I.
II.
INDENTITAS
a. Klien
Nama
Umur
Alamat
Diagnosa Medis
Tanggal pengkajian
: Ny. G
: 40 tahun
: Komplek Manggis
: CKD
: 12 Agustus 2016
b. Penanggung jawab
Nama
Umur
Alamat
Pekerjaan
Hubungan dengan klien
: Tn. N
: 45 tahun
: Komplek Manggis
: Swasta
: suami
RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
Klien mengatakan napasnya sesak, frekuensi napas 28 x/ menit
b. Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan ini pertama kalinya klien melakukan hemodialisa,
klien mengatakan pertama-tama klien di rujuk ke RS Banjarbaru
dengan keluhan sesak pada hari minggu, kemudian pada hari selasa
klien di rujuk ke RS Ratu Zaleha untuk dilakukan hemodialisa karena
di diagnosa mengalami GGK dan baru hari ini klien dijadwalkan untuk
dilakukan hemodialisa.
c. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan sebelumnya pernah masuk RS dengan keluhan asma
dan hipertensi.
d. Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami penyakit seperti
yang diderita klien sekarang, namun ayah klien menderita hipertensi
dan asma.
III.
PENGKAJIAN
a. Aktivitas dan istirahat
Klien beraktivitas dari pagi sampai sore, kadang klien dikebun kadang
di warung dan istirahat malam sekitar jam 22.00 05.00 WITA.
b. Sirkulasi
Nadi klien teraba kuat yaitu 98x/menit, konjungtiva tidak anemis, CRT
< 2 detik.
c. Integritas ego
Klien merasa sedih karena menderita penyakit seperti ini dan klien
merasa sangat khawatir dengan kondisinya terutama pada kedua
anaknya, klie takut tidak ada yang mengurus anaknya karena tidak ada
orang lain dirumah klien selain suami klien, sedangkan suami klien
harus bekerja.
d. Eliminasi
Klien mengatakan : BAK 3-4x/hari 450 500 cc dan BAB : 1x/hari.
e. Makanan dan cairan
Klien mengatakan makan 3x/hari terdiri dari nasi dan lauk pauknya,
dan klien minum 6-7 gelas/hari 1450 ml .
f. Neurosensori
Klien mengatakan sering sakit kepala, namun setelah minum obat anti
hipertensi nyerinya berkurang.
g. Nyeri / kenyamanan
Klien mengatakan tangan dan kakinya sering kesemutan dan kram, dan
kaki mulai bengkak.
h. Pernafasan
Klien mengatakan nafasnya terasa sesak, RR 28x/menit, nafas cepat
dan dangkal, klien juga mengatakan sering mengalami kondisi seperti
ini terutama bila asmanya kambuh.
i. Keamanan
Klien mengatakan sering gelisah di malam hari dan merasa haus,
terutama saat sakit sekarang dan klien juga mengatakan takut dan
gugup ketika pertama kali melihat alat HD.
j. Seksualitas
Klien berjenis kelamin wanita, klien mempunyai 2 anak dan suami,
klien masih menjalankan fungsinya sebagai istri dengan normal tanpa
ada gangguan.
IV.
DATA FOKUS
Inspeksi
: Keadaan umum klien lemah
Edema pada ekstremitas bawah
Nafas klien tampak sesak
Frekuensi napas 28x/ menit
Klien tidak terlihat menggunakan otot bantu napas
Tidak terlihat pernapasan cuping hidung
Terpasang O2 dengan Nasal Kanul 3 Lpm
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Data tambahan
Jam
14.00
15.00
16.00
17.00
TD
180/120
200/110
200/100
190/100
AP
20
40
40
40
Hasil Laboratorium.
Ureum
: 138
Creatinine
: 8,40
Data tambahan
VP
60
40
40
40
TMP
100
100
100
120
QB
195
150
150
150
UFG
1300
1300
1300
1300
UF
0048
0868
1000
1232
UBV
1,71
15,71
23,3
25,8
BB
: 48 kg
Intake
: 1450
Ouput
: 550 cc
IWL
: 720 / hari
Balance cairan
: + 180 cc
V.
ANALISA DATA
no
DATA
DS : klien mengatakan
nafasnya terasa sesak
Klien mengatakan
Problem
Ketidakefektifan
Etiologi
Hiperventilasi
pola nafas
Kelebihan
Gangguan
volume cairan
Mekanisme
DO :
regulasi
: 48 kg
Intake
: 1450
Ouput
: 550 cc
IWL
: 720 / hari
DS :
Klien mengatakan cemas,
Ansietas
Kurang
pengetahuan
VI.
Diagnosa
Tujuan
keperawatan
Ketidakefekti
Setelah
fan pola
nafas b/d
hiperventilasi
intervensi
dengan
kriteria hasil :
- Klien
tampak
tenang
- RR dalam batas
normal
(16-
20x/menit)
- Tidak
ada
dalam
5. Kolaborasi
dengan
retraksi dinding
dada
2
Kelebihan
Setelah
dilakukan
volume
tindakan keperawatan
1. Monitor
vital
tanda-tanda
cairan b/d
selama 1 x 4 jam
2. Monitor
Gangguan
diharapkan
masalah
Mekanisme
kelebihan
volume
regulasi
cairan
kembali
normal
dengan
kriteria hasil :
- Terbebas
dilakukan
kurang
tindakan keperawatan
pengetahuan
klien
cemas
lagi
gejala
dan
penyebab cemas.
- Klien
mampu
menunjukkan
tehnik
dan
dari
edema
- Berat badan turun
3.
tanda
untuk
mengontrol nyeri
- Vital sign dalam
batas normal
akurat.
6. Kolaborasi
dengan
dokter
dalam
melakukan hemodialisa.
1. Gunakan pendekatan
yang menenangkan
2. Jelaskan semua
prosedur dan apa
yang dirasakan
selama prosedur
3. Temani pasien untuk
memberikan
keamanan dan
mengurangi takut
4. Berikan informasi
faktual mengenai
diagnosis dan
tindakan prognosis
5. Libatkan keluraga
untuk mendampingi
klien
6. Ajarkan klien
tentang tekhnik
relaksasi napas
dalam
VII.
Hari/
waktu
tgl
Selasa,
08.00
No.
implementasi
evaluasi
diagnosa
1. Mengkaji pola
15
nafas.
Pola nafas klien
agustus
cepat dan
2016
dangkal
2. Mengukur TTV
TD
:
180/120 mmHg
RR
:
28x/menit
HR
:
98x/menit
3. Mengatur posisi
klien senyaman
mungkin untuk
memaksimalkan
ventilasi, yaitu
dengan
memposisikan
semi fowler.
4. Mengajarkan
klien tekhnik
nafas dalam,
yaitu dengan
cara tarik nafas
dalam lewat
hidung tahan 3
detik lalu
hembuskan dari
mulut.
5. Berkolaborasi
dengan dokter
S : Klien
mengatakan
sesaknya sudah
berkurang
setelah di
pasang oksigen.
O : Klien tampak
tenang
TTV : TD :
200/110 mmHg
RR : 25 x/menit
HR :
100x/menit
A: Masalah
Ketidakefektifa
n pola nafas
teratasi
sebagian
P: Intervensi
dilanjutkan
(1,2,3,4,5)
dalam
pemberian
oksigen melalui
Nasal Kanul 3
Lpm
1.Memonitor
tanda vital.
TD :
180/120mmHg
RR : 28x/menit
HR : 98x/menit
2.Memonitor tanda
II
ektremitas
bawah klien
tampak
berkurang.
Derajat edema
I
BB pre HD :
48 kg
BB post HD :
46, 6 kg.
A: masalah
kelebihan
volume cairan
teratasi.
P: intervensi
dihentikan
IWL
: 720 / hari
Balance cairan +
180 cc
6.Berkolaborasi
dengan dokter
dalam melakukan
tindakan
hemodialisa
1.Melakukan
pendekatan yang
menenangkan.
2.Menjelaskan semua
III
S: klien
mengatakan
ketakutannya
berkurang dan
mulai merasa
tenag.
O: klien tampak
untuk memberikan
tenang.
Klien mengerti
keamanan dan
tentang
mengurangi takut.
4.Memberikan
prosedur HD.
Klien mampu
informasi faktual
melakukan
mengenai
tekhnik
diagnosis dan
relaksasi napas
tindakan prognosis
dalam.
5.Melibatkan keluraga A: masalah
untuk
ansietas teratasi
P:intervensi
mendampingi klien
6. Mengajarkan klien
dihentikan
tentang tekhnik
relaksasi napas
dalam yaitu dengan
cara tarik nafas
dalam lewat
hidung tahan 3
detik lalu
hembuskan dari
mulut.