Anda di halaman 1dari 14

Tugas

KKPI
Nama : Erwin Loak
Kelas : XI Perhotelan

Cerita Rakyat Nusa Tenggara Timur : Mane Loro dan Bete Dou

Pada zaman dahulu kala di daerah Nusa


Tenggara Timur, terdapat sebuah Kerajaan
yang di pimpin oleh seorang Raja yang
memiliki dua orang anak, laki-laki dan
perempuan yaitu Manek Bot dan Bete Dou.
Bete Dou adalah seorang putri yang cantik
jelita, ia sangat dicintai dan dikasihi oleh Raja
dan Permaisuri juga kakak Iaki-lakinya yaitu
Manek Bot. Sri Baginda Raja serta permaisuri
sangat berharap Putri Bete Dou akan
membawa berkah kesejahteraan, mereka
memiliki rencana akan memingit Bete Dou
supaya selalu terjaga kesuciannya.

Sang Raja memerintahkan pada putra sulungnya,


Manek Bot, agar membuatkan rumah kecil di atas
pohon beringin besar dan rimbun. Manek Bot
segera melakukan kehendak ayahandanya. la pun
membangun sebuah sederhana di atas pohon
beringin itu dalam waktu satu minggu. Jika ingin
datang ke rumah itu, Manek Bot menyediakan
sebuah tangga yang terdiri dari dua puluh satu
buah anak tangga yang terbagi menjadi tujuha
besar, tujuh sedang dan tujuh anak tangga kecil.
Bahan yang dipakai untuk membuat Rumah dan
tangga adalah kayu cendana yang harum
mewangi. Lalu sang Raja pun meminya putrinya
untuk menetap di atasrumah pohon itu.

Awalnya sang Putri menolaknya, namun, setelah


dibujuk oleh ibundanya, akhirnya la pun mau
menetap ke tempat tinggal barunya yaitu rumah
pohon sederhana buatan kakaknya. Mulai saat itu,
Sang Putri melalui kehidupan seorang diri di rumah
sederhana diatas pohon.
Ia menjalani hidup sehari-hari dengan menyulam
dan mengayam tikar. Hal ini dilakukan untuk
membuang rasa bosan yang sering melandanya.
Sedangkan untuk mengisi waktu di malam hari,
Jika malam menyelimuti, ia sering mendendangkan
lagu-lagu
sendu,
untuk
menggambarkan
kesedihannya
hidup
sendirian.
Suaranya
menggetarkan hati siapapun yang mendengarnya.

Sementara itu di suatu malam, seorang putra raja


dari Kerajaan Loro yang bernama Mane Loro
mendengar senandung merdu Putri Bete Dou.
Menggunakan ilmu kesaktiannya Mane Loro terbang
ke langit mencoba menemukan sumber nyanyian
merdu itu. Tak membutuhkan waktu yang lama, ia
pun sampai di atas pohon beringin dan melihat
rumah sederhana Putri Bete Dou diatasnya. la
terkejut setelah tahu ternyata sumber nyanyian
berasal dari rumah diatas pohon. Dengan langkah
mengendap, Mane Loro pun berjalan menuju pintu
rumah dan melihat ke dalam melalui sebuah celah
kecil. la pun tersentak kaget ketika melihat ada
seorang putri cantik jelita sedang menganyam tikar
sambil bernyanyi.

Mane Loro langsung jatuh hati melihat


kecantikan gadis itu, ia mengetuk pintu
dengan perlahan-lahan seraya memanggil
gadis yang berada di dalam rumah itu.
Didalam rumah Putri Bete Dou mendengar di
luar rumahnya ada orang membutuhkan
pertolongan, Ia pun segera menghentikan
nyanyiannya dan berjalan menuju pintu. Dari
balik pintu rumah, Sang Putri melihat ke luar
melalui sebuah lubang kecil. Namun karena
cahaya remang-remang, ia tidak dapat
melihat wajah laki- laki yang sedang berdiri di
depan pintunya dengan jelas.

"Siapakah kamu? Ada apa datang


kemari?" tanya sang putri di balik pintu.
"Namaku Mane Loro dari Kerajaan Lora,"
jawab Mane Loro, "Aku sangat kagum
dengan suara merdumu, izinkanlah aku
masuk," pinta Mane Loro.
Putri Bete Dou merasa senang dengan
perkataan Pangeran Mane Loro. Tanpa
sadar, ia membuka pintu rumah seperti
mempersilahkan
masuk.
Sang
Putri
menatap Pangeran Mane Loro yang ada
didepannya tanpa berkedip. Selanjutnya,
mereka saling berkenalan lebih jauh
keduanya sudah tampak akrab.

Beberapa hari kemudian, mereka pun


menjalin hubungan kasih dan siap untuk
melanjutkan hubungan mereka sampai ke
jenjang pernikahan. Akhirnya Mane Loro
melamar Bete Dou. Keduanya pun
menikah tanpa sepengetahuan orang tua
mereka masing-masing.
Sejak itu, setiap malam Mane Loro tidur
bersama Bete Dou di rumah di atas pohon
itu. Saat subuh menjelang, Mane Loro
sudah harus kembali ke istananya agar
tidak ketahuan oleh keluarga Bete Dou.
Sebulan kemudian, ayah Mane Loro jatuh
sakit. Oleh karena itu, malam-malam
selanjutnya
Mane
Loro
tidak
bisa

Suatu malam, Manek Bot datang mengunjungi


adiknya untuk melihat keadaannya. Hal itu
membuat sang Putri menjadi panik, karena
belum sempat menyembunyikan sepasang
pakaian Mane Loro yang masih tergantung di
dinding. Manek Bot pun tersentak kaget saat
melihat ada pakaian laki-laki di rumah
adiknya. la pun langsung marah kepada
adiknya dan bertanya tentang pakaian lakilaki itu, sang putri tak bisa berbuat apa-apa,
akhirnya ia mengakui bahwa dirinya telah
menikah secara diam-diam dengan seorang
Putra Kerajaan Loro.

Mendengar jawaban adiknya itu, telinga


Manek Bot bagai disambar petir, wajahnya
penuh amarah. la benar-benar merasa
malu karena perbuatan adik satu-satunya
itu. la pun segera turun dari rumah meniti
anak tangga satu per satu dengan tangan
terkepal. Saat kakinya berpijak di tanah,
Manek
Bot
berhenti
dan
berteriak
memanggil adiknya.
"Hai, Bete Dou! Turunlah kamu ke bumi!
Kau telah membuat malu Kerajaan!" seru
Manek Bot. Sang Putri sangat takut dan
menyesal telah menikah dengan Loro
Manek tanpa sepengetahuan orangtua

Bete Dou turun dari rumahnya dengan meniti anak tangga


satu per satu sambil mendendangkan lagu derita.
tiba di anak tangga pertama, ia pun Iangsung mendapat
hukuman dari kakaknya. Tubuhnya tersungkur ke tanah
dan meninggal seketika. Suasana tiba-tiba menjadi hening
dan sepi.
Sementara itu di Kerajaan Loro, Mane Loro yang sedang
tertidur di samping ayahnya, tiba-tiba tersentak dari
tidurnya. la Iangsung teringat istrinya. Mane Loro segera
terbang melesat menuju ke rumah istrinya. Namun,
kedatangannya sudah terlambat. la mendapati istrinya
sudah tidak bernyawa lagi. Dengan kesaktiannya, ia
menyambar tubuh istrinya yang tergelatak di tanah,
kemudian terbang menuju ke istananya. Manek Bot
terperangah menyaksikan peristiwa tersebut.

Sesampainya di istana, Mane Loro segera


mengobati istrinya. Dengan kesaktiannya dan
atas kehendak Tuhan yang Mahakuasa, Putri
Bete Dou pun hidup kembali.
Kemudian
mereka
menyadari
kesalahan
mereka karena tidak meminta restu dari orang
tua masing-masing, mereka pun meminta restu
pada orang tua Manek Loro dan direstuinya.
Keesokannya,
Mane
Loro
dan
istrinya
berangkat ke istana Wefulan untuk menemui
orang tua Bete Dou. Setibanya di istana
Wefulan mereka disambut raja dan permaisuri
Kerajaan Wefulan.

Saat berada di hadapan Raja Wefulan, Putri


Bete Dou bersama Mare Loro segera bersujud
memohon ampun atas kesalahan yang telah
mereka perbuat selama ini.
"Maafkan Dinda wahai Ayahanda dan
lbunda," ucap sang putri penuh penyesalan,
"Restuilah pernikahanku dengan Mane Loro,"
pintanya lagi. Melihat kesungguhan dan
ketulusan cinta Bete Dou dan Mane Loro,
akhirnya sang Raja, permaisuri, dan Mane Bot
memaafkan
dan
merestui
pernikahan
mereka. Akhirnya sejak itu, Mane Loro dan
Bete Dou hidup berbahagia, selamanya.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai