Ilmu dalam hal sebagai ilmu pengetahuan berbeda dengan pengetahuan. Ilmu
pengetahuan memiliki makna yang luas dan menuntut teknik serta ketrampilan
berfikir. Ilmu pengetahuan merupakan suatu usaha manusia secara terus-menerus dan
mendalam dengan menggunakan metode berpikir tertentu.
Secara umum, ilmu pengetahuan merupakan kumpulan pengetahuan yang benar
disusun dengan sistem dan metode untuk mencapai tujuan yang berlaku universal dan
dapat diuji/diverifikasi kebenarannya.
Ilmu pengetahuan memiliki fungsi untuk menetapkan hukum-hukum umum yang
meliputi perilaku kejadian dan objek yang dikaji oleh ilmu yang bersangkutan.
Sehingga memungkinkan kita untuk mampu mengaitkan antara satu kejadian dengan
kejadian lain yang belum kita kenal.
B. Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah merupakan bentuk sistematis yang khusus dari seluruh
pemikiran dan telaah reflektif. Pendekatan ilmiah adalah mekanisme atau cara
mendapatkan pengetahuan dengan prosedur yang didasarkan pada suatu struktur logis
yang terdiri atas tahapan kerja:
1. Adanya kebutuhan objektif
2. Perumusan maslah
3. Pengumpulan teori
4. Perumusan hipotesis
5. Pengumpulan data/ informasi/ fakta
6. Analisis data
7. Penarikan kesimpulan
Sifat pendekatan ilmiah:
1. Efisien dalam penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, dan waktu)
2. Terbuka (dapat dipakai oleh siapa saja)
3. Teruji (prosedurnya logis dalam memperoleh keputusan)
Pola pikir pendekatan ilmiah:
1. Induktif, pengambilan kesimpulan dari kasus yang bersifat khusus menjadi
kesimpulan yang bersifat umum
2. Deduktif, penngambilan kesimpulan dari yang bersifat umum enjadi kasus yang
bersifat khusus
Pendekatan ilmiah menjadi kerangka dasar penelitian dimana didalam penelitian
akan berisi penerapan metode ilmiah.
1
menggunakan dasar-dasar dan ilmu tertentu. Sehingga ide tersebut dapat diterima orang
lain. Berpikir ilmiah juga harus melalui proses yang panjang dan benar karena akan
menyangkut kebenaran.
Adapun proses berpikir ilmiah menurut Sudjana yaitu menempuh langkah-langkah
tertentu yang disanggah oleh tiga unsur pokok, yakni pengajuan masalah, perumusan
hipotesis, dan verifikasi data.
Sedangkan menurut Jujun ada lima langkah dalam kerangka berpikir ilmiah. Pertama
merumuskan masalah, kedua menyusun kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis,
ketiga merumuskan hipotesis, keempat menguji hipotesis dan langkah terakhir adalah
menarik suatu kesimpulan. Demikian pula menurut Nazir penelitian menggunakan metode
ilmiah sekurang-kurangnya dilakukan dengan langkah-langkah berikut : (1) merumuskan
serta mendefinisikan masalah, (2) mengadakan studi kepustakaan, (3) memformulasikan
hipotesa, (4) menentukan model untuk menguji hipotesa, (5) mengumpulkan data, (6)
yang telah ditetapkan. Metode kuantitatif sering juga disebut metode tradisional,
positivistik, ilmiah/scientific dan metode discovery. Metode kuantitatif dinamakan
metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga
sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai
metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini
disebut sebagai metode ilmiah (scientific) karena metode ini telah memenuhi
kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan
sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery karena dengan metode ini
dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut
metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik.
B. Metode penelitian kualitatif merupakan metode baru karena popularitasnya
belum lama, metode ini juga dinamakan postpositivistik karena berlandaskan
pada filsafat post positifisme, serta sebagai metode artistic karena proses
penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut metode interpretive
karena data hasil peneletian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data
yang di temukan di lapangan.metode penelitian kuantitatif dapat di artikan
sebagai metode penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu,pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
teleh di tetapkan. Metode penelitian kualitatif sering di sebut metode penelitian
naturalistik karena penelitianya di lakukan pada kondisi yang alamiah (natural
setting), di sebut juga metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih
banyak di gunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya.
Beberapa metodologi seperti Kirk dan Miller (1986), mendefinisikan metode
kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasanya
sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan
dalam peristilahanya. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor (1975) dalam buku
Moleong (2004:3) mengemukakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati. Miles and Huberman (1994) dalam Sukidin
(2002:2) metode kualitatif berusaha mengungkap berbagai keunikan yang
terdapat dalam individu, kelompok, masyarakat, dan/atau organisasi dalam
6
kehidupan
sehari-hari
secara
menyeluruh,
rinci,
dalam,
dan
dapat
dilakukan dan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Rangkuman Etika Penelitian
meliputi butir-butir berikut:
a) Kejujuran
b)
Obyektivitas
c)
Integritas
d)
Ketelitian
e)
Keterbukaan
(Responden)
h)
m) Kompetensi
n) Legalitas
o) Rancang
pengujian
dengan
keselamatan
Manusia