13 18mody
13 18mody
ISSN 2086-4604
PENDAHULUAN
Lingkungan suatu perairan terdiri dari
dua komponen yaitu biotik dan abiotik
yang mana keduanya saling berinteraksi
melalui aliran energi
dan daur hara
(nutrien).
Bila
interaksi
keduanya
terganggu maka akan terjadi perubahan
atau gangguan yang menyebabkan
ekosistem
perairan
menjadi
tidak
seimbang (Soylu dan Gnlol, 2003).
Seperti halnya sekitar bantaran sungai
yang
telah
dimanfaatkan
untuk
pemukiman dan aktivitas lain seperti
industri, perkebunan dan pertambakan.
Kegiatan-kegiatan tersebut pada umumnya
menghasilkan limbah maupun sampah
yang dibuang langsung ke perairan sungai
sehingga
secara
tidak
langsung
pencemaran tersebut dapat menyebabkan
penurunan kadar kualitas perairan pada
pantai tempat sungai tersebut bermuara
(Hendrawan, dkk., 2004).
Pantai di Kelurahan Tekkolabua,
Kecamatan
Pangkajene,
Kabupaten
Pangkep merupakan tempat bertemunya
perairan laut dan tawar karena terdapat
muara sungai yang mana pada sepanjang
bantaran sungai tersebut terdapat berbagai
kegiatan industri serta merupakan tempat
16
ISSN 2086-4604
Pi =
E =
H Maks = Lns
ISSN 2086-4604
Tabel 1. Komposisi Genera dan rata-rata kelimpahan fitoplankton (Ind/L) pada tiap
stasiun di Perairan Pantai Tekolabbua.
No
A
Genus
Diatomae
1
Chaetoceros
2
Coscinodiscus
3
Rhizosolenia
4
Biddulphia
5
Guinardia
6
Eucampia
7
Thalassiosira
8
Dithylum
9
Thalasiotrix
10
Bacteriastrum
11
Pleurosigma
12
Skeletonema
Dinoflagellata
13
Ceratium
14
Protoperidinium
15
Dinophysis
Jumlah Genus
Jumlah Individu
1075
1755
105
525
65
25
15
355
15
15
10
915
1795
60
420
85
40
35
260
10
10
20
90
145
90
90
14
4285
620
55
140
15
4555
Hasil
identifikasi
menunjukkan
terdapat 15 genus yang berasal dari 2
kelompok fitoplankton yaitu Diatomae 12
genus dan Dinoflagellata 3 genus. Jumlah
genus dari setiap stasiun pengamatan
berkisar antara 10 15 genus dengan total
kelimpahan 1000 - 9165 Ind/L. Jumlah
kelimpahan tertinggi ditemukan pada
stasiun 3 (15 genus) dan total kelimpahan
yaitu 9165 Ind/L sedangkan jumlah genus
terendah terdapat pada stasiun 5 yaitu 10
genus dengan jumlah kelimpahan rata-rata
1000 Ind/L (Tabel 1). Rendahnya total
kelimpahan pada stasiun 5 ini disebabkan
lokasi stasiun yang terletak di dekat
pelabuhan Biringkassi, sebagaimana yang
dijelaskan oleh Soedibjo (2006) bahwa
perairan disekitar pelabuhan memiliki
kualitas yang tidak begitu baik, sehingga
hanya dapat dihuni oleh marga-marga
yang toleran terhadapa pencemaran.
Beberapa penelitian terdahulu
mengenai fitoplankton di Perairan
Stasiun
Rata-rata
520
1115
90
290
75
15
55
145
15
10
105
5
125
310
20
70
30
10
35
20
5
45
240
20
75
35
5
25
-
1460
1970
115
685
145
45
55
455
40
10
45
50
690.0
1197.5
68.3
344.2
72.5
31.2
29.2
212.5
20.0
10.0
41.0
32.0
6025
55
645
15
9165
590
55
30
12
1300
460
80
15
10
1000
125
90
85
15
5375
1327.5
70.8
167.5
13.3
4280
Indonesia
juga
memperlihatkan
kecenderungan dominansi Diatom dan
dinoflagelata
dalam
komposisi
fitoplankton yang diamati, seperti di Pulau
Bonerate, Sulawesi Selatan ditemukan 80
genus fitoplankton yang terdiri dari 52
genus Diatom, 21 genus Dinoflagellata
dan 7 genus Cyanophyceae (Febrina,
2005).
Penelitian lain oleh Thoha dan Amri
(2011) menemukan bahwa dari 32 marga
fitoplankton yang diidentifikasi di Perairan
Kalimantan Selatan, 23 marga adalah
Diatom dan 9 marga adalah Dinoflagellata.
Parameter lingkungan.
Hasil
pengukuran
parameter
lingkungan
di
perairan
kelurahan
Tekolabbua, meliputi kadar O2, pH, suhu,
salinitas, nitrat, phospat, dan kekeruhan
tertera pada tabel 2 4.
Kandungan oksigen pada perairan
Tekolabbua relatif sama yang berkisar
antara 5,488 5,88 mg/L. Kadar oksigen
terlarut rata-rata hanya 5,7 mg/L, kadar ini
16
DO
(mg/L)
pH
Suhu
(0C)
Salinitas
(ppt)
1
2
3
4
5
6
5.618
5.488
5.684
5.814
5.749
5.88
8.25
8.2
8.37
8.3
8.39
8.27
24
26.6
27
27
26
27.5
31
31
31
31
31
33
8,4,
sedangkan
menurut
Brotowijoyo, dkk (1995) menyatakan
bahwa air laut umumnya memiliki pH
berkisar 7,6 8,3.
Sebaran salinitas di perairan pantai
Kelurahan Tekolabbua berkisar antara 31
33. Menurut Tarigan dan Edward (2003)
salinitas di perairan Indonesia pada
umumnya berkisar antara 30 35,
sedangkan untuk laut terbuka salinitasnya
> 34. Salinitas di perairan pantai
Kelurahan Tekolabbua masih sesuai
dengan kisaran salinitas yang di jumpai di
perairan Indonesia pada umumnya.
Fosfat pada setiap stasiun berkisar
antara 0.48 - 0.58 mg/L, kandungan fosfat
di perairan relatif tinggi dibandingkan
dengan kandungan fosfat dalam perairan
laut normal. Menurut Hutagalung, dkk.
(1997) air laut normal memiliki kadar ratarata kandungan fosfat berkisar 0,002 mg/L.
Kadar Nitrat pada keenam stasiun
adalah berkisar 0.021 - 0,062 mg/L.
Menurut Davis dan Cornwell (1991),
kadar nitrat dalam perairan alami hampir
ISSN 2086-4604
Stasiun
1
2
3
4
5
6
Nitrat
0.021
0.041
0.036
0.062
0.049
0.031
Fosfat
0.54
0.48
0.58
0.5
0.51
0.6
16
ISSN 2086-4604
1
2
3
4
5
6
Stasiun
1
2
3
4
5
6
Kekeruhan
(NTU)
7.04
13.86
72
33.08
8.05
1.46
Kecerahan
(m)
2.75
2.05
0.84
1.2
3.15
8.2
(H)
(E)
1,71
1,842
1,286
1,675
1,612
1,813
0,302
0,322
0,2
0,375
0,384
0,308
ISSN 2086-4604
Saran.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai kelimpahan fitoplankton di
perairan Kelurahan Tekolabbua pada
berbagai stratifikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Budiharjo M.A. dan Haryono S. Huboyo.
2007. Pola Persebaran Nitrat dan
Phospat dengan Model Aquatox2.2
serta Hubungan Terhadap Enceng
Gondok pada Permukaan Danau
(Studi Kasus Danau Rawa Pening
Kabupaten
Semarang).
Jurnal
Presipitasi Vol. 3 No. 2 : 58 66.
Brotowidjoyo, M.D. 1991. Metode
Penelitian dan Penulisan Karangan
Ilmiah.
Yogyakarta
:
Liberty
Yogyakarta.
Brotowidjoyo, M.D., Tribawono dan E.
Mulbyantoro.
1995.
Pengantar
Perairan
dan
Budidaya
Air.
Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.
Carong, S.R., 2011. Struktur Komunitas
Ikan di Perairan Pantai Kabupaten
Mimika Propinsi Papua Indonesia.
Makassar : Skripsi Jurusan Biologi
Universitas Hasanuddin.
Davis, M.L. dan D.A. Cornwell. 1991.
Introduction
to
Enviromental
Engineering Second Edition. New
York : Mc-Graw-Hill, Inc.
Tarigan M. S. dan Edward, 2003. Kondisi
Hidrologi Perairan Teluk Kao, Pulau
Halmahera Maluku Utara. Jakarta :
Pusat Penelitian Oseanografi LIPI : 19
- 23.
Fachrul, M. F., H. Haeruman, L.C.,
Sitepu,.
2005.
Komunitas
Fitoplankton Sebagai Bio-Indikator
Kualitas
Perairan
Teluk
Jakarta.Jakarta : FMIPA Universitas
Indonesia.
Fachrul, M. F. 2008. Metode Sampling
Bioekologi. Jakarta : PT Bumi
Aksara.
Febrina, H. 2005. Komposisi dan
Kelimpahan Jenis Fitoplankton pada
Perairan Pulau Bonerate Kabupaten
Selayar.Makassar : Skripsi Jurusan
16
Ilmu
Kelautan
Universitas
Hasanuddin.
Hendrawan, D., M.F. Melati, dan B.
Bestari. 2004. Kajian Kualitas
Perairan Sungai Ciliwung. Jurnal
penelitian dan karya ilmiah Lemlit
Usakti 3 (15): 54-66.
Hutagalung, H.P., D. Setiapermana dan
S.H. Riyono., 1997. Metode Analisis
Air Laut, Sedimen dan Biota. Buku 2.
Jakarta : Puslitbang Oseanologi LIPI.
Millero, F.S. dan M.L. Shon. 1991.
Chemical Oseanografi. London : CRC
Press.
Mulyani, R. Widiarti, dan W. Wardhana.
2012. Sebaran Spasial Spesies
Penyebab Harmful Algal Bloom (HAB)
di Lokasi Budidaya Kerang HIjau
(Perna viridis) Kamal Muara, Jakarta
Utara pada Bulan Mei 2011. Jurnal
Akuatika Vol. III No.1 : 28 - 39
Nontji. 2008. Plankton Laut. Jakarta : Lipi
Press.
Riyono S.H., 2007. Beberapa Sifat Umum
dari Klorofil Fitoplankton. Oseana,
Volume XXXII No. 1 : 23 - 31
Romimoharto, K., dan Juwana, S. 2004.
Meroplankton Laut-Larva Hewan Laut
yang Menjadi Plankton. Jakarta :
Djambatan.
Samuel, Zahri N., & Akrimi. 1995.
Kelimpahan
dan
Komposisi
Fitoplankton di DAS Batanghari
Bagian Hilir, Propinsi Jambi. Jurnal
Penelitian
Perikanan
Indonesia.
Volume I No. 2 : 39 - 46
Sastrawijaya, A.T., 1991. Pencemaran
Lingkungan. Jakarta : Rineka Cipta.
Soedibjo B.S., 2006. Struktur Komunitas
Fitoplankton
dan
Hubungannya
Dengan
Beberapa
Parameter
Lingkungan Di Perairan Teluk
Jakarta. Oseanologi dan Limnologi di
Indonesia No. 40 : 65 - 78
Soylu,
E.N.,
&
Gnlol,
2003.
Phytoplankton and Seasonal Variation
of the River ye Ilirmak, Amasya,
Turkey. Turkish Journal of Fisheries
and Aquatic Science 3 : 12 24.
Thoha, H. & K. Amri. 2011. Komposisi
dan Kelimpahan Fitoplankton di
Perairan
Kalimantan
Selatan.
ISSN 2086-4604
Oseanologi
dan
Limnologi
di
Indonesia (2011) 37(2) : 371 382.
Yazwar. 2008. Keanekaragaman Plankton
dan Keterkaitannya dengan Kualitas
Air di Parapat Danau Toba.Medan :
Tesis Sekolah Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara.
16