Anda di halaman 1dari 3

1.

Lingkungan Eksternal makro perusahaan meliputi :


Kondisi ekonomi.
Tingkat inflasi, masalah pengangguran, tingkat pertumbuhan pendapat
annasional, keadaan
neraca pembayaran, kondisi pasar saham serta fluktuasi kursvaluta asi
ng dan suku bunga, secara umum adalah beberapa faktor ekonomi
yang
mempengaruhi praktik manajemen dalam aktivitas bisnis. Terdapathub
ungan timbal balik antara keadaan perekonomian dan aktivitas bisnis
atau
dunia usaha. Kestabilan dan pertumbuhan ekonomi akan mendorong p
erkembangan dunia usaha, dan
sebaliknya perkembangan dunia usaha akanmewujudkan kestabilan da
n pertumbuhan ekonomi.
Kondisi politik dan hukum.
Terdapatnya kestabilan politik dan kebijakan pemerintah yang sesuai d
apatmenciptakan suasana kondusif untuk mengembangkan aktivitas
organisasi
bisnisdi berbagai bidang. Pertimbangan hukum juga perlu diperhatikan
perusahaan,antara lain adanya peraturan pemerintah mengenai pemb
entukan dan pengawasan organisasi yang
membatasi kebijakan manajerial, termasuk dalamhal pengelolaan sum
ber daya manusia.
Kondisi sosial budaya
Para manajer perlu memperhatikan adanya perubahan sosial budaya
masyarakat
khususnya pola
dan tren
pasar yang dituju.
Manajer perlumenyesuaikan
strategi bisnis
terutama
pemasarannya dengan
kondisi nilainilai sosial, kebiasaan, dan selera konsumen. Sebagai contoh saat ini tr
en nilaidan selera masyarakat perkotaan adalah kembali ke alam
sehingga
perusahaan perlu menyesuaikan strategi pemasarannya, misal dengan
membuat produk yangalami tanpa bahan pengawet.
Kondisi demograf
Kondisi
demograf mencakup
kebiasaan yang berlaku dalam karakteristikfsik
dari populasi,
seperti jenis kelamin,
usia, tingkat
pendidikan, lokasigeografs, pendapatan, konsumsi keluarga. Perubaha
n pada karakteristik-karakteristik ini dapat berpengaruh pada kebijaka

n manajemen perusahaandalam
merencanakan, mengorganisasikan,
memimpin dan mengontrol organisasi bisnisnya.
Teknologi
Teknologi merupakan salah satu faktor lingkungan umum yang palingd
ramatis atau paling cepat mengalami perubahan. Teknologi pun
menjadi salahsatu faktor yang mempengaruhi keputusan manajer terut
ama dalam hal pengembangan produk. Sebagai contoh, saat ini dinami
ka industry ponsel sedang berkembang pesat, kita selalu mendapat
informasi adanya tawaran produk ponsel dengan berbagai ftur dan
manfaat baru
dalam waktu yang sangatcepat. Hal ini karena terkait dengan perkemb
angan teknologi yang terjadi.Dahulu
kita
hanya mengenal
ponsel digunakan untuk menelepon saja, namundalam waktu beberapa
tahun belakangan ini dengan perkembangan teknologiyang sangat
pesat, kita sudah dapat menemukan ponsel dengan tambahan
fturkamera, video kamera atau bahkan komputer.
2. a. Sebuah industri yang menarik adalah industri yang menawarkan potensi keuntungan.
Sebaliknya, industri yang tidak menarik adalah industri yang tidak menawarkan potensi
keuntungan. Jika sebuah perusahaan menggunakan Porter analisis dan menyimpulkan
bahwa struktur kompetitif industri memiliki peluang untuk keuntungan tinggi, maka
perusahaan dapat memilih untuk masuk ke dalam industri atau pasar tersebut. Selanjutnya,
jika perusahaan sudah bersaing di dalam industri atau pasar, metode Porter dapat
digunakan untuk menentukan posisi yang optimal di dalam pasar.
Menurut analisis lima kekuatan kompetitif industri Michael Porter (1980), industri yang
menarik memiliki karakteristik sebagai berikut : ancaman pendatang baru rendah,
kekuatan tawar pemasok lemah, kekuatan tawar pembeli lemah, ancaman produk
pengganti rendah, intensitas persaingan antara kompetitor industri rendah dan pelengkap
produk atau jasa terbatas atau tidak tersedia. Sebaliknya, industri yang tidak menarik
memiliki karakteristik yang berlawanan dengan industri yang menarik.
b. Jenis kekuatan persaingan adalah gabungan dari lima kekuatan, yaitu : (1) tekanan
kompetitif yang berhubungan dengan ancaman pendatang baru ke pasar, (2) tekanan
kompetitif yang berasal dari daya tawar pemasok, (3) tekanan kompetitif yang berasal dari
daya tawar pembeli, (4) tekanan persaingan yang terkait dengan terobosan pasar yang
dibuat oleh produk pengganti, dan (5) tekanan kompetitif yang berasal dari perebutan
kompetitif di antara saingan industri.

c. Menurut Thompson (2015), faktor perubahan dalam industri dan dampaknya akan mereka
miliki di intensitas kompetitif dan profitabilitas industri, yaitu Industri dan kondisi
persaingan berubah karena kekuatan tertentu bertindak untuk menciptakan insentif atau
tekanan untuk perubahan. Kekuatan pendorong yang paling umum termasuk perubahan
dalam jangka panjang tingkat pertumbuhan industri, meningkatnya globalisasi, terkait
perkembangan Internet, mengubah perilaku pembeli, perubahan teknologi dan inovasi
proses manufaktur, produk dan inovasi pemasaran, masuk atau keluar dari perusahaan
besar, know-how dari difusi, peningkatan efisiensi di pasar yang berdekatan, pengurangan
ketidakpastian dan risiko bisnis, perubahan kebijakan peraturan dan pemerintah, dan
mengubah faktor sosial. Setelah perubahan driver sebuah industri telah diidentifikasi,
tugas analitis menjadi salah menentukan apakah mereka bertindak, secara individu dan
kolektif, untuk membuat lingkungan industri lebih atau kurang menarik.

Anda mungkin juga menyukai