PENDAHULUAN
batuan-batuan
tersebut yaitu batuan beku yang bertekstur afanitik seperti batuan asal
gunungapi, batuan sedimen klastika seperti batugamping, batupasir,
napal, dan batuan metamorf seperti sekis, filit, gneis dan lain-lain.
Peralatan yang digunakan untuk menganalisis sifat optis mineral
dan menganalisis batuan secara petrografi pada sayatan tipis antara
lain : Mikroskop Polarisasi, Sayatan Tipis, Tabel warna interference
(Michel-Levy), Alat tulis, dan Formulir lembar kerja praktikum.
Jadi mineral optik dan petrografi adalah suatu metode yang
sangat mendasar dalam mendukng pembelajaran dan analisis data
geologi. Alat yang digunakan dalam praktikum ini disebut mikroskop
terpolarisasi, karena data dibaca melalui lensa yang mempolarisasinya
yang selanjutnya ditangkap oleh mata
Maksud dari praktikum mineral optik & petrografi ini adalah agar
mahasiswa (praktikan) dapat mengetahui cara menganalisis sifat optis pada
mineral baik dengan pengamatan nikol sejajar maupun dengan pengamatan nikol
silang pada sayatan tipis, dan juga bisa menganalisis batuan secara petrografi
dalam sayatan tipis dengan menggunakan mikroskop polarisasi.
Tujuannya mahasiswa (praktikan) dapat mengidentifikasikan mineral
dan batuan yang terkandung dalam suatu sayatan, dan juga praktikan lebih
memahami mengenai analisis batuan secara petrografi baik batuan beku, sedimen
maupun batuan metamorf.
I Metode Penulisan
Berdasarkan materi-materi pratikum mineral optic & petrografi serta
pemahaman melalui pemeriaan tekstur dan komposisi
mineral dan
struktur
BAB II
DASAR TEORI
II.1
PENGENALAN ALAT
II.1.1 Definisi mikroskup Polarisasi
Pengamatan mineral optis tentunya membutuhkan alat bantu
mikroskop. Ada beberapa jenis mikroskop polarisasi, yaitu mikroskop
terpolarisasi binokuler dan trilokuler, baik non-digital maupun yang
digital
b.
Lensa Ocular
bawah).
Contoh:
jika
sayatan
tipis
dilihat
dengan
Lensa okuler
lensa obyektif
maksimum.
Vibrasi
gelapan
juga
dijumpai
pada
mineral
(d)
Bagian pusat meja harus satu garis dengan pusat optis dari
tube.
(e).
Meja
obyektif
harus
berkedudukan
centered
dengan
Benang
silang
Gambar 7.
mikroskup polarisasi
(f).
sumber obyek
Berbentuk bidang datar pada sisi belakang dan cekung pada sisi
depan
Cermin
ini
berfungsi
mengumpulkan
sinar
lampu
dengan
Penggunaan
mikroskop.
cermin
terutama
untuk
efisinsi
penggunaan
(g).
Lensa Obyektif
Untuk obyektif yang memiliki power rendah, maka focal lengthnya di atas 13 mm dan perbesarannya kurang dari 15 x; untuk
power
menengah
focal
length
antara
12-
mm
dan
Dalam satu sayatan tipis sering terdiri atas suatu seri bidang
yang saling menumpang, dan hanya salah satunya saja yang
dapat diamati.
(h).
Resolving Power
Bagian
dari
mikroskop
yang
berfungsi
untuk
pengaturan
ketelitian alat.
Dalam
praktik
petrografis,
dibutuhkan
ketelitian
maksimal
Ketika dua titik berpindah dari posisi 6.876x dari mata, maka
yang terlihat hanya satu titik.
(i).
(j).
Lensa Ocular
Lensa bagian atas berupa lensa mata dan lensa bagian bawah
berfungsi untuk mengumpulkan data.
Focal
length
dari
lensa
mata
adalah
1/3-nya
dari
lensa
Pada okuler juga dijumpai benang silang, berbentuk jaring labalaba dan mengikatkan tali tersebut pada perutnya.
(k).
Mikrometer
Berfungsi untuk mengukur jarak dalam sekala yang sempit,
(l).
Adjustment Screws
Adjustment screw berfungsi untuk mengatur (bagian dalam 2)
dan menghaluskannya (bagian luar 1) kefokusan lensa okuler dan
obyektif