PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kimia (dari bahasa Arab: , transliterasi: kimiya = perubahan
benda/zat atau bahasa Yunani: , transliterasi: khemeia) adalah ilmu yang
mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala
atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka
untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari
pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan
pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat
fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada
gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom dan ikatan kimia.
1.2.
1.3.
BAB II
STUDI PUSTAKA
Campuran terdiri atas dua atau lebih senyawa. Campuran dapat dibagi
menjadi tiga yaitu larutan,koloid dan suspensi.Terdapat berbagai macam teknik
pemisahan dari campuran. Diantaranya adalah pemanasan, kromatografi,
kristalisasi,penyaringan,destilasi,penguapan dan sebagainya.Teknik pemisahan
yang digunakan atau yang dipilih,disesuaikan dengan bentuk dan sifat dari
campuran yang akan dipisahkan.
Pemisahan secara destilasi adalah pemisahan campuran dua atau lebih zat
cair berdasarkan titik didihnya.Titik didih adalah temperature dimana suatu zat
mulai mendidih.Setiap senyawa memiliki titik didih yang berbeda sehingga bisa
dipisahkan.Sehingga ketika hasil destilat pertama kali menetes,kita harus melihat
temperaturnya karena pada saat itulah titik didih suatu senyawa telah tercapai.
Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk
memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang
mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan.Metode pemisahan
bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu
campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui
keberadaan suatu zat dalam suatu sampel (analisis laboratorium).
Jenis-Jenis Metode Pemisahan
1.
Filtrasi
2.
Sublimasi
Kristalisasi
Destilasi
perbedaan
titik
didihnya
tidak
terlalu
dekat.
Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu
diantara titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan
menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang
mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut destilat,
sedangkan sisanya disebut residu.
5.
Ekstraksi
6. Adsorbsi
jika
partikel
zat
hasil
lebih
kecil
daripada
zat
3. Kelarutan
Alat :
Bahan :
Garam dapur kotor
Pasir
Air
Cara kerja :
1) Campurkan kira kira 2 gram garam dapur kotor dengan 1 gram pasir
dalam gelas kimia kemudian di tambahkan air 10 ml, aduk hingga garam
terlarut .
2) Lipat kertas saring masukkan ke dalam corong.
3) Saringlah campuran pada langkah (1) dan tampung filternya dalam gelas
erlemanyer .Perhatikan filtrate yang di peroleh, jernih atau keruh (catat).
Amatilah residu yang telah didapat pada kertas saring, zat apakah itu
(catat).
4) Tuangkan kira kira 5 ml filtrate yang di dapat pada langkah (3) ke dalam
pinggan penguapan kemudian panaskan dengan spiritus hingga hamper
kering, kemudian biarkan dan di angin - anginkan. Apakah yang diperoleh
dari percobaan tadi (catat).
Volume / Berat
Warna
Garam dapur kotor 2 Keruh
Keterangan
Diaduk menghasilkan larutan
Penyaringan
menghasilkanlarutan garam
Menghasilkan butiran garam
Putih
3
Tabel 1.1. Hasil Percobaan Pemisahan Campuran
Pertanyaan :
a.
sedangkan larut dalam air dan ikut bersama air meskipun air itu telah
disaring dan setelah dilakukanpembakaran air akan menguap dan hanya
tertinggal garam.
Suhu
Ukuran zat terlarut
Suhu
Volume pelarut
Voleme pelarut yang besar akan lebih mudah melarutkan zat terlarut.
Pengadukan (Mekanis)
: 1 buah
Gelas ukur 50 ml
: 1 buah
: 1 buah
: 1 set
Thermometer
: 1 buah
Sendok kecil
: 1 buah
Lilin
: 1 buah
Tungku
: 1 buah
Kasa
: 1 buah
Stopwatch
: 1 buah
o Bahan
10
Air
Gula pasir 3 sendok kecil
Cara Kerja
1) Isilah gelas kimia dengan air sampai 50 ml, kemudian tambahkan 1 sendok
kecil gula pasir. Biarkan melarut tanpa diaduk, hitung waktu yang
diperlukan sejak gula pasir ditambahkan hingga semua melarut.
2) Ulangi prosedur 1, akan tetapi pada percobaan ini campuran gula dan air di
aduk.
3) Ulangi prosedur 1, akan tetapi air yang digunakan mula-mula di panaskan
hingga mencapai suhu 50o C.
4) Ulangi prosedur 1, akan tetapi gula yang digunakan lebih dahulu digerus
hingga halus.
Hasil Kerja
11
Percobaan
Campuran
Waktu Pelarutan
Air 50 ml
12 menit 33 sekon
1 menit 6 sekon
6 menit 5 sekon
sendok gula
(tanpa diaduk)
Air 50 ml
7 menit 56 sekon
Sebutkan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
proses
pelarutan!
Jawab :
faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu :
-
Factor Suhu
Factor Mekanis
b.
paling cepat?
Jawab :
12
Jawab :
Dari
ke
empat
percobaan
diatas,dapat
disimpulkan
bahwa,campuran air dan gula yg diaduk dan tidak diaduk memiliki waktu
yang berbeda,proses pelarutan lebih cepat campuran gula dan air yang jika
dilakukan pengadukan
Sedangkan campuran gula dan air yang dipanaskan pada suhu
500C,cenderung lebih cepat proses pelarutannya dibandingkan dengan
pelarutan yang unsure gulanya digerus terlebih dahulu .
13
Pada definisi materi, dikatakan bahwa materi merupakan suatu obyek yang
memerlukan ruang dan mempunyai massa. Massa hanyalah salah satu sifat dari
materi,bagaimanapun, massa dapat membedakan materi yang satu dengan materi
lainnya.
Perubahan
materi
dibedakan
atas,perubahan
fisik
dan
sifat
14
Alat :
Tabung reaksi
: 4 buah
Rak tabung
: 1 buah
Pembakar spiritus
: 1 buah
Besi/logam
: 1 buah
Penjepit tabung
: 1 buah
Pengaduk kaca
: 2 buah
Bahan :
Kawat nikrom
Lilin
Serbuk belerang
Gula pasir
Cara Kerja
1) Nyalakan lilin dan amatilah lilin yang menyala itu, apakah lilin yang
menyala itu menyerap atau membebaskan kalor. Masukkan spatula
baja/besi kedalam nyala lilin selama 6 detik. Amatilah spatula/besi itu
apakah terbentuk zat baru pada lilin yang menyala.
2) Masukkan kira-kira 2 gram potongan-potongan lilin dalam sebuah
tabung reaksi. Dengan menggunakan penjepit tabung panaskanlah
tabung itu hingga lilin di dalamnya meleleh. Kemudian biarkan tabung
beserta isinya menjadi dingin. Apakah lilin yang meleleh menghasilkan
zat baru.
3) Lakukan seperti percobaan ke 2 gelas di atas dengan
Serbuk pasir
Gula pasir
15
16
Percobaan
1
Lilin
membebaskan
kalor,
dan
pada
Keterangan
Lilin membebaskan kalor,
Spatula tidak mengalami
perubahan fisik
perubahan
fisik:
Padat ke cair
3a
Cair kepadat
Serbuk belerang yang dibakar akan Mengalami
perubahan
perubahan
pada Mengalami
perubahan
17
perubahan
: 3 Buah
Kertas saring
: 3 Buah
Lidi
: 3 Batang
Air
: Secukupnya
Bahan :
Tinta yang larut dalam air (Merah, Hitam, Biru)
Cara Kerja :
1)
2)
3)
4)
menguraikan zat-zat warna tinta. Keluarkan kertas saring itu dari gelas
pembiak jika air sudah sampai ke ujung kertas bagian atas (lidi), dan
18
biarkan mengering. Berapa jenis warna yang terdapat pada tinta hitam itu
(catat).
6) Lakukanlah prosedur yang sama dengan tinta berwarna biru dan merah.
Hasil Kerja
N Percobaan
Waktu
Warna
Hitam
3 menit 27 detik
Merah
4 menit 2 detik
kecoklatan
Berubah menjadi warna jingga
Biru
3 menit 42 detik
NO
1
2
3
muda
Tabel 1.4. Hasil Percobaan Kromatografi Kertas
Pertanyaan :
19
20
Materi terdiri dari Unsur, Senyawa dan Campuran. Unsur dan senyawa
tergolong zat tunggal dan homogen. Campuran terdiri atas dua jenis zat atau lebih
zat tunggal. Unsur tidak dapat diuraikan secara kimia menjadi zat-zat lainnya,
sedangkan senyawa dapat diuraikan menjadi zat lainnya.
Alat dan Bahan
Alat :
Peralatan Tulis
Bahan :
Bahan dapat dilihat disekitar lingkungan kampus
Cara Kerja
Dalam kegiatan ini, anda akan mencatat minimal 30 jenis materi
yang biasa anda temukan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian anda
mengelompokan kedalam 3 jenis bagian, yaitu Unsur, senyawa, dan
Campuran. Berikan penjelasan yang cukup mengenai pengelompokan itu
Hasil Kerja
Jenis Materi
Golongan
o
Unsur
Senyawa
Campura
Keteranga
n
Rumus Kimia
n
1
Besi
Fe
21
Air
H2O
2
3 Alumunium
Al
3
4
Batu bata
Kopi
SiO2
C8H10N4O2
5
6 Semen
SiO2Al2O32H2O
6
7 Plastik
CH3OH
7
8
Udara
O2
Bensin
C8H18
Cermin
CuO
NaCl
8
9
10
1 Garam Dapur
11
1
Emas
Au
Nikel
Ni
Gula
Tembaga
12
13
C12H22O11
14
Cu
15
1 Besi berkarat
Fe2O3.2H2O
16
1
Timah
17
1 Asam Cuka
CH3COOH
H2SO4
18
1
Air aki
22
19
2
Alcohol
C2H5OH
20
Tabel 1.5. data Pengamatan hasil percobaan klasifikasi materi
Pertanyaan
23
dapat dibuat dipabrik. Lakmus, sebagai contoh diperoleh dari liken, suatau
simbiosis jamur dengan alga. Liken biasanya tumbuh dibebatuan atau pepohonan.
pH didefinisikan sebagai Logaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang
terlarut. Koefisie aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental.,
sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukalah skala
absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya
ditentukan berdasarkan persetujuan internasional. Pengukuran pH baik tanah
maupun air bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan kertas lakmus, pH
indikator, dan pH meter. Pengukuran yang paling akurat adalah menggunakan pH
meter. Larutan asam mempunyai tingkat keasaman yang berbeda-beda. Perbedaan
tingkat keasaman dapat terjadi karena perbedaan kepekatannya. Ketika kita makan
bakmi atau bakso, kita menambahkan cuka atau jeruk lebih banyak untuk
menambah keasamanny, bukan? Selain karena kepekatan, tingkat keasaman juga
bergantung pada jenis asaamnya. Asam sulfat 5% jauh lebih asam daripada asam
cuka 5%; jus lemon jauh lebih asam daripada jus tomat.
Tingkat keasaman lazim dinyatakn dengan skala pH. Niasanya skala
berkisar dari 0 hingga 14 dengan ketentuan sebagai berikut:
Jadi, semakin asam suatu larutan semaki kecil pH-nya. Lazrutan dengan
pH=1 memiliki sifat 10 kali lebih asam daripada larutan dengan pH=2; larutan
dengan pH=1 memilikisifat 100 kali lebih asam daripada larutan dengan pH=3,
dan seterusnya.
Alat Dan Bahan
Kertas lakmus atau pH indicator
Gelas elenmeyer
Gelas kimia
Sendok teh
Air mineral ( AQUA)
24
Sampel tanah (cara mengambil sampel tanah : ambil tanah kering dari
empat ujung dan tengah-tengah lahan kita, campurkan secara merata,
jemur beberapa jam supaya kering. Ini bertujuan agar tanah yang akan
diukur pH-nya merupakan bagian yang rata dari lahan kita).
Sampel air (air PDAM, air sungai, air asam tambang).
Cara Kerja
a. Cara kerja mengukur pH tanah
1) Ambil sedikt sampel tanah dan air mineral (aqua) secukupnya
(perbandingan 1:1)
2) Masukkan kedalam gelas kimia atau gelas elenmeyer
3) Aduk-aduk biar benar-benar homogen (merata)
4) Biarkan beberapa menit agar campuran air dan tanah tadi
memisah (tanahnya mengendap)
5) Setelah airnya terlihat agak jernih masukan ujung kertas lakmus
atau pH indicator kedalam campuran tadi (sekitar 1 menit)
tetapi jangan sampai mengenai ujung tanahnya.
6) Tunggu saat sampai kertas lakmus atau pH indicator berubah
warnanya.
7) Setelah warnanya stabil, cocokkan warna yang diperoleh oleh
kertas lakmus atau pH indicator tadi dengan warna petunjuknya
dan catat berapa nilainya.
b. Cara kerja mengukur pH air
1) Masukkan air PDAM kedalam gelas kimia 50 ml
2) Masukan ujung kertas lakmus atau pH indicator kedalam air
tersebut (sekitar 1 menit)
3) Tunggu beberapa saat sampai kertas lakmus atau pH indicator
berubah warnanya.
25
Hasil Percobaan:
Percobaan
Sampel
Warna
Keterangan
pH
1
Air Tanah
7 Kuning,hijau,jingga
7
Air PDAM
6
6
Air
Asam Tambang
,
Kuning
Kuning,coklat
muda,jingga,kuning
7 Ungu,kuning,jingga
Netral
Asam
Asam
,
Kuning
Tabel 1.6. Hasil Percobaan Mengukur pH Tanah dan Air
26
Pertanyaan :
a.
yaitu bahwa pH yang berkisar 0-6 berarti Asam, 8-14 berarti basa dan
pH 7 berarti Netral, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kita dapat
mengetahui pH tanah dan air bagi keberlangsungan hidup.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Kesimpulan Pemisahan Campuran
Jadi yang dapat saya simpulkan dari percobaan penyaringan dan
pengkristalan ini yaitu :
1. Apabila air, garam dan pasir dicampur saat dilakukan penyaringan, pasir akan
tertinggal pada kertas penyaring karena pasir merupakan suspensi.
2. Apabila air dan garam dilarutkan, maka garam dan air tersebut sulit
dibedakan karena ini disebut sebagai larutan solid.
27
Suhu
Volume pelarut
Voleme pelarut yang besar akan lebih mudah melarutkan zat terlarut.
Pengadukan (Mekanis)
materi
dibedakan
atas,perubahan
fisik
dan
sifat
kimia.Perubahan fisik yaitu perubahan bentuk atau wujud.. Sedang sifat kimia
dapat ditunjukkan oleh adanya kemampuan suatu materi untuk berubah menjadi
materi lain atau terbentuknya suatu zat baru.
Ada empat macam petunjuk yang menandai berlangsungnya suatu reaksi
kimia yaitu :
a) Pembentukan gas
b) Pembentukan endapan
28
c) Perubahan warna
d) Perubahan suhu
Kesimpulan Kromatografi Kertas
Fase mobile adalah fase yang bergerak, sedangkan fase
stasioner adalah fase diam. Perubahan warna pada fase stationer
disebabkan adanya rambatan dari fase mobile yang menyebabkan
terpisahnya zat-zat penyusun fase tersebut dan kemudian menyebabkan
perubahan warna.
Kesimpulan Klasifikasi Materi
Setelah melakukan percobaan dan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Unsur dan Senyawa tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih
sederhana melalui proses kimia.
2. Campuran dapat kita uraikan menjadi zat yang lebih sederhana melalui proses
kimia.
3. Penggabungan beberapa unsur menjadi senyawa atau campuran, dapat
digunakan untuk kepentingan hidup sehari-hari, contohnya: Benzena (C 6H2)
biasa digunakan untuk memberikan aroma pada gas LPG, sehingga kita dapat
mangetahui jika terjadi kebocoran,
4. Penggabungan unsur-unsur menjadi senyawa baru atau campuran tersebut
dilakukan agar unsur tersebut dapat lebih bermanfaat dari pada saat ia
menjadi zat tunggal.
Kesimpulan Mengukur pH Tanah Dan Air
Larutan asam dan basa adalah larutan yang tidak layak dikonsumsi,
sedangkan larutan netral adalah larutan yang layak dikonsumsi.
29
Asam adalah zat-zat yang mempunyai rasa asam, sedangkan basa adalah
zat-zat yang mempunyai rasa agak pahit. Asam dan basa dapat dikenal dengan
menggunakan bebagai jenis indikator.
pH didefinisikan sebagai Logaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang
terlarut. Pengukuran pH baik tanah maupun air bisa dilakukan dengan beberapa
cara yaitu dengan kertas lakmus, pH indikator, dan pH meter. Pengukuran yang
paling akurat adalah menggunakan pH meter.
3.2.
Saran
Untuk mengikuti berikutnya sebaiknya para asisten mendampingi
praktikum agar praktikan tidak kebingunan. Untuk selanjutnya praktikan harus
lebih teliti dalam pengguanaan alat-alat agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Selama mengikuti Praktikum Kimia Dasar ini, kami telah banyak
memperoleh banyak pengetahuan yang sangat berguna.
a.
b.
tugas
mendapatkan hasil yang lebih sempurna.
Sebagai penutup penulis ucapakan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dengan baik,
30
DAFTAR PUSTAKA
1. http://id.wikipedia.org/wiki/rekristalisasi
2. Purba,Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta:Erlangga
3. Syukri,S. 1999. Kimia Dasar Jilid2. Bandung : ITB.
4. Oxtoby, D.W., Gillis, H.P., Nachtrieb, N.H. (2001) Prinsip-prinsip
5. Kimia Modern. Edisi ke-4. Jilid 1. Diterjemahkan oleh S.S. Achmadi. Jakarta:
Erlangga.
6. http://www.bimbingankimia.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=9&Itemid=78
7. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/perubahan-fisikadan-kimia/
8. http://organisasi.org/perubahan_materi_atau_zat_secara_fisis_fisika_dan_kimi
a_ilmu_kimia
9. http://www.bimbingankimia.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=9&Itemid=78
31
10. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/perubahan-fisikadan-kimia/
32