Paper Ekonomi Mikro
Paper Ekonomi Mikro
Disusun oleh :
M.Haidir
20110430002
Amar Maruf
20110430019
Husnul Khotimah
20110430030
Faizal Nurdin
20110430056
Segala puji bagi Tuhan Semesta Alam Yang Maha Pemberi kesempatan untuk kami menyelesaikan
tugas paper mata kuliah ekonomi mikro pengantar.Dan tak lupa sholawat serta salam tetap
tecurah kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jalan yang gelap gulita
menuju jalan yang terang dengan membawa agama yang sempurna addinul islam.
Paper yang kami susun ini telah berhasil menguraikan tentang teori konsumsi,teori produksi, teori
biaya dan pasar persaingan sempurna yang terdiri dari berbagai bahasan.paper yang kami
kerjakan ini juga bertujuan agar kita mengetahui lebih rinci tentang materi-materi yang telah kita
pelajari bersama.
Terselesaikannya tugas paper ini tidak lepas dari bimbingan dosen kami yaitu bapak Ahmad Maruf
SE.M.Si serta teman teman yang telah membantu kami.
Terlepas dari keyakinan kami atas kesempurnaan paper yang kami susun ini,sebagai makhluk yang
sebenarnya jauh dari sempurna,kami tetap menanti kritik dan saran yang membangun demi
sempurnanya makalah ini.
Kelompok Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .. 3
DAFRTAR ISI 4
BAB 1 PENDAHULUAN 5
1.
2.
Pendahuluan 5
Tujuan .. 5
BAB 2 PEMBAHASAN . 6
1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Teori Konsumsi .. 6
Pengertian Teori Konsumsi . 6
Faktor Ekonomi . 6
Pendapat Keynes 7
Teori Keynes .. 9
Contoh Kasus . 11
Teori Produksi . 14
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
11.
Contoh Kasus
. 49
Penutup . 52
Daftar Pustaka 53
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Pendahuluan
Kehidupan manusia di bumi semakin lama dihadapkan pada masalah kelangkaan sumber daya
yang semakin terbatas, seperti halnya keberadaan minyak bumi dan hutan tropis yang terdapat di
Indonesia. Sementara sumber daya yang semakin terbatas, kebutuhan manusia untuk memenuhi
kepuasanya menjadi semakin banyak. Dapat dilihat dari semakin beraneka ragamnya kebutuhan
dari hari ke hari. Hal ini meyebabkab Ilmu Ekonomi yang sudah lama semakin diperlukan.
Pembangunan yang dilakukan oleh banyak Negara di dinia ini kebanyakan juga memprioritaskan
pembangunan di bidang ekonomi. Apalagi bagi Negara berkembang menitikberatkan pada
pembanguna ekonomi. Kondisi seperti ini menuntut masyarakat untuk lebih memahami aspekaspek ekonomi atau segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu ekonomi.
PENGERTIAN EKONOMI MIKRO
Ilmu ekonomi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam
mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak
terbatas. Ilmu ekonomi mikro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang membpelajari perilaku individu
dalam membuat keputusan-keputusan yang ada hubunganya dengan aspek ekonomi. Paper ini
akan membahas empat bab yaitu teori konsumsi, teori produksi, teori biaya, dan pasar persaingan
sempurna.
1.
a)
1.
2.
3.
b)
Tujuan
Teori Konsumsi
Mengetahui konsep teori konsumsi
Mengetahui sepenuhnya tentang faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi
Mengerti tentang maksud dari berbagai macam teori konsumsi
Teori Produksi
1.
2.
3.
4.
c)
Teori Biaya
1.
2.
3.
d)
1.
2.
3.
4.
a)
BAB II
PEMBAHASAN
1.
A.
1.
Teori konsumsi
1.
Pengertian Teori Konsumsi
untuk
memuaskan
kebutuhan manusiawi ( the use of goods and services in the satisfaction of human wants ).
Konsumsi haruslah dianggap sebagai maksud serta
2.
Faktor Ekonomi
consumption) dan
Pendapatan rumah tangga amat besar pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi. Biasanya makin
baik tingkat pendapatan, tongkat konsumsi makin tinggi. Karena ketika tingkat pendapatan
meningkat, kemampuan rumah tangga untuk membeli aneka kebutuhan konsumsi menjadi
semakin besar atau mungkin juga pola hidup menjadi semakin konsumtif, setidak-tidaknya
semakin menuntut kualitas yang baik.
Tercakup dalam pengertian kekayaaan rumah tangga adalah kekayaan rill (rumah, tanah, dan
mobil) dan financial (deposito berjangka, saham, dan surat-surat berharga). Kekayaan tersebut
dapat meningkatkan konsumsi, karena menambah pendapatan disposable.
Tingkat bunga yang tinggi dapat mengurangi keinginan konsumsi. Dengan tingkat bunga yang
tinggi, maka biaya ekonomi (opportunity cost) dari kegiatan konsumsi akan semakin maha. Bagi
mereka yang ingin mengonsumsi dengan berutang dahulu, misalnya dengan meminjam dari
bankatau menggunakan kartu kredit, biaya bunga semakin mahal, sehingga lebih baik
menunda/mengurangi konsumsi.
Faktor-faktor internal yang dipergunakan untuk memperkirakan prospek masa depan rumah tangga
antara lain pekerjaan, karier dan gaji yang menjanjikan, banyak anggota keluarga yang telah
bekerja. Sedangkan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi antara lain kondisi perekonomian
domestic dan internasional, jenis-jenis dan arah kebijakan ekonomi yang dijalankan pemerintah.
2.2 Faktor Demografi
Jumlah Penduduk.
Jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh,
walaupun pengeluaran rata-rata per orang atau per keluarga relative rendah. Pengeluaran
konsumsi suatu negara akan sangat besar, bila jumlah penduduk sangat banyak dan pendapatan
per kapita sangat tinggi.
Komposisi Penduduk.
Makin banyak penduduk yang berusia kerja atua produktif (15-64 tahun), makin besar
tingkat konsumsi. Sebab makin banyak penduduk yang bekerja, penghasilan juga makin besar.
Makin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, tingkat konsumsinya juga semakin tinggi,
sebab pada saat seseorang atau suatu keluarga makin berpendidikan tinggi maka kebutuhan
hidupnya makin banyak.
Makin banyak penduduk yang tinggal diwilayah perkotaan (urban), pengeluaran konsumsi
juga semakin tinggi. Sebab umumnya pola hidup masyarakat perkotaan lebih komsumtif
dibanding masyarakat pedesaan.
masyarakat. Misalnya saja, berubahnya pola kebiasaan makan, perubahan etika dan tata nilai
karena ingin meniru
1.
Keynes
3.
Pendapat Keynes
berpendapat
bahwa
pengeluaran
masyarakat
untuk
konsumsi
dpengaruhi
oleh
pendapatan. Semakin tinggi tingkat pendapat mengakibatkan semakin tinggi pula tingkat
konsumsi.
Selain itu,
Semakin tinggi
pendapatan, semakin besar pula tabungannya karena tabungan merupakan bagian pendapatan
yang tidak dikonsumsi. Walaupun pendapatan penting peranannya dalam menentukan konsumsi,
peranan faktor-faktor lain tidak boleh diabaikan. Dibawah ini diterangkan beberapa faktor lain yang
mempengaruhi tingkat konsumsi dan tabungan:
v Kekayaan yang terkumpul.
Sebagai akibat menapat harta warisan/tabungan yang banyak akibat usaha dimasa lalu, maka
seseorang berhasil memiliki kekayaan yang mencukupi. Dalam keadaan seperti itu ia sudah tidak
terdorong lagi untuk menabung lebih banyak.maka lebih besar bagian dari pendapatannya yang
digunakan untuk konsumsi dimasa sekarang. Sebaliknya, untuk orang yang tidak memperoleh
warisan mereka lebih bertekat untuk menabung yang lebih banyak di masa yang akan datang.
v Tingkat bunga.
Tingkat bunga dapatlah dipandang sebagai pendapatan yang diperoleh dari melakukan tabungan.
Rumah tangga akan berbuat lebih banyak tabungan apabila tingkat bunga tinggi karena lebih
banyak bunga yang akan diperoleh.
v Sikap berhemat.
Berbagai
masyarakat
mempunyai
sikap
yang
berbeda
dalam
menabung
dan
berbelanja. Adamasyarakat yang tidak suka berbelanja berlebih-lebihan dan lebih mementingkan
tabungan. Dalam masyarakat seperti itu APC dan MPCnya adalah lebih rendah tapi ada pula
masyarakat yang mempunyai kecenderungan mengkonsumsi yang tinggi yang berdiri APC dan
MPCnya adalah tinggi.
v Keadaan Perekonomian.
Dalam perekonomian yang tumbuh dengan teguh dan tidak banyak pengangguran masyarakat
berkecenderungan melakukan perbelanjaan yang lebih aktif. Mereka mempunyai kecenderungan
berbelanja lebih banyak pada masa kini dan kurang menabung. Tetapi dalam keadaan
perekonomian yang lambat berkembangnya, tingkat pengangguran menunjukkan tendensi
meningkat, dan sikap masyarakat dalam menggunakan uang dan pendapatnya makin berhati-hati.
v Distribusi Pendapatan
Dalam masyarakat yang distribusi pendapatannya tidak merata, lebih banyak tabungan akan
dapat diperoleh. Dengan masyarakat yang demikian sebagian besar pendapatan nasional
dinikmati oleh sebagian kecil penduduk yang sangat kaya, dan golongan masyarakat ini
mempunyai kecenderungan menabung yang tinggi. Maka mereka boleh menciptakan tabungan
yang banyak. Segolongan besar penduduk mempunyai pendapatan yang hanya cukup membiayai
konsumsi dan tabungannya adalah kecil. Dalam masyarakat yang distribusi pendapatannya lebih
seimbang
tingkat
tabungannya
relatif
sedikit
karena
1.
1.
mereka
mempunyai
kecondongan
Keynes menjelaskan bahwa konsumsi saat ini (current consumption) sangat dipengaruhi oleh
pendapatan diposabel saat ini (current diposable income). Jika pendapatan disposabel meningkat,
maka konsumsi juga akan meningkat. Hanya saja peningkatan konsumsi tersebut tidak sebesar
peningkatan pendapatan diposabel.
C = Co + bYd
Ket :
C = konsumsi
Co = konsumsi otonomus
b
Yd = pendapatan diposable
0<b<1
1.
konsep yang memberikan gambaran tentang berapa konsumsi akan bertambah bila pendapatan
disposabel bertambah satu unit.
MPC =
Yd
0 < MPC < 1
1.
APC
Yd
Karena besarnya MPC < 1, maka APC < 1
1.
Pendapatan disposabel yang diterima rumah tangga sebagian besar digunakan untuk konsums,
sedangkan sisanya ditabung. Kita juga dapat mengatakan setiap tambahan penghasilan disposabel
akan dialokasikan untuk menambah konsumsi dan tabungan. Besarnya tambahan pendapatan
disposabel
(Marginal Propensity to Save/MPS). Sedangkan rasio antara tingkat tabungan dengan pendapatan
disposabel disebut kecenderungan menabung rata-rata (Avarage Propensity to Save/APS)
Rumus :
Yd
= C + S (saving)
MPS
= 1 MPC
APS
= 1 APC
Fungsi kegunaan (the utility approach) ada sejak tahun 1870 an. Dikembangkan oleh Willia
Stanley Jevons dari Inggris, Karl Menger dari Austria, Leon Walras dari Perancis.
Kurva indiferens (the indifference curve approach)
Barang (goods) yang di konsumsi mempunyai sifat semakin banyak akan semakin besar
manfaatnya. Dengan demikian, jika sesuatu yang bila dikonsumsi semakin banyak justru
mengurangi kenikmatan hidup (bad) tidak dapat didefinisikan sebagai barang, misalnya penyakit.
b)
Utilitas (utility) adalah manfaat yang diperoleh seseorang karena ia mengkonsumsi barang,
Dengan
demikian
Utilitas
merupakan
ukuran
manfaat
(kepuasan)
bg
seseorang
karena
Pada teori Utilitas berlaku Hukum Pertambahan Manfaat yang Makin Menurun (The law of
Diminishing marginal utility) yaitu bahwa awalnya sesorang konsumen mengkonsumsi satu unit
barang tertentu akan memperoleh atambahan Utilitas (manfaat) yang besar, akan tetapi tambahan
unit konsumsi barang tersebut akan memberikan tambahan Utilitas (manfaat yang semakin
menurun, dan bahkan dapat memberikan manfaat negatif. Dengan kata lain, Utilitas marjinal (MU)
mula-mula adalah besar, dan semakin menurun dengan meningkatnya unit barang yang
dikonsumsi.
d)
Pada teori Utilitas berlaku konsistensi preferensi, yaitu bahwa konsumen dapat secara tuntas
(complete) menentukan rangking dan ordering pilihan (preference, choice) diantara berbagai paket
barang yang tersedia. Konsep ini disebut dengan Transitivity dan rasionalitas. Misalnya, jika A lebih
disuka dari B atau A>B, dan B lebih disukai dari C atau B>C, maka harus berlaku A lebih disuka
dari C, atau A>C.
e)
Pada teori Utilitas diasumsikan bahwa konsumen mempunyai pengetahuan yang sempurna
nilai absolut)
sehingga tingkat
sangat sulit
paket
yang sama
mengurangi kuantitas
MRS XY =
U
du
(dU/dX).
dX
(X,Y)
(dU/dY).
dY
du = MUX . dX + MUY. dY =0
MUX
.dX
-MUY
dy
atau
5.
Contoh Kasus
1)
Tongseng
Sate
Kelompok barang
(piring)
(tusuk)
20
15
11
sate (tusuk)
30
u=9
20
u=8
10
u=7
U=6
1
tongseng (piring)
( gambar 1.1 )
2)
HARGA
BAJU
JUMLAH
BAJU
UANG
YANG
TU/UNIT
MU/UNIT
25.000
50.000
50.000
50.000
125.000
75.000
25.000
75.000
185.000
60.000
25.000
100.000
225.000
40.000
PERPOTONG
DIKONSUMSI
25.000
25.000
HARUS
DIKELUARKAN
25.000
125.000
250.000
25.000
25.000
150.000
250.000
25.000
175.000
200.000
-50.00
25.000
200.000
100.000
-100.00
TEORI PRODUKSI
EKONOMI MIKRO
1.
B.
Teori produksi
1.
1.
Produksi adalah suatu kegiatan memproses input (faktor produksi) menjadi suatu output. Produsen
dalam melakukan kegiatan produksi, mempunyai landasan teknis, yang didalam teori ekonomi
disebut fungsi produksi
Q = f (K, L, R, T)
Fungsi Produksi adalah suatu persamaan yang menunjukan hubungan ketergantungan (fungsional)
antara tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan tingkat output yang dihasilkan.
Fungsi produksi secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :
Fungsi ini masih bersifat umum, karena hanya mampu menjelaskan bahwa produk yang dihasilkan
tergantung dari faktor-faktor produksi yang dipergunakan, tetapi belum bisa memberikan
penjelasan kuantitatif mengenai hubungan antara produk dan faktor-faktor produksi tersebut.
Untuk dapat memberikan penjelasan kuantitatif, fungsi produksi tersebut harus dinyatakan dalam
bentuknya yang spesifik, seperti misalnya:
a) Y = a + bX (fungsi linier)
b) Y = a + bX cX2 (fungsi kuadratis)
c) Y = aX1 bX2 cX3 d (fungsi Cobb-Douglas), dan lain-lain.
Dalam teori ekonomi, sifat fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum yang disebut :
The Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang). Hukum ini menyatakan
bahwa apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang input-input yang lain tetap maka
tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi
mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika input tersebut terus ditambahkan.
1.
2.
Input dan Output
Input pada suatu proses produksi dapat terdiri dari tanah, tenga kerja, modal dan material. Jadi
input adalah barang atau jasa yang digunakan sebagai masukan pada suatu proses produksi.
Output adalah barang atau jasa yang dihasilkan dari suatu proses produksi. Output dari suatu
pabrik biasanya berwujud barang, namun output dari suatu cold storage adalah jasa.
Pada umumnya kita brfikir tentang output atau input dalam bentuk flow ( suatu aliran ). Misalkan
beberapa meter kain yang dihasilkan oleh pabrik mori tiap bulanya atau bebrapa mobil yang
dirakit olegh Astra pada tiap tahunya.
1.
3.
Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel dapat disesuaikan,
namun input tetap tidak dapat diubah.
Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input variabel maupun
tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah.
4.
Produksi Dengan Satu Input
Variabel
Teori produksi yang sederhana menggambarkan hubungan antara tingkat output yang
dihasilkan dengan jumlah tenaga kerja (labor) yang digunakan untuk menghasilkan output
tersebut.
selain tenaga kerja (L) dianggap tetap. Sehingga fungsi produksi dengan satu input variabel : Q =
f (L).Fungsi Produksi dengan Satu Input Variabel Tunduk pada Law of Diminishing
Return yang menyatakan : bila satu macam input (labor) penggunaannya terus ditambah
sebanyak satu unit, sedangkan input-input yang lain konstan, pada mulanya produksi total akan
semakin banyak pertambahannya. Tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi
tambahan tersebut semakin menurun dan akhirnya mencapai nilai negatif. Keadaan ini akan
menyebabkan produksi total semakin lambat pertambahannya, akhirnya ia mencapai tingkat
maksimum dan kemudian menurun.
Tabel 1. Dibawah ini menunjukan sistem produksi dengan satu input variabel dimana dimisalkan Y
input faktor produksi modal (kapital) dan X merupakan input faktor produksi variabel tenaga kerja.
Dalam Tabel 1. Dimisalkan perusahaan berproduksi dengan menggunakan sejumlah modal(Y)
tertentu misalnya Y = 2 (artinya Y konstan), dan input variabel tenaga kerja/labor X.
Tabel 1
Total Product, Average Product, dan Margina Product dari
Faktor Produksi X, jika Y = 2 (konstan)
Kuantitas
Total Product
Marginal Product
Average Product
Input Labor
Dari Input X
Dari Input X
Dari Input X
(X)
(Q)*
(MPx)
(APx)
15
15
15
31
16
15,5
48
17
16
1)
59
11
14,7
68
13,6
72
12,0
73
10,4
72
-1
70
-2
7,8
10
67
-3
6,7
Marginal Produck (MP) of labor (MPL) : extra output perunit change in labor used,
MP-
= DTP/DL.
2)
Average Produck (AP) of labor (AP L) = total product divede by the quantity of labor
Hubungan antara Total Product (TP), Marginal Product (MP) dan Average Product (AP) dapat
digambarkan secara grafik seperti pada gambar 1 berikut ini :
( gambar 2.3 )
Fungsi produksi dengna satu input variabel (misal : tenaga kerja) tunduk pada hukum the law of
deminishing return yang menyatakan : Bila suatu macam input penggunaannya terus ditambah
sebanyak 1 unit, sedangkan input yang lain konstan, pada mulanya Total Product(TP) akan
semakin besar pertambahannya. Tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi
tambahan semakin menurun hingga mencapai nol, dan ini menyebabkn total product semakin
lambat pertambahannya dan akhirnya ia (TP) mencapai tingkat maksimum. Bila penambahan input
terus dilanjutkan, maka MP-nya akan menjadi negatif dan TP-nya.
5.
Teori produksi (Dengan Dua
Input Variabel)
Dua faktor produksi yang dianggap variabel atau dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja (L)
dan modal (K). Dalam teori produksi diasumsikan juga, bahwa antara tenaga kerja dan modal
dapat dipertukarkan penggunaannya satu sama lain. Modal dapat menggantikan tenaga kerja oleh
tenaga kerja dapat menggantikan modal.
J ika upah tenaga kerja dan pembayaran per unit terhadap penggunaan modal diketahui, maka
bagaimana caranya perusahaan meminimumkan
output pada suatu tingkat tertentu dapat diketahui. Disamping itu, dengan sejumlah biaya tertentu
bagaimana caranya perusahaan memaksimalkan output juga dilaksanakan. Sedangkan alat
analisis yang digunakan untuk memenuhi maksud tersebut adalah dengan menggunakan kurva
isokuan dan garis isokos.
1.
6.
Produksi Dengan Dua Input Variabel
Isokuan : suatu kurva yang menunjukan berbagai kombinasi input faktor tenaga kerja (L)
dan modal (K) yang dapat menghasilkan sejumlah output yang sama (tertentu).
Ciri-ciri isoquant :
*
T
K1
K2
L1
L2
( Gambar 2.4 )
Gambar ni mengilustrasikan bahwa proses produksi sangat banyak sehingga kurva isoquant
kontinu, dan sebenarnya yang ingin dituju oleh setiap perusahaan adalah titik T, namun untuk
mencapai titik tersebut sangat sulit terlaksana dan tidak akan tercapai, karena tititk T
menggambarkan penggunaan input yang demikian banyak sehingga menciptakan output yang tak
terhingga.
( Gambar 2.5 )
Isokos (Isocost)
Isokos : menunjukan berbagai kombinasi (gabungan) input faktor tenaga kerja (L) dan input modal
(K) yang dapat dibeli dengan sejumlah anggaran (pengeluaran) tertentu.
Sehingga persamaan garis isokos : C = wL + rK
Dimana :
C = total cost untuk memperoleh sejumlah K dan L tertentu.
L = jumlah input tenaga kerja (unit)
w = tingkat upah (wage) per unit tenaga kerja
r = biaya penggunaan modal per unit.
Slope isokos : w/r
K1
K2
L1
L2
( Gambar 2.6 )
Gambar di atas menjelaskan bahawa semakin dekat titik origin, berarti semakin kecil
opoengeluaran yang harus dikeluarkan oleh produsen dan sebaliknya, semakin jauh dari titik origin
semakin semakin besar pengeluaran produsen.
1.
7.
Pada hakekatnya the law of dimishing return menyatakan bahwa hubungan antara tingkat produksi
dan jumlah input tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan menjadi 3 tahap :
Tahap II ini dimulai dari titik AP maksimum sampai titik dimana MP=0, atau TP maksimum.
Tahap Ketiga : Produksi total (total product) semakin lama semakin menurun.
Keseimbangan produsen
Keseimbangna produsen akan digambarkan dengan persinggungan antara isoqost dan isoquant.
Persinggungan antara isocost dan isoquant ini akan menggambarkan pilihan produsen (producer
choice), disebut juga Least Cost Combination (LCC), yang menunjukkkan kombinasi input terbaik.
Pada titik singgung ini, slope isocost sama dengan slope dari isoquant, berarti :
MPl = PL
MPk = Pk
Apabila input produksi anya tenga kerja (L) dan modal (K) maka P L / PK dapat diganti dengan w / r
karena harga tenaga kerja (PL) adlah tingakt upah
, sedangkan harga dari modal (PK) adalah
balas jasa atas modal, yakni tingkat bunga (r). Dengan demikian, persamaan menjadi :
K
Isocost
Isocost
( Gambar 2.7 )
MPl = w
MPk
L
Atau MRTS = w
Keseimbangan
r
produsen
yang
menggambarkan
kombinasi
input
terbaik
tersebut
dapat
Isocost
L
( Gambar 2.8 )
Keseimbangan produsen ini bisa saja mengahsilkan hanya satu input yang dipergunakan ( corner
solution ). Pasar dari fakotr kedua adalah sedemikian rupa jauh dibawa input pertama sehingga
produsen memutuskan hanya menggunakan input K.
1.
8.
1)
Contoh kasus
Misalnya dalam suatu proses produksi menggunakan dua macam input variabel yaitu modal
(K) dan tenaga kerja (L). Harga input K adalah Rp. 100 dan harga input L adalah Rp. 200. Anggaran
yang tersedia untuk membeli input K dan input L untuk suatu proses produksi adalah Rp. 1.000.
Buatlah persamaan dan kurva isocost produsen tersebut pada satu proses produksi.
Persamaan garis anggaran konsumen adalah:
PKK + PLL = C
PK = Rp. 100 ; PL = Rp. 200 ; C = Rp. 1.000
100K + 200L = 1.000
Skedul anggaran konsumen dengan garis anggaran 100K + 200L = 1.000 adalah
Kombinasi
Gabungan
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
10
1.000
k
10
kurva isoqost
A
0
( Gambar 2.9 )
2)
Pengeluaran tertentu, misalnya El = 4 unit (Rp 1.000.000/Rp 250.000 = 4) dan tidak ada X yang
dibeli atau membeli X sebanyak 2 unit (Rp1.000.000/ Rp500.000 = 2) tetapi tidak ada Y yang
dibeli. Kedua kuantitas ini menunjukkan kurva Isokos terhadap sumbu X dan Y, dan garis lurus yang
menghubungkan kedua kuantitas itu merupakan tempat kedudukan dari semua kombinasi X dan Y
yang bisa dibeli dengan pengeluaran sebesar Rp1.000.000,00. Gambar kurva
Input Y
12
E1 = 1.000.000
8
E2 = 2.000.000
E3 = 3.000.000
4
Input x
Gabungan
Tenag Kerja
Modal
3)
Tabel Tenaga Kerja dan Modal Untuk Menghasilkan 1.000 unit Produksi
Modal ( unit )
8
d = 4000 unit
C = 3000 unit
2
b = 2000 unit
a = 1000 unit
2
TEORI BIAYA
EKONOMI MIKRO PENGANTAR
1.
C.
1.
Teori Biaya
1. Pengertian Teori Biaya
Pengertian biaya dalam ilmu ekonomi adalah biaya kesempatan.Konsep ini dipakai analisis teori
biaya produksi. Umumnya, biaya berkaitan dengan tingkat harga suatu barang yang harus dibayar.
Jika kita membeli sebuah produk secara tunai dan kemudian segera menggunakan produk
tersebut, maka tidak akan ada masalah yang timbul dalam pendefinisian dan pengukuran biaya
produk tersebut.
Biaya yang akan digunakan untuk suatu penggunaan tertentu disebut biaya relevan( relevan
cost ). Pada saat perhitungan biaya yang akan digunakan untuk mengisi formulir pajak pendapatan
sebuah perusahaan, para akuntan diperlukan untuk membuat perincian jumlah rupiah yang aktual
yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja, bahan baku, dan peralatan modal yang digunakan
dalam produksi. Paling tidak ada tiga konsep penting tentang biaya yang dapat kita bedakan,
yaitu :
v Biaya Alternatif (Opportunity cost )
Biaya ini disebut juga Biaya sosial. Ongkos ini relatif paling penting bagi seorang ekonom, karena
timbulnya biaya ini berkaitan dengan adanya kelangkaan sumberdaya.
v Biaya Akuntansi ( Acounting cost )
Biaya akuntansi adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan oleh pengusaha. Seperti depresiasi,
ongkos historis dan lain-lain ongkos yang pada umumnya masuk dalam perhitungan pembukaan
sebuah persuhaan.
v Biaya Ekonomi
Adalah suatu biaya yang menunjukkan berapa bbiaya yang harus dikeluarkan agar sumber daya
dapat digunakan pada suatu proses produksi. Ini berarti menunjukkan jumlah penghasilan yang
diterimaoleh sunber daya tersebut bagi penggunaan yang paling menguntungkan.
HubunganBiayaProduksidenganHasilProduksi
n Biaya = f (Q)
n Output = f(X)
dimana Q = Output
dimana X = Input
n FungsiBiayaProduksi, hubungan input dan output (besarnya biaya produksi dipengaruhi jumlah
output, besarnyabiaya output tergantungpadabiayaatas input yang digunakan).
n Perilakubiayaproduksi , dipengaruhi;
1.
2.
3.
Karakteristikfungsiproduksi
Harga input yang digunakandalam proses produksi.
2.
Macam-macam Biaya
Biaya total jangka pendek
Adalah jumlah dari ongkos tetap dan ongkos variabel. Yang dapat di tulis sebagai berikut :
TC = FC + VC
Biaya tetap
Biaya variable
( Gambar 2.1 )
Besarnya fixed cost karena tetap, maka merupakan fungsi linear yang sejajar dengan garis
horisontal. Sedangkan fungsi variabel cost diawali dari titik nol karena pada waktu output nol maka
besarnya variabel cost nol. Dalam biaya produksi jangka pendek ditinjau dari hubungannya dengan
produksi di bagi mejadi 2 yaitu:
a)
Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu
proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh adalah biaya bahan baku langsung dan
tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu juga dengan supervise, listrik, dan biaya
overhead lainnya yang dapat langsung ditelusuri pada departemen tertentu
Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung pada
suatu proses tertentu atau output tertentu, misalnya biaya lampu penerangan dan Air Conditioning
pada suatufasilitas.
b)
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang
terdiri dari
Baya tetap dan biaya variabel.Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai
berikut:
TC = FC + VC
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara linier sesuai dengan volume output operasi
perusahaan. Sebagai contoh adalah biaya pulsa telepon bulanan, biaya pengeluaran untuk upah
dan
bahan
baku.
Biaya variabel dapat dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu:
VC = TC FC
Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi. Sebagai contoh
adalah biaya peneliharaan pabrik dan asuransi, biaya abonemen telepon bulanan. Biaya tetap
dapat dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya total.
Penurunan rumus tersebut, adalah:
FC = TC VC
Biaya total rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya total (TC) untuk memproduksi sejumlah
barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi oleh perusahaan. Biaya total rata-rata dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu:
ATC = AFC + AVC
Biaya variabel rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya variabel (VC) untuk memproduksi
sejumlah baran (Q) dibagi dengan jumlah produksi tertentu. Biaya variabel rata-rata dapat dihitung
dengan menggunakan
rumus sebagai berikut, yaitu:
AVC = ATC-AFC
Biaya tetap rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya tetap (FC) untuk memproduksi sejumlah
barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut. Biaya tetap rata-rata dapat dihitung
rumus yaitu :
AFC = ATC-AVC
c)
Biaya marginal dapat juga dikatakan sebagai biaya pertambahan (incremental cost). Biaya
marginal merupakan kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi
sebanyak satu unit keluaran tambahan. Biaya marginal dapat dihitung dengan rumus:
MC = DTC/ DQ
Dalam jangka panjang, perusahaan dapat menambah semua faktor-faktor produksi yang akan
digunakan oleh perusahaan. Jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua faktor produksi
dapat mengalami perubahan, yaitu jumlah daripada faktor-faktor produksi yang digunakan oleh
perusahaan dapat ditambah apabila memang dibutuhkan.
Dalam jangka panjang,karena semua faktor produksi adalah variabel artinya biaya produksi dapat
disesuaikan
dengan
tingkatproduksi.Dalam jangka
panjang,perusahaan
akan
lebih
mudah
meningkatkan produktivitas dibanding dalam jangka pendek.Itu sebabnya ada perusahaan yang
mampu
menekan
biaya
produksi.Sehingga
setiap
tahun
biaya
produksi
per
unit
makin rendah.Pola pergerakan biaya rata rata ini berkaitan dengan karakter
fungsi produksi jangka panjang.
Faktor-faktor produksi tersebut adalah: faktor pasar, faktor bahan mentah, faktor fasilitas
angkutan, dan faktor tenaga kerja. Karena hal itulah biaya yang relevan dalam jangka panjang
adalah biaya total,biaya variabel,biaya rata-rata,dan biaya marginal.
adalah
biaya
yang
dikeluarkan
untuk
sama
memproduksi
dengan
seluruh
perubahan
output
dan
semuanya
rumus:
LTC = LVC
Di
mana
LTC
Biaya
total
Jangka
Panjang
(Long
Run
Total
Cost)
Biaya Marjinal
Adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total
adalah sama dengan perubahan biayavariabel.Maka rumusnya adalah
LMC =LTC / Q
Di
mana
LTC
Q
LMC
Biaya
Perubahan
Marjinal
Jangka
Panjang
Biaya
(Long
Total
Run
Jangka
Marginal
Cost)
Panjang
= Perubahan Output
Biaya Rata Rata
LAC
Biaya
Rata
= Jumlah output
Rata
Jangka
Panjang
(Long
Run
Average
Cost)
Long-run average cost (LAC), menunjukkan biaya rata-rata terendah dari kombinasi input yang
digunakan untuk menghasilkan setiap tingkat output tertentu (least cost combination).
Biaya Implisit
Biaya implisit adalah biaya kesempatan,antara lain biaya tenaga kerja,biaya barang modal dan
biaya kewirausahaan. Biaya Implisit berkenaan dengan setiap keputusan yang diambil dan jauh
lebih sulit untuk dihitung. Biaya-biaya implisit ini tidak memasukkan pengeluaran-pengeluaran
tunai dan oleh karena itu sering kali diabaikan dalam analisis pembuatan keputusan. Sama halnya
dengan petani tersebut jika ia bekerja untuk orang lain sebagai pengganti dari pengolahan usaha
taninya sendiri secara keseluruhan.
Biaya Eksplisit
Biaya eksplisit adalah biaya-biaya yang secara eksplisit terlihat,terutama melalui laporan
keuangan. Contoh biaya eksplisit adalah biaya listrik,telepon dan air,pembayaran gaji buruh dan
gaji karyawan
1.
3.
Penerimaan
Penerimaanadalahpenerimaanprodusendarihasilpenjualanoutputnya.Terdapattigakonseppentingten
tang revenue yang perlu diperhatikan untuk analisis perilakup rodusen.
(1) Total Revenue (TR), yaitu total penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya. Jadi, TR =
Pq Q, dimanaPq = harga output per unit; Q = jumlah output.
(2) Average Revenue (AR), yaitu penerimaan produsen per unit output yang dijual.
(3)Marginal Revenue (MR), kenaikan TR yang disebabkan oleh tambahan penjualan satu unit
output.
1.
1)
Produk
2)
Input
3)
Tekhnologi
Laba = TR TC
TR = P x Q
TC = TFC + TVC
TFC = f (a)
a = konstanta
= Rugi
( Gambar 2. 3 )
1.
1)
5.
= Laba
Contoh Kasus
Pekerja
pemangang
Biaya toal
10
$ 2,00
20
4,00
30
6,00
40
8,00
50
10,00
60
12,00
70
14,00
80
16,00
90
18,00
100
10
10
20,00
Dalam contoh ini. Kemiringan kuva biaya total ini adalah $0,20
Biaya total
$ 16
biaya total
16
12
8
4
20
40
60
80
biaya rata-rata
dan marginal
$0,20
20
40
60
80
1.
D.
1.
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau industri dimana
terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat
mempengaruhi keadaan di pasar.
1.
2.
4)
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk mengubah harga.
Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing
perusahaan adalah relative kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di
dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit kalau
dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut,. Sifat ini menyebabkan apa pun
yang dilakukan perusahaan, seperti menaikkan atau menurunkan harga dan menaikkan atau
menurunkan produksi, sedikit pun ia tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar/industri
tersebut.
5)
Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat banyak.
Namun
demikian
dimisalkan
pula
bahwa
masing-masing
pembeli
tersebut
mempunyai
pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan dipasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga
yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak
dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.
1.
3.
Jenis Struktur
Jumlah
Bentuk produk
pasar
produsen
Yang dihasilkan
1.
Banyak(seorang
produsen tidak dapat
mempengaruhi pasar)
Semua produsen
menghasilkan produk
yang identik
(misalnya: beras)
Persaingan
sempurna (pure
competition)
Hambatan
Tidak ada
Kalau
kecil
Setiap
1.
Persaingan
monopoli(monopolis
tic competition)
produsen
Banyak(dalam
batas
menghasilkan produk
tertentu
dapat
yang
mempengaruhi pasar).
bedakan
dapat
di
(misalnya:
sabun mandi)
1.
Oligopoly
(oligopoly)
Setiap
un
produsen
menghasilkan produk
toh
ada
Sedikit(kegiatannya
Cukup besas
saling
1.
mmempengaruhi)
Monopoli murni
Produknya
(pure monopoly)
unik(misalnya barang
pelayanan
Satu(dapat
umum/public utilities,
mempengaruhi pasar)
Besar sekali
seperti telepon.
Dalam kenyataannya struktur pasar yang mempunyai ciri-ciri di atas sulit di jumpai. Mungkin salah
satu contoh yang mendekati ciri-ciri tersebut adalah pasar surat berharga (bursa efek). Terdapat
banyak
penjual
identic,setiap
dan
orang
pembeli
dapat
obligasi
mudah
perusahaan
masuk
bursa,
tertentu(bapindo,misalnya:
dan
informasi
dengan
obligasinya
mudah
dapat
4.
Sifat-sifat pasar persaingan
Jumlah penjual dan pembeli banyak
Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
Posisi tawar konsumen kuat
Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
Sensitif terhadap perubahan harga
Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar.
Pengaplikasiannya :
Dalam pasar persaingan sempurna, keputusan mengenai jumlah output perusahaan secara
individual tidak bisa mempengaruhi tingkat harga, dan untuk keputusan mengenai penentuan
harga, kurva permintaan menggambarkan secara horizontal, oleh karena itu harga dianggap
konstan, berapapun output yang dihasilkan. Dengan demikian maka laba total akan didapat pada
saat: MR = P = MC sepanjang P > AVC.
1.
o
o
5.
Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna
Beberapa karakteristik agar sebuh pasar dapat dikatakan persaingan sempurna:
Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen (homogeneous product)
Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan / informasi sempurna (perfect
knowledge)
Output sebuah perusahaan relative kecil dibanding output pasar (small relatively
output)
Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taker)
Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)
o
o
( Gambar 6.2 )
( Gambar 6.3 )
o
o
o
o
o
o
investasi.
Economic Profit adalah besarnya keuntungan yang melebihi Normal Profit.
Tingkat pengembalian normal (normal rate of return), total biaya produksi sudah
( Gambar 6.4 )
( Gambar 6.6 )
( Gambar 6.6 )
( Gambar 6.7 )
1.
6.
Permintaan
Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan
penawaran.
Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapa pun
yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.
Penerimaan
Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata rata (AR) sama dengan kurva
1.
Kekuatan
Jumlah output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksima(kemakmuran
maksimal).
Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang homogen)
Kelemahan
1.
8.
Pasar persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan pasar-pasar yang lainnya
antara lain :
1) Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
Sebelum menerangkan kebaikan dari pasar persaingan sempurna ditinjau dari sudut efisiensi,
terlebih dahulu akan diterangkan dua konsep efisiensi yaitu:
a. Efisiensi produktif
Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang
tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum. Untuk menghasilkan suatu
tingkat produksi berbagai corak gabungan
yang paling efisien adalah gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling sedikit. Syarat ini
harus dipenuhi pada setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua, industri secara keseluruhan harus
memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu
AC mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu industri mencapai
kurva
keadaan tersebut
belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat
berikut : harga setiap
Berarti
untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai
keadaan dimana harga=biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam
barang dalam
1.
9.
Didalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi ynag dijelaskan diatas akan
wujud. Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang perusahaan dalam
akan mendapat untung normal, dan untung normal ini akan dicapai
adalah yang paling minimum. Dengan demikian, sesuai dengan
dijelaskan dalam jangka panjang efisiensi produktif
selalu
persaingan sempurna
apabila biaya produksi
persaingan sempurna.
Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga = hasil penjualan
Dan didalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah hasil penjualan
marjinal =
biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka panjang keadaan ini berlaku:
penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan bahwa
marjinal.
harga = hasil
pasar persaingan
sempurna juga mencapai efisiensi alokatif. Dari kenyataan bahwa efisiensi produktif dan efisiensi
alokatif dicapai didalam pasar persaingan sempurna.
1.
10.
kecil
akan
pekerjaan yang
dikonsumsikannya menjadi
lebih terbatas.
Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam
harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu pula
bagaimana faktor-faktor produksi digunakan dalam masyarakat,
dalam menentukan
menentukan
Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga memiliki keburukankeburukan antara lain :
1.
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh perusahaan lain.
Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh keuntungan yang kekal dari
mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang baru tersebut. Oleh sebab itulah
keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa keuntungan normal, Karena walaupun pada
mulanya suatu perusahaan dapat menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaanperusahaan lain dalam waktu singkat juga dapat berbuat demikian. Ketidakkekalan keuntungan
dari mengembangkan teknologi ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk
melakukan perkembangan teknologi dan inovasi.
Disamping oleh alasan yang disebutkan diatas, segolongan ahli ekonomi juga berpendapat
kemajuan teknologi adalah terbatas dipasar persaingan sempurna karena perusahaan-perusahan
yang kecil ukurannya tidak akan mampu untuk membuat penyelidikan untuk mengembangkan
teknologi yang lebih baik. Penyelidikan seperti itu sering kali sangat mahal biayanya dan tidak
dapat dipikul oleh perusahaan yang kecil ukurannya.
1.
Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara perusahaan itu menggunakan
sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangnan perusahaan, penggunaannya mungkimn
sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya merugikan.
1.
Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen sama, konsumen
mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan dikonsumsinya.
1.
Didalam
mengatakan
biaya
produksi
dalam
pasar
persaingan
sempurna
adalah
paling
Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan tertentu dalam
masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk pengalokasian sumber-sumber
daya. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan sumbersumber daya yang efisien. Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan sumbersumber daya (yang dialokasikan secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan
golongan kaya.
1.
1)
11.
Contoh Kasus
Sebuah perusahaan jam beroperasi dalam pasar persaingan sempurna. Biaya produksi
dinyatakan sebagai C = 100 + Q2, dimana C adalah biaya. Biaya tetap (FC)
Adalah 100. jika harga jual jam per unit adalah 60:
Berapa jumlah jam yang harus diproduksi untuk mencapai laba maksimal?
Berapa besar laba maksimal?
Jawab
Dalam pasar persaingan sempurna, produsen adalah penerima harga (price
taker)
Karena itu fungsi penerimaan total TR = P x Q = 60Q
TR
MR = = 60
Q
TC
atau
Q
MC = 2Q
30
maks = Q (P- AC) = 30(60 33 1/3)
1.
= 800
Soal:
Di dalam sebuah pasar output berstuktur persaingan sempurna, jumlah perusahaan adalah 1.000.
Dalam jangka pendek setiap perusahaan memiliki kurva penawaran Qs = -200 + 50P, dimana Qs
adalah output tiap perusahaan; P adalah harga. Permintaan pasar:
Q = 160.000 10.000P
a)
b)
keseimbangan.
c)
-200.000 + 50.000P
Keseimbangan pasar
Qs = Qd
-200.000 + 50.000P = 160.000 10.000P
60.000P = 360.000
P = 6
Q = 160.000 10.000P
= 160.000 10.000(6) = 100.000 unit
Harga keseimbangan pasar adalah 6/ unit, dengan total output 100.000 unit
Karena jumlah perusahaan 1.000 maka setiap perusahaan mencapai keseimbangan bila
memproduksi 100 unit (100.000/1.000 unit). Juga karena perusahaan beroperasi dalam pasar
persaingan sempurna, maka:
1) Perusahaan berposisi sebagai penerima harga, dimana D = AR = MR = P = 6
2) Kurva biaya marjinal perusahaan adalah kurva penawaran perusahaan.
Qs = -200 + 50P, atau P = 4 + 1/50 Qs
MC = 4 + 1/50 Qs
Perusahaan mencapai keseimbangan bila,
Qs = -200 + 50P
= -200 + 50(6)
= 100 unit
c)
(Qs = 0)
MC = 4 + 1/50 Qs
=4
MC < P perusahaan tidak memperoleh laba maksimum sebab jika output ditambah akan
meningkatkan laba.
Bila salah satu perusahaan memutuskan memproduksi lebih banyak dari tingkat keseimbangan (Qs
> 100, misal 200)
MC = 4 + 1/50 (200) = 8
MC > P perusahaan rugi karena bila Qs > 100, menambah output berarti menambah kerugian.
Diagram 8.11
Penutup
Saran : kami sangat menyadari bahwa paper ini jauh dari sempurna,oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, agar kami dapat memperbaiki
pembuatan paper kami di waktu yang akan datang .
Kesan : terimakasih kepada dosen, selama pembuatan paper ini dosen dapat menyempatkan
waktu untuk bersosialisasi tentang paper kami .
Mungkin hanya itu saja yang dapat penulis jabarkan tentang teori ekonomi mikro pengantar.Penulis
mohon maaf apabila banyak kesalah pahaman dalam pembuatan makalah ini. Karena penulis
sebagai mahasiswa juga perlu banyak belajar lagi tentang teori konsumsi dan perlu banyak
bimbingan dari dosen. Apabila ada kesalahan semata-mata dari diri penulis, dan jika ada kelebihan
semata-mata dari Allah S.W.T.
DAFTAR PUSTAKA