Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Negara Kesatuarn Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke memiliki semua
prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang ditandai dengan kekayaan alam
yang melimpah, potensi sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan demokrasi yang
relatif stabil. Namun prakondisi yang sudah terpenuhi itu belum mampu dikelola secara efektif
dan efisien oleh para actor pembangunan, sehingga Indonesia masih tertinggal dari cepatnya laju
pembangunan global dewasa ini. Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang
menentukan dalam mengelola prakondisi tersebut. Sejumlah keputusan-keputusan strategis
mulai dari memformulasi kebijakan sampai pada penetapannya dalam berbagai sector
pembangunan ditetapkan oleh PNS. Untuk memainkan peranan tersebut, diperlukan sosok PNS
yang profesional, yaitu PNS yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga
mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk
sosok PNS profesional seperti tersebut di atas perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat yang strategis
untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi professional seperti tersebut di atas
adalah Diklat Prajabatan. Diklat ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar
profesi PNS. Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang
kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat.
Untuk membentuk PNS profesional, dibutuhkan pembaharuan atas pola penyelenggaraan
diklat yang ada saat ini dan yang didukung oleh semua pihak. Praktik penyelenggaraan Diklat
Prajabatan dengan pola pembelajaran klasikal yang didominasi dengan metode ceramah,
menunjukkan bahwa tidak mudah untuk membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS, terutama
1

proses internalisasi pada diri masing-masing peserta. Berdasarkan pertimbangan akan hal
tersebut, maka dilakukan inovasi dalam penyelenggaraan Diklat Prajabatan dengan diadakan
pola baru yang sekarang ini sedang diterapkan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) yaitu
diklat prajabatan dengan pola ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi). Diharapkan dengan pola baru tersebut memungkinkan peserta untuk
mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam
penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas/tempat magang, sehingga peserta dapat merasakan
manfaatnya secara langsung. Dengan demikian nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut terpatri
kuat dalam dirinya. Melalui pembaharuan Diklat Prajabatan ini diharapkan dapat menghasilkan
PNS yang profesional, yang dewasa ini sangat dibutuhkan untuk mengelola segala prakondisi
dan sumber daya pembangunan yang ada, sehingga dapat mempercepat peningkatan daya saing
bangsa.

1.2 TUJUAN
Diklat Prajabatan diselenggarakan untuk membentuk PNS yang profesional, yaitu PNS
yang karakternya dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi PNS sehingga mampu melaksanakan
tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Nilai-nilai dasar yang
dimaksud adalah akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi.
Selanjutnya kelima nilai dasar tersebut diakronim menjadi ANEKA. Sasaran penyelenggaraan
diklat prajabatan adalah terwujudnya PNS yang profesional sebagai pelayan masyarakat

1.3 .RUANG LINGKUP


a. Wilayah
Pelaksanaan aktualisasi rancangan dilakukan di UPTD Puskesmas Wonosalam
Pemerintah Kabupaten Jombang.

b. Batas Waktu
Waktu yang digunakan untuk melakukan aktualisasi rancangan adalah 26 Nopember
sampai dengan 09 Desember 2015.
c. Kegiatan yang dilakukan
Kegiatan yang dilakukan meliputi perancangan aktualisasi, seminar rancangan
aktualisasi, pelaksanaan aktualisasi, dan seminar laporan aktualisasi.

BAB II
ORGANISASI DAN RANCANGAN AKTUALISASI

Perkembangan kesehatan merupakan kegiatan demi pembangunan Sumber Daya


Manusia untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri. Upaya yang dapat dilakukan dalam
memberikan pelayanan kesehatan bersifat komprehensif dengan cara promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitative sehingga angka kematian dan kesakitan dapat dikurangi.
Sampai saat ini kesehatan masih menjadi masalah serius di Indonesia. Penyebaran
penduduk yang tidak merata dan kurangnya kesadaran penduduk akan kesehatan menyebabkan
pelayanan kesehatan tidak dapat tersebar merata.
Tujuan pembangunan kesehatan di Indonesia adalah untuk meningkatkan derajat
kesehatan yang optimal, sehat secara fisik, mental, dan social serta beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Melaksanakan pembangunan bukanlah suatu pekerjaan yang
cukup mudah, namun sebaiknya adalah salah satu pekerjaan yang sangat berat dan sulit. Oleh
sebab itu dibutuhkan orang orang yang mempunyai dedikasi, kejujuran dan tanggung jawab
akan pelaksanaan tugas dan wewenang yang diemban oleh setiap penyelenggara pemerintahan
didaerah maupun di pusat.
Melihat begitu pentingnya peranan Dinas Kesehatan terutama Puskesmas dalam
pembangunan kesehatan di Indonesia, tentu perencanaan pembangunan Daerah dibidang
kesehatan mestilah di sokong dengan implementasi pelayanan kesehatan yang merata dan
berkesinambungan dengan arah pembangunan kesehatan yang terencana dengan baik dan
dinamis, disamping itu juga tugas pokok dan fungsi petugas kesehatannya pun harus konsisten
dengan komitmen terhadap apa yang diamanatkan oleh peraturan perundang undangan yang
berlaku, dan juga sangat dipengaruhi adanya peran serta masyarakat yang secara langsung
maupun tidak langsung terlibat dalam penyelenggarakan pelayanan kesehatan ini.

2.1 PENGERTIAN
4

Berdasarkan Kepmenkes No. 128/Menkes/SK/II/2004). Pengertian puskesmas adalah


unit

pelaksana

teknis

Dinas

Kesehatan

Kabupaten/kota

yang

bertanggung

jawab

menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

2.2 VISI MISI ORGANISASI


UPTD Puskesmas Wonosalam merupakan pusat kesehatan masyarakat yang meliputi
wilayah kerja Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang
Visi UPTD Puskesmas Wonosalam yaitu :
Menjadi puskesmas idola dengan pelayanan kesehatan professional yang handal dan
mampu berkembang secara berkesinambungan
Misi UPTD Puskesmas Wonosalam yaitu :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kecamatan Wonosalam
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi setiap keluarga dan masyarakat
3. Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan
4. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya
5. Membangun citra pelayanan kesehatan yang menitikberatkan pengguna layanan sebagai
pusat perhatian

2.3 SUSUNAN ORGANISASI UPTD PUSKESMAS WONOSALAM SKPD DINAS


KESEHATAN KABUPATEN JOMBANG

KEPALA PUSKESMAS
KEPALA TATA USAHA

KEUANGAN

KEPEGAWAIAN &
UMUM

UKM
PEMBERDAYAAN
PERBAIKAN GIZI
PROMKES
KESEHATAN
LINGKUNGAN
UKS

UKP
SURVAILENS &
PENGENDALIAN
PENYAKIT
IMUNISASI
P2 DBD

UNIT RAWAT
JALAN

UNIT RAWAT
INAP

POLI UMUM

KEPERAWATAN

POLI KIA

KEBIDANAN

POLI KB

LABORATORIUM

P2 DIARE
KLINIK GIZI

AMBULAN

P2 KUSTA
KRR
UKGM
USILA

UGD
P2 ISPA
APOTIK &
GUDANG OBAT

SURVEILANS

KESEHATAN JIWA
LABORATORIUM
PUSLING

KESEHATAN
INDRA
KESEHATAN
KERJA
POSKESTREN
PERKESMAS

BIDAN DESA

SP2TP

PUSKESMAS
PEMBANTU

PONKESDES

Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Wonosalam SKPD Dinas Kesehatan
Kabupaten Jombang
6

2.4 DATA KESEHATAN PUSKESMAS WONOSALAM


Data kesehatan pada Puskesmas Wonosalam tahun 2015 adalah sebagai berikut :
1. SARANA PELAYANAN KESEHATAN
Tabel 2.1 Tabel Sarana Pelayanan Kesehatan
NO.
URAIAN
1.
Puskesmas Induk
2.
Puskesmas Pembantu
3.
Polindes
4.
Poskesdes
5.
Posyandu
6.
Balai Pengobatan Swasta
7.
Praktek Dokter Umum Swasta
8.
Bidan Praktek Mandiri
9.
Praktek Dokter Gigi
10.
Ambulance
11.
Mobil Siaga Desa
12.
Apotek/toko obat

JUMLAH
1
4
6
2
47
1
1
2
0
1
9
0

2. TENAGA DI PUSKESMAS WONOSALAM


Table 2.2 Tabel Tenaga di Puskesmas Wonosalam
Tenaga PNS dan CPNS
No.
Keterangan
L
P
JML
1.
Medis
a. Dokter Umum
1
1
2
b. Dokter Gigi
1
1
c. Dokter Spesialis
2.
Keperawatan
a. Perawat
6
6
12
b. Perawat Gigi
1
1
3.
Bidan
a. Bidan di PKM
4
4
b. Bidan di desa
9
9
4.
Farmasi
a. Apoteker
b. Asisten apoteker
1
1
2
5.
Kesehatan Masyarakat
6.
Sanitarian
1
1
7.
Gizi
1
1
8.
Teknis Medis
a. Analis Kesehatan
1
1
b. Radiographer
c. Teknisi Elektromadis d. Teknisi Gigi
9.
Non Kesehatan
a. SD
b. SMP
2
1
3
c. SMA
d. D1
e. D3
f. S1/DIV
10.
JUMLAH
12
25
37
7

Tenaga Non PNS


L
P
JML
-

3
-

6
-

9
-

1
-

1
-

5
8

1
12

5
1
20

2.5 DASAR HUKUM PERAWAT


Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40
Tahun 2010;
4. PERDA Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun 2008 pasal 5 tentang Dinas Kesehatan
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Jabatan fungsional perawat dan
angka kreditnya
6. Undang undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.

2.6 AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR


Nilai Dasar Profesi PNS dan Indikatornya
Kemampuan yang dapat dijadikan sebagai indikator bahwa peserta telah menjadi PNS
yang mampu menerapkan nilai-nilai dari ANEKA (Akuntabilitas PNS, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) adalah:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas diartikan sebagai yang dapat dipertanggungjawabkan. Pengertian
accountability dan responsibility seringkali diartikan sama. Padahal maknanya jelas
sangat berbeda. Beberapa ahli menjelaskan bahwa dalam kaitannya dengan birokrasi,
responsibility merupakan otoritas yang diberikan atasan untuk melaksanakan suatu
kebijakan. Sedangkan accountability merupakan kewajiban untuk menjelaskan
bagaimana realisasi otoritas yang diperolehnya tersebut.
Implementasi dari jiwa akuntabilitas dalam diri seorang ASN adalah dengan
melakukan pekerjaan yang telah menjadi kewajibannya dengan sungguh-sungguh,
8

berkompeten, dan konsisten. Jika diterapkan dalam diri seorang observer BMKG
misalnya, dalam melakukan pengamatan synop observer harus sungguh-sungguh
mengamati unsur-unsur cuaca yang diamati dan menyadari bahwa data yang dihasilkan
dari pengamatannya akan sangat berguna bagi masyarakat luas.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk
sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam
mewujudkan kepentingan nasional, dan nasionalisme juga rasa ingin mempertahankan
negaranya, baik dari internal maupun eksternal.
Nasionalisme ini tidak lepas kaitannya dengan Pancasila. Jika kita bisa
menerapkan setiap sila dalam Pancasila, maka bisa dibilang kita sudah memiliki jiwa
nasionalisme. Untuk menumbuhkan nasionalisme dalam diri kita, perlu adanya wawasan
kebangsaan dalam diri kita.
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi atas standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah tindakan keputusan, dan perilaku untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai etika yang disepakati
bersama sebagai pola perilaku dikenal sebagai kode etik. Kode etik dirumuskan dalam
rangka pencegahan terhadap kemungkinan perilaku yang tidak santun, dan demi
kepentingan organisasi.
Etika sebenarnya dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya
perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk
membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan apa yang
seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu seseorang mengacu pada konsep efektivitas, efisiensi, inovasi,
dan mutu. Pelayanan publik sebagai salah salah satu bagian agar komitmen mutu bisa
9

terlaksana memiliki arti membantu menyiapkan dan mengurus sesuai apa yang telah
ditetapkan. Pelayanan publik terdiri dari pelayanan publik kelompok administrasi,
kelompok barang, dan kelompok pelayanan jasa.
Agar tercapainya mutu yang berkualitas, perlu adanya efektivitas dan efisiensi.
Efektivitas sendiri artinya adalah keberhasilan dari suatu usaha/tindakan yang dilihat dari
tercapai atau tidaknya tujuan yang dicanangkan, baik jumlah atau mutu sehingga
memberi kepuasan. Sedangkan efektivitas artinya kemampuan menjalankan tugas
dengan baik dan tepat, dan biasa diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan
pikiran dalam menyelesaikan kegiatan.
Mutu pelayanan sebagai ukuran standar pelayanan publik sangat penting sebagai
indikator kepuasan costumer. Pelayanan publik yang diperlukan adalah pelayanan publik
yang dinamis karena sekarang ini kebutuhan publik selalu berubah-ubah dan makin
tingginya tuntutan kesejahteraan, yang juga menuntut adanya inovasi yang terusmenerus.
5. Anti Korupsi
Korupsi adalah perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk memberikan
suatu keuntungan yang tidak resmi dengan hak-hak dari pihak lain secara salah
menggunakan jabatannya atau karakternya untuk mendapatkan suatu keuntungan untuk
dirinya sendiri atau orang lain, berlawanan dengan kewajibannya dan hak-hak dari pihak
lain.
Sedangkan anti korupsi itu sendiri adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan normanorma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik
secara langsung maupun tidak langsung.

10

A. RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR

NO
1.

Tabel 2.3 Rancangan Aktualisasi di UPTD Puskesmas Wonosalam SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang
KONTRIBUSI
OUTPUT/HASIL
NILAI
KEGIATAN
URAIAN KEGIATAN
TERHADAP VISI
KEGIATAN
NILAI DASAR
MISI ORGANISASI
Memberikan
1. Membaca terapi yang Setiap akan dilakukan tindakan Etika public
Pemberian edukasi
edukasi relaksasi
diberikan oleh dokter keperawatan seperti
(Kenyamanan)
relaksasi nafas dalam
nafas dalam pada
untuk pasien pada
pemasangan infuse,
pada saat melakukan
pasien di rawat inap
rekam medis pasien
pengambilan darah
Akuntabilitas
tindakan keperawatan
ketika melakukan
2. Mencuci tangan
vena,maupun penyuntikan
(Kepercayaan)
dapat memberikan
tindakan
sesuai SOP yang
intravena pasien akan merasa
kontribusi terhadap
keperawatan seperti
berlaku
takut dan terkadang menolak.
Komitmen mutu visi dan misi UPTD
penyuntikan
3. Menyiapkan alat
Akan tetapi disisi lain kalau
(Efektif efisien) Puskesmas
intravena,
alat yang akan
tindakan itu tidak dilakukan
Wonosalam yaitu :
pemasangan infuse,
digunakan untuk
maka pengobatan/perawatan
Membangun citra
pengambilan darah.
melakukan tindakan
akan menjadi lebih lama. Saya
pelayanan kesehatan
tersebut
akan memilih untuk tetap
yang menitikberatkan
4. Menyiapkan pasien
melakukan tindakan
pada pengguna
Sumber : SKP
yang akan dilakukan keperawatan tersebut dengan
layanan sebagai pusat
tindakan
cara memberikan edukasi yang
perhatian
5. Memberi salam pada benar tentang nafas dalam
pasien
ketika melakukan tindakan
6. Mengidentifikasi
agar pasien bisa lebih nyaman.
pasien
Saya akan melakukan tindakan
7. Menjelaskan pada
yang sesuai dengan SOP
pasien tujuan
disamping itu saya akan
tindakan yang akan
membina hubungan saling
dilakukan
percaya pada pasien agar
8. Menjelaskan serta
pasien bisa percaya bahwa
mengajarkan pada
tindakan saya tidak akan
pasien tetang
berulang ulang dan akan
relaksasi nafas dalam berdaya guna untuk
11

PENGUATAN NILAI NILAI


ORGANISASI
Pemberian edukasi relaksasi nafas dalam
pada pasien dapat mewujudkan tercapainya
nilai nilai dasar organisasi di UPTD
Puskesmas Wonosalam:
Melakukan tindakan pemasangan infuse
maupun suntikan intravena dengan penuh
tanggung jawab dan ketepatan dalam hal
tepat dosis,tepat pasien,tepat waktu, dan
tepat prosedur pemberian dapat menjamin
keselamatan pasien.
Penjelasan relaksasi nafas dalam dengan
menggunakan bahasa yang santun dan
mudah dimengerti sehingga pasien akan
mengalihkan perhatiannya sehingga rasa
nyeri yang ditimbulkan akan menjadi
berkurang dan dapat memberikan
kenyamanan pada pasien.
Tercapainya hubungan kepercayaan antara
pasien/keluarga dan perawat maka layanan
keperawatan pada pasien lebih efektif dan
efisien serta meminimalkan terjadinya
kesalahan tindakan atau tindakan yang
berulang, sehingga misi organisasi
membangun citra pelayanan kesehatan yang
menitikberatkan pada pengguna layanan
sebagai pusat perhatian akan tercapai

2.

Melakukan
pengukuran tanda
tanda vital (tekanan
darah,nadi,
pernafasan, dan
suhu) pada pasein
di rawat inap
dengan 3S
(senyum,salam dan
sapa)
Sumber : SKP

ketika merasa nyeri


9. Mencuci tangan
kembali
10. Mendokumentasikan
tindakan yang telah
dilakukan

kesembuhan pasien lebih


cepat.

1. Lakukan persiapan
alat
2. Mencuci tangan
sesuai SOP
3. Memberi salam dan
menyapa pasien
4. Jelaskan tindakan
yang akan dilakukan
dengan santun
5. Jaga privasi pasien
6. Posisikan pasien
senyaman mungkin
7. Lakukan pengukuran
tekanan darah, nadi,
pernafasan dan suhu
dengan benar dan
tepat
8. Menjelaskan pada
pasien tentang hasil
pemeriksaan dan
juga menjelaskan
bahwa tindakan telah
selesai
9. Mencuci tangan
kembali

Pengukuran tanda tanda vital


ini terkadang hanya dilakukan
secara subyektif atau perkiraan
saja oleh perawat karena
tindakan ini dilakukan sehari
bisa sampai 4x sehari dengan
jumlah pasien yang tidak
sedikit dan membutuhkan
waktu yang lama dalam
pemeriksaan, akan tetapi data
yang akurat dan sesuai dengan
kondisi pasien harusnya adalah
data yang obyektif. Saya lebih
memilih mengukur tanda
tanda vital secara obyektif
sesuai kondisi pasien pada saat
itu. Saya akan memberikan
senyum,salam,dan sapa ketika
melakukan tindakan tersebut
tanpa membeda bedakan
pasien dari segi status
sosialnya. Saya akan
melakukan pengukuran tanda
tanda vital dengan benar,agar
memberikan hasil yang sesuai
dan dapat menunjukkan

Anti korupsi
(kecurangan
dalam
melakukan
tindakan)
Akuntabilitas
(jujur)
Nasionalisme
(nondiskriminat
if)
Etika public
(Kesopanan,
akurat)
Komitmen mutu
(efektif efisien)

12

Pengukuran tanda
tanda vital pada pasien
berkontribusi pada visi
misi organisasi
pukesmas
wonosalam :
Membangun citra
pelayanan kesehatan
yang menitikberatkan
pada pengguna
layanan sebagai pusat
perhatian

Pengukuran tanda tanda vital pasien dapat


mewujudkan tercapainya nilai nilai dasar
organisasi di UPTD Puskesmas Wonosalam:
Dengan adanya kejujuran dalam pengukuran
tanda tanda vital pasien dapat ditemukan
kondisi pasien yang sebenar benarnya
tanpa ada kecurangan dapat memberikan
pelayanan yang sesuai dengan kondisi
pasien,disamping itu dalam pengukuran
tanda-tanda vital pasien ini diperlukan
kesopanan dan tanpa membeda-bedakan
pasien dalam memberikan pelayanan agar
mendapatkan hasil yang efektif dan efisien
dan seluruh pasien mendapat pelayanan
yang sama sehingga pelayanan yang
diberikan mampu meningkatkan kesehatan
pasien ataupun masyarakat di wilayah
Kecamatan Wonosalam.

kondisi pasien yang


sesungguhnya, sehingga pasien
dapat tertangani dengan
cepat,dan tepat.
3.

Menyiapkan
pemulangan pasien
yang sudah
diperbolehkan
pulang oleh dokter
baik diri pasien,
penjelasan obat
yang dibawa pulang
maupun surat
pemulangannya
dari rawat inap
Sumber : SKP

4.

Melaksanakan
tugas jaga sore, dan
malam serta siaga

1. Pasien dipulangkan
apabila sudah ada
persetujuan dari
dokter yang merawat
2. Menyiapkan obat
yang akan dibawa
pulang
3. Melepaskan infuse
jika masih terpasang
4. Memberikan
informasi tentang
obat yang harus
diminum dan tidak
perlu diminum
ketika dirumah
5. Membuat surat
pemulangan untuk
pasien

1. Datang ke
puskesmas sesuai
jadwal yang telah

Persiapan pemulangan pasien


ini sangat menentukan
pemulihan kesehatan
pasien,terkadang pasien
merasa sudah mengerti tentang
obat yang akan diminum
meskipun tanpa menanyakan
apapun kepada perawat karena
ingin cepat pulang. Akan
tetapi,dengan persiapan yang
benar akan menentukan
kondisi pasien saat pemulihan
pasca kesakitan. Saya lebih
memilih untuk tetap
menjelaskan dengan benar
tentang pengobatan yang perlu
diketahui pasien saat dirumah.
Saya akan lebih bertanggung
jawab terhadap kondisi pasien
dengan memberikan
penjelasan tentang kapan harus
kembali kontrol ke puskesmas.
Saya akan lebih meningkatkan
kepedulian terhadap pasien
yang diperbolehkan pulang.
Pelaksanaan jaga serta siaga
sore dan malam masih sering
datang terlambat,dikarenakan

Akuntabilitas
(tanggung
jawab)
Nasionalisme
(peduli)
Etika public
(tepat)

Anti korupsi
(disiplin waktu)
13

Mempersiapkan
pasien pulang dapat
berkontribusi pada visi
misi organisasi
pukesmas
wonosalam :
Membangun citra
pelayanan kesehatan
yang menitikberatkan
pada pengguna
layanan sebagai pusat
perhatian

Menyiapkan pemulangan pasien pulang di


rawat inap ini dapat mewujudkan
tercapainya nilai nilai dasar organisasi di
UPTD Puskesmas Wonosalam: rasa
tanggung jawab dan peduli seorang perawat
terhadap pasiennya dapat terwujud dari
persiapan ketika pasien pulang,karena
perawat tidak merawat di rawat inap saja
melainkan terus menerus secara
berkesinambungan sampai ketika pasien
sudah berada di rumah. Pengobatan yang
tepat saat pasien pulang dapat membuat
pasien semakin sehat ketika berada dalam
kondisi pemulihan,hal ini juga dapat
mencapai misi organisasi yaitu membangun
citra pelayanan kesehatan yang
menitikberatkan pada pengguna layanan
sebagai pusat perhatian

Pelaksanaan tugas jaga Piket jaga yang dilakukan dengan penuh


dan siaga di rawat inap tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha
maupun IGD dapat
Esa dan juga kepada pimpinan dapat

di rawat inap dan


IGD Puskesmas
Wonosalam

2.

Sumber : SKP
3.

4.

5.

5.

Memberikan

ditentukan
Melakukan tindakan
keperawatan dengan
penuh rasa tanggung
jawab
Mendokumentasikan
setiap tindakan dan
perkembangan
kondisi pasien setiap
shift
Melakukan on call
pada dokter jaga jika
terjadi suatu masalah
terhadap kondisi
pasien
Membuat rujukan
serta merujuk pasien
ke pelayanan
kesehatan yang lebih
tinggi jika
diperlukan

1. Menentukan judul

kepentingan pribadi setiap


perawat yang berbeda beda.
Saya akan lebih memilih untuk
berusaha datang tepat waktu.
Saya akan rela berkorban
meninggalkan kepentingan
saya dirumah untuk menolong
masyarakat yang
membutuhkan pelayanan
kesehatan dan bertanggung
jawab terhadap pekerjaan saya.
Meskipun pada malam hari
ketika semua orang sedang
beristirahat atau berkumpul
dengan keluarga pelayanan
kesehatan harus tetap
dilaksanakan dengan baik dan
professional agar dapat
memberikan pelayanan yang
berkualitas. Disamping itu,
pasien juga akan mendapat
pertolongan pertama dan atau
mendapatkan pelayanan
kesehatan yang lebih tinggi
ketika sakit kapanpun
waktunya sehingga perawat
siaga sore malam bisa berdaya
guna bagi masyarakat serta
cepat dan tanggap dalam
memberikan pelayanan
kesehatan.

Nasionalisme
(rela berkorban)

Etika public
(berdaya guna)

berkontribusi dalam
visi misi UPTD
puskesmas
Wonosalam :
Menjadi puskesmas
idola dengan
pelayanan kesehatan
professional yang
handal dan mampu
berkembang secara
berkesinambungan
dapat terwujud

mewujudkan tercapainya nilai nilai dasar


organisasi di UPTD Puskesmas
Wonosalam :
Pelaksanaan tugas jaga dan siaga ini
membuat pelayanan kesehatan pada
masyarakat dapat lebih optimal karena tidak
terikat waktu, kapanpun masyarakat
membutuhkan tenaga kesehatan, perawat
akan tetap siaga untuk menolong tanpa
menolak memberikan pelayanan pada
pasien meskipun pada malam hari. Disipin
waktu tidak terlambat datang maupun
pulang sebelum waktunya serta
memudahkan pasien untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang lebih baik atau
lebih tinggi dapat mewujudkan visi
organisasi yaitu menjadi puskesmas idola
dengan pelayanan kesehatan professional
yang handal dan mampu berkembang secara
berkesinambungan

Selama ini dirawat inap hanya

Nasionalisme

Penyuluhan kesehatan

Penyuluhan tentang PRINSIP DASAR

Akuntabilitas
(tanggung
jawab)

14

penyuluhan kepada
pasien dan keluarga
tentang PRINSIP
DASAR
PENCEGAHAN
DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI di
Ruang Rawat Inap
Puskesmas
Wonosalam

penyuluhan
Membuat SAP
penyuluhan tentang
PRINSIP DASAR
PENCEGAHAN
DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI di Ruang
Rawat Inap
Mengumpulkan
bahan atau materi
sesuai judul
Membuat media
informasi
Memilih dan
menentukan
pendengar atau
peserta
Presentasi materi
penyuluhan
Mengevaluasi hasil
penyuluhan

untuk merawat pasien yang


sakit tanpa ada penyuluhan
terhadap pasien sendri dan
keluarga sehingga sering
terdapat keluarga pasien yang
menunggu juga ikut sakit.
Sebagai tenaga kesehatan saya
peduli dengan lingkungan
sekitar terutama terhadap
kesembuhan pasien dan
kesehatan keluarga dirawat
inap. Saya akan melakukan
penyuluhan ini dengan santun
dan rasa tanggung jawab
terhadap kebenaran informasi
yang akan saya sampaikan
sesuai dengan ilmu kedokteran
yang ada karena penyuluhan
ini bertujuan selain untuk
meningkatkan kemandirian
pasien/keluarga untuk hidup
lebih sehat tapi juga
diharapkan pasien/keluarga
dapat lebih mencegah pasien
menjadi lebih sakit dan
mencegah keluarga yang lain
menjadi sakit.

(peduli)

1. Memberikan salam
pada pasien dan
keluarga
2. Menjelaskan tentang
prosedur

Masih ada perawat yang belum


memberikan penjelasan
tentang pelayanan dan
kelengkapan administrasi yang
harus dipenuhi oleh

Akuntabilitas
(kejelasan)

2.

3.
4.

Sumber : SKP dan


inisiatif diri

5.

6.
7.

6.

Memberikan
informasi pada
pasien di IGD
tentang prosedur
administrasi serta

Akuntabilitas
(tanggung
jawab)
Komitmen
Mutu
(inovasi)
Etika Publik
(santun,akurat)

Etika public
(tidak

15

tentang Prinsip dasar


pencegahan dan
pengendalian infeksi
dapat berkontribusi
terhadap visi misi
organisasi UPTD
Puskesmas
Wonosalam :
Mendorong
kemandirian hidup
sehat bagi setiap
keluarga dan
masyarakat akan
terwujud

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


INFEKSI di Ruang Rawat Inap dapat
mewujudkan tercapainya nilai nilai dasar
organisasi di UPTD Puskesmas Wonosalam:
Dengan penyuluhan kesehatan ini akan
menambah informasi dan wawasan bagi
pasien/keluarga untuk dapat mencegah
kejadian infeksi baik pada diri pasien
maupun keluarga dan lingkungan pasien.
Penyuluhan kesehatan yang sesuai dengan
ilmu kedokteran juga dapat memberikan
konstribusi bagi pasien/keluarga dalam
perilaku masyarakat terhadap kesehatan
untuk mencegah kesakitan,dan tindakan
yang diambil untuk menanggulangi
kesakitan sehingga akan mendorong
kemandirian hidup sehat sehingga misi
organisasi mendorong kemandirian hidup
sehat bagi setiap keluarga dan masyarakat
akan terwujud

Pemberian informasi
pada pasien di IGD
tentang prosedur
administrasi serta
pelayanan yang akan

Pemberian informasi tentang prosedur


administrasi serta pelayanan yang akan
diterima selama berada di rawat inap dapat
mewujudkan tercapainya nilai nilai dasar
organisasi di UPTD Puskesmas Wonosalam

pelayanan yang
akan diterima
selama berada di
rawat inap
Sumber : SKP

7.

Membantu
menyusun
dokumentasi

administrasi dan
pelayanan yang akan
diterima pasien
selama berada di
rawat inap
3. Meminta
tandatangan tentang
persetujuan tindakan
kedokteran/keperaw
atan yang akan
dilakukan
4. Menyampaikan pada
pasien bahwa
penjelasan telah
selesai

pasien/keluarga selama dirawat memaksa)


di puskesmas ketika pertama
kali pasien datang. Surat
Nasionalisme
persetujuan pasien/keluarga
(kerjasama)
terhadap tindakan
kedokteran/keperawatan juga
terkadang masih sering
kosong. Saya akan memberi
penjelasan dengan santun
terhadap pasien/keluarga
tentang pelayanan dan
kelengkapan administrasi yang
harus dipenuhi oleh
pasien/keluarga selama dirawat
di puskesmas agar
pasien/keluarga tidak bertanya
tanya tentang pelayanan
yang akan diterimanya serta
kelengkapan administrasinya.
Saya tidak akan memaksa
pasien untuk menyetujui
tindakan
keperawatan/kedokteran jika
pasien tidak berkenan. Saya
akan melakukan kerjasama
yang baik dengan
pasien/keluarganya agar pasien
dapat tertangani dengan cepat
dan tepat.

diterima selama
berada di rawat inap
dapat berkontribusi
dalam mewujudkan
visi organisasi :
Membangun citra
pelayanan kesehatan
yang menitikberatkan
pada pengguna
layanan sebagai pusat
perhatian akan
terwujud

Dengan pemberian informasi yang benar


dan mudah dimengerti oleh pasien/keluarga
akan meningkatkan kepahaman
pasien/keluarga. Dengan adanya
pemahaman pasien/keluarga terhadap
prosedur administrasi dan tindakan yang
akan diterima selama di rawat inap
menimbulkan kerjasama yang baik antara
pasien/keluarga dengan petugas kesehatan
dalam pemberian layanan
kesehatan,disamping itu,dengan melengkapi
lembar persetujuan tindakan akan
memberikan legalitas hukum baik bagi
pasien maupun tenaga kesehatan, sehingga
misi organisasi membangun citra pelayanan
kesehatan yang menitikberatkan pada
pengguna layanan sebagai pusat perhatian
dapat tercapai

1. Menyiapkan kalimat
kalimat yang
menjelaskan tentang

Selama ini di rawat inap belum


ada dokumentasi yang jelas
tentang penolakan pasien

Pengadaan lembar
penolakan tindakan
kedokteran/keperawat

Lembar penolakan tindakan


kedokteran/keperawatan dengan
menggunakan bahasa yang jelas, singkat,

Kompetensi
mutu
(inovasi)
16

lembar penolakan
pasien terhadap
tindakan
kedokteran/kepera
watan untuk pasien
rawat inap di
Puskesmas
Wonosalam

2.
3.

Sumber : Inisiatif
diri
4.

5.

6.

7.

penolakan pasien
terhadap tindakan
kedokteran/keperaw
atan
Menyiapkan alat
alat (computer,
printer,kertas)
Mencetak lembar
penolakan pasien
terhadap tindakan
kedokteran/keperaw
atan
Mengajukannya
kepada pimpinan
untuk meminta
persetujuan
Meletakkan lembar
penolakan pasien
didalam rekam
medis pasien
Memberi penjalasan
terlebih dahulu
tentang apa yang
akan terjadi jika
tindakan tersebut
dilakukan dan tidak
dilakukan jika
pasien menolak dan
atau jika pasien
ingin pulang paksa
Meminta pasien
untuk mengisi dan
melengkapi serta

terhadap tindakan
kedokteran/keperawatan yang
akan dilakukan. Oleh karena
itu saya berinisiatif dengan
mengadopsi lembar penolakan
dari instansi tempat saya
bekerja dulu,yang saya
sesuaikan dengan tempat kerja
saya sekarang. Saya akan
membuat lembar penolakan ini
dengan kata kata yang
jelas,mudah dimengerti dan
transparan. Saya akan meminta
pasien/keluarga untuk mengisi
lembar penolakan tersebut
dengan jujur tanpa mengada
ada dan tanpa paksaan jika ada
pasien yang menolak tindakan
ataupun yang ingin pulang
paksa. Saya akan bertanggung
jawab terhadap kebenaran
dalam lembar penolakan
pasien/keluarga ini, karena
bagi perawat hal ini juga
sebagai bukti legalitas hukum
yang baik.

Akuntabilitas
(jujur,
transparansi)
Nasionalisme
(tanggung
jawab)

17

an ini dapat
berkontribusi dalam
visi misi UPTD
Puskesmas
Wonosalam :
Menggerakkan
pembangunan
berwawasan kesehatan
di wilayah kecamatan
Wonosalam dapat
tercapai

dan mudah dimengerti oleh pasien/keluarga


dan dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya dapat mewujudkan
tercapainya nilai nilai dasar organisasi di
UPTD Puskesmas Wonosalam
Dengan lembar penolakan tindakan
kedokteran ini dapat menjadi pembaharuan
di Puskesmas Wonosalam karena
sebelumnya belum ada dokumentasi yang
jelas akan penolakan tindakan pasien ini
Pendokumentasian penolakan tindakan
kedokteran/keperawatan ini sebagai
tanggung jawab petugas kesehatan kepada
masyarakat dan pemerintah karena dapat
dijadikan legalitas hukum atau bukti tertulis
bagi tenaga kesehatan, disamping itu
sebelum pasien/keluarga menolak tindakan
keperawatan/kedokteran akan diberi
penjalasan terlebih dahulu tentang apa yang
akan terjadi jika tindakan tersebut
dilakukan dan tidak dilakukan, agar
pasien/keluarga mengerti bahwa pusat
kesehatan masyarakatpun mempunyai
tindakan yang tegas jika pasien/keluarga
menolaknya. Sehingga misi organisasi
menggerakkan pembangunan berwawasan
kesehatan di wilayah kecamatan Wonosalam
dapat tercapai.

menandatangani
lembar penolakan
tersebut jika mereka
benar benar
menginginkannya
tanpa ada paksaan
dari pihak tenaga
kesehatan
8.

Melengkapi
dokumentasi
keperawatan tiap
shift pada rekam
medis pasien di
rawat inap
Puskesmas
Wonosalam
Sumber : SKP

1. Mencatat data
identitas pasien
2. Mencatat riwayat
penyakit sekarang
dan riwayat penyakit
dahulu
3. Mencatat diagnose
keperawatan
4. Mencatat rencana
tindakan yang akan
dilakukan
5. Mencatat tindakan
yang telah dilakukan
6. Mencatat
perkembangan
kondisi pasien
secara terintegrasi
setiap shift
7. Mencatat evaluasi
dan membuat
discharge planning
bagi pasien yang
dinyatakan boleh
pulang oleh dokter

Di ruang rawat inap masih


banyak dokumentasi
keperawatan pasien yang
belum lengkap. Disamping itu,
perawat harus dituntut untuk
memberi pelayanan yang baik
kepada pasien. Saya akan
memilih untuk tetap
memberikan pelayanan yang
profesional dan juga
melengkapi rekam medis
pasien dengan jujur dan akurat
sesuai dengan kondisi pasien.
Saya tahu bahwa dengan rekam
medis yang lengkap dan
akurat, saya dapat
mempertanggungjawabkan
kebenarannya kepada
masyarakat dan juga terhadap
hukum. Saya tidak akan
melakukan kecurangan dalam
pengisian rekam medis pasien
karena tidak hanya pasien yang
akan dirugikan akan tetapi saya

Etika public
(jujur dan
akurat)
Akuntabilitas
(tanggung
jawab)
Anti korupsi
(tidak
melakukan
kecurangan)

18

Penulisan
dokumentasi
keperawatan tiap shift
pada rekam medis
pasien akan
berkontribusi pada visi
misi organisasi
pukesmas
wonosalam :
Membangun citra
pelayanan kesehatan
yang menitikberatkan
pada pengguna
layanan sebagai pusat
perhatian

Kelengkapan dokumentasi keperawatan


yang lengkap,terstruktur dan
berkesinambungan yang sesuai dengan
kondisi pasien dapat mewujudkan
tercapainya nilai nilai dasar organisasi di
UPTD Puskesmas Wonosalam, Penulisan
identitas,anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang bila
diperlukan,pemberian terapi yang benar dan
jelas yang ditulis dengan cermat,teliti, dan
sejujur-jujurnya dapat membuat layanan
keperawatan/kedokteran menjadi lebih tepat
dan mudah. Dokumentasi keperawatan
pasien yang sistematis berkontribusi dalam
meningkatkan rasa tanggungjawab petugas
kesehatan terhadap pimpinan. Penulisan
dokumentasi keperawatan yang lengkap
dapat juga mengurangi adanya kecurangan
dalam pengisian data pasien.serta
meminimalkan terjadinya kesalahan
tindakan keperawatan pada pasien dan
dengan dokumentasi keperawatan yang
lengkap inipun pelayanan yang
diberikanpun akan semakin berkualitas,

juga pasti akan merugi.

sehingga misi organisasi membangun citra


pelayanan kesehatan yang menitikberatkan
pada pengguna layanan sebagai pusat
perhatian akan tercapai.

19

Anda mungkin juga menyukai