berpengaruh dan pengembalian vena dalam syok pada manusia. abstrak Introduction: Maksud dari tujuan study ini adalah untuk mempelajari bagaimana kuatnya tekanan sistemik (PSM) dan penolakan resisten suatu pengembalian vena bereaksi selama pengangkatan kaki pasif dalam kasus cairan yang bereaksi dan cairan yang tidak bereaksi. Method: Pada 3 pasien kegagalan sirkulasi akut, dengan tujuan untuk mengestimasi kurva pengembalian vena, kita mengkontruksi garis regresi antara sepasang cardiac index (CI) dan pusat tekanan vena (CVP). Hasilnya dihitung melalui akhir dari inspirasi dan akhir dari ekspirasi oklusi ventilasi dilakukan dalam 2 level tekanan dan akhir dari tekanan ekspirasi. Pencegahan x-axis telah digunakan untuk mengestimasi PSM dan pemasukan lereng untuk mengukur pengembalian vena. Cara-cara ini dipakai dikumpulkan di akhir saat PLR dan penggabungan cairan. Pasien yang cairan gabungannya meningkatkan cardiac index lebih dari 15% dikategorikan sebagai fluid responder. Hasil: Pada cairan responder (n=15) CVP dan PSM meningkat secara signifikan (dari 7+3 menjadi 9+4 mmHg dan dari 25 + 13 menjadi 31 +13 mmHg, secara berurutan) selama PLR. PSM-PLR menanjak secara signifikan meningkat 20+30 % dimana Rvr tidak berganti secara signifikan selama proses PLR. Didalam fluid non responder CVP dan PSM meningkat secara signifikan tapi tidak berubah terlalu signifikan selama proses PLR. PLR tidak merubah tekanan intra-abdominal didalam hipertensi abdominal pada akhir (sebelumnya 17+4 mmHg dan menjadi 16+4 di saat proses PLR, p+0,14). Di group yang selanjutnya PLR meningkatkan PSM dari 22 + 11 menjadi 27+10 mmHg (p<0,01) dan tidak merubah Rvr ( 5,1 + 2,6 menjadi 5,2 + 3 mmHg/min/m2/mL, p=0,71). Dalam fluid responder, Psm, Cvp, dan Psm-CVP peningkatan yang signifikan didalam penggabungan cairan sedangkan di Rvr tidak berubah. Didalam fluid nonresponder, CVP, Psm meningkat secara signifikan di
dalam penggabungan cairan, sedang tanjakan Psm-CVP dan Rvr
tidak berubah. Kesimpulan : PLR meningkatkan Psm secara signifikan tanpa merubah Rvr. Ini juga kasus dengan pasien yang mengidap hipertensi intraabdominal. Dalam kasus fluid responsiveness, PLR meningkatkan pengembalian vena dengan cara meningkatkan Psm ke dalam kapasitas yang lebih besar dari CVP. Pada pasien dengan fluid unresponsiveness PLR meningkatkan Psm tetapi tidak merubah tanjakan Psm-CVP. Penggabungan cairan menghasilkan efek yang sama didalam Psm dan Rvr. Introduction : Sesuai dengan Guyton model dari sirkulasi, sistemik pengembalian vena adalah dijelaskan oleh 2 komponen. 1. Tanjakan tekanan antara sistem Psm dan tekanan atrial kanan. Dimana biasanya kadang untuk mengedepankan pengembalian vena. 2. Adalah penolakan resisten terhadap Rvr, dimana terkadang menghalangi pengembalian vena. Pengangkatan kaki pasif telah dikembangkan menjadi suatu tes untuk memprediksi fluid responsiveness. Postural maneuver ini seharusnya untuk mengirim jumlah vena yang signifikan kepada ke arah intrathoracic kompartemen. Bagaimanapun juga telah disarankan kalau PLR tidak dapat mempunyai efek terhadap cardiac preload, secara particular pada kasus intra-abdominal hipertensi. Ini dapat menunjukan hasil negative di PLR test walaupun terjadi respon cairan yang nyata. Studi sekarang ini dilakukan terhadap pasien dengan kegagalan sirkulasi akut, kami bertujuan untuk mempelajari bagaimana Psm dan Rvr bereaksi didalam proses PLR dalam kasus fluid responsiveness dan fluid unresponsiveness. Secara partikuler, kami berkeinginan untuk menginvestigasi apakah tidak adanya peningkatan dalam cardiac output dalam proses PLR dikarenakan oleh tidak adanya peningkatan dalam Psm, dimana hasilnya tidak adanya peningkatan signifikan dalam cardiac preload atau preload independen per se, itu bisa dikatakan tidak ada peningkatan cardiac output berarti peningkatan signifikan di cardiac preload. Untuk mengestimasi Psm dan Rvr at the bedside sangat susah untuk dilakukan dalam berapa tahun. Karena ini membutuhkan pengukuran dari tekanan intravascular sistemik dalam cardiac arrest. Belakangan ini metode elegan telah di ajukan oleh Mass
and co-workers untuk mengestimasi Psm dan Rvr at the bedside.
Metode ini berdasar dari merekam ukuran beberapa pasang ukuran dari cardiac output dan CVP yang diperoleh dengan cara memvariasikan tekanan intra-thoracic. Group kami memodifikasi metode ini dengan tujuan untuk menambah jumlah nilai dari berbagai macam pengukuran ini. Di study yang sekarang ini kita memakai metode ini untuk menginvestigasi pengaruh dari PLR didalam Psm dan Rvr. Methode. Study ini telah dilakukan di ruangan ICU dari universitas hospital. Ini telah disetujui oleh Instititunal Review Board dari institusi kami. Penangguhan informasi ini diminta oleh pergantian pasien secepatnya. Ketika setelah pasien sadar penangguhan informasi di minta dari pasien. Ketika pasien atau keluarga terdekat menolak untuk menyetujui data pasien tidak akan dimasukkan ke dalam analisa. Pasien hanya akan dimasukkan kedalam study jika mereka memenuhi kriteria sebagai berikut. 1. keputusan dari pasien untuk melakukan PLR tes dan fluid infusion, 2. umur > 18 tahun 3. mekanik ventilasi didalam volume assist control (Evita 2 atau 4 , Drager, Lubeck, Germany ) 4. tingkat kesadaran bisa 15 detik ekspirasi dan inspirasi oklusi untuk dilakukan, sesuai yang telah dipelajari dengan visual observasi dari tekanan airway yang ditampilkan oleh ventilator. Pasien tidak dapat di pakai jika PLRnya kontraindikasi (hipertensi intracranial venous compression stocking. HAEMODYNAMIC MEASUREMENTS.