irisan tegak tanah (biasanya hingga kedalaman 110 cm), maka kita akan melihat lapisanlapisan tanah (horizon) ini, yang secara berturut-turut dari permukaan tanah adalah :
- horizon organik (O)
- horizon A
- horizon B
- horizon C
Yang kita namakan tanah pada hakekatnya adalah gabungan horizon A dan B yang disebut
solum. Solum berbeda dengan regolit, yakni lapisan batuan yang telah mengalami pelapukan
yang berada di atas batuan induk.
Tanah yang berkembang di bawah pengaruh berbagai faktor pembentukan tanah akan
memiliki sifat yang berbeda dalam hal :
Kedalaman solum
Sifat-sifat lainnya.
Perbedaan ini tidak hanya terjadi antara satu daerah dengan daerah yang lain, melainkan juga
pada daerah yang sama bahkan hanya dipisahkan oleh jarak beberama meter saja. Dengan
demikian, , jelas bahwa pada areal yang luas kita tidak dapat mempelajari sifat tanah hanya
pada satu tempat saja sebab mungkin pada areal tadi terdiri atas beberapa jenis tanah.
Satuan individu terkecil dalam tiga dimensi yang masih disebut dengan tanah dinamakan
dengan pedon. Sifat-sifat tanah yang tergabung dalam pedon ini memiliki keseragaman yang
sama. Biasanya pedon memiliki luas antara 1 hingga 10 m 2. Sehingga cukup luas untuk dapat
mempelajari sifat tanah dan susunan horizon tanah yang ada.
Karena kecilnya pedon yang ada, maka pedon tidak dapat digunakan sebagai satuan dasar
untuk pengelompokan tanah di lapang. Guna keperluan ini, maka digunakan kumpulan pedon
yang menunjukkan sifat tanah yang sama. Kumpulan pedon ini kita namakan dengan
polipedon. Polipedon ini menghasilkan "seri tanah" tertentu pada klasifikasi tanah. Satu
satuan polipedon akan memiliki sifat seperti satu seri tanah tertentu.
Unsur-unsur yang terdapat dalam tanah adalah:
Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K),
Kalsium (Ca),Magnesium (Mg), Belerang (S), Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B),
Mo, Tembaga (Cu),Seng (Zn) dan Klor (Cl), dan masih banyak unsur-unsur
lainnya.