Anda di halaman 1dari 2

PROSES PEMBENTUKAN TANAH

Faktor-faktor pembentuk tanah Ada beberapa faktor penting yang


mempengaruhi proses pembentukan tanah, antara lain:
1. Iklim Unsur-unsur iklim yang utama mempengaruhi proses
pembentukan tanah adalah Suhu dan Curah Hujan.
2. Organisme (vegetasi, jasad renik) Organisme sangat berpengaruh
terhadap proses pembentukan tanah seperti
a) membuat proses pelapukan.
b) membantu proses pembentukan humus.
c) pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah hal ini terlihat
pada daerah beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika.
d) memiliki kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada
tanaman berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah.
3. Bahan induk Bahan induk terdiri atas batuan vulkanik, batuan beku,
batuan sedimen dan batuan metamorf.
4. Topografi atau relief Keadaan relief suatu daerah akan memengaruhi
tebal atau tipisnya lapisan tanah.
5. Waktu Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah,
akibat pelapukan dan pencucian yang terus menerus.
Proses tanah disentigrasi: proses pelapukan batuan menjadi tanah.
Proses disentigrasi Meliputi tanah organik dan tanah mineral:
*Tanah dipandang sebagai suatu benda alam yang terdiri dari bahan
bahan anorganik yang disebut mineral dan didapat dari batuan yang telah
mengalami pelapukan. Bahan bahan anorganik ini terdiri dari sisa sisa
makhluk hidup yang telah lapuk.
*Bahan mineral dalam tanah berasal dari pelapukan batu-batuan.
Oleh karena itu susunan mineral didalam tanah berbeda-beda sesuai dengan
mineral batu-batuan yang lapuk. Mineral tanah dibedakan menjadi mineral
primer dan mineral sekunder. Mineral primer adalah mineral yang berasal dari
batuan yang lapuk, sedangkan mineral sekunder adalah mineral bentukan baru
yang terbentuk selama proses pembentukan berlangsung. Mineral primer pada
umumnya erdapat dalam fraksi-fraksi pasir dan debu, sedangkan mineral
sekunder umumnya terdapat dalam fraksi liat.
Setelah proses disentigrasi maka tanah akan terbentuk . Apabila kita membuat

irisan tegak tanah (biasanya hingga kedalaman 110 cm), maka kita akan melihat lapisanlapisan tanah (horizon) ini, yang secara berturut-turut dari permukaan tanah adalah :
- horizon organik (O)
- horizon A
- horizon B
- horizon C

Yang kita namakan tanah pada hakekatnya adalah gabungan horizon A dan B yang disebut
solum. Solum berbeda dengan regolit, yakni lapisan batuan yang telah mengalami pelapukan
yang berada di atas batuan induk.
Tanah yang berkembang di bawah pengaruh berbagai faktor pembentukan tanah akan
memiliki sifat yang berbeda dalam hal :

Profil (jenis dan susunan horizon)

Kedalaman solum

Kandungan bahan organik

Sifat-sifat lainnya.

Perbedaan ini tidak hanya terjadi antara satu daerah dengan daerah yang lain, melainkan juga
pada daerah yang sama bahkan hanya dipisahkan oleh jarak beberama meter saja. Dengan
demikian, , jelas bahwa pada areal yang luas kita tidak dapat mempelajari sifat tanah hanya
pada satu tempat saja sebab mungkin pada areal tadi terdiri atas beberapa jenis tanah.
Satuan individu terkecil dalam tiga dimensi yang masih disebut dengan tanah dinamakan
dengan pedon. Sifat-sifat tanah yang tergabung dalam pedon ini memiliki keseragaman yang
sama. Biasanya pedon memiliki luas antara 1 hingga 10 m 2. Sehingga cukup luas untuk dapat
mempelajari sifat tanah dan susunan horizon tanah yang ada.
Karena kecilnya pedon yang ada, maka pedon tidak dapat digunakan sebagai satuan dasar
untuk pengelompokan tanah di lapang. Guna keperluan ini, maka digunakan kumpulan pedon
yang menunjukkan sifat tanah yang sama. Kumpulan pedon ini kita namakan dengan
polipedon. Polipedon ini menghasilkan "seri tanah" tertentu pada klasifikasi tanah. Satu
satuan polipedon akan memiliki sifat seperti satu seri tanah tertentu.
Unsur-unsur yang terdapat dalam tanah adalah:
Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K),
Kalsium (Ca),Magnesium (Mg), Belerang (S), Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B),
Mo, Tembaga (Cu),Seng (Zn) dan Klor (Cl), dan masih banyak unsur-unsur
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai