PEMBAHASAN
Pengertian Erosi Porsio
Erosi Porsio ialah adanya sekitar ostium uteri eksternum suatu berwarna merah
menyala dan agak mudah berdarah. (Winkjosastro, Jakarta : 2005 Hal 167). Sedangkan
menurut www.geogle memahami Reproduksi wanita erosi porsio adalah pengisikan mulut
rahim yang disebabkan oleh karena manipulasi atau keterpaparan oleh bendah yang dapat
mengakibatkan menjadi radang dan lama- lama menjadi infeksi. Kemudian menurut sarwono
Prawirohardjo erosi porsio dewasa ini telah sangat jarang sekali di pakai pada sumber
kepustakaan, dan sekarang ini yang tampak adalah bahwa erosia porsio sebenarnya ialah
servisitis kronika.
Penyakit ini dijumpai pada sebagian besar wanita yang pernah melahirkan. Luka- luka kecil
maupun besar pada serviks karena partus atau abortus memudahkan masuknya kuman-kuman
ke dalam endoserviks dan kelenjar- kelenjarnya lalu menyebabkan infeksi menahun.
Erosi porsio dapat dibagi menjadi 3:
1) Erosi ringan : meliputi 1/3 total area porsio
2) Erosi sedang : meliputi 1/3-2/3 total area porsio
3) Erosi berat : meliputi 2/3 total area porsio
Etiologi Erosi Porsio
a. Keterpaparan suatu benda pada saat pemasangan AKDR. Pada saat pemasangan alat
kontrasepsi yang digunakan tidak steril yang dapat menyababkan infeksi. AKDR juga
mengakibatkan bertambahnya volume dan lama haid (darah merupakan media subur untuk
berkembangbiaknya kuman) penyebab terjadi infeksi.
b. Infeksi pada masa reproduktif menyebabkan batas antara epitel canalis cervicalis dan epitel
portio berpindah, infeksi juga dapat memyebabkan menipisnya epitel portio dan gampang
terjadi erosi pada porsio (hubungan seksual).
c. Pada masa reproduktif batas berpindah karena adanya infeksi (cervicitis, kolpitis).
d. Rangsangan luar maka epitel gampang berapis banyak dan porsio mati dan diganti dengan
epitel silinderis canalis servikalis. (Winkjosastro, Jakarta : 2005 Hal. 167).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
a. Erosi Porsio ialah adanya sekitar ostiu uteri eksternum suatu berwarna merah menyala dan
agak mudah berdarah.
b. Penyebabnya yaitu : infeksi pada masa reproduktif, keterpaparan suatu benda pada sat
pemasangan AKDR, dan rangsangan luar maka epitel gampang berapis banyak dan porsio
mati dan diganti dengan epitel silinderis canalis servikalis.
c. Patofisiologinya : Proses terjadinya erosi portio dapat disebabkan adanya rangsangan dari
luar misalnya IUD.
d. Tanda dan gejala nya yaitu : Sekret bercampur darah setelah bersenggama, dapat
menimbulkan pendarahan kontak, portio uterus disekitar ostium uteri eksternum tampah
daerah kemerah-, sekret kadang tidak bercampur dengan nanah, pada Erosi sering di
ketemukan ovula nobathii.
e. Erosi dapat disembuhkan dengan obat keras seperti AgNO3 10% atau Al Bothyl.
Saran
Sebaiknya sebagai tenaga kesehatan kedepannya kita lebih hati a hati dan teliti dalam
melakukan tindakan kebidanan terhadap pasien agar dapat meminimalkan angka inveksi dan
kecacatan pada klien dan juga hendaknya kita bisa menjaga kebersihan diri kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Prawihardjo
sarwono.1994.Ilmu
Kandungan.Yayasan
Bina
Pustaka
Prawirahardjo:Jakarta
www.gooegle memahami Reproduksi wanita.
Winkjosastro, hanifa. Ilmu kandungan jilid I, YBPS-SP, Jakarta : 2005
Winkjosostro, Jakarta : 2003.
: 20 Januari 2012
Pukul : 09.00
S :
Identitas
Nama
Istri
Suami
NyL
TnB
sarwono
Umur
35 tahun
37 th
Kebangsaan
Indonesia
Indonesia
Agama
Islam
Islam
Pendidikan
SMP
SMP
Pekerjaan
Swasta
Swasta
Penghasilan
Mengeluh rasa sakit pada daerah genetalianya setelah 1 minggu pemasangan IUD pada
tanggal 12 November 2010, keluar darah dari kemaluannya dan terdapat keputihan yang
cukup banyak.
Riwayat KB IUD
O : k/u baik, kesadaran : compos mentis, TTV : TD :110/60 mmHg, S : 37,5C, R : 19 x/menit,
wajah tidak pucat dan tidak oedem.
Pemeriksaan inspekulo : vulva vagina tidak ada kelainan, portio terlihat merah menyala dan
mudah berdarah, terdapat keputihan yang berbau.
A : Dx : Ny Lusia 35 th dengan erosi portio
Dasar : data subjektif dan objektif
Masalah potensial : Cervisitis
SOAP PERKEMBANGAN
: Ny. L usia 35 th mengatakan rasa sakitnya sudah terasa lebih baik, tapi masih terdapat
sedikit keputihan dan obat yang diberikan telah habis
x/menit,
1.