Anda di halaman 1dari 8

I.

ILMU PENGETAHUAN DAN PENDEKATAN ILMIAH


A. Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dikenali atau diketahui
seseorang sehingga dapat memahami dan mungkin melakukan atau mengaplikasikan tentang
pengetahuan tersebut dalam situasi tertentu. (Moliono dkk,1988)

Ilmu dalam hal sebagai ilmu pengetahuan berbeda dengan pengetahuan. Ilmu
pengetahuan memiliki makna yang luas dan menuntut teknik serta ketrampilan
berfikir. Ilmu pengetahuan merupakan suatu usaha manusia secara terus-menerus dan
mendalam dengan menggunakan metode berpikir tertentu.
Secara umum, ilmu pengetahuan merupakan kumpulan pengetahuan yang benar
disusun dengan sistem dan metode untuk mencapai tujuan yang berlaku universal dan
dapat diuji/diverifikasi kebenarannya.
Ilmu pengetahuan memiliki fungsi untuk menetapkan hukum-hukum umum yang
meliputi perilaku kejadian dan objek yang dikaji oleh ilmu yang bersangkutan.
Sehingga memungkinkan kita untuk mampu mengaitkan antara satu kejadian dengan
kejadian lain yang belum kita kenal.
B. Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah merupakan bentuk sistematis yang khusus dari seluruh
pemikiran dan telaah reflektif. Pendekatan ilmiah adalah mekanisme atau cara
mendapatkan pengetahuan dengan prosedur yang didasarkan pada suatu struktur logis
yang terdiri atas tahapan kerja:
1. Adanya kebutuhan objektif
2. Perumusan maslah
3. Pengumpulan teori
4. Perumusan hipotesis
5. Pengumpulan data/ informasi/ fakta
6. Analisis data
7. Penarikan kesimpulan
Sifat pendekatan ilmiah:
1. Efisien dalam penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, dan waktu)
2. Terbuka (dapat dipakai oleh siapa saja)
3. Teruji (prosedurnya logis dalam memperoleh keputusan)
Pola pikir pendekatan ilmiah:
1. Induktif, pengambilan kesimpulan dari kasus yang bersifat khusus menjadi
kesimpulan yang bersifat umum
2. Deduktif, penngambilan kesimpulan dari yang bersifat umum enjadi kasus yang
bersifat khusus
Pendekatan ilmiah menjadi kerangka dasar penelitian dimana didalam penelitian
akan berisi penerapan metode ilmiah.
1

II. PENDEKATAN NON ILMIAH


Pendekatan non ilmiah merupakan pendekatan yang dilakukan dengan coba coba,
untuk memperoleh keberuntungan dalam menentukan kebenaran.
Cara melakukan pendekatan non ilmiah itu adalah:
1. Akal sehat (common Sense)
Akal sehat dan ilmu adalah dua hal yang berbeda sekalipun dalam batas tertentu
keduanya mengandung persamaan. Randal dan Buchler mendefinisikan akal sehat
sebagai pengetahuan yang diperoleh lewat pengalaman secara tidak sengaja yang
bersifat sporadic dan kebetulan.
2. Prasangka
Pencapaian pengetahuan secara akal sehat diwarnai oleh kepentingan orang yang
melakukannya. Hal yang demikian itu, menyababkan akal sehat mudah beralih
menjadi prasangka. Dengan akal sehat orang cenderung mempersempit
pengamatannya karena diwarnai oleh pengamatannya itu, dan cenderung
mengkambinghitamkan orang lain atau menyokong suatu pendapat. Orang sering
cenderung melihat hubungan antar dua hal sebagai hubungan sebab akibat yang
langsung dan sederhana, padahal sesungguhnya gejala yang diamati itu merupakan
akibat dari berbagai hal. Dengan akal sehat orang cenderung ke arah pembuatan
generalisasi yang terlalu luas, yang lalu merupakan prasangka.
3. Pendapat Otoritas Ilmiah dan Pikiran Kritis
Otoritas ilmiah adalah orang-orang biasanya telah menempuh pendidikan formal
tertinggi dalam sesuatu bidang cukup banyak. Pendapat mereka sering diterima
orang tanpa diuji, karena dipandang benar. Namun pendapat otoritas ilmiah itu
tidak selamanya benar. Ada kalanya, atau bahkan sering, pendapat mereka itu
ternyata tidak benar, karena pendapat tersebut tidak didasarkan pada penelitian,
melainkan hanya didasarkan atas pemikiran logis. Kiranya jelas bahwa pendapatpendapat sebagai hasil pemikiran yang demikian itu akan benar kalau premispremisnya benar.
4. Penemuan kebetulan
Sepanjang sejarah manusia, penemuan secara kebetulan itu banyak terjadi, dan
banyak diantaranya yang sangat berguna. Penemuan secara kebetulan diperoleh
tanpa rencana, tidak pasti, serta tidak melalui langkah-langkah yang sistematik dan
terkendali (terkontrol). Penemuan coba-coba (trial and error) diperoleh tanpa
2

kepastian akan diperolehnya sesuatu kondisi tertentu atau pemecahan suatu


masalah. Usaha coba-coba pada umumnya merupakan serangkaian percobaan tanpa
kesadaran akan pemecahan masalah tertentu. Pemecahan terjadi secara kebetulan
setelah dilakukan serangkaian usaha; usaha yang berikutnya biasanya agak lain,
yaitu lebih maju, dari pada yang mendahuluinya. Penemuan secara kebetulan pada
umumnya tidak efisien dan tidak terkontrol.
5. Pendekatan intuitif (dorongan hati)
Intuisi merupakan pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui proses penalaran
tertentu. Seseorang yang sedang terpusat pemikirannya pada suatu masalah tibatiba saja menemukan jawaban atas permasalahan tersebut tanpa melalui proses
berpikir yang berliku-liku. Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan.
Sebagai dasar untuk menyusun pengetahuan secara teratur maka intuisi ini tidak
bisa diandalkan. Pengetahuan intuitif dapat dipergunakan sebagai hipotesis bagi
analisis selanjutnya dalam menentukan benar tidaknya pernyataan yang
dikemukakannya. Kegiatan intuitif dan analitik bisa bekerja saling membantu
dalam menemukan kebenaran. Bagi Maslow intuisi ini merupakan pengalaman
puncak (peak experience) sedangkan bagi Nietzsche merupakan inteligensi yang
paling tinggi.
III.

CARA BERPIKIR ILMIAH


Berpikir Ilmiah merupakan suatu pemikiran atau tindakan seorang manusia yang

menggunakan dasar-dasar dan ilmu tertentu. Sehingga ide tersebut dapat diterima orang
lain. Berpikir ilmiah juga harus melalui proses yang panjang dan benar karena akan
menyangkut kebenaran.
Adapun proses berpikir ilmiah menurut Sudjana yaitu menempuh langkah-langkah
tertentu yang disanggah oleh tiga unsur pokok, yakni pengajuan masalah, perumusan
hipotesis, dan verifikasi data.
Sedangkan menurut Jujun ada lima langkah dalam kerangka berpikir ilmiah. Pertama
merumuskan masalah, kedua menyusun kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis,
ketiga merumuskan hipotesis, keempat menguji hipotesis dan langkah terakhir adalah
menarik suatu kesimpulan. Demikian pula menurut Nazir penelitian menggunakan metode
ilmiah sekurang-kurangnya dilakukan dengan langkah-langkah berikut : (1) merumuskan
serta mendefinisikan masalah, (2) mengadakan studi kepustakaan, (3) memformulasikan
hipotesa, (4) menentukan model untuk menguji hipotesa, (5) mengumpulkan data, (6)

menyusun, menganalisa dan memberikan interpretasi, (7) membuat generalisasi


kesimpulan.
IV.ARTI/DEFINISI RISET
Riset berasal dari bahasa Inggris, research, menurut The Advanced Learners
Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama
untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.
Pada Keputusan SA-ITB no.032/sk/k01-SA/2002 dijelaskan bahwa penelitian (Riset)
adalah kegiatan eksplorasi untuk menggali ilmu dan pengetahuan baru yang dilakukan
menurut kaidah dan metodologi yang absah untuk memperoleh informasi, teori, model
melalui eksperimen, ekspedisi, proses penemuan (discovery & invention)
Research is all about addressing an issue or asking and answering a question or
solving problem. (Hopkins WG (2002)
Artinya : Riset adalah mengirimkan sebuah isu atau pertanyaan serta menjawab
sebuah pertanyaan atau memecahkan masalah.
Hopkins didalam definisi diatas memberikan key word mengenai apa yang dimaksud
dengan Riset atau penelitian. Ada dua kunci penting dalam sebuah riset yaitu
memunculkan sebuah pertanyaan (addressing issue) dan bagaimana menjawab serta
memecahkan masalah tersebut (solving problem).
Kesimpulannya secara umum suatu riset dilakukan untuk menjawab pertanyaan ,
dengan memberlakukan kriteria sebagai berikut :
1. Dilakukan dengan sebuah kerangka kerja
Kerangka kerja berkaitan dengan disiplin akademik dari pelaku riset dapat
dinyatakan dalam dua kategori paradigma positivism dan naturalism. Setiap
bidang ilmu memiliki kerangka acuan sendiri dalam melakukan kegiatan riset.
Kerangka kerja dan panduan tahapan itu akan menyediakan para periset, apa yang
akan melibatkan periset dalam risetnya, dari bagaimana riset itu dilaksanakan, dan
tipe macam apa gangguan yang akan mempengaruhi data yang dikumpulkan.
2. Menggunakan prosedur, metoda dan tehnik yang telah teruji dalam hal validitas
dan reabilitas
Konsep validitas dapat di aplikasikan pada setiap aspek dari proses penelitian. Hal
tersebut untuk meyakinkan bahwa di dalam riset prosedur yang benar (correct)
telah digunakan untuk menjawab suatu pertanyaan sebagai titik tolak riset yang
dilakukan. Reliability merujuk pada kualitas dari prosedur pengukuran atau
pengambilan data. Unbiased dan objective memberikan pengertian bahwa setiap
langkah yang diambil serta setiap konklusi yang diambil / ditarik mencerminkan

kemampuan terbaik dari periset tanpa mengikutsertakan tujuan pribadi / golongan


(vested interest) dari peneliti.
3. Dirancang agar tidak kabur (bias) dan objektif
Sedangkan subjectivity adalah bagian integral dari cara berfikir peneliti, yang
terkondisi oleh latar belakang pendidikannya, disiplin ilmunya, filosofinya,
pengalaman serta ketrampilannya, jadi diperlukan keterkaitannya dengan disiplin
ilmu periset terhadap masalah apa yang diriset.
V. PENTINGNYA METODOLOGI PENELITIAN
Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan
penelitian ada 3 macam yaitu
a. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang baru
yang sebelumnya belum pernah diketahui.
b. Pembuktian berarti data yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya
keraguan terhadap informasi.
c. Pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum data yang
telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi
yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan
atau menghilangkan masalah dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak
terjadi.
VI.

PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF


A. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang
spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak
awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan
penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka,
mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan
dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik
bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya.
Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
5

yang telah ditetapkan. Metode kuantitatif sering juga disebut metode tradisional,
positivistik, ilmiah/scientific dan metode discovery. Metode kuantitatif dinamakan
metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga
sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai
metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini
disebut sebagai metode ilmiah (scientific) karena metode ini telah memenuhi
kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan
sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery karena dengan metode ini
dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut
metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik.
B. Metode penelitian kualitatif merupakan metode baru karena popularitasnya
belum lama, metode ini juga dinamakan postpositivistik karena berlandaskan
pada filsafat post positifisme, serta sebagai metode artistic karena proses
penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut metode interpretive
karena data hasil peneletian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data
yang di temukan di lapangan.metode penelitian kuantitatif dapat di artikan
sebagai metode penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu,pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
teleh di tetapkan. Metode penelitian kualitatif sering di sebut metode penelitian
naturalistik karena penelitianya di lakukan pada kondisi yang alamiah (natural
setting), di sebut juga metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih
banyak di gunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya.
Beberapa metodologi seperti Kirk dan Miller (1986), mendefinisikan metode
kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasanya
sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan
dalam peristilahanya. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor (1975) dalam buku
Moleong (2004:3) mengemukakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati. Miles and Huberman (1994) dalam Sukidin
(2002:2) metode kualitatif berusaha mengungkap berbagai keunikan yang
terdapat dalam individu, kelompok, masyarakat, dan/atau organisasi dalam
6

kehidupan

sehari-hari

secara

menyeluruh,

rinci,

dalam,

dan

dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah.


VII.

ETIKA DALAM PENELITIAN


Etika mencakup norma untuk berperilaku, memisahkan apa yang seharusnya

dilakukan dan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Rangkuman Etika Penelitian
meliputi butir-butir berikut:
a) Kejujuran

i) Pembinaan yang konstruktif

b)

Obyektivitas

c)

Integritas

d)

Ketelitian

k) Tanggung Jawab Sosial

e)

Keterbukaan

l) Tidak melakukan Diskriminasi

f)Penghargaan terhadap Hak Atas


Kekayaan Intelektual (HAKI)
g)

Penghargaan terhadap Kerahasiaan

(Responden)
h)

Publikasi yang terpercaya

j) Penghargaan terhadap Kolega /


Rekan Kerja

m) Kompetensi
n) Legalitas
o) Rancang

pengujian

dengan

hewan percobaan dengan baik


p) Mengutamakan

keselamatan

Manusia

Anda mungkin juga menyukai