pandangan pihak terkait (auditor, masyarakat, pemerintah dll) maka program itu menjadi prioritas untuk dijalankan.
Contoh Langkah Prosedur HIRADC sebagai berikut :
1. Identifikasi aktivitas, product, jasa, human behaviour, human capabilities dan human factor baik actual maupun
potensial pada tahapan proses.
2. Tentukan apakah tahapan proses termasuk kondisi rutin atau tidak rutin. Jika tidak rutin keluarkanlah JSA (Job
Safety Analysis), kalo ternyata rutin maka masukan kedalam tabel HIRADC.
3. Lakukan penilaian resiko.
4. Jika resiko tidak bernilai significant maka hanya menetapkan pengendalian operasional saja. Tetapi kalo masuk
kategori resiko significant maka lanjutkan dengan pemilihan pengendalian resiko yang sesuai dengan tujuan dan
sasaran K3.
5. Tetapkan pengendalian resiko.
6. Prioritaskan pengendalian resiko dalam sebuah program manajemen K3
7. Evaluasi hasil identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko tersebut dan program manajemen K3 yang
tepat.
8. Review peluang peningkatan berkesinambungan dari hasil identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko
serta program manajemen K3 yang akan, selama atau telah dilaksanakan.