MAKALAH
Disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah : Administrasi Pendidikan
Dosen pengampu: Ust. Ali Taman Saputra M.Pd.I
Oleh :
1. DEDI 2. M.MANAHILUL IRFAN 3. SUNARYA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-HIDAYAH KOTA BOGOR 2013 M/1435 H
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada umat
ini. Shalawat beserta salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad Saw. yang
tidak ada nabi setelahnya. sebagai contoh dan panutan yang paling baik bagi sel
uruh umat manusia. Alhamdulillah kami dapat menyusun Makalah dengan tema "Kepemi
mpinan dalam Pendidikan, walaupun kami sadari masih banyak kekurangan yang belum
bisa kami tutupi dalam pembuatannya. Dengan adanya makalah ini mudah-mudahan dap
at menambah pengetahuan bagi pembaca dan terutama penyusun dan semoga makalah in
i dapat menjadi pelengkap nilai dalam mata kuliah Administrasi Pendidikan.
Saran dan masukan sangat kami harapkan agar dapat menjadi lebih baik di masa yan
g akan datang. Semoga Makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumn
ya. Amin. Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Bogor, Desember 2013
Penyusun
2
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut kodrat serta irodatnya bahwa
manusia dilahirkan untuk menjadi pemimpin. Sejak Adam diciptakan sebagai manusi
a pertama dan diturunkan ke Bumi, Ia ditugasi sebagai Khalifah fil ardhi. Sebaga
imana termaktub dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 30 yang berbunyi : Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; Sesungguhnya Aku akan mengangkat Adam me
njadi Khalifah di muka Bumi. Menurut Bachtiar Surin yang dikutif oleh Maman Ukas
bahwa Perkataan Khalifah berarti penghubung atau pemimpin yang diserahi untuk men
yampaikan atau memimpin sesuatu 1 Dari uraian tersebut jelaslah bahwa manusia tel
ah dikaruniai sifat dan sekaligus tugas sebagai seorang pemimpin. Pada masa seka
rang ini setiap individu sadar akan pentingnya ilmu sebagai petunjuk/alat/pandua
n untuk memimpin umat manusia yang semakin besar jumlahnya serta komplek persoal
annya. Atas dasar kesadaran itulah dan relevan dengan upaya proses pembelajaran
yang mewajibkan kepada setiap umat manusia untuk mencari ilmu. Dengan demikian u
paya tersebut tidak lepas dengan pendidikan, dan tujuan pendidikan tidak akan te
rcapai secara optimal tanpa adanya manajemen atau pengelolaan pendidikan yang ba
ik, yang selanjutnya dalam kegiatan manajemen pendidikan diperlukan adanya pemim
pin yang memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin.
1
Maman Ukas, Manajemen Konsep, Prinsip, dan Aplikasi, (Bandung : Ossa Promo, 1999
) h. 253.
4
B.
Pembatasan Masalah Dalam penulisan makalah ini, penulis membatasi masalahnya seb
agai
berikut : a. b. c. Hakikat pemimpin Tipe-tipe kepemimpinan Faktor-faktor yang me
mpengaruhi efektivitas kepemimpinan.dalam manajemen
pendidikan. C. Tujuan Penulisan Makalah Sesuai dengan permasalah yang telah dike
mukakan di atas, maka tujuan penulisan ini diarahkan untuk : a. b. c. Untuk meng
etahui hakikat pemimpin Untuk mengetahui tipe-tipe kepemimpinan Faktor-faktor ya
ng mempengaruhi efektivitas kepemimpinan dalam manajemen
pendidikan. D. Sistematika Penulisan Sebagai langkah akhir dalam penulisan makal
ah ini, maka klasifikasi sistematikan penulisannya sebagai berikut : Bab I : Pen
dahuluan yang berisikan tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, tuju
an penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II : Dibahas tentang tinjauan hakik
at pemimpin, tipe-tipe kepemimpinan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi efektiv
itas kepemimpinan dalam manajemen pendidikan. Bab III : Merupakan bab terakhir d
alam penulisan makalah ini yang berisikan tentang kesimpulan.
5
B.
Tipe-Tipe Kepemimpinan
Dalam setiap realitasnya bahwa pemimpin dalam melaksanakan proses kepemimpinanny
a terjadi adanya suatu permbedaan antara pemimpin yang satu dengan yang lainnya,
hal sebagaimana menurut G. R. Terry yang dikutif Maman Ukas, bahwa pendapatnya
membagi tipe-tipe kepemimpinan menjadi 6, yaitu : 1. Tipe kepemimpinan pribadi (
personal leadership). Dalam system kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan itu
dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan secara lisan
atau langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimpin yang bersangkutan. 2. Tipe
kepemimpinan non pribadi (non personal leadership). Segala sesuatu
kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui bawahan-bawahan atau media non pribadi b
aik rencana atau perintah juga pengawasan. 3. Tipe kepemimpinan otoriter (autori
totian leadership). Pemimpin otoriter biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh, t
eliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturanperaturan yang berlaku secara keta
t dan instruksi-instruksinya harus ditaati. 4. Tipe kepemimpinan demokratis (dem
ocratis leadership). Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian
dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab
tentang terlaksananya tujuan bersama. Agar setiap anggota turut bertanggung jawa
b, maka seluruh anggota ikut serta dalam segala kegiatan, perencanaan, penyeleng
garaan, pengawasan, dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang
berharga dalam usahan pencapaian tujuan.
7
1. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini
mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi piliha
n akan gaya kepemimpinan. 2. Harapan dan perilaku atasan. 3. Karakteristik, hara
pan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya kepemimpinan. 4. Kebutuh
an tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin. 5. Iklim da
n kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan. 6. Harapan dan
perilaku rekan.5 Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka jelaslah bahwa kesuks
esan pemimpin dalam aktivitasnya dipengaruhi oleh factor-faktor yang dapat menun
jang untuk berhasilnya suatu kepemimpinan, oleh sebab itu suatu tujuan akan terc
apai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi yang baik ant
ara atasan dengan bawahan, di samping dipengaruhi oleh latar belakang yang dimil
iki pemimpin, seperti motivasi diri untuk berprestasi, kedewasaan dan keleluasaa
n dalam hubungan social dengan sikap-sikap hubungan manusiawi. Selanjutnya peran
an seorang pemimpin sebagaimana dikemukakan oleh M. Ngalim Purwanto, sebagai ber
ikut : 1. Sebagai pelaksana (executive)
2. Sebagai perencana (planner) 3. Sebagai seorangahli (expert) 4. Sebagai mewaki
li kelompok dalam tindakannya ke luar (external group representative)
5
Nanang Fattah, Op. cit., h. 102.
10
Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap pemimpin memaha
mi akan tugas yang harus dilaksanaknya. Oleh sebab itu kepemimpinan akan tampak
dalam proses di mana seseorang mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau me
nguasai pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain.
Untuk keberhasilan dalam pencapaian suatu tujuan diperlukan seorang pemimpian ya
ng profesional, di mana ia memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang
pemimpin, serta melaksanakan peranannya sebagai seorang pemimpin. Di samping itu
pemimpin harus menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan bawahan, sehingga t
erciptanya suasana kerja yang membuat bawahan merasa aman, tentram, dan memiliki
suatu kebebsan dalam mengembangkan gagasannya dalam rangka tercapai tujuan bers
ama yang telah ditetapkan.
12
BAB III PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Pemimpin pada hakikatnya adal
ah seorang yang mempunyai kemampuan untuk memepengaruhi perilaku orang lain di d
alam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan. Dalam kegiatannya bahwa pemimpin mem
iliki kekuasaan untuk mengerahkan dan mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan
tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Tipe-tipe kepemimpinan pada umumnya adalah
tipe kepemimpinan pribadi, Tipe kepemimpinan non pribadi, tipe kepemimpinan otor
iter, tipe kepemimpinan demokratis, tipe kepemimpinan paternalistis, tersebut ti
pe kepemimpinan ada menurut yang
bakat.Disamping
tipe-tipekepemimpinan
juga
pendapat
mengemukakan menjadi tiga tipe antara lain : Otokratis, Demokratis, dan Laisezfa
ire. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas pemimpin meliputi ; kepribadian (
personality), harapan dan perilaku atasan, karakteristik, kebutuhan tugas, iklim
dan kebijakan organisasi, dan harapan dan perilaku rekan. Yang selanjutnya bahw
a factor-faktor tersebut dapat mempengaruhi kesuksesan pemimpin dalam
melaksanakan aktivitasnya. Tugas pemimpin dalam kepemimpinannya meliputi ; menye
lami kebutuhankebutuhan kelompok, dari keinginan itu dapat dipetiknya kehendak-k
ehendak yang realistis dan yang benar-benar dapat dicapai, meyakinkan kelompokny
a mengenai apa-apa yang menjadi kehendak mereka, mana yang realistis dan mana ya
ng sebenarnya merupakan khayalan.Pemimpin yang professional adalah pemimpin yang
13
memahami akan tugas dan kewajibannya, serta dapat menjalin hubungan kerjasama ya
ng baik dengan bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja yang membuat bawahan
merasa aman, tentram, dan memiliki suatu kebebsan dalam
mengembangkan gagasannya dalam rangka tercapai tujuan bersama yang telah ditetap
kan. B. Saran-saran Berdasarkan pada uraian tersebut di atas, maka penulis menge
mukakan saran-saran sebagai berikut : 1. Hendaknya para pemimpin, khususnya pemi
mpin dalam bidang pendidikan dalam melaksanakan aktivitasnya kepemimpinannya dal
am mempengaruhi para
bawahannya berdasarkan pada kriteria-kriteria kepemimpinan yang baik. 2. Dalam m
embuat suatu rencana atau manajemen pendidikan hendaknya para pemimpin memahami
keadaan atau kemampuan yang dimiliki oleh para bawahannya, dan dalam pembagian p
emberian tugas sesuai dengan kemampuannya masingmasing. 3. Pemimpin hendaknya me
mahami betul akan tugasnya sebagai seorang pemimpin. 4. Dalam melaksanakan akvit
itasnya baik pemimpin ataupun yang dipimpin menjalin suatu hubungan kerjsama yan
g saling mendukung untuk tercapainya tujuan organisasi atau instnasi.
14