PENDAHULUAN
proses internalisasi pada diri masing-masing peserta. Berdasarkan pertimbangan akan hal
tersebut, maka dilakukan inovasi dalam penyelenggaraan Diklat Prajabatan dengan diadakan
pola baru yang sekarang ini sedang diterapkan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) yaitu
diklat prajabatan dengan pola ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi). Diharapkan dengan pola baru tersebut memungkinkan peserta untuk
mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam
penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas/tempat magang, sehingga peserta dapat merasakan
manfaatnya secara langsung. Dengan demikian nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut terpatri
kuat dalam dirinya. Melalui pembaharuan Diklat Prajabatan ini diharapkan dapat menghasilkan
PNS yang profesional, yang dewasa ini sangat dibutuhkan untuk mengelola segala prakondisi
dan sumber daya pembangunan yang ada, sehingga dapat mempercepat peningkatan daya saing
bangsa.
1.2 TUJUAN
Diklat Prajabatan diselenggarakan untuk membentuk PNS yang profesional, yaitu PNS
yang karakternya dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi PNS sehingga mampu melaksanakan
tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Nilai-nilai dasar yang
dimaksud adalah akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi.
Selanjutnya kelima nilai dasar tersebut diakronim menjadi ANEKA. Sasaran penyelenggaraan
diklat prajabatan adalah terwujudnya PNS yang profesional sebagai pelayan masyarakat
b. Batas Waktu
Waktu yang digunakan untuk melakukan aktualisasi rancangan adalah 26 Nopember
sampai dengan 09 Desember 2015.
c. Kegiatan yang dilakukan
Kegiatan yang dilakukan meliputi perancangan aktualisasi, seminar rancangan
aktualisasi, pelaksanaan aktualisasi, dan seminar laporan aktualisasi.
BAB II
ORGANISASI DAN RANCANGAN AKTUALISASI
2.1 PENGERTIAN
4
pelaksana
teknis
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/kota
yang
bertanggung
jawab
KEPALA PUSKESMAS
KEPALA TATA USAHA
KEUANGAN
KEPEGAWAIAN &
UMUM
UKM
PEMBERDAYAAN
PERBAIKAN GIZI
PROMKES
KESEHATAN
LINGKUNGAN
UKS
UKP
SURVAILENS &
PENGENDALIAN
PENYAKIT
IMUNISASI
P2 DBD
UNIT RAWAT
JALAN
UNIT RAWAT
INAP
POLI UMUM
KEPERAWATAN
POLI KIA
KEBIDANAN
POLI KB
LABORATORIUM
P2 DIARE
KLINIK GIZI
AMBULAN
P2 KUSTA
KRR
UKGM
USILA
UGD
P2 ISPA
APOTIK &
GUDANG OBAT
SURVEILANS
KESEHATAN JIWA
LABORATORIUM
PUSLING
KESEHATAN
INDRA
KESEHATAN
KERJA
POSKESTREN
PERKESMAS
BIDAN DESA
SP2TP
PUSKESMAS
PEMBANTU
PONKESDES
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Wonosalam SKPD Dinas Kesehatan
Kabupaten Jombang
6
JUMLAH
1
4
6
2
47
1
1
2
0
1
9
0
3
-
6
-
9
-
1
-
1
-
5
8
1
12
5
1
20
berkompeten, dan konsisten. Jika diterapkan dalam diri seorang observer BMKG
misalnya, dalam melakukan pengamatan synop observer harus sungguh-sungguh
mengamati unsur-unsur cuaca yang diamati dan menyadari bahwa data yang dihasilkan
dari pengamatannya akan sangat berguna bagi masyarakat luas.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk
sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam
mewujudkan kepentingan nasional, dan nasionalisme juga rasa ingin mempertahankan
negaranya, baik dari internal maupun eksternal.
Nasionalisme ini tidak lepas kaitannya dengan Pancasila. Jika kita bisa
menerapkan setiap sila dalam Pancasila, maka bisa dibilang kita sudah memiliki jiwa
nasionalisme. Untuk menumbuhkan nasionalisme dalam diri kita, perlu adanya wawasan
kebangsaan dalam diri kita.
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi atas standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah tindakan keputusan, dan perilaku untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai etika yang disepakati
bersama sebagai pola perilaku dikenal sebagai kode etik. Kode etik dirumuskan dalam
rangka pencegahan terhadap kemungkinan perilaku yang tidak santun, dan demi
kepentingan organisasi.
Etika sebenarnya dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya
perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk
membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan apa yang
seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu seseorang mengacu pada konsep efektivitas, efisiensi, inovasi,
dan mutu. Pelayanan publik sebagai salah salah satu bagian agar komitmen mutu bisa
9
terlaksana memiliki arti membantu menyiapkan dan mengurus sesuai apa yang telah
ditetapkan. Pelayanan publik terdiri dari pelayanan publik kelompok administrasi,
kelompok barang, dan kelompok pelayanan jasa.
Agar tercapainya mutu yang berkualitas, perlu adanya efektivitas dan efisiensi.
Efektivitas sendiri artinya adalah keberhasilan dari suatu usaha/tindakan yang dilihat dari
tercapai atau tidaknya tujuan yang dicanangkan, baik jumlah atau mutu sehingga
memberi kepuasan. Sedangkan efektivitas artinya kemampuan menjalankan tugas
dengan baik dan tepat, dan biasa diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan
pikiran dalam menyelesaikan kegiatan.
Mutu pelayanan sebagai ukuran standar pelayanan publik sangat penting sebagai
indikator kepuasan costumer. Pelayanan publik yang diperlukan adalah pelayanan publik
yang dinamis karena sekarang ini kebutuhan publik selalu berubah-ubah dan makin
tingginya tuntutan kesejahteraan, yang juga menuntut adanya inovasi yang terusmenerus.
5. Anti Korupsi
Korupsi adalah perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk memberikan
suatu keuntungan yang tidak resmi dengan hak-hak dari pihak lain secara salah
menggunakan jabatannya atau karakternya untuk mendapatkan suatu keuntungan untuk
dirinya sendiri atau orang lain, berlawanan dengan kewajibannya dan hak-hak dari pihak
lain.
Sedangkan anti korupsi itu sendiri adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan normanorma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik
secara langsung maupun tidak langsung.
10
NO
1.
Tabel 2.3 Rancangan Aktualisasi di UPTD Puskesmas Wonosalam SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang
KONTRIBUSI
OUTPUT/HASIL
NILAI
KEGIATAN
URAIAN KEGIATAN
TERHADAP VISI
KEGIATAN
NILAI DASAR
MISI ORGANISASI
Memberikan
1. Membaca terapi yang Setiap akan dilakukan tindakan Etika public
Pemberian edukasi
edukasi relaksasi
diberikan oleh dokter keperawatan seperti
(Kenyamanan)
relaksasi nafas dalam
nafas dalam pada
untuk pasien pada
pemasangan infuse,
pada saat melakukan
pasien di rawat inap
rekam medis pasien
pengambilan darah
Akuntabilitas
tindakan keperawatan
ketika melakukan
2. Mencuci tangan
vena,maupun penyuntikan
(Kepercayaan)
dapat memberikan
tindakan
sesuai SOP yang
intravena pasien akan merasa
kontribusi terhadap
keperawatan seperti
berlaku
takut dan terkadang menolak.
Komitmen mutu visi dan misi UPTD
penyuntikan
3. Menyiapkan alat
Akan tetapi disisi lain kalau
(Efektif efisien) Puskesmas
intravena,
alat yang akan
tindakan itu tidak dilakukan
Wonosalam yaitu :
pemasangan infuse,
digunakan untuk
maka pengobatan/perawatan
Membangun citra
pengambilan darah.
melakukan tindakan
akan menjadi lebih lama. Saya
pelayanan kesehatan
tersebut
akan memilih untuk tetap
yang menitikberatkan
4. Menyiapkan pasien
melakukan tindakan
pada pengguna
Sumber : SKP
yang akan dilakukan keperawatan tersebut dengan
layanan sebagai pusat
tindakan
cara memberikan edukasi yang
perhatian
5. Memberi salam pada benar tentang nafas dalam
pasien
ketika melakukan tindakan
6. Mengidentifikasi
agar pasien bisa lebih nyaman.
pasien
Saya akan melakukan tindakan
7. Menjelaskan pada
yang sesuai dengan SOP
pasien tujuan
disamping itu saya akan
tindakan yang akan
membina hubungan saling
dilakukan
percaya pada pasien agar
8. Menjelaskan serta
pasien bisa percaya bahwa
mengajarkan pada
tindakan saya tidak akan
pasien tetang
berulang ulang dan akan
relaksasi nafas dalam berdaya guna untuk
11
2.
Melakukan
pengukuran tanda
tanda vital (tekanan
darah,nadi,
pernafasan, dan
suhu) pada pasein
di rawat inap
dengan 3S
(senyum,salam dan
sapa)
Sumber : SKP
1. Lakukan persiapan
alat
2. Mencuci tangan
sesuai SOP
3. Memberi salam dan
menyapa pasien
4. Jelaskan tindakan
yang akan dilakukan
dengan santun
5. Jaga privasi pasien
6. Posisikan pasien
senyaman mungkin
7. Lakukan pengukuran
tekanan darah, nadi,
pernafasan dan suhu
dengan benar dan
tepat
8. Menjelaskan pada
pasien tentang hasil
pemeriksaan dan
juga menjelaskan
bahwa tindakan telah
selesai
9. Mencuci tangan
kembali
Anti korupsi
(kecurangan
dalam
melakukan
tindakan)
Akuntabilitas
(jujur)
Nasionalisme
(nondiskriminat
if)
Etika public
(Kesopanan,
akurat)
Komitmen mutu
(efektif efisien)
12
Pengukuran tanda
tanda vital pada pasien
berkontribusi pada visi
misi organisasi
pukesmas
wonosalam :
Membangun citra
pelayanan kesehatan
yang menitikberatkan
pada pengguna
layanan sebagai pusat
perhatian
Menyiapkan
pemulangan pasien
yang sudah
diperbolehkan
pulang oleh dokter
baik diri pasien,
penjelasan obat
yang dibawa pulang
maupun surat
pemulangannya
dari rawat inap
Sumber : SKP
4.
Melaksanakan
tugas jaga sore, dan
malam serta siaga
1. Pasien dipulangkan
apabila sudah ada
persetujuan dari
dokter yang merawat
2. Menyiapkan obat
yang akan dibawa
pulang
3. Melepaskan infuse
jika masih terpasang
4. Memberikan
informasi tentang
obat yang harus
diminum dan tidak
perlu diminum
ketika dirumah
5. Membuat surat
pemulangan untuk
pasien
1. Datang ke
puskesmas sesuai
jadwal yang telah
Akuntabilitas
(tanggung
jawab)
Nasionalisme
(peduli)
Etika public
(tepat)
Anti korupsi
(disiplin waktu)
13
Mempersiapkan
pasien pulang dapat
berkontribusi pada visi
misi organisasi
pukesmas
wonosalam :
Membangun citra
pelayanan kesehatan
yang menitikberatkan
pada pengguna
layanan sebagai pusat
perhatian
2.
Sumber : SKP
3.
4.
5.
5.
Memberikan
ditentukan
Melakukan tindakan
keperawatan dengan
penuh rasa tanggung
jawab
Mendokumentasikan
setiap tindakan dan
perkembangan
kondisi pasien setiap
shift
Melakukan on call
pada dokter jaga jika
terjadi suatu masalah
terhadap kondisi
pasien
Membuat rujukan
serta merujuk pasien
ke pelayanan
kesehatan yang lebih
tinggi jika
diperlukan
1. Menentukan judul
Nasionalisme
(rela berkorban)
Etika public
(berdaya guna)
berkontribusi dalam
visi misi UPTD
puskesmas
Wonosalam :
Menjadi puskesmas
idola dengan
pelayanan kesehatan
professional yang
handal dan mampu
berkembang secara
berkesinambungan
dapat terwujud
Nasionalisme
Penyuluhan kesehatan
Akuntabilitas
(tanggung
jawab)
14
penyuluhan kepada
pasien dan keluarga
tentang PRINSIP
DASAR
PENCEGAHAN
DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI di
Ruang Rawat Inap
Puskesmas
Wonosalam
penyuluhan
Membuat SAP
penyuluhan tentang
PRINSIP DASAR
PENCEGAHAN
DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI di Ruang
Rawat Inap
Mengumpulkan
bahan atau materi
sesuai judul
Membuat media
informasi
Memilih dan
menentukan
pendengar atau
peserta
Presentasi materi
penyuluhan
Mengevaluasi hasil
penyuluhan
(peduli)
1. Memberikan salam
pada pasien dan
keluarga
2. Menjelaskan tentang
prosedur
Akuntabilitas
(kejelasan)
2.
3.
4.
5.
6.
7.
6.
Memberikan
informasi pada
pasien di IGD
tentang prosedur
administrasi serta
Akuntabilitas
(tanggung
jawab)
Komitmen
Mutu
(inovasi)
Etika Publik
(santun,akurat)
Etika public
(tidak
15
Pemberian informasi
pada pasien di IGD
tentang prosedur
administrasi serta
pelayanan yang akan
pelayanan yang
akan diterima
selama berada di
rawat inap
Sumber : SKP
7.
Membantu
menyusun
dokumentasi
administrasi dan
pelayanan yang akan
diterima pasien
selama berada di
rawat inap
3. Meminta
tandatangan tentang
persetujuan tindakan
kedokteran/keperaw
atan yang akan
dilakukan
4. Menyampaikan pada
pasien bahwa
penjelasan telah
selesai
diterima selama
berada di rawat inap
dapat berkontribusi
dalam mewujudkan
visi organisasi :
Membangun citra
pelayanan kesehatan
yang menitikberatkan
pada pengguna
layanan sebagai pusat
perhatian akan
terwujud
1. Menyiapkan kalimat
kalimat yang
menjelaskan tentang
Pengadaan lembar
penolakan tindakan
kedokteran/keperawat
Kompetensi
mutu
(inovasi)
16
lembar penolakan
pasien terhadap
tindakan
kedokteran/kepera
watan untuk pasien
rawat inap di
Puskesmas
Wonosalam
2.
3.
Sumber : Inisiatif
diri
4.
5.
6.
7.
penolakan pasien
terhadap tindakan
kedokteran/keperaw
atan
Menyiapkan alat
alat (computer,
printer,kertas)
Mencetak lembar
penolakan pasien
terhadap tindakan
kedokteran/keperaw
atan
Mengajukannya
kepada pimpinan
untuk meminta
persetujuan
Meletakkan lembar
penolakan pasien
didalam rekam
medis pasien
Memberi penjalasan
terlebih dahulu
tentang apa yang
akan terjadi jika
tindakan tersebut
dilakukan dan tidak
dilakukan jika
pasien menolak dan
atau jika pasien
ingin pulang paksa
Meminta pasien
untuk mengisi dan
melengkapi serta
terhadap tindakan
kedokteran/keperawatan yang
akan dilakukan. Oleh karena
itu saya berinisiatif dengan
mengadopsi lembar penolakan
dari instansi tempat saya
bekerja dulu,yang saya
sesuaikan dengan tempat kerja
saya sekarang. Saya akan
membuat lembar penolakan ini
dengan kata kata yang
jelas,mudah dimengerti dan
transparan. Saya akan meminta
pasien/keluarga untuk mengisi
lembar penolakan tersebut
dengan jujur tanpa mengada
ada dan tanpa paksaan jika ada
pasien yang menolak tindakan
ataupun yang ingin pulang
paksa. Saya akan bertanggung
jawab terhadap kebenaran
dalam lembar penolakan
pasien/keluarga ini, karena
bagi perawat hal ini juga
sebagai bukti legalitas hukum
yang baik.
Akuntabilitas
(jujur,
transparansi)
Nasionalisme
(tanggung
jawab)
17
an ini dapat
berkontribusi dalam
visi misi UPTD
Puskesmas
Wonosalam :
Menggerakkan
pembangunan
berwawasan kesehatan
di wilayah kecamatan
Wonosalam dapat
tercapai
menandatangani
lembar penolakan
tersebut jika mereka
benar benar
menginginkannya
tanpa ada paksaan
dari pihak tenaga
kesehatan
8.
Melengkapi
dokumentasi
keperawatan tiap
shift pada rekam
medis pasien di
rawat inap
Puskesmas
Wonosalam
Sumber : SKP
1. Mencatat data
identitas pasien
2. Mencatat riwayat
penyakit sekarang
dan riwayat penyakit
dahulu
3. Mencatat diagnose
keperawatan
4. Mencatat rencana
tindakan yang akan
dilakukan
5. Mencatat tindakan
yang telah dilakukan
6. Mencatat
perkembangan
kondisi pasien
secara terintegrasi
setiap shift
7. Mencatat evaluasi
dan membuat
discharge planning
bagi pasien yang
dinyatakan boleh
pulang oleh dokter
Etika public
(jujur dan
akurat)
Akuntabilitas
(tanggung
jawab)
Anti korupsi
(tidak
melakukan
kecurangan)
18
Penulisan
dokumentasi
keperawatan tiap shift
pada rekam medis
pasien akan
berkontribusi pada visi
misi organisasi
pukesmas
wonosalam :
Membangun citra
pelayanan kesehatan
yang menitikberatkan
pada pengguna
layanan sebagai pusat
perhatian
19