Pengukuran Haemodynamic
Semua pasien memiliki pembuluh darah jugular dan berujung
thermistor-tipped kateter arteri (PV2024, Pulsion Maquet,
Munich, Jerman) di arteri femoral. Tekanan sensor
menghubungkan ke saluran vena dan arteri yang mengacu ke
atrium kanan, terkait dengan baris dibawah lengan, 5 cm di
bawah sudut sternal dan pengosongan dilakukan terhadap
tekanan atmosfer. Tekanan darah arteri, tekanan CVP,dan
tekanan intra-abdominal terus-menerus dicatatkan dengan
menggunakan software .(HEM 4.2, Notocord, Croissy-surSeine, Prancis). Denyutan menilai stroke volume yang berasal
dari denyut sekeliling dilakukan oleh alat PiCCO2 yang
telah diatur oleh komputer dengan menggunakan perangkat
lunak 4.0 (Pulsion PiCCOWin Maquet). Denyutan ini menilai
rata-rata stroke volume di atas 2 detik dan cardiac index (CI)
telah dihitung selama periode ini. Pengujian denyut sekeliling
diperoleh dari perkiraan stroke volume dilakukan dengan
trans-thermodilution paru dengan injeksi dari zat saline dingin
(15 mL setiap injeksi) di baseline dan setelah diinfus.
Desain studi
Pada baseline , aturan awal dulu pengukuran yang dilakukan,
termasuk tekanan darah arteri, CVP, intra-abdominal dan CI
diukur oleh transpulmonary thermodilution. Empat saluran
pernafasan, dua di akhir-ekspiratory dan dua pada akhirinspiratory, telah dilakukan secara acak seperti yang
dijelaskan di atas untuk memperkirakan Psm dan Rvr di
baseline.
Setelah melakukan penyumbatan pernafasan ini, ketika CI
telah dikembalikan ke nilai baseline, sebuah tes PLR telah
dilakukan. Untuk tujuan ini, dan seperti sebelumnya
dijelaskan [2, 11], pasien telah dipindahkan dari posisi semi
terlentang ke posisi terlentang di mana kakinya diangkat pada
45. Setelah stabilisasi dari CI dalam 1 menit, seri yang lain
dari empat saluran pernafasan ini diulangi untuk
memperkirakan Psm dan Rvr selama PLR.
Analisis Data
Tanggal sudah dinyatakan sebagai rata-rata SD atau
frekuensi (n, %). Semua data kuantitatif normalnya
didistribusikan (Tes Kolmogorov). Perbandingan antara tiga
poin waktu dari riset ini dilakukan dengan menggunakan
pasangan tes siswa dengan pembetulan Bonferroni untuk
pengukuran ulang. Pasien penginfusann yang meningkatkan
CI lebih dari 15 % telah didefinisikan sebagai fluid
responder. Perbandingan antara fluid responder dan fluid
nonresponders dilakukan dengan menggunakan dua tes siswa.
Perbandingan dari proporsi dilakukan dengan tes chi-square.
Karakteristik pengoperasian yang menerima (ROC)
lengkungan dibangun untuk menilai kemampuan dari PLR
mengubah CI yang diinduksi untuk mendeteksi respon cairan.
Nilai akhir terbaik dari perubahan yang diinduksi oleh PLR di
CI telah ditetapkan sebagai salah satu indeks Youden yang
terbaik. Pentingnya statistik ditentukan oleh sebuah nilai p
<0.05. Analisis Statistik dilakukan dengan menggunakan
Software 11.6.0 (MedCalc MedCalc, Mariakerke, Belgia).
Hasil
Fluid
n = 15
n=1
Age, years
62 10
67
Weight, kg
78 22
78
Height, cm
169 10
168
Septic (n, %)
9 (60 %)
10 (6
Cardiogenic (n, %)
4 (27 %)
4 (27
Hypovolemic (n,%)
Shock aetiology
2 (13 %)
1 (6
56 20
60
9 (60 %)
12 (8
6.5 1,0
6.6
14 (94 %)
9 (60
0.40 0,32
0.28
1 (6 %)
2 (13
0.67 2.58
0.67
6 (40 %)
6 (40
14 (94 %)
15 (1
183 99
207
7 (47 %)
8 (53
113 146
97
Kesimpulan
Pesan Kunci