Laporan Enzim
Laporan Enzim
oleh:
Sidik Irawan
XII IPA 5
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt, karena atas kehendak-Nya laporan ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan laporan ini bertujuan untuk membantu menerangkan aktivitas enzim katalase.
Dalam penyelesaian laporan ini penulis mengalami banyak kesulitan, terutama kurangnya ilmu
pengetahuan. Penulis pun menyadari bahwa sebagai seorang pelajar yang ilmu pengetahuannya
minim, masih perlu banyak belajar dalam penulisan laporan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran membangun guna lebih baik dan berdaya guna di masa
yang akan datang.
Harapan penulis, mudah-mudahan laporan yang sederhana ini benar-benar membuktikan
kinerja enzim katalase.
Penulis
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap organisme memerlukan makanan untuk tetap dapat menjaga kelangsungan hidupnya.
Aktivitas makan dilakukan semua makhluk hidup tidak memandang usia,spesies, dan jenis
kelamin. Makanan yang dikonsumsi selanjutnya akan dicerna oleh tubuh melalui beragam
proses. Hasil dari proses tersebut selanjutnya akan berguna untuk pertumbuhan maupun aktivitas
makhluk hidup.
Namun dari proses pencernaan makanan di dalam tubuh tentunya tidak hanya menghasilkan
zat/senyawa yang diperlukan tubuh, tetapi juga dihasilkan zat-zat yang bersifat racun (toksin)
bagi tubuh. Misalnya senyawa hydrogen peroksida (H2O2) yang berbahaya bagi tubuh. Organel
sel ini menghasilkan enzim katalase yang mampu menguraikan H2O2 menjadi senyawa yang
tidak berbahaya. Bagaimanakah cara kerja dari enzim katalase ini? Apa saja yang mempengaruhi
kerjanya? Akan terjawab dalam praktikum ini.
1.2 Tujuan
Mengamati pengaruh suhu dan pH pada reaksi enzim katalase dengan hydrogen peroksida
1.3 Hipotesa
Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki ciri-ciri
yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu dan derajat keasaman
lingkungannya.
hydrogen peroksida
peroksida
peroksida
4. Setiap perlakuan di perhatikan jumlah gelembung yang dihasilkan dengan waktu tertentu
5. Masing-masing perlakuan dimasukkan bara api dan dilihat besarnya api
Faktor suhu dan keasaman ternyata berpengaruh sangat signifikan terhadap kerja enzim katalase.
Hal ini dapat dilihat pada hasil reaksi berbagai macam keadaaan/kondisi yang memberikan hasil
berlainan antara kondisi satu dengan yang lainnya.
4.2 Pembahasan
Reaksi di atas dapat dituliskan
H2O2 katalase> H2O + O2
Senyawa H2O2 yang ada dalam tubuh sangat berbahaya. Maka enzim katalase menguraikan H 2O2
menjadi H2O dan gas O2 yang tidak berbahaya bagi tubuh.
Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan menyala
atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut. Enzim
katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu
yang tinggi ataupun pada suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara optimal pada
suhu kamar (30 0C) dan suasana netral.
Hal ini dapat dilihat pada suasana asam, basa, dan suhu tinggi, laju reaksi menjadi sangat lambat.
Bahkan terhenti sama sekali. Indikasinya adalah sedikitnya gelembung yang dihasilkan dan bara
api tidak menyala. Sedangkan pada suhu normal dan pH netral, reaksi berjalan dengan lancar.
pH optimum untuk enzim ini adalah pH netral ( 6,5 7,5 ), sedangkan pada lingkungan yang
ber-pH Asam atau Basa, enzim ini akan mengalami denaturasi. Dengan demikian reaksi
pemecahan Hidrogen peroksida oleh enzim katalase tidak dapat berlangsung di lingkungan asam
maupun basa .
BAB V PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Enzim katalase dari mamalia seperti manusia, ataupun sapi, ayam ataupun mikroba moderat
(jamur) misalnya, hanya dapat berfungsi di antara suhu 37-40 derajat celcius. Jika suhu terlalu
rendah ( < 10 0C) , maka enzim ini akan berhenti bekerja, tetapi tidak mengalami kerusakan dan
akan bekerja kembali jika suhu telah normal. Jika suhu terlalu tinggi ( >40 0C), enzim ini akan
mengalami denaturasi sehingga tidak dapat dipakai kembali.
pH optimum untuk enzim ini adalah pH netral ( 6,5 7,5 ), sedangkan pada lingkungan yang
ber-pH Asam atau Basa, enzim ini akan mengalami denaturasi. Dengan demikian reaksi
pemecahan Hidrogen peroksida oleh enzim katalase tidak dapat berlangsung di lingkungan asam
maupun basa .
1.2 Saran
Setelah melaksanakan praktikum, saya menyarankan:
1. Hati ayam dibuat ekstrak untuk mempercepat laju reaksi sehingga mudah diamati.
2. Berhati-hati dalam mencampur larutan, karena enzim katalase akan rusak apabila
tercampur dengan sedikit saja larutan HCl atau NaOH.
3. Masukkan bara api pada lidi ke dalam tabung reaksi. Bukan nyala api yang dimasukkan.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjadi, Bagod dan Laila. 2006. Biologi Sains Dalam Kehidupan 3A. Surabaya: Yudhistira.
Syamsuri, Istamar dkk.2004. Biologi Untuk SMA Kelas XII. Malang: Erlangga.
http://airlangga25.co.cc