Pendahuluan

   penelitian kali ini digunakan beberapa genotipe hasil seleksi galur murni
kedelai yang berasal dari desa Papringan dan juga galur hasil persilangan yang
pada penelitian sebelumnya memiliki potensi yang baik. Galur tersebut akan
dilihat penampilan genotipenya dengan harapan ada perbaikan dan memiliki
nilai atau sifat unggul jika dibandingkan dengan varietas unggul sebelumnya
seperti yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kedelai Grobogan, Slamet dan
Tanggamus dengan harapan dapat diteruskan untuk program pemuliaan selan-
PENAMPILAN BEBERAPA GENOTIPE jutnya.
KEDELAI ( . ) HASIL
HASIL DAN PEMBAHASAN
PERSILANGAN, VARIETAS UNGGUL,      analisis varian pada tabel 1 menunjukkan bahwa faktor genotipe berpen-
DAN HASIL SELEKSI GALUR MURNI garuh sangat nyata pada hampir seluruh variabel yaitu tinggi tanaman, umur
                         (     
 bunga, umur panen, jumlah cabang total, jumlah cabang produktif, jumlah
)               
        buku, jumlah daun trifoliat, luas daun, jumlah polong total, jumlah polong
        bernas, persen polong isi, jumlah biji per tanaman, bobot 100 biji, bobot biji per
petak efektif, dan bobot kering brangkasan, serta berpengaruh nyata pada satu
   
            )            ) 
    ) variabel yaitu bobot biji per tanaman. Data yang diperoleh menunjukan bahwa
setiap genotipe membawa materi genetik yang berbeda, sehingga memberikan
penampilan pada masing-masing variabel yang berbeda.
METODE PENELITIAN
              
Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari
2018 sampai Juni 2018. Penanaman dilakukan di
Kebun Percobaan Fakultas Pertanian bertempat di
belakang Jurusan Farmasi, Fakultas Ilmu Keseha-
tan, Universitas Jenderal Soedirman.
           
Bahan yang digunakan antara lain benih sepu-
luh genotipe kedelai (terdiri dari 7 galur hasil
seleksi galur murni yaitu nomor 2, 33, 71, 76, 45,
hasil persilangan yaitu A343 dan A402, dan varie-
tas Grobogan, Slamet, dan Tanggamus), pestisida
dan pupuk. Alat yang digunakan antara lain
cangkul, tugal, bambu, raffia, gunting, sprayer,
timbangan, penggaris, dan alat tulis.
           
  
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) yang diulang sebanyak tiga kali, Kesimpulan dan saran
       
sehingga menghasilkan 3 blok percobaan, mas-
1. Penampilan dari sepuluh genotipe kedelai terlihat berbeda satu dengan yang lainn-
ing-masing blok terdiri dari 10 petak percobaan.
ya yang dapat dilihat pada variabel umur berbunga, umur panen, tinggi tanaman,
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggu-
jumlah cabang, jumlah buku, jumlah daun, luas daun, jumlah polong total, jumlah
nakan analisis varians atau uji F dan dilakukan uji
polong bernas, persen polong isi, jumlah biji pertanaman, bobot 100 biji, bobot biji per
BNJ (Beda Nyta Jujur) dengan taraf kesalahan 5%.
petak efektif dan bobot berangkasan, serta berpengaruh nyata pada variabel bobot
                  
biji per tanaman. Sehingga setiap genotipe memiliki struktur genetik yang berbeda
Variabel pengamatan meliputi komponen
dan menampilkan karakter pertumbuhan dan hasil yang berbeda.
pertumbuhan yaitu umur berbunga (hst), umur
2. Terdapat nomor harapan baru dari beberapa genotipe yang diujikan berdasarkan
panen (hst), tinggi tanaman (cm), jumlah buku,
hasil panen yaitu galur nomor galur nomor 33 yang di dukung dengan tingginya
jumlah cabang total, jumlah cabang produktif,
jumlah polong total serta polong bernas, galur nomor 2 yang didukung dengan tinggi
jumlah daun, dan luas daun (cm²), komponen hasil
tanaman, jumlah buku dan luas daun yang tinggi, serta galur nomor 71 yang di
yaitu jumlah polong total, jumlah polong bernas,
dukung oleh tinggi tanaman dan jumlah cabang yang tinggi.
persen polong isi (%), dan variabel hasil yaitu
   
jumlah biji per tanaman, bobot 100 biji (g), bobot
Selanjutnya perlu dilakukan uji adaptasi dan multilokasi pada nomor harapan baru
biji per tanaman (g), bobot biji per petak efektif (g),
tanaman kedelai tersebut, sehingga dapat diketahui lebih lanjut tentang karakter dari
dan bobot kering berangkasan
galur tersebut