Oleh :
Ir.ANTHONIUS DENGEN,M.Si.
NIP. 19661231 199403 1 130
NDH : 45
I.
II.
Deskripsi Singkat Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas sebagai
Target Area Perubahan
II.1.
Dasar Hukum
1.
Undang Undang
3.
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor
4437)
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
II.2.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Perencanaan,
Penyelenggaraan
dan
Pembinaan
Kelompok
Jabatan
Fungsional;
II.3.
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Palopo berdasarkan
Perda Kota Palopo Nomor 05 Tahun 2013 terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Tata Bangunan dan Perizinan;
d. Bidang Cipta Karya;
e. Bidang Penataan Ruang dan Pengendalian;
f. Bidang Perumahan Permukiman;
g. UPTD Satuan Tugas Pengawas Bangunan;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Palopo
III.
Latar Belakang
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, pemerintah telah mengesahkan Undangundang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Undang-undang tersebut,
diharapkan pemerintah mampu melayani setiap warga Negara untuk memenuhi hak dan
kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan publik, dalam memberikan kepastian
hukum dalam hubungan antara masyarakat dan penyelenggara pelayanan publik.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Retribusi
Perizinan Tertentu yang didalamnya mengatur tata cara pemberian Izin Mendirikan
Bangunan, Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 9 Tahun 2012 tentang RTRW Kota
Palopo serta Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 3 Tahun 2013 tentang Bangunan
Gedung, maka Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya diamanatkan untuk melakukan proses
pemberian Izin Mendirikan Bangunan.
Izin mendirikan bangunan yang kemudian disingkat dengan IMB adalah izin yang
digunakan untuk mendirikan bangunan yang dikeluarkan oleh Walikota Palopo melalui
BPMP2T Kota Palopo yang didahului pemrosesan pemeriksaan aspek teknis melalui
Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Palopo yang merupakan unsur pelaksana
pemerintah daerah di bidang penataan ruang dan keciptakaryaan. Dinas Tata Ruang dan
Cipta Karya Kota Palopo dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Masalah waktu dan alur pemrosesan merupakan salah satu hal yang paling sering
dikeluhkan oleh masyarakat dalam memperoleh IMB, dimana waktu yang dibutuhkan
terkadang masih sangat lama disertai dengan alur proses IMB yang sedikit
membingungkan bagi masyarakat. Hal inilah yang harus menjadi skala prioritas
perubahan untuk menjadi lebih baik, sehingga masyarakat lebih nyaman dan aman
dalam mengurus sendiri IMB mereka karena waktu yang lebih singkat dan alur proses
yang lebih jelas, dan pada akhirnya akan mendorong pula masyarakat untuk sadar dan
taat aturan.
III.1.
Identifikasi Permasalahan
Keluhan masyarakat mengenai masalah waktu dan alur pemrosesan IMB
disebabkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Proses penerbitan Izin Prinzip bagi bangunan yang dipersyaratkan, saat ini
ditangani sepenuhnya baik dari sisi teknis maupun administrasi oleh pihak
BPMP2T yang bukan merupakan leading sector teknis pemberian izin
prinsip.
2. Tenggat waktu penyelesaian proses Izin Prinsip oleh BPMP2T tidak terukur
sehingga berpengaruh pada waktu pemrosesan IMB
3. Tidak tersedianya loket pelayanan di Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya,
sehingga ada kebingungan pada masyarakat saat datang untuk mengurus
IMB-nya.
4. Minimnya informasi mengenai alur dan proses penerbitan IMB
IV.
untuk
melakukan
masyarakat agar taat dan sadar aturan mengenai IMB. Sehingga visi dan misi
IV.3.
IV.4.
IV.5.
IV.6.
V.
V.3.
Misi
Untuk mewujudkan visi, Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Palopo
melakukan misi sebagai berikut :
Sasaran
Dalam menyelesaikan proyek perubahan ini, yang menjadi sasaran dan sebagai
piloting adalah Bidang Tata Bangunan dan Perizinan di Dinas Tata Ruang dan
V.5.
No
.
1.
2.
3.
4.
Aktivitas
Pembentukan Tim percepatan pelayanan
IMB
Pembuatan Telaahan staf mengenai
Leading Sector Izin Prinsip
Perubahan Alur, Mekanisme dan Waktu
proses IMB
Pembuatan Loket Pelayanan Satu Pintu di
Tahun ke2
3
4
5.
6.
7.
8.
9.
10.
V.6.
Jangka Menengah
Dengan komitmen bersama pelaku di bidang pelayanan IMB dan seluruh
stakeholder untuk mewujudkan percepatan pelayanan yang disertai dengan
peningkatan mutu pelayanan, maka kegiatan yang akan dilakukan dalam jangka
menengah adalah sebagai berikut :
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
V.7.
Aktivitas
Tahun ke2
Jangka Tahunan
Program kerja dalam jangka waktu 1 (satu) tahun untuk mewujudkan percepatan
pelayanan IMB disertai dengan peningkatan kualitas pelayanan akan dilakukan
sebagai berikut :
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
V.8.
Aktivitas
Bulan ke
1
Tahun 2016
7
10
11
12
Pembentukan Tim
percepatan
pelayanan IMB
Pembuatan
Telaahan
staf
mengenai Leading
Sector Izin Prinsip
Perubahan
Alur,
Mekanisme
dan
Waktu proses IMB
Pembuatan Loket
Pelayanan
Satu
Pintu di Dinas Tata
Ruang dan Cipta
Karya
Pembuatan Sistem
Informasi IMB
Pembuatan sarana
penyebarluasan
informasi
Izin
Mendirikan
Bangunan
Penyusunan dan
penerbitan
SK
Walikota mengenai
pemberian reward
kepada
masyarakat yang
taat aturan
Melakukan
supervisi terhadap
kinerja
Sumber
Daya Manusia
Pelaksanaan
Monitoring
dan
Evaluasi
Pembuatan
Laporan
Aktivitas
Durasi (Hari)
.
I.
1.
2.
3.
II.
1.
3.
4.
5.
6.
7.
III.
1.
Persiapan
Pembentukan Tim
Rapat Tim
Penyusunan
instrumen
pelaksanaan
proyek
perubahan
Pelaksanaan
Pembuatan Telaahan Staf mengenai Leading Sector
Izin Prinsip
Perubahan Alur, Mekanisme dan Waktu proses IMB
Pembuatan Loket Pelayanan Satu Pintu di Dinas Tata
Ruang dan Cipta Karya
Pembuatan Sistem Informasi IMB
Pembuatan sarana penyebarluasan informasi Izin
Mendirikan Bangunan
Penyusunan dan penerbitan SK Walikota mengenai
pemberian reward kepada masyarakat yang taat
aturan
Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi
1
1
2
49
IMB di
Kota Palopo
dapat
meningkat
dan sejajar
dengan
Kabupaten/Kota di Indonesia.
Masalah Utama
Dari hasil analisis dan dugaan sementara, mutu pelayanan perizinan IMB di Kota
Palopo tertinggal jauh dari wilayah lain adalah dikarenakan tidak adanya
sinergitas antar leading sector yang terkait dalam proses perizinan IMB serta
tidak tersedianya sarana dan prasarana pendukung kegiatan tersebut.
VI.4.
1. Proses pemberian Izin Prinsip harus dikembalikan ke Dinas Tata Ruang dan
Cipta Karya sebagai leading sector teknis perizinan IMB
2. Alur proses IMB harus jelas dan dengan waktu yang singkat yaitu hanya
dalam waktu 3 (tiga) hari.
3. Loket Pelayanan Satu Pintu di Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya harus
diadakan di Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya
4. Aplikasi Sistem Informasi Izin Mendirikan
diwujudkan
5. Surat Keputusan Walikota Palopo
Bangunan
(e-IMB)
harus
masyarakat yang taat dan patuh akan aturan mengenai IMB harus segera
dibuat.
VIII.3. Rencana Kerja / Action Plan
Proyek perubahan tentang
SINERGITAS
LEADING
SECTOR
DALAM
2.
MILESTONE
KEGIATAN
Proses Persiapan Tim Rapat Awal Kegiatan
Surat
Pelaksana
Proyek Pembuatan
Keputusan
Perubahan
Pembentukan
Tim
Percepatan Pelayanan
IMB
Melaksanakan
Rapat
Koordinasi Tim
Memberikan
Arahan
dan Pembagian Tugas
Tim
Proses
pembuatan Persiapan
data-data
Telaahan
Staf dasar hukum telaahan
mengenai
Leading staf
Membuat
Konsep
Sector Izin Prinsip
Telaahan Staf
Mengajukan Telaahan
Staf kepada Walikota
Menerima hasil evaluasi
Telaahan
staf
dari
Walikota
Rapat
Koordinasi
dengan Leading Sector
terkait mengenai hasil
evaluasi dan petunjuk
Walikota
terhadap
telaahan
staf
Izin
Prinsip
WAKTU
..... s/d ..... 2016
..... s/d ..... 2016
3.
4.
5.
6.
Proses
Perubahan Persiapan dasar hukum
Alur, Mekanisme dan dan
data-data
Waktu proses IMB
pendukung
Rapat
Koordinasi
Perumusan Perubahan
Alur, Mekanisme dan
Waktu Proses IMB
Membuat laporan hasil
rapat
dan
konsep
percepatan
alur,
mekanisme dan waktu
proses IMB
Proses
Pembuatan Pembuatan
Konsep
Loket Pelayanan Satu Ruang
pemilihan
Pintu di Dinas Tata Proses
pekerjaan
Ruang dan Cipta Karya pelaksana
pembuatan loket
Pembangunan loket
Penunjukan
Staf
penanggung
jawab
pelayanan satu pintu
Penetapan tugas dan
tanggung jawab staf
pelayanan
Pelatihan
staf
pelayanan
Proses
Pembuatan Persiapan
bahan
Sistem Informasi IMB
pendukung pembuatan
Sistem Informasi IMB
Koordinasi
dengan
leading sector terkait
mengenai
Sistem
Informasi
sekaitan
dengan sinergi koneksi
data
antar
leading
sector
Penyiapan
prasarana
pendukung penerapan
Sistem Informasi pada
loket pelayanan satu
pintu
Proses
Pembuatan Persiapan
bahan
Sarana
pendukung pembuatan
Penyebarluasan
Pamflet dan brosur
pemilihan
Informasi
Izin Proses
pelaksana
pekerjaan
Mendirikan Bangunan
pembuatan pamflet dan
brosur
7.
Pelaporan
dan Monitoring dan Evaluasi
Finalisasi
hasil pelaksanaan
proyek
kegiatan perubahan
perubahan
Melaksanakan
Rapat
Koordinasi Tim dan
Evaluasi Final Kegiatan
Perubahan
Menyusun
Laporan
Akhir dan Persentase
Hasil Kegiatan
Mentor,