikat


Fungsi kain tenun ikat merupakan fungsi untuk menampilkan pilihan kain
tenun ikat. Fungsi ini mendiskripkan tentang kain tenun ikat mulai dari harga,
ukuran, warna dan penjelasan tentang kegunaan kain tenu ikat tersebut.

b. Fungsi memilih baju motif tenun ikat


Fungsi kain tenun ikat merupakan fungsi untuk menampilkan pilihan baju
motif tenun ikat. Fungsi ini mendiskripkan tentang baju mulai dari harga, ukuran,
warna dan model baju.

c. Fungsi memilih tas motif tenun ikat


Fungsi kain tenun ikat merupakan fungsi untuk menampilkan pilihan tas
motif tenun ikat. Fungsi ini mendiskripkan tentang tas mulai dari harga, ukuran,
warna dan model tas.

d. Fungsi memilih dompet motif tenun ikat


Fungsi kain tenun ikat merupakan fungsi untuk menampilkan pilihan
dompet motif tenun ikat. Fungsi ini mendiskripkan tentang dompet mulai dari
harga, ukuran, warna dan model dompet.

e. Fungsi memilih about: fungsi ini merupakan fungsi yang memuat tentang profil
toko mulai dari sejarah toko dan alamat lengkap toko.

f. Fungsi pengecekan update: merupakan fungsi untuk memperbahuri aplikasi.

2. Antarmuka perangkat lunak


Perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan m-catalog oleh-oleh
Nusa Tenggara Timur adalah:
1) Nama : Android development Kit versi 7
Sumber : Sun Microsystems-Oracle
Fungsi : tools
2) Nama : Eclipse IDE 4.2.0 for Android developers
Sumber : Oracle
Fungsi : tools
3) Nama : Android SDK
Sumber : Google Inc.
Fungsi : tools
4) Nama : sistem operasi Windows 7 Started 32-bit
Sumber : Microsoft
Fungsi : sistem operasi
5) Nama : Microsoft Office 2007
Sumber : Microsoft
Fungsi : pengolahan data

3. Kebutuhan fungsionalitas perangkat lunak


a. Use case diagram
Use case ini memperlihatkan pada pengguna untuk menampilkan
informasi kain tenun ikat, baju tenun ikat, tas dan juga dompet serta about. Use
case dapat dilihat pada gambar 8 berikut:
14

Memilih Kain tenun ikat

Memilih Baju tenun ikat

Memilih Tas tenun ikat

User
Memilih Dompet tenun ikat

Memilih About

Melakukan pengecekan Update

Gambar 8. Use case diagram Moca

b. Spesifikasi use case


Spesifikasi use case ini merupakan spesifikasi yang menjelaskan bagian-
bagian brief description dari setiap use case dan basic flow dari actor atau
pengguna untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

1) Spesifikasi use case memilih kain tenun ikat


Tabel 2. Spesifikasi use case: memilih kain tenun ikat
Use case name Kain tenun ikat
Brief description Use case ini digunakan ketika pengguna ingin melihat kain
tenun ikat.
Actor Pengguna
Basic flow 1. Use case ini dimulai ketika pengguna ingin melihat kain tenun
ikat.
2. Pengguna meminta sistem menampilkan antarmuka kain tenun
ikat.
3. Sistem menampilkan antarmuka kain tenun ikat.
4. Use case selesai.
Alternative flow None
Error flow None
Pre conditions None
Post condition Kain tenun ikat telah ditampilkan sistem

2) Spesifikasi use case memilih baju motif tenun ikat


Tabel 3. Spesifikasi use case: memilih baju tenun ikat
Use case name baju tenun ikat
Brief description Use case ini digunakan ketika pengguna ingin melihat baju motif
tenun ikat
Actor Pengguna
Basic flow 1. Use case ini dimulai ketika actor ingin melihat baju tenun ikat
2. Actor meminta sistem menampilkan antarmuka baju tenun
ikat
15

Tabel 3. Spesifikasi use case: memilih baju tenun ikat (lanjutan)


3. Sistem menampilkan antarmuka baju motif tenun ikat.
4. Use case selesai.
Alternative flow None
Error flow None
Pre conditions None
Post condition Kain tenun ikat telah ditampilkan sistem

3) Spesifikasi use case memilih tas motif tenun ikat


Tabel 4. Spesifikasi use case: memilih tas motif tenun ikat
Use case name baju motif tenun ikat
Brief description Use case ini digunakan ketika pengguna ingin melihat tas motif
tenun ikat
Actor Pengguna
Basic flow 1. Use case ini dimulai ketika actor ingin melihat tas motif tenun
ikat
2. Actor meminta sistem menampilkan antarmuka tas motif
tenun ikat
3. Sistem menampilkan antarmuka tas motif tenun ikat.
4. Use case selesai.
Alternative flow None
Error flow None
Pre conditions None
Post condition Tas motif tenun ikat telah ditampilkan sistem

4) Spesifikasi use case memilih dompet motif tenun ikat


Tabel 5. Spesifikasi use case: memilih dompet motif tenun ikat
Use case name Dompet motif tenun ikat
Brief description Use case ini digunakan ketika pengguna ingin melihat dompet
motif tenun ikat
Actor Pengguna
Basic flow 1. Use case ini dimulai ketika actor ingin melihat dompet motif
tenun ikat
2. Actor meminta sistem menampilkan antarmuka dompet motif
tenun ikat
3. Sistem menampilkan antarmuka dompet motif tenun ikat.
4. Use case selesai.
Alternative flow None
Error flow None
Pre conditions None
Post condition Dompet motif tenun ikat telah ditampilkan sistem

5) Spesifikasi use case memilih about


Tabel 6. Spesifikasi use case: memilih about
Use case name About
Brief description Use case digunakan ketika pengguna ingin melihat profil toko.
Actor Pengguna
16

Tabel 6. Spesifikasi use case: memilih about (lanjutan)


Basic flow 1. Use case ini dimulai ketika actor ingin melihat about.
2. Actor meminta sistem menampilkan antarmuka about.
3. Sistem menampilkan antarmuka about.
4. Use case selesai.
Alternative flow None
Error flow None
Pre conditions None
Post condition About telah ditampilkan sistem

6) Spesifikasi use case: melakukan pengecekan update aplikasi


Tabel 7. Spesifikasi use case: melakukan pengecekan update aplikasi
Use case name melakukan pengecekan update aplikasi
Brief description Use case ini digunakan oleh pengguna untuk melakukan
pengecekan update aplikasi
Actor Pengguna
Basic flow 1. Use case ini dimulai ketika pengguna melakukan
pengecekan update aplikasi
2. Pengguna meminta sistem untuk menampilkan update
aplikasi
3. Sistem menampilkan update aplikasi
Alternative flow None
Error flow None
Pre conditions None
Post conditions Update aplikasi sudah ditampilkan oleh sistem

c. Perancangan arsitektur layar


Perancangan arsitektur komputer berfungsi mendeskripsikan kategori
sistem sebagai penghubung antar komponen dan user interface. Perancangan
arsitektur yang digunakan adalah arsitektur layer (layer architecture) dimana
terdapat pemisahan tanggung jawab dari setiap layar. Perancangan arsitektur layar
dapat dilihat pada gambar 9 berikut:
User interface Control

KainTenunIkatUI()

BajuTenunIkatUI()

TasTenunIkatUI()

DompetTenunIkatUI()

AboutUI()

UpdateUI() GooglePlayStoreControl

Gambar 9. Arsitektur layer Moca

d. Sequence diagram
Sequence diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi
antar obyek dan mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut.
Diagram ini juga menunjukkan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh obyek-
17

obyek yang melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Perancangan sequence
diagram dapat dilihat pada gambar-gambar berikut:

1) Sequence diagram katalog kain tenun ikat

: Pengguna : KatalogUI() : KainTenunIkatUI() : ListViewKainTenunIkataUI() : DetailUI()

1: KainTenunIkatUI()
2: getKatalogUI()
3: getKainTenunIkat() 4: getdetailKainTenunIkat()

5:
6:
7:

8: showKainTenunIkat

Gambar 10. Sequence diagram kain tenun ikat

2) Sequence diagram katalog baju tenun ikat

: Pengguna : KatalogUI() : BajuTenunIkatUI() : ListViewBajuTenunIkatUI() : DetailUI()

1: BajuTenunIkatUI()
2: getKatalogUI()
3: getBajuTenunIkat() 4: getdetailBajuTenunIkat()

5:
6:
7:

8: showBajuTenunIkat

Gambar 11. Sequence diagram baju tenun ikat


3) Sequence diagram katalog tas tenun ikat

: Pengguna : KatalogUI() : TasTenunIkatUI() : ListViewTasTenunIkatUI() : DetailUI()

1: TasTenunIkatUI()
2: getKatalogUI()
3: getTasTenunIkat() 4: getdetailTasTenunIkat()

5:
6:
7:

8: showTasTenunIkat

Gambar 12. Sequence diagram tas tenun ikat


18

4) Sequence diagram dompet tenun ikat

: Pengguna : KatalogUI() : dompetTenunIkatUI() : ListViewdompetTenunIkatUIl() : DetailUI()

1: DompetTenunIkatUI()
2: getKatalogUI()
3: getdompetTenunIkat() 4: getdetaildompetTenunIkat()

5:
6:
7:

8: showdompetTenunIkat

Gambar 13. Sequence diagram dompet tenun ikat

5) Sequence diagram about

: Pengguna : AboutUI()

1: AboutUI()

2: showAbout

Gambar 14. Sequence diagram about

6) Sequence diagram melakukan update aplikasi

: Pengguna : KatalogUI() : GoogleplaystoreControl() : GoogleplaystoreUI() : KatalogUI()

1: Membukam-catalogUI()
2:
3: masukgoogleplaystoreUI() 4: mendapatkanVersiTerbaru()
5: UpdateKatalog()

7: 6:

8:

9: showUpdateKatalog

Gambar 15. Sequence diagram melakukan update


19

e. Class diagram
Class diagram merupakan suatu diagram yang memperlihatkan atau
menampilkan struktur dari sebuah sistem, sistem tersebut akan menampilkan
sistem kelas, atribut dan hubungan antar kelas ketika suatu sistem telah selesai
membuat diagram. Pada class diagram Moca terdapat enam unsur menu interface
tidak memiliki menu control dan entity karena aplikasi Moca tidak memiliki table-
tabel. Perancangan class diagram Moca selengkapnya dapat dilihat pada gambar
16 berikut:
memilihKainTenunIkatUI()
(from use case view)

KainTenunIkatUI()
showKainTenunIkat()

memilihBajuTenunIkatUI()
(from use case view)

BajuTenunIkatUI()
showBajufTenunIkat()

memilihTasTenunIkatUI()
(from use case view)

TasMotifTenunIkatUI()
showTasfTenunIkat()

memilihDompetTenunIkatUI()
(from use case view)

DompetTenunIkatUI()
showDompetTenunIkat()

memilihAboutUI()
(from use case view)
AboutUI()
showAbout()

melakukanUpdateUI()
(from use case view)
updateUI()
showUpdate()

Gambar 16. Class diagram Moca

f. Perancangan antarmuka
1) Perancangan antarmuka menu utama
Gambar di bawah perancangan antarmuka utama (dialog layer terminal
interface) merupakan rancangan bangun dari percakapan pemakai sistem dengan
mobile. Percakapan tersebut terdiri dari proses mengolah data ke data sistem dan
menampilkan keluaran informasi. Gambar di bawah adalah fungsi-fungsi menu
yaitu tombol katalog, about dan keluar.
MENU UTAMA

KATALOG

ABOUT

UPDATE

Gambar 17. Perancangan antarmuka utama


20

2) Perancangan antarmuka katalog


Gambar di bawah adalah proses katalog yang terdiri dari beberapa fungsi
tombol antara lain: kain tenun ikat yang digunakan untuk menampilkan gambar
kain tenun ikat, baju motif kain tenun ikat yang digunakan untuk menampilkan
gambar baju motif tenun ikat, tas motif tenun ikat yang digunakan untuk
menampilkan gambar tas motif kain tenun ikat, dompet motif tenun ikat yang
digunakan untuk menampilkan gambar dompet motif kain tenun ikat.
Perancangan antarmuka dapat dilihat pada gambar berikut.

Katalog

Kain Tenun Baju Tenun


Ikat Ikat

Tas Tenun Dompet


Ikat Tenun Ikat

Gambar 18. Perancangan antarmuka katalog

3) Perancangan antarmuka kain tenun ikat

Gambar di bawah perancangan antarmuka dari kain tenun ikat yang


merupakan berisi gambar dari kain tenun ikat serta deskripsi kain tenun ikat.
Mulai dari motif, harga, ukuran dan juga penjelasan singkat tentang kain tenun.
Perancangan antarmuka dapat dilihat pada gambar berikut.
Kain Tenun Ikat

Motif:
Gambar Harga:
Ukuran:
Deskripsi:

Motif:
Gambar Harga:
Ukuran:
Deskripsi:

Gambar 19. Perancangan antarmuka kain tenun ikat

4) Perancangan antarmuka baju tenun ikat


Gambar di bawah perancangan antarmuka dari baju tenun ikat yang
merupakan berisi gambar dari baju tenun ikat serta Mulai dari motif, harga,
ukuran dan juga penjelasan singkat tentang baju tenun ikat. Perancangan
antarmuka dapat dilihat pada gambar berikut.
21

Baju Tenun Ikat

Harga:
Gambar Ukuran:
Rincian:
Harga:
Gambar Ukuran:
Rincian:

Gambar 20. Perancangan antarmuka baju tenun ikat

5) Perancangan antarmuka tas tenun ikat


Gambar di bawah perancangan antarmuka dari tas tenun ikat yang
merupakan berisi gambar dari tas tenun ikat serta Mulai dari motif, harga, ukuran
dan juga penjelasan singkat tentang tas tenun ikat. Perancangan antarmuka dapat
dilihat pada gambar berikut.
Tas Tenun Ikat

Harga:
Gambar Ukuran:
Rincian:
Harga:
Gambar Ukuran:
Rincian:

Gambar 21. Perancangan antarmuka tas tenun ikat

6) Perancangan antarmuka dompet tenun ikat

Gambar di bawah perancangan antarmuka dari dompet tenun ikat yang


merupakan berisi gambar dari dompet tenun ikat serta Mulai dari motif, harga,
ukuran dan juga penjelasan singkat tentang dompet tenun. Perancangan antarmuka
dapat dilihat pada gambar berikut.

Dompet Tenun Ikat

Harga:
Gambar Ukuran:
Rincian:
Harga:
Gambar Ukuran:
Rincian:

Gambar 22. Perancangan antarmuka dompet tenun ikat


22

7) Perancangan antarmuka about

Perancangan antarmuka ini berisi penjelasan singkat tentang aplikasi m-


catalog. Perancangan antarmuka dapat dilihat pada gambar 24 berikut.

About

Gambar 23. Perancangan antarmuka about

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Aplikasi m-catalog pada toko pelangi artshop adalah sebuah aplikasi yang
dikembangkan secara mobile untuk membantu toko dalam proses promosi tentang
oleh-oleh kepada masyarakat. Proses pengolahan dan pengembangan aplikasi m-
catalog menggunakan perangkat lunak Eclipse.
a. Proses implementasi prototype
Pengembangan aplikasi m-catalog pada pelangi artshop diimplementasi
berdasarkan perancangan yang telah diuraikan sebelumnya, adanya proses
implementasi ini berguna untuk mengetahui sejauh mana pengembangan aplikasi
m-catalog yang dapat memberikan nilai tambah bagi pengguna aplikasi Moca.
Gambar 24 di bawah ini akan menjelaskan proses implementasi aplikasi m-
catalog.
Proses 1

Melihat Oleh-oleh

Menampilkan Oleh-oleh yang dipilih

User Aplikasi
Proses 2

Gambar 24. Proses implementasi sistem

Berikut ini akan dijelaskan proses implementasi prototype dari aplikasi m-


catalog antara lain:
1) Proses pertama pengumpulan data, dimana data berupa foto dari oleh-oleh
Nusa Tenggara Timur diamnbil dari pelangi artshop.
2) Proses kedua yaitu membangun prototype dimana promosi oleh-oleh yang dulu
digunakan oleh pelagi artshop masih menggunakan brosur dan juga iklan
dikoran. Pada tahap membangun prototype ini, semua data foto oleh-oleh Nusa
23

Tenggara Timur yang telah di kumpul diimplementasikan ke dalam perangkat


lunak yaitu smartphone dalam bentuk m-catalog.
3) Proses ketiga yaitu menguji prototype. Setelahi m-catalog diimplementasikan
dalam smartphone, pengguna bisa melihat oleh-oleh Nusa Tenggara Timur
dimana saja dan kapan saja. Setelah proses implementasi m-catalog berhasil
maka proses prototype selesai.
Komponen yang terlibat didalam proses implementasi yaitu:
1) Sebuah telepon seluler (mobile) berbasis Android yang dapat digunakan oleh
user.
2) User mengerti aplikasi pengolahan data oleh-oleh dengan menggunakan
smartphone yang berbasis Android.

b. File hasil implementasi


Sebuah aplikasi dapat berjalan dengan baik apabila aplikasi tersebut dapat
memiliki file-file pendukung untuk menunjang berbagai proses komputasional
yang akan diajukan. File-file tersebut harus mengandung beberapa fungsi yang
bertujuan untuk mengontrol berbagai proses dalam sebuah aplikasi. Tabel berikut
ini berisi file implementasi aplikasi m-catalog pada toko pelangi artshop.
Tabel 8. File hasil implementasi

No Lokasi file Nama file Ukuran Deskipsi


1 C:\Sandra\Mcatalog\ activity_main_utama.xml 2 kb Berisi file layout
res\layout halaman depan m-
catalog.
2 C:\Sandra\Mcatalog\ layout_menu_katalog 5 kb Berisi layout
res\layout halaman catalog.
3 C:\Sandra\Mcatalog\ layout_kain_tenun.xml 9 kb Berisi layout kain
res\layout tenun ikat.
4 C:\Sandra\Mcatalog\ layout_baju_tenun.xml 6 kb Berisi layout baju
res\layout tenun ikat.
5 C:\Sandra\Mcatalog\ layout_tas_tenun.xml 11 kb Berisi layout tas
res\layout tenun ikat.
6 C:\Sandra\Mcatalog\ layout_dompet_tenun.xml 11 kb Berisi layout
res\layout dompet tenun ikat.
7 C:\Sandra\Mcatalog\ layout_menu_about.xml 1 kb Berisi penjelasan
res\layout tentang aplikasi m-
catalog.
8 C:\Sandra\Mcatalog\ Mcatalog.apk 7.652 kb Berisi file yang
bin akan dijalankan
pada smartphone.

c. Antarmuka aplikasi m-catalog


Berikut ini akan dijelaskan proses implemetasi kerja dari aplikasi m-
catalog dengan alur kerja program berbasis mobile untuk menampilkan oleh-oleh
yang terdapat pada toko pelangi artshop antara lain:

1) Antarmuka utama m-catalog oleh-oleh


Antarmuka awal merupakan proses awal dimulainya user menggunakan
sistem mobile untuk menjalankan aplikasi m-catalog oleh-oleh Nusa Tenggara
24

Timur. Gambar di bawah adalah fungsi-fungsi menu yaitu tombol katalog, about
dan update.

Gambar 25. Halaman utama

2) Antarmuka menu katalog


Katalog mobile adalah sebuah menu yang disediakan oleh aplikasi m-
catalog bagi user untuk memilih oleh-oleh yang terdapat dalam katalog.
Perancangan antarmuka katalog menyediakan beberapa menu pilihan yaitu: kain
tenun ikat, baju motif tenun ikat, tas motif tenun ikat, dan dompet motif tenun
ikat. Semua menu yang tersedia dapat dipilih oleh user sesuai dengan keinginan.

Gambar 26. Halaman katalog

3) Antarmuka menu kain tenun ikat

Antarmuka kain tenun ikat adalah sebuah pilihan oleh-oleh yang


disediakan bagi user ketika memilih kain tenun ikat, maka user akan mendapatkan
gambar kain tenun ikat yang ada dengan berbagai model dan bentuk yang di
tampilkan pada aplikasi.
25

Gambar 27. Halaman kain tenun ikat

4) Antarmuka menu baju tenun ikat

Antarmuka baju tenun ikat adalah sebuah pilihan oleh-oleh yang


disediakan bagi user ketika memilih baju tenun ikat, maka user akan mendapatkan
gambar baju tenun ikat yang ada dengan berbagai model dan bentuk yang di
tampilkan pada aplikasi.

Gambar 28. Halaman baju tenun ikat

5) Antarmuka menu tas tenun ikat

Antarmuka tas tenun ikat adalah sebuah pilihan oleh-oleh yang disediakan
bagi user ketika memilih tas tenun ikat, maka user akan mendapatkan gambar tas
tenun ikat yang ada dengan berbagai model dan bentuk yang di tampilkan pada
aplikasi.
26

Gambar 29. Halaman tas tenun ikat

6) Antarmuka menu dompet tenun ikat


Antarmuka dompet tenun ikat adalah sebuah pilihan oleh-oleh yang
disediakan bagi user ketika memilih dompet tenun ikat, maka user akan
mendapatkan gambar dompet tenun ikat yang ada dengan berbagai model dan
bentuk yang di tampilkan pada aplikasi.

Gambar 30. Halaman dompet tenun ikat


7) Antarmuka about
Antarmuka about berisi penjelasan singkat tentang aplikasi m-catalog.

Gambar 31. Halaman about


27

d. Kelebihan dan kekurangan sistem

1) Kelebihan
Kelebihan aplikasi m-catalog oleh-oleh NTT adalah sebagai berikut :
a) Aplikasi memberikan kemudahan bagi pengguna dalam proses pencarian oleh-
oleh Nusa Tenggara Timur.
b) Aplikasi m-catalog ini hanya bisa dijalankan pada smartphone yang berbasis
Android.

2) Kekurangan
Kekurangan aplikasi m-catalog ini adalah sebagai berikut :
a) Sistem tidak berbasis online.
b) Aplikasi m-catalog ini tidak bisa dijalankan pada smartphone selain sistem
operasi Android.
c) Aplikasi m-catalog hanya menampilkan oleh-oleh Nusa Tenggara Timur.
d) Sistem pengolahan data tidak bisa dicetak langsung.

Pengujian Program

Tahapan akhir dimana sistem yang baru diuji kemampuan dan


keefektifannya sehingga akan ditemukan kekurangan dan kelemahan sistem yang
kemudian akan dilakukan pengkajian ulang dan perbaikan terhadap aplikasi
menjadi lebih baik dan sempurna. Pengujian dilakukan dengan menguji
fungsionalitas sistem dan pengujian pengguna.

a. Pengujian Fungsionalitas Sistem

Pengujian fungsionalitas dilakukan dengan menguji kesesuaian tampilan


dari proses yang dihasilkan dengan input yang diberikan. Dari hasil pengujian
fungsionalitas yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi Moca
sudah berjalan sesuai dengan harapan.
Semua perancangan dapat diimplementasikan dengan baik dan sesuai
dengan perancangannya, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat terjadi
kesalahan dikemudian hari pada saat Moca digunakan oleh pengelola dalam hal
ini user atau pengguna. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan deskripsi data
dan pengujian fungsional sistem.
28

Tabel 9. Pengujian fungsionalitas sistem


Deskripsi
Keluaran yang Kriteria Evaluasi
Prosedur Masukan Hasil yang Diperoleh Kesimpulan
No Deskripsi Diharapkan Akhir
Pengujian

1 Membuka Klik katalog Halaman list katalog Halaman katalog Halaman katalog Halaman katalog dapat Handal
Aplikasi ditampilkan secara dapat ditampilkan berhasil ditampilkan ditampilkan dan dilihat
otomatis dan dilihat oleh dan dapat dilihat oleh oleh pengguna
pengguna pengguna
2 Membuka Klik kain tenun Halaman list kain Halaman list kain Halaman list kain Halaman list kain tenun Handal
Aplikasi ikat tenun ditampilkan tenun dapat tenun berhasil dapat ditampilkan dan
secara otomatis ditampilkan dan ditampilkan dan dapat dilihat oleh pengguna
dilihat oleh dilihat oleh pengguna
pengguna
3 Membuka Klik baju tenun Halaman list baju Halaman list baju Halaman list baju Halaman list baju tenun Handal
Aplikasi ikat tenun ikat tenun dapat tenun berhasil dapat ditampilkan dan
ditampilkan secara ditampilkan dan ditampilkan dan dapat dilihat oleh pengguna
otomatis dilihat oleh dilihat oleh pengguna
pengguna
4 Membuka Klik tas tenun Halaman list tas Halaman list tas Halaman list tas tenun Halaman list tas tenun Handal
Aplikasi ikat tenun ikat tenun dapat berhasil ditampilkan dapat ditampilkan dan
ditampilkan secara ditampilkan dan dan dapat dilihat oleh dilihat oleh pengguna
otomatis dilihat oleh pengguna
pengguna
5 Membuka Klik dompet Halaman list dompet Halaman list Halaman list dompet Halaman list dompet Handal
Aplikasi tenun ikat tenun ikat dompet tenun tenun berhasil tenun dapat ditampilkan
ditampilkan secara dapat ditampilkan ditampilkan dan dapat dan dilihat oleh pengguna
otomatis dan dilihat oleh dilihat oleh pengguna
pengguna
28
29

29
Tabel 9. Pengujian fungsionalitas sistem (lanjutan)
6 Membuka Klik about Halaman about Halaman about Halaman about Halaman about aplikasi Handal
Aplikasi ditampilkan secara aplikasi dapat aplikasi berhasil dapat ditampilkan dan
otomatis ditampilkan dan ditampilkan dan dapat dilihat oleh pengguna
dilihat oleh dilihat oleh pengguna
pengguna
7 Membuka Klik update Halaman update Halaman update Halaman update versi Halaman update versi Handal
Aplikasi versi terbaru versi terbaru aplikasi versi terbaru terbaru aplikasi terbaru aplikasi dapat
ditampilkan secara aplikasi dapat berhasil ditampilkan ditampilkan dan dilihat
otomatis ditampilkan dan dan dapat dilihat oleh oleh pengguna
dilihat oleh pengguna
pengguna
30

2. Pengujian pengguna
Pengujian pengguna yaitu pengujian unjuk kerja sistem yang dilakukan
dengan melakukan pengujian kepada pengguna sistem yang dikembangkan.
Dalam pengujian unjuk kerja sistem ini diambil 20 responden dari pengelola dan
pemakai aplikasi ini. Hasil rekapan kuesioner dapat dilihat pada tabel 10 berikut
ini. Hasil pengujian pengguna dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 10. Hasil kuesioner pilihan jawaban responden


Sangat Setuju Tidak
No Pertanyaan setuju setuju ∑JR SI CI Ket
4 3 1 (%)
Setujukah anda 8 12 0 68 70 95 Sangat
dengan tampilan baik
1
antarmuka aplikasi
yang dibuat.
Setujukah anda 6 11 3 60 70 86 Sangat
2 dengan hasil yang ada baik
pada aplikasi ini.
Bagaimana tingkat 9 9 2 65 70 92 Sangat
3 kemudahan pengguna baik
aplikasi Pempot
Sangat
Rata-rata 68,2 70 91
baik

Berdasarkan hasil uji responden, dapat disimpulkan bahwa:


a. Setujukah anda dengan tampilan antarmuka aplikasi yang dibuat. Mayoritas
responden menjawab setuju dengan detail penilaian: 8 jawaban sangat setuju,
12 jawaban setuju dan 0 jawaban tidak setuju.
b. Setujukah anda dengan hasil yang ada pada aplikasi ini. Mayoritas responden
menjawab setuju dengan detail penilaian: 6 jawaban sangat setuju, 11 jawaban
setuju dan 3 jawaban tidak setuju.
c. Bagaimana tingkat kemudahan pengguna aplikasi m-catalog. Mayoritas
responden menjawab sangat setuju dan setuju dengan detail penilaian: 9
jawaban sangat setuju, 9 jawaban setuju dan 2 jawaban tidak setuju.
31

5. SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
Penelitian mengenai aplikasi m-catalog oleh-oleh Nusa Tenggara Timur
merupakan suatu pengembangan sistem yang membantu toko dalam proses
promosi oleh-oleh kepada masyarakat. Oleh-oleh yang terdapat dalam katalog
yakni kain tenun ikat, baju motif tenun ikat, tas motif tenun ikat, dan dompet
motif tenun ikat dari berbagai daerah di Nusa Tenggara Timur. Setelah adanya
pengujian aplikasi ini, maka disimpulkan bahwa aplikasi ini dapat membantu toko
dalam mempromosikan produk oleh-oleh.

Saran
Pengembangan aplikasi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu
penulis mengharapkan pengembangan aplikasi yang lebih baik dalam penelitian-
penelitian selanjutnya. Penerapan aplikasi m-cataplog ini bersifat offline. Melihat
hal itu, maka penulis menyarankan adanya penerapan aplikasi secara online.
32
33

DAFTAR PUSTAKA

Aritonang, E., Satyaputra, A., 2014, Beginning Android Programming with ADT
Bundle, Jakarta (ID): PT. Elex Media Komputindo.
Collins Cobuild English Language Dictionary, 2009, Collins ELT. London (LD):
arper Collins Publisher.
Gitosudormo I., 2000, Manajemen Pemsaran, Edisi Pertama, Cetakan Keenam,
Yogyakarta (ID): BPFE.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003. Edisi ketiga, Jakarta (ID): Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Lestari, S., Triansyah, A., dan Yulmaini, 2013, E-Catalogue Inkubator Bisnis Ibi
Darmajaya, Jurnal Informatika, Vol.13, No.2, 121-124.
Martin, L. C., 2013, Aplikasi Opac (Online Public Acces Catalog) pada Sistem
Informasi Perpustakaan Berbasis Mobile, Skripsi, Teknik Informatika,
Universitas Janabadra, Yogyakarta.
McLeod, R.Jr., Schell, G. 2001. Management Information System, New Jersey
(USA): Pretince Hall.
Mulyadi, 2010, Membuat Aplikasi untuk Android., Yogyakarta (ID): Multimedia
Center Publishing,
Rickyanto, I., 2005, Dasar Pemrograman Berorientasi Objek dengan Android 2,
Yogyakarta (ID): Andi.
Safaat, N., 2012, Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC
Berbasis Android, Informatika, Bandung.
Safiin, M., 2013, Aplikasi Katalog Perpustakaan STMIK AMIKOM Yogyakarta
Menggunakan Mobile Berbasis Android, Skripsi, Teknik Informatika,
STMIK AMIKOM, Yogyakarta.
Satyaputra, A., Aritonang, M. E., 2012, Android for Beginners with Eclipse 4.2
Juno. Jakarta(ID):PT Elex Media Komputindo.
Simamora,, H., 2000, Manajemen Pemasaran Internasional, Jilid 2, Jakarta (ID):
Salemba Empat.
Tjiptono, F., 2011, Strategi Riset Lewat Internet, Yogyakarta (ID): Andi.

Anda mungkin juga menyukai