Anda di halaman 1dari 20

Perpajakan II

Modul ke:

03

KEWAJIBAN MENYAMPAIKAN SPT TAHUNAN

Fakultas

FEB
Program Studi

AKUNTANSI

Dra. Mutiah, M.Si

Setiap wajib pajak mengisi surat pemberitahuan dengan benar, lengkap, dan jelas
dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf latin, angka Arab, satuan
mata uang Rupiah, dan mendatatangani serta menyampaikan ke kantor
Direktorat Jendral Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau
tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jendral Pajak.

Yang dimaksud mengisi surat pemberitahuan adalah mengisi formulir Surat


Pemberitahuan, dalam bentuk kertas dan atau dalam bentuk elektronik dengan
benar, lengkap, dan jelas sesuai dengan petunjuk pengisian yang diberikan
berdasarkan ketentuan peraturan perudang-undangan perpajakan.

Dalam mengisi Surat Pemberitahuan, yang dimaksud dengan benar, lengkap


dan jelas adalah :
a.

Benar adalah benar dalam perhitungan, termasuk benar dalam penerapan


ketentuan perundang undangan perpajakan, dalam penulisan dan sesuai
dengan yang sebenarnya.

b. Lengkap adalah memuat semua unsur unsure yang berkaitan dengan


objek pajak dan unsur unsur lain yang harus dilaporkan dalam Surat
Pemberitahuan.
c. Jelas adalah melaporkan asal usul atau sumber dari objek pajak dan unsur
unsure lain yang harus dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan.

Fungsi SPT bagi WP untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan


perhitungan jumlah pajak yang sebenernya terutang.
Fungsi SPT bagi pemotongan atau pemungutan itu sebagai sarana untuk
melaporkan dan mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau dipungut
dan disetorkannya. SPT dapat diwakilkan dengan memberikan kuasa ke
konsultan pajak. Yang memiliki izin praktek & surat kuasa dari WP.
DIKECUALIKAN DARI KEWAJIBAN MENYAMPAIKAN SPT
Orang pribadi yang tidak diwajibkan menyampaikan SPT adalah ( KMK183/KMK.03/2007 )
Orang pribadi yang memperoleh penghasilan neto usaha yang tidak melebihi
jumlah penghasilan tidak kena pajak ( Dikecualikan dari SPT pasal 25 dan SPT
Tahunan ).
Wajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankan kegiatan usaha atau tidak
melakukan pekerjaan bebas ( Dikecualikan dari SPT pasal 25 ).

Batas Pelaporan SPT


Masa
: Semua jenis pajak tanggal 20 setelah akhir masa pajak kecuali
(satu masa pajak) akhir bulan berikutnya.
Tahunan : OP
= Akhir bulan ke-3 setelah akhir tahun pajak.
Badan = Akhir bulan ke-4 setelah akhir tahun pajak.

PPN

JENIS-JENIS SPT
A. SPT MASA
a)

b)

c)

PPh Psl 21 dan / Psl 26


Pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan,jasa,atau kegiatan
dengan nama dan bentuk apapun yang di terima atau di peroleh wajib pajak orang
pribadi dalam negeri.
PPh Psl 22
Pemungutan pajak sehubungan dengan pembayaran atau penyerahan barang ke
bendarawan pemerintah, impor barang, dan penjualan barang yang tergolong sangat
mewah.
PPh Psl 23
Pemotongan pajak oleh pihak yang wajib membayar atas deviden, bunga (pinjaman),
royalty, hadiah penghargaan, sewa dan jasa.

d)

e)
f)

g)

PPh Psl 25 (SSP)


Angsuran pajak dalam tahunan berjalan yang harus di bayar sendiri oleh wajib
pajak setiap bulan.
PPh Psl 15
PPh Psl 4(2)
Pemotongan pajak yang bersifat final dan di kenakan pada penghasilan berupa
bunga tabungan, bunga obligasi, bunga koperasi, hadiah undian, saham pengalihan
tanah dan bangunan, kontruksi, real estate, sewa tanah dan bangunan dan
penghasilan tertentu lainnya.
PPN atau PPN&PPnBM
Pajak atas penyerahan barang kena pajak atau jasa kena pajak oleh pengusaha
kena pajak di dalam negeri daerah pabean.

B. SPT TAHUNAN
a)

b)

SPT Tahunan PPh Orang Pribadi


SPT 1770
SPT 1770S
SPT 1770SS
SPT Tahunan PPh Badan
SPT 1771
SPT 1771$

TEMPAT PENYAMPAIAN SPT

SPT disampaikan dengan cara langsung ke KPP tempat wajib pajak terdaftar
dan WP menerima tanda bukti dan tanggal penerimaan yang ter-print out
komputer. WP dapat juga menyampaikan SPT tahunan melalui kantor pos
secara tercatat dan tanda bukti pengiriman pos tersebut sebagai bukti dan
tanggal penerimaan
( Pasal 6 UU KUP ). DJP dapat menentukan tempat
lain untuk menyampaikan SPT ( Pasal 5 UU KUP )

Dalam hal SPT Tahunan yang disampaikan adalah SPT Tahunan lebih bayar,
SPT Tahunan pembetulan, SPT Tahunan yang disampaikan setelah batas
waktu penyampaian SPT dan atau SPT Tahunan dalam bentuk e-SPT, SPT
tersebut harus disampaikan di TPT KPP tempat wajib pajak terdaftar.

JENIS SURAT PEMBERITAHUAN PPh ORANG PRIBADI


A. SPT 1770 : SPT ini diperuntukan bagi wajib pajak Orang Pribadi yang
menjalankan kegiatan usaha dan atau pekerjaan bebas
B. SPT 1770 S : SPT ini diperuntukan bagi wajib pajak Orang Pribadi yang tidak
melakukan kegiatan usaha dan atau pekerjaan bebas.
C. Sejak tahun 2007 ada 1 jenis SPT lagi yaitu :
SPT 1770 SS : Bagi orang pribadi yang sumber penghasilannya hanya dari satu
pemberi kerja termasuk pensiunan dengan jumlah penghasilan bruto dari
pekerjaan tersebut tidak melebihi Rp. 60.000.000 setahun.

Apabila KPP telah menerima SPT, maka petugas penerima SPT akan melalukan
penelitian kelengkapan SPT, penelitian yang dimaksud adalah
a. Apabila SPT dinyatakan lengkap maka SPT diterima dan kepada WP diberikan
tanda terima SPT
b. Apabila SPT dinyatakan tidak lengkap maka SPT dikembalikan kepada WP
disertai dengan lembar penelitian SPT Tahunan.
Dalam hal SPT Tahunan merupakan SPT Tahunan pembetulan, maka :
1. Penelitian kelengkapan SPT dilakukan oleh Account Representative
2. Selain penelitian kelengkapan SPT tersebut, dilakukan penelitian syarat
penyampaian SPT Tahunan ( Pembetulan sesuai dengan pasal 8 ayat ( 1 ), ayat (
1a ) dan ayat ( 6 ) Undang undang KUP ).

Petunjuk pengisian SPT Tahunan untuk WP OP yang mempunyai penghasilan dari


satu pemberi kerja dengan menggunakan SPT 1770 SS :
a. WP wajib mengisi dan menyampaikan SPT Tahunan dengan BE, LE, JE dan
mendatatanganinya.
b. WP melampirkan formulir 1721-A1 atau formulir 1721-A2 sebagai satu kesatuan
yang tidak terpisahkan dari SPT 1770 SS.
c. WP yang dapat menggunakan formulir ini WP OP yang tidak melakukan
pekerjaan bebas baik karyawan swasta atau PNS yang menerima penghasilan
hanya dari satu pemberi kerja dengan jumlah penghasilan bruto tidak lebih dari
Rp. 60 juta dalam setahun.
d. WP harus mengambil sendiri formulir SPT Tahunan dan menyampaikannya paling
lambat 3 bulan setelah tahun pajak berakhir.

e. Apabila SPT tahunan tidak disampaikan dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan atau dalam batas waktu perpanjangan SPT Tahunan, dikenakan
sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp. 100.000,f. Setiap orang yang karena kealpaannya tidak menyampaikan SPT Tahunan atau
menyampaikan SPT Tahunan tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap atau
melampirkan keterangan yang isinya tidak benar, sehingga dapat menimbulkan
kerugian pada Negara, dipidana dengan kurungan paling lama 1 tahun dan
denda paling tinggi 2 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.
g. Setiap orang yang dengan sengaja tidak menyampaikan SPT Tahunan atau
menyampaikan SPT Tahunan tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap atau
melampirkan keterangan yang isinya tidak benar, sehingga dapat menimbulkan
kerugian pada Negara, dipidana dengan kurungan paling lama 6 tahun dan
denda paling tinggi 4 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.

Penyampaiam SPT bagi suami istri dengan NPWP berbeda, sesuai dengan UU PPh (
UU no. 36 Tahun 2008 ) pasal 8 jo SE 29/PJ/2010, sebagai berikut :
a. Bagi wanita kawin yang melakukan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan
atau yang memilih untuk menjalankan hak dan kewajiban perpajakannya sendiri
wajib menyampaikan SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi atas namanya sendiri
terpisah dengan SPT Tahunan PPh suaminya.
b. Penghasilan yang dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh wanita kawin sebagaimana
dimaksud pada huruf a adalah seluruh penghasilan yang diterima atau diperoleh
wanita kawin tersebut dalam suatu tahun pajak, tidak termasuk penghasilan
anak yang belum dewasa.
c. Penghasilan yang dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh wanita kawin sebagaimana
dimaksud pada huruf a didasarkan pada penggabungan penghasilan neto suami
istri dan besarnya PPh terutang bagi istri tersebut dihitung sesuai dengan
perbandingan penghasilan neto antara suami dan istri.

d. Perhitungan PPh terutang sebagaimana dimaksud pada huruf c, berlaku juga


bagi wanita kawin sebagai pegawai yang mempunyai penghasilan semata
mata diterima atau diperoleh dari 1 pemberi kerja yang telah dipotong pajak
penghasilan pasal 21.
e. Harta dan kewajiban / hutang yang dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh wanita
kawin sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah harta dan kewajiban yang
dimiliki dan atau dikuasai wanita kawin tersebut pada akhir tahun pajak.

CARA PENYAMPAIAN SPT MASA DAN TAHUNAN

SPT masa dapat disampaikan secara langsung oleh Wajib


Pajak ke Kantor Pelayanan atau Kantor Penyuluhan Pajak dan
akan diberi tanggal penerimaan dan bukti penerimaan oleh
petugas yang di tunjuk (BPS:Bukti Penerimaan Surat). SPT masa
dapat juga dikirimkan melalui Kantor Pos secara tercatat. Bukti
pengiriman/resi berlaku sebagai bukti penerimaan.
Wajib pajak yang melaporkan akan mendapatkan Bukti
Penerimaan Surat (BPS) yang di terbitkan dengan menggunakan
aplikasi Sistem Informasi Perpajakan (SIP) atau Sistem
Administrasi Perpajakan Terpadu (SAPT). BPS yang ter-print out
komputer tersebut merupakan bukti yang sah bahwa Wajib Pajak
sudah melakukan pelaporan atau penyampaian surat/menyurat
kepada KPP tempat Wajib Pajak terdaftar.
Apabila SPT tidak lengkap, Kepala KPP mengirimkan
pemberitahuan Kepada WP untuk melengkapi, sedangkan tanda
bukti dan tanggal penerimaan kelengkapan SPT dianggap sebagai
tanda bukti dan tanggal penerimaan SPT.

Cara penyampaian SPT secara langsung, seperti ini :


SPT
Ke KPP dan di terima (bila tidak ada kesalahan)
Mendapat Bukti Penerimaan Surat
Cara penyampaian elektronik, seperti ini :
Mengcopy semua data & melengkapi semua syaratnya.
KPP/Lewat Pos/www.pajak.go.id
Mendapat Bukti Penerimaan Surat secara elektronik

WAKIL WAJIB PAJAK


Sesuai PMK No. 22/PMK.03/2008 Wajib Pajak dapat diwakili oleh pihak
lain. Jika dalam hal-hal tertentu Wajib Pajak tidak dapat melaksanakan
tugasnya. SPT Wajib Pajak Badan harus di tandatangani oleh pengurus atau
direksi. Jika SPT diisi atau di tandatangani oleh orang lain bukan Wajib Pajak
harus dilampiri Surat Kuasa Khusus.
Dalam menjalankan hak dan kewajiban Wajib Pajak diwakili dalam hal
(Pasal 32 ayat (1) :
Badan oleh pengurus (termasuk dalam pengertian pengurus adalah orang yang nyata-nyata
mempunyai wewenang ikut menentukan kebijaksanaan atau mengambil keputusan dalam
menjalankan perusahaan).

Badan dalam pembubaran atau pailit oleh orang atau badan yang dibebani
untuk melakukan pemberesan.
Suatu warisan yang belum terbagi oleh salah seorang ahli warisnya,
pelaksanaan wasiat atau yang mengurusi harta peninggalannya.
Anak yang belum dewasa atau orang berada dalam pengampuan oleh wali
atau pengampunya.

Wakil-wakil diatas berytanggung jawab secara pribadi dan


secara renteng atas pembayaran pajak terutang, kecuali apabila
dapat membuktikan atau meyakinkan Direktur Jenderal Pajak
bahwa mereka dalam kedudukan yang tidak mungkin dibebani
tanggung jawab atas pajak terutang tersebut. Kuasa harus
memenuhi persayaratan yang ditetapkan dengan Keputusan
Mentri Kuangan.
Orang Pribadi dapat menunjuk seorang kuasa dengan surat
kuasa khusus untuk menjalankan hak dan memenuhi kewajiban
perundan-undangan perpajakan (Pasal 32 ayat (3)). Berarti Wajib
Pajak diberikan kelonggaran dan kesempatan untuk minta
bantuan pihak lain yang memahami masalah perpajakan sebagai
kuasanya, untuk dna atas nama membantu melaksanakan hak
dan kewajiban perpajakan Wajib Pajak. Wajib Pajak dapat
menunjuk seorang kuasa dengan surat kuasa khusus untuk
menjalankan hak dan memenuhi kewajiban Wajib Pajak. Kuasa
tersebut dapat meliputi konsultan pajak dan bukan konsultan
pajak.

KONSULTAN PAJAK
Konsultan Pajak adalah setiap yang dalam lingkungan pekerjaannya secara
bebas memberikan jasa professional kepada Wajib Pajak dalam melaksanakan
hak dan memenuhi kewajiban perpajaknnya sesuai dengan peraturan perundangundangan perpajakan yang berlaku.
Hak Konsultan Pajak :
a.

b.

c.

Konsultan pajak yang telah memiliki izin Praktek Konsultan Pajak Sertifikat A berhak
memberikan jasa dibidang perpajakan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi dalam
melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakan nya, kecuali WP yang berdomisili
di negara yang mempunyai persetujuan penghindaran pajak berganda dengan Indonesia.
Konsultan Pajak yang telah memiliki Izin Praktek Konsultan Pajak Sertifikat B berhak
memberikan jasa di bidang perpajakan kepada WP orang pribadi dan Badan dalam
melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakan nya, kecuali kepada WP
penanaman modal, Bentuk Usaha Tetap, dan yang berdomisili di negara yang mempunyai
persetujuan penghindaran pajak berganda dengan Indonesia.
Konsultan Pajak yang telah memiliki Izin Praktek Konsultan Pajak Sertifikat C berhak
memberikan jasa di bidang perpajakan kepada WP Orang Pribadi dan Badan dalam
melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakan nya.

Pertanyaan Kelompok 3 :
1. Apakah yang dimaksud dengan benar, lengkap dan jelas dalam mengisi Surat
Pemberitahuan ?
2. Berapa lama batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan untuk Surat
Pemberitahuan Tahunan PPh WP orang pribadi ?
3. Sebutkan apa saja yang dikecualikan dari kewajiban menyampaikan SPT ?
4. Sebutkan jenis surat pemberitahuan PPh orang pribadi ?
5. Bagaimana cara penyampaian SPT ?
6. Siapa sajakah yg dikecualikan dalam penyampaian SPT?
7. Bagaimana penyampaian SPT bagi suami istri dengan NPWP berbeda ?
8. Sebutkan yang menjadi hak konsultan pajak ?
9. Dimana tempat pengambilan SPT masa / SPT tahunan ?
10. Apa yang dimaksud dengan WP usaha kecil?

Terima Kasih
Dra. Mutiah, M.Si

Anda mungkin juga menyukai