Anda di halaman 1dari 2

1

Resume Chapter 3
Evaluasi Lingkungan Ekstenal Perusahaan
Mata Kuliah Manajemen Strategis
Diampu Oleh : Dr. Dody Hapsoro MBA., MSPA., CA., Ak
Ditugaskan Kepada :

Muh Fuad Badrussalam (73.1628.629)


PPAk Angkatan 28 STIE YKPN Yogyakarta

Komponen Strategik yang Relevan Terhadap


Lingkungan Makro Perusahaan.
Analisis lingkungan adalah suatu proses
monitoring terhadap lingkungan organisasi yang
bertujuan
untuk
mengidentifikasikan
peluang
(opportunities) dan
tantangan (threads) yang
mempengaruhi
kemampuan
organisasi
untuk
mencapai tujuannya. Tujuan dilakukan analisis
lingkungan
adalah
mengantisipasi
lingkungan
organisasi sehingga dapat berreaksi secara cepat dan
tepat untuk mensukseskan organisasi. Analisis
lingkungan adalah suatu proses yang digunakan
perencanan-perencanaan strategi untuk memantau
lingkungan
dalam
menentukan
peluang
atau
ancaman. Pada dasarnya struktur lingkungan dapat
dibagi atau dibedakan menjadi dua elemen utama,
yaitu :
1. Lingkungan eksternal (Makro)
2. Lingkungan internal (Mikro)
Analisis lingkungan eksternal merupakan
aktivitas memonitor dan mengevaluasi lingkungan
eksternal dan internal organisasi kepada orang-orang
penting yang ada dalam perusahaan. Lingkungan
eksternal dibedakan atas lingkungan makro dan
lingkungan industri. Untuk lingkungan tersebut
menggunakan
metode
SWOT
(Strength
and
weaknesses lingkungan internal, Opportunities and
Threats untuk analisa lingkungan eksternal).
Lingkungan eksternal (makro) merupakan
lingkungan
yang
secara
tidak
langsung
mempengaruhi
keputusan-keputusan
strategi
perusahaan dalam jangka panjang. Secara umum
lingkungan makro dikategorikan menjadi empat,
yaitu :
1. Ekonomi
Tingkat
inflasi,
masalah
pengangguran,
tingkat
pertumbuhan
pendapatan
nasional,
keadaan neraca pembayaran, kondisi pasar saham
serta fluktuasi kurs valuta asing dan suku bunga,
secara umum adalah beberapa faktor ekonomi
yang mempengaruhi praktik manajemen dalam
aktivitas bisnis. Terdapat hubungan timbal balik
antara keadaan perekonomian dan aktivitas bisnis
atau dunia usaha. Kestabilan dan pertumbuhan
ekonomi akan mendorong perkembangan dunia
usaha, dan sebaliknya perkembangan dunia usaha
akan mewujudkan kestabilan dan pertumbuhan
ekonomi.
Resume

2. Teknologi
Teknologi merupakan salah satu faktor
lingkungan umum yang paling dramatis atau paling
cepat mengalami perubahan. Teknologi pun
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
keputusan
manajer
terutama
dalam
hal
pengembangan produk. Sebagai contoh, saat ini
dinamika industri ponsel sedang berkembang
pesat, kita selalu mendapat informasi adanya
tawaran produk ponsel dengan berbagai fitur dan
manfaat baru dalam waktu yang sangat cepat. Hal
ini karena terkait dengan perkembangan teknologi
yang terjadi.Dahulu kita hanya mengenal ponsel
digunakan untuk menelepon saja, namun dalam
waktu beberapa tahun belakangan ini dengan
perkembangan teknologi yang sangat pesat, kita
sudah dapat menemukan ponsel dengan tambahan
fitur kamera, video kamera atau bahkan komputer.
3. Politik dan budaya
Terdapatnya kestabilan politik dan kebijakan
pemerintah yang sesuai dapat menciptakan
suasana kondusif untuk mengembangkan aktivitas
organisasi bisnisdi berbagai bidang. Pertimbangan
hukum juga perlu diperhatikan perusahaan, antara
lain adanya peraturan pemerintah mengenai
pembentukan dan pengawasan organisasi yang
membatasi kebijakan manajerial, termasuk dalam
hal pengelolaan sumber daya manusia.
4. Sosial budaya
Para manajer perlu memperhatikan adanya
perubahan sosial budaya masyarakat khususnya
pola dan tren pasar yang dituju. Manajer perlu
menyesuaikan
strategi
bisnis
terutama
pemasarannya dengan kondisi nilai-nilai sosial,
kebiasaan, dan selera konsumen. Sebagai contoh
saat ini tren nilai dan selera masyarakat perkotaan
adalah kembali ke alam sehingga perusahaan perlu
menyesuaikan strategi pemasarannya, misal
dengan membuat produk yang alami tanpa bahan
pengawet.
Kondisi demografi mencakup kebiasaan yang
berlaku dalam karakteristik fisik dari populasi,
seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan,
lokasi geografis, pendapatan, konsumsi keluarga.
Perubahan pada karakteristik-karakteristik ini
dapat berpengaruh pada kebijakan manajemen
perusahaan
dalam
merencanakan,

Manajemen Strategis

Chapter 3

2
mengorganisasikan, memimpin dan mengontrol
organisasi bisnisnya.
Industri dan Lingkungan Kompetitif
Lingkungan yang kompetitif, juga dikenal sebagai
struktur pasar, adalah sistem dinamis di mana bisnis
Anda bersaing. Keadaan sistem secara keseluruhan
membatasi fleksibilitas bisnis Anda. Kondisi ekonomi
dunia, misalnya, dapat meningkatkan harga bahan
baku, memaksa perusahaan yang memasok industri
Anda untuk mengisi lebih banyak, meningkatkan
biaya overhead Anda. Di ujung lain dari skala, acara
lokal, seperti kekurangan tenaga kerja regional atau
bencana alam, juga mempengaruhi lingkungan yang
kompetitif. Kekuatan- kekuatan yang mempengaruhi
persaingan industri sebagai berikut:
a. Ancaman Masuknya Pendatang Baru
b. Tingkat Rivalitas Di Antara Para Pesaing yang ada
c. Tekanan dari Produk Pengganti
d. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Substitusi)
e. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok
Didalam teori persaingan kita mengenal ada
suatu teori dari Michael Porter yang sangat terkenal
pada saat menganalisis persaingan atau competition
analysis. Teori tersebut sangat terkenal dengan istilah
Porter Five Forces Model. Intinya sebenarnya Porter
menilai bahwa perusahaan secara nyata tidak hanya
bersaing dengan perusahaan yang ada dalam industri
saat ini. Analisis yang biasa digunakan sebuah
perusahaan
adalah
siapa
pesaing
langsung
perusahaan tersebut dan akhirnya mereka terjebak
dalam competitor oriented , sehingga tidak
mempunyai visi pasar yang jelas. Dalam five forces
model digambarkan bahwa kita juga bersaing dengan
pesaing potensial kita, yaitu mereka yang akan
masuk, para pemasok atau suplier, para pembeli atau
konsumen, dan produsen produk-produk pengganti.
Kekuatan pertama yang biasanya menjadi
fokus para pemasar adalah masalah intensitas
rivalitas atau persaingan antar pemain dalam industri.
Biasanya intensitas persaingan itu dipengaruhi
banyak faktor, misalnya struktur biaya produk.
Misalkan semakin besar porsi biaya tetap dalam
struktur biaya , maka semakin tinggi intensitas
persaingan. Hal ini disebabkan, setiap penjual
memiliki tingkat break even point yang tinggi
sehingga pada umumnya harus menjual produk dalam
jumlah yang besar, dan bila perlu dilakukan banting
harga agar bisa mencapai tingkat break even
tersebut.
Kedua, ancaman masuk dari pendatang baru,
kekuatan ini biasanya dipengaruhi oleh besar kecilnya
hambatan masuk ke dalam industri. Hambatan masuk
kedalam industri itu contohnya antara lain : besarnya

Resume

biaya investasi yang dibutuhkan, perijinan ,akses


terhadap bahan mentah, akses terhadap saluran
distribusi, ekuitas merek dan masih banyak lagi.
Biasanya semakin tinggi hambatan masuk , semakin
rendah ancaman yg masuk dari pendatang baru.
Ketiga adalah kekuatan tawar pemasok atau
supplier. Biasanya sedikit jumlah pemasok, semakin
penting produk yang dipasok, dan semakin kuat posisi
tawarnya. Demikian juga dengan kekuatan keempat
yaitu kekuatan tawar pembeli ,dimana kita bisa
melihat bahwa semakin besar pembelian, semakin
banyak pilihan yang tersedia bagi pembeli dan pada
umumnya akan membuat posisi pembeli semakin
kuat. Kekuatan yang terakhir adalah soal produk
produk substitusi, seberapa banyak produk substitusi
di pasar. Ketersedian produk substitusi yg banyak
akan membatasi keleluasaan pemain dalam industri
untuk menentukan harga jual produk.

Faktor
depan

kunci

keberhasilan kompetisi masa

Menurut Thompson (2015), faktor kunci


keberhasilan suatu industri adalah elemen strategi
tertentu, atribut produk, pendekatan operasional,
sumber daya, dan kemampuan kompetitif yang semua
anggota industri harus memiliki untuk bertahan hidup
dan berkembang di Industri.
Faktor-faktor ini dapat berupa elemen-elemen
khusus dari strategi. Atribut-atribut produk, sumber
daya, kompetensi, kemampuan kompetisi, dan hasil
dari
bisnis.
Faktor-faktor
kunci
keberhasilan
merupakan kesempatan- kesempatan emas untuk
mendapatkan
keunggulan
kompetisi
supaya
perusahaan dapat menikmati posisinya yang semakin
kuat di pasar.

Referensi
Muhammad, Suwarsono. Manajemen Strategik :
Konsep dan Kasus. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
2000
Fred R. David, 2011, Strategic Management edisi 12,
Jakarta, Salemba empat.
M. Taufiq Amir, 2012, Manajemen Strategik: Konsep
dan Aplikasi, Jakarta, Rajawali Pers.
Hadari Nawawi (2005); Manjemen Strategi, Gadjah
Mada Pers : Yogyakarta
http://www.kompasiana.com/harisusanto/lingkunganeksternal_55007188a33311d075510a7c

Manajemen Strategis

Chapter 3

Anda mungkin juga menyukai