Anda di halaman 1dari 6

BAB II

permasalahn

yang

dihadapi

dalam

upaya

mengembangkan

dan

meningkatkan komoditi hasil


A.

pengelolaan lahan(tanah dan air), sistem irigasi dkk

Salah satu masalah lahan yang terjadi pada tanaman yaitu lahan kering. Peranan
lahan kering yang sangat besar, bukan hanya pada skala nasional, namun juga
pada skala global. Pada Tahun Internasional Biodiversitas, masyarakat dunia
diingatkan bahwa lahan kering merupakan areal dengan keragaman hayati sangat
besar. Tiga puluh persen tanaman yang dikonsumsi di berbagai sudut dunia
berasal dari lahan kering. Lahan kering juga merupakan kolam (pool) C-organik
yang terbesar (UN, 2010. United Nations. 2010. Masage on the World Day to
Combat Desertification and Drought. The Secretary General. 17 June 2010.).
Tanaman manga, merupakan salah satu satu jenis tanaman yang mudah untuk
dibudiayakan karena mampu tumbuh pada tanah dengan struktur ringan (tanah
lempung berpasir) hingga struktur tanah berat ( tanah lempung atau liat).
Perbedaan struktur ini mempengaruhi penyerapan air dari dalam tanah, dengan
struktur tanah yang ringan, penyerapan air akan lebih banyak namun lambat,
begitu pula sebaliknya dengan struktur tanah berat. ( aak. 1991. Mangga.
Yogyakarta. Kansius )
Tanaman mangga yang ditanam di daerah berpasir, kualitas buahnya kurang baik,
rasa buah menjadi hambar seperti air, tanah semacam itu sering mengakibatkan
tanaman menjadi kekurangan air, karena air mudah sekali meresap ke lapisan
yang lebih dalam. Tanah yang berstruktur berat juga kurang baik untuk tanaman
manga, karena pada musim hujan proses pengeringanya sulit. Sebaliknya, pada
musim kemarau, ananah menjadi keras sekali dan pecah-pecah, kandungan airnya
terikat erat sehingga tanaman menjadi kekurangan air, sedangkan air yang tak
terikat sudah banyak yang menguap. Akibat lain yang diderita tanaman pada tanah
liat adalah banyak akar serabut yang patah. Kerasnya tanah liat ini disebabkan
oleh sirkulasi air dan udara yang tidak dapat berjalan dengan lancer dan
kemampuan menahan air ( Water Capasity). Besarnya water capacity tergantung
dari tinggi lapisan tanah dari permukaan air, dan dari daya kapilerisasi air tanah

B.

pembibitan
Mangga (Mangifera indica) adalah salah satu komoditas unggulan

Indonesia yang telah lama dikenal masyarakat baik dalam negeri maupun luar
negeri. Konsumsi mangga perkapita penduduk Indonesia dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan, sehingga diasumsikan bahwa permintaan akan buah
mangga untuk konsumsi domestik akan mengalami peningkatan.

Kunci utama

keberhasilan dalam upaya peningkatan mutu produk berdasarkan kaidah GAP


pada tanaman mangga terletak pada kebenaran bibitnya, baik jenis, varietas
maupun mutunya, oleh karena itu perlu adanya penanganan perbanyakan
bibit/benih yang bertanggung jawab.
Keberhasilan pengembangan sentra mangga di Indonesia tidak diikuti dengan
penyiapan bibit/benih yang baik, sehingga hasilnya baik kuantitas maupun
kualitas kurang baik. Oleh karena itu, dalam mendukung program pengembangan
mangga berbasis agribisnis dan agroindustri serta besarnya potensi pengembangan
komoditas mangga, maka program perbenihan harus dilaksanakan dengan teliti,
terarah dan terencana agar kesenjangan penyediaan benih bermutu dari varietas
atau klon tunggal dan permintaan pasar yang makin meningkat dapat diatasi. Dari
hasil pengamatan di lapangan, masih ada kendala teknis, diantaranya keterbatasan
kemampuan penyediaan dan penggunaan benih bermutu, benih yang beredar
masih ada yang kurang jelas asal usulnya
Dengan demikian, intensifikasi budidaya mangga belum sepenuhnya terdukung
oleh benih yang unggul karena keterbatasan benih unggul bermutu dilapangan.
Untuk mendorong dan mengupayakan ketersediaan benih mangga yang bermutu
dengan harga yang terjangkau oleh petani serta tetap menguntungkan bagi
produsen benih, sudah saatnya ditumbuhkan penangkaran benih mangga melalui
tatacara yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

BAB III
A.

PENGELOLAAN LAHAN

Pada tanaman mangg dapat dilakukan berbagai pengelolaan yang menyesuaikan


dengan keadaan lahan pertanianya :
a.

Tanaman manga di daerah yang mempunyai lapisan tanah tebal

Tanaman manga akan tumbuh lebih baik di daerah yang mempunyai lapisan tanah
tebal daripada di daerah yang lapisan tanahnya tipis. Tebal lapisan tanah yang
ideal minimal 2m. manga juga bias ditanaman pada lapisan tanah yang terbalnya
kurang dari 1 m, tetapi pertumbuhanya kurang baik, karena akar tunggangnya
akan membengkok dan akar serabutnya banyak yang mengumpul di permukaan
tanah
b.

Tanaman manga di tepi sungai besar

Tanah ditepian besar baik sekali untuk tanaman manga, karena kaya akan endapan
tanah hasil erosi yang berasal dari lapisan tanah atas dari hulu sungai. Tanah ini
merupakan struktur tanah yang remah dan berbutir butir, serta mempunyai water
capacity yang stabil. Struktur tanah ini mudah ditembus akar, sehingga tanaman
menjadi lebih subur, karena dapat memperoleh zat hara yang cukup.
c.

Tanaman manga pada tanah ringan

Tanaman manga sangat cocok ditanam pada tangah ringan, lempung berpasir
dengan perbandingan yang seimbang ( sandy loams). Apabila lapisan tanah
subsoil ( tanah lapisan bawah ) merupakan tanah keras yang sukar ditembus akar,
pertumbuhan tanaman akan terganggu. Daearh yang banyak mengandung kapur,
tanahnya menjadi alkalis, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi terhambat dan
tanaman yang baru saja ditanaman bias terbakar tetapi tidak dapat tumbuh dengan
baik
d.

Tanaman manga pada tanah yang memiliki keasaman ideal

Pohon manga dapat hidup pada Ph 5,5-7,5 akan tetapi yang ideal adalah 5,5-6,0.
Apabila tanah terlalu asam sebaiknya diberi kapur, atau diberi kapur dolomit
( campuran dari kapus karbonat dan magnesium karbonat) agar kadar keasaman
tanah berkurang atau menjadi netral.
e.

Tanaman manga pada tanah miring

Para petani manga jangan menanam manga di tanah yang terlalu miring, karena
mudah terjadi erosi. Hal ini menyebabkan tanaman manga akan cepat kekurangan
air. Untuk mengatasi hal ini lahan tanaman harus dibuat teras teras terlebih
dahulu.
B.

Pembibitan

Dengan didasari permasalah pembibitan yang ada, seharusnya proses pembibitan


dan pemilihan kultivar, harus terpenuhi degnan baik, antara lain :
(1). Bibit dan Pembibitan
Telah banyak varietas mangga yang dilepas oleh pemerintah sebagai varietas
unggul. Diantara yang dikenal masyarakat adalah mangga Gadung, Manalagi, Lali
Jiwo, Arummanis, Golek. Tanaman ini dapat diperbanyak melalui perbanyakan
secara generatif maupun secara vegetataif. Untuk menjaga agar mutu bibit yang
dihasilkan tetap baik seharusnya menggunakan perbanyakan vegetatif.
Perbanyakan ini dapat dialakukan dengan cara okulasi, grafting, cangkok,
merunduk atau menyusukan. Namun umumnya masyarakat lebih banyak
menggunakan sistem okulasi atau grafting.
(2). Persiapan Tanam dan Penanaman
Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam penanaman mangga adalah
pengaturan jarak tanam. Ukuran jarak tanam tergantung pada varietas yang akan
ditanam serta jneis tanah. Umumnya jarak tanam yang baik untuk mangga
berkisar antara 12 - 14 m. Pembuatan lubang tanam dibuat dengan ukuran 1 x 1 x
1 m. Pembuatan lubang tanam sebaiknya dilakukan saat musim kemarau,
sehingga lubang akan banyak mendapat sinar matahari.
Penanaman yang baik dilakukan pada awal musim hujan, sehingga tidak perlu
menyirami dan suhu udara relatif dingin. Hal ini akan mencegah terjadinya
kelayuan. Pada waktu tanam diusahakan tempat okulasi atau grafting tidak
tertimbun tanah. Setelah tanam segera disiram sampai benar-benar basah dan
tanaman diberi peneduh sampai 2 - 3 minggu.

Penanaman bibit:
(a). Lubang tanam dibuat dengan ukuran 60x60x60 cm, tanah lapisan atas sedalam
30-40 cm dipisahkan dengan lapisan bawah.
(b).
Jarak tanam 6x6m - 8x8 m, tanah lapisan atas dicampur dengan rabuk
organik, pupuk dasar, dan Furadan 8-10 gram.
(c). Bibit grafting atau okulasi ditanam pada lubang tanam yang disiapkan 1/2 - 1
bulan sebelumnya.
(d).
Bibit grafting (hasil sambungan dini) siap ditanam pada umur 6-7 bulan,
sedangkan bibit okulasi umur 12 bulan.
(e).

Penanamanm bibit dilakukan pada awal musim hujan

(3). Pemeliharaan
Agar tanaman tumbuh dengan baik pemeliharaan tanaman harus dilakukan dengan
sungguh-sungguh. Yang perlu diperhatikan dalam perawatan ini meliputi
pengairan, pemupukan, pemangkasan, penyiangan. Tanaman yang baru ditanam
sebaiknya diairi setiap hari dan diberi pelindung. Dengan demikian tanaman tidak
akan mengalami kelayuan dan segera tumbuh normal. Apabila tanaman masih
muda dan berbunga, sebaiknya bunga dipotong. Kalau hal ini dibiarkan, tanaman
menjadi lemah dan mudah terkena penyakit. Agar tanaman tumbuh dengan baik,
buah yang terbentuk dapat dipelihara apabila tanaman telah berumur 4 tahun.
Ranting yang kering atau terserang penyakit, hendaknya segera dipangkas. Namun
jangan terlalu banyak memangkas daun yang masih sehat, agar pertumbuhan
tanaman tidak terganggu. Gulma di sekitar tanaman sebelum tumbuh rimbun
segera disiang. Selain gulma dapat menjadi pesaing tanaman mangga, juga dapat
menjadi inang penyakit yang kemudian dapat menyerang tanaman. Bersamaan
dengan penyiangan dilakukan juga penggem buran tanah. Penggemburan harus
dilakukan dengan hati-hati agar akar tanaman tidak putus.
sumber
(UN, 2010. United Nations. 2010. Masage on the World Day to Combat
Desertification and Drought. The Secretary General. 17 June 2010.).
( aak. 1991. Mangga. Yogyakarta. Kansius )
- Subandjar. 2006. POLA USAHATANI TANAMAN DAN TEKNOLOGI
BUDIDAYA MANGGA. Jakarta: Insan Cendekia.

Anda mungkin juga menyukai