Anda di halaman 1dari 63

Elektrokimia

2015

Pengantar
ELEKTROKIMIA
Studi tentang interkonversi antara listrik dan energi kimia

Konversi ini mengambil tempat dalam sel elektrokimia


yang bisa berbentuk
Sel volta (Voltaic Cell)
Sel elektrolit (Electrolytic Cell)
Sel bahan bakar (Fuel Cell)

Prinsip Elektrokimia pada Voltaic Cell


Reaksi redoks dapat menjadi sumber energi
dalam sel volta
Elektron yang dihasilkan oleh anoda
dipindahkan ke katoda yang mengkonsumsi
elektron
Untuk melakukan ini, elektron bergerak melalui
rangkaian luar, yang melakukan kerja listrik

Selisih Potensial Listrik (E)


Disebut juga tegangan sel
Dapat diukur dengan alat voltmeter

Sel galvani (sel volta):


Sebuah sel elektrokimia yang beroperasi secara spontan
Reaksi kimia menghasilkan energi listrik
Sel elektrolisis:
Sebuah sel dimana potensial luar yang berlawanan
menyebabkan reaksi berlangsung dalam arah
berlawanan secara tak spontan
Energi
listrik menyebabkan reaksi kimia terjadi

Sel Elektrokimia
Sel Galvani dan Sel Elektrolisis
Sel galvani TEMBAGA-PERAK:

Setengah-reaksi oksidasi di gelas piala sebelah kiri (anion


anoda):
Cu(s) Cu2+(aq) + 2e-

Setengah reaksi reduksi sebelah


Kanan (kation katoda):

Ag+(aq) + 2e- Ag(s)


Secara skematis dapat ditulis:
Tembaga

Perak

Cu | Cu2+ || Ag+ | Ag

Sel Voltaic Zn-Co3+


VOLTASE (tegangan, voltage):
Ukuran dari spontanitas reaksi

Tergantung pada dua hal:


1. Sifat dari setengah-reaksi yang terjadi
pada elektroda
2. Konsentrasi dari bahan-bahan yang
terlibat
Pengukuran voltase pada konsentrasi
standar
1. menghitung perubahan energi bebas
standar
2. Konstanta kesetimbangan reaksinya

Jembatan Garam (Salt Bridge)


Pergerakan ion-ion itu melalui jembatan garam yang
menghubungkan dua gelas
Jembatan garam:
bentuknya gelas tabung-U
Disumbat masing-masing ujungnya dengan benang halus dari kaca
Diisi dengan larutan garam yang tidak menjadi bagian dalam reaksi
elektroda
Biasanya: KNO3 (pottasium nitrat)
Ion K+ berpindah dari jembatan garam ke setengah-sel katoda
Ion NO3- berpindah ke setengah-sel anoda

Reaksi pada Elektroda Bukan Logam

Reaksinya:
Zn(s) + 2Co3+(aq) Zn2+(aq) + 2Co2+(aq)
Karena tidak ada logam pada setengah-sel
katoda, digunakan elektroda inert yang dapat
menghantarkan listrik
Yang sering digunakan adalah platinum (Pt)
Pada katoda, ion Co3+ diperoleh dari larutan Co(NO3)3
Reaksinya: anoda : Zn(s) Zn2+(aq) + 2e (oksidasi)
katoda: Co3+(aq) + e Co2+(aq) (reduksi)
Notasi selnya: Zn(s)|Zn2+|| Co3+, Co2+|Pt

Sel Voltaic Cl2-Br2

Notasi selnya: Pt|Br2, Br-|| Cl-, Cl2|Pt

Konsep Redoks
OKSIDASI

REDUKSI

Menerima Oksigen

Kehilangan Oksigen

Kehilangan Hidrogen

Menerima Hidrogen

Kehilangan Elektron

Menerima Elektron

Spontanitas Redoks

PRINSIP
Jika voltase (E) yang dihitung untuk sebuah reaksi
redoks jumlahnya POSITIF, maka reaksinya akan
SPONTAN
Sebaliknya, jika bernilai NEGATIF, maka reaksinya
TIDAK AKAN SPONTAN

Li is the strongest
reducing agent

F2 is the strongest
oxidation agent

Contoh
Gunakan tegangan standar yang ada di Table 18.1, putuskan apakah
pada konsentrasi standar
a) Reaksi
2Fe3+(aq) + 2I- (aq) 2Fe2+(aq) + I2(s)

b) Fe(s) akan dioksidasi ke Fe2+ oleh perlakuan dengan asam


hidrokhlorik
c) Sebuah reaksi redoks akan terjadi saat jenis yang mengikutinya
dicampur dalam larutan asam: Cl-, Fe2+, Cr2+, I2

Jawaban (1)
a) Uraikan reaksinya kedalam dua setengah-reaksi
2Fe3+(aq) + 2e 2Fe2+(aq) Eored = +0.769 V
2I-(aq) I2(s) + 2e
Eooks = -0.534 V
2Fe3+(aq)+2I-(aq) 2Fe2+(aq)+I2(s) Eored = +0.235 V
karena Eo positif, maka reaksinya spontan pada konsentrasi standar

Jawaban (2)
b) Setengah-reaksi oksidasi:
Fe(s) Fe2+(aq) + 2e
Eooks = +0.409 V
Asam hidrokhlorik mengandung ion H+ dan Cl-. Dari dua ion
ini, hanya H+ yang tertera di kolom kiri dari Table 18.1; ion
Cl- tidak dapat direduksi. Setengah-reaksi reduksi:
2H+(aq) + 2e H2(g) Eored = 0.000 V
Tegangan yang dihitung positif:
Eo = +0.409 V + 0.000 V = +0.409 V
Reaksi redoks berikut, diperoleh dari menjumlahkan
setengah-reaksinya:
Fe(s) + 2H+(aq) Fe2+(aq) + H2(g)
seharusnya dan dapat terjadi

Jawaban (3)
c)

Cara yang paling singkat untuk menyelesaikan soal ini adalah memulai dengan
mendaftar semua setengah-reaksi yang mungkin dari jenis-jenis ini sebagaimana
ada di Table 18.1. Lalu lihatlah jika dijumlahkan Eored dan Eooks memberikan nilai Eo
positif. Yang terlibat adalah Cl-, Fe2+, Cr2+, I2

2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e (oksidasi)


Fe2+(aq) + 2e Fe(s) (reduksi)
Fe2+(aq) Fe3+ (aq) + e (oksidasi)
Cr2+(aq) Cr3+ (aq) + e (oksidasi)
I2(s) + 2e 2I- (aq) (reduksi)

Eo = -1.360V
Eo = -0.409V
Eo = -0.769V
Eo = +0.408V
Eo = +0.534V

Kombinasi yang memberikan Eo positif adalah reaksi iodina dengan khrom(II):

POTENSIAL SEL, ENERGI


BEBAS, DAN KESETIMBANGAN
Kerja listrik

Wlistrik Q.E
Wlistrik I .t.E

Tanda negatif muncul karena


konvensi termodinamika

Termodinamika menunjukkan sebuah hubungan penting antara perubahan energy


bebas (G), dari suatu reaksi kimia spontan pada suhu dan tekanan konstan, serta
kerja listrik maksimum yang mampu dihasilkan dari reaksi

- wlistrik.maks = |G| (pada T dan P konstan)


Jika sel difungsikan reversibel

G Wlistrik - QE - nFE

Contoh
Sebuah aki 6,00 V memberikan arus konstan sebesar 1,25 A selama
periode 1,5 jam. Hitung muatan total Q (dalam coulomb) yang melewati
rangkaian dan kerja listrik yang dilakukan oleh aki

Penyelesaian
Muatan total adalah
Q = It = (1,25 C/detik)(1,50 jam)(3600 detik/jam) = 6750 C
Kerja listrik adalah
4
elek = - Q E = - (6750 C)(6,00 J/C) = - 4,05 x 10 J
Ini adalah kerja yang dilakukan pada aki, sehingga kerja yang dilakukan oleh aki adalah
negatifnya dari nilai tersebut, yaitu +40,5 kJ.

Contoh

Sebuah setengah-sel Zn2+|Zn dihubungkan


dengan sebuah setengah-sel. Cu2+|Cu untuk
membuat sel galvani, dimana [Zn2+] = [Cu2+] =
1.00 M. Tegangan sel pada 25C diukur sama
dengan E = 1.10 V, dan Cu diamati melapisi
selama berlangsungnya reaksi. Hitung G untuk
reaksi kimia yang berlangsung dalam sel, untuk
1.00 mol seng terlarut.

Jawaban
Reaksinya adalah
Zn(s) + Cu2+(aq) Zn2+(aq) + Cu(s)
Karena Cu adalah produk. Untuk reaksi yang tertulis, di mana 1 mol
Zn(s) dan 1 mol Cu2+(aq) bereaksi, 2 mol elektron melewati rangkaian
luar, sehingga n =2. Oleh karena itu,
G

= - n F E
= - (2.00 mol)(96.485 C/mol)(1.10 V)
= - 2.12 x 105 J = - 212 kJ

Hubungan Eo, K dan Go

PERSAMAAN NERNST
RT
Q = reaction quotient
EE
ln Q
nF
0.0257V
o
o
EE
ln Q (pada 25 C )
n
o

Contoh
Perhatikan sebuah sel voltaic dalam mana terjadi reaksi berikut:
O2(g, 0.98 atm) + 4H+(aq, pH = 1.24) + 4Br-(aq, 0.15 M) 2H2O + 2Br2(l)

a) Hitung E untuk sel tersebut pada 25oC


b) Saat sel voltaic pada 35oC, E dihitung pada 0.039 V. Berapa Eo
pada 35oC?

Jawaban (1)

Jawaban (2)

Contoh
Sebuah sel volta pada suhu 25oC memiliki reaksi:
Zn(s) + 2H+(aq) Zn2+(aq) + H2(g)
Tegangannya adalah sebesar 0.560V pada [Zn2+] = 0.85 M dan
tekanan parsial H2 adalah sebesar 0.988 atm. Eo Zn Zn2+ =
+0.762V dan Eo H+H2 = 0.000V. Berapa pH pada sel setengah H2H tersebut?

Jawaban
0.0257V
EE
ln Q (pada 25o C )
n
o

E = 0.560V
Eo = Eo Zn Zn2+ + Eo H+H2 = +0.762V + 0.000V = +0.762V
Reaksi-setengah redoks:
Zn(s) Zn2+(aq) + 2e2H+(aq) + 2e- H2(g)
Jadi n = 2
2

(0.85)(0.988)

[ Zn ] pH 2
2

[H ]

[H ]

Jawaban
0.0257V
EE
ln Q
n
0.0257V (0.85)(0.988)
0.506V 0.762V
ln
2
[ H ]2
0.84
2
ln 2 0.762V 0.506V
15.7
[H ]
0.0257V
0.84
6

6
.
7
x
10
[ H ]2
o

[ H ] 3.5 x 10-4
pH 3.45

pH Meter

Sel Elektrolit
Sel elektrolit: reaksi redoks tak-spontan yang dibuat untuk terjadi
dengan memompa energi listrik ke dalam sistem

SEL ACCU
ACCU
Sel Leclanche (sel kering seng-karbon)
Elektroda positif
Katoda grafit
Selubung kertas

Anoda seng

Bubuk basah ZnCl2 dan NH2Cl


MnO2 + grafit
Elektroda negatif

Reaksi
Anoda : Zn(s) Zn2+(aq) + 2eKatoda : 2 MnO2(s) + 2NH4+(aq) + 2e- Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O(l)
Zn(s) + 2 MnO2(s) + 2NH4+(aq) Zn2+ + Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O(l)

Dalam sel kering alkalin, NH4Cl diganti dengan KOH


Anoda : Zn(s) + 2OH-(aq) Zn(OH)2(s) + 2eKatoda : 2 MnO2(s) + H2O(l) + 2e- Mn2O3(s) + 2OH-(aq)
Zn(s) + 2 MnO2(s) + H2O(l) Zn(OH)2(s) + Mn2O3(s)

Sel Seng-Merkuri Oksida


Berbentuk kancing (pipih) kecil

Anoda : Campuran merkuri dan seng


Katoda : Baja yang kontak dengan HgO(s)
Elektrolit : KOH 45%
Anoda : Zn(s) + 2OH-(aq) Zn(OH)2(s) + 2eKatoda : HgO(s) + H2O(l) + 2e- Hg(l) + 2OH-(aq)
Zn(s) + HgO(s) + H2O(l) Zn(OH)2(s) + Hg(l)

Aki yang Dapat Diisi Ulang (Rechargeable)


Aki sekunder
Diisi ulang dengan cara memberikan potensial luar
yang berlawanan arah dengan arus yang mengalir
dalam sel

Sel nikel-kadmium (baterai nicad; baterai isi ulang)


Anoda : Cd(s) + 2OH-(aq) Cd(OH)2(s) + 2eKatoda : 2 NiO(OH)(s) + 2H2O(l) + 2e- 2NiO(OH)(s) + 2OH-(aq)

Cd(s) + 2NiO(OH)(s) + H2O(l) Cd(OH)2(s) + 2Ni(OH)(s)

Aki Penyimpan Timbal-asam (Digunakan dalam


Mobil)
Aki mobil terdiri dari beberapa sel
Setiap sel terdiri dari pelat positif dan pelat negatif
Sel ini dibuat dari pelat logam timbel berpori, dengan maksud mempermudah
reaksi kimia pada permukaan berpori tersebut
Bahan aktif dari pelat positif adalah timbel dioksida (PbO2) berwarna coklat dan
untuk pelat negatif adalah timbel (Pb) berwarna abu abu.

Anoda : Pb(s) + SO42-(aq) PbSO4(s) + 2eKatoda : PbO2(s) + SO42-(aq) + 4H3O+ + 2e- PbSO4(s) + 6H2O(l )
Pb(s) + PbO2(s) + 2SO42-(aq) + 4H3O+ 2PbSO4(s) + 6H2O(l)

ELEKTROLISIS
Sel Elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik untuk
menghasilkan reaksi redoks yang diinginkan dan digunakan secara luas
di dalam masyarakat kita
Baterai aki yang dapat diisi ulang merupakan salah satu contoh aplikasi
sel elektrolisis dalam kehidupan
Baterai aki yang sedang diisi kembali (recharge) mengubah energi listrik
yang diberikan menjadi produk berupa bahan kimia yang diinginkan
Air, H2O, dapat diuraikan dengan menggunakan listrik dalam sel
elektrolisis
Proses ini akan mengurai air menjadi unsur-unsur pembentuknya
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : 2 H2O(l) > 2 H2(g) + O2(g)

2 Jenis Elektrolisis
2 Jenis elektrolisis:
Elektrolisis lelehan (leburan): kation pasti tereduksi di katoda dan anion pasti teroksidasi di
anoda
Elektrolisis larutan: menghasilkan gelembung gas H2 dan ion OH- (basa)

Beberapa hal penting:


1. Baik elektrolisis lelehan maupun larutan, elektroda inert tidak akan bereaksi; elektroda tidak
inert hanya dapat bereaksi di anoda
2. Pada elektrolisis lelehan, kation pasti bereaksi di katoda dan anion pasti bereaksi di anoda
3. Pada elektrolisis larutan:
a) bila larutan mengandung ion alkali, alkali tanah, ion aluminium, maupun ion mangan (II),
maka air yang mengalami reduksi di katoda
b) bila larutan mengandung ion sulfat, nitrat, dan ion sisa asam oksi, maka air yang
mengalami oksidasi di anoda

Contoh 2 Jenis Elektrolisis


Contoh elektrolisis lelehan garam NaCl (yang dikenal dengan
istilah sel Downs) :
Katoda (-) : 2 Na+(l) + 2 e- > 2 Na(s) .. (1)
Anoda (+) : 2 Cl-(l) Cl2(g) + 2 e- .. (2)
Reaksi sel : 2 Na+(l) + 2 Cl-(l) > 2 Na(s) + Cl2(g) .. [(1) + (2)]

Contoh elektrolisis larutan garam NaCl:


Katoda (-) : 2 H2O(l) + 2 e- > H2(g) + 2 OH-(aq) (1)
Anoda (+) : 2 Cl-(aq) > Cl2(g) + 2 e- .. (2)
Reaksi sel : 2 H2O(l) + 2 Cl-(aq) > H2(g) + Cl2(g) + 2 OH-(aq) [(1) + (2)]

Latihan

Jawaban
Reaksi redoks:
Katoda (-) : 2 H2O(l) + 2 e- H2(g) + 2 OH-(aq)
Anoda (+) : 2 Cl-(aq) Cl2(g) + 2 e Reaksi sel : 2 H2O(l) + 2 Cl-(aq) H2(g) + Cl2(g) + 2 OH-(aq)

a) Jumlah e = (0.228 mol)(6.022 x 1023 e/mol) = 1.37x1023 e


b) Jumlah muatan (Q) = (0.228 mol)(9.648 x 104 C/mol) = 2.20x104 C
c) Produksi H2 = (0.228 mol)(0.5)(2 g/mol) = 0.228 g
Produksi Cl2 = (0.228 mol)(0.5)(70.9 g/mol) = 8.80 g

Sel Bahan Bakar (Fuel Cell)

Aki: bila bahan kimia habis, aki harus diisi ulang atau dibuang
Sel bahan bakar : Dirancang untuk operasi kontinu, dengan
reaktan yang disuplai dan produk diambil secara kontinu
Prosesnya merupakan kebalikan dari elektrolisis.
Pada elektrolisis, arus listrik digunakan untuk menguraikan air
menjadi hidogen dan oksigen.

Dengan membalik proses ini, hidrogen dan oksigen


direaksikan dalam fuel cell untuk memproduksi air dan arus
listrik

Sel Bahan Bakar


Contoh sel bahan bakar: sel bahan bakar hidrogen-oksigen, yang
digunakan pada misi ruang angkasa Amerika
Anoda (karbon berpori, berisi nikel) :
H2(g) + 2OH-(aq) 2H2O(l) + 2e Katoda (karbon berpori berisi nikel:
O2(g) + H2O(l) + 2e- 2OH2H2(g) + O2(g) 2H2O(l)

Kendala Sel Bahan Bakar


1. Apabila digunakan bahan bakar hidrogen, maka dibutuhkan tanki
pengaman yang berdinding tebal dan memiliki katup pengaman.
Selain itu diperlukan kompresor untuk memasukannya kedalam tanki.
2. Apabila yang dibawa adalah hidrogen cair, maka akan timbul
kesulitan karena harus dipertahankan pada suhu -253,15oC pada
tekanan 105Pa.
3. Apabila digunakan metanol sebagai pengganti hidrogen, maka
dibutuhkan reformer. Tetapi efisiensi menjadi menurun.
4. Suhu yang cukup tinggi saat pengoperasian antara 60o-120oC

Jenis Sel Bahan Bakar


Jenis fuel cell ditentukan oleh material yang digunakan sebagai
elektrolit yang mampu menghantar proton.
Pada saat ini ada 8 jenis fuel cell yaitu:
1. Alkaline Fuel Cell (AFC)
2. Proton exchange membrane, juga disebut Proton Electrolyte Membrane
(PEM)
3. Phosphoric Acid Fuel Cell PAFC)
4. Molten carbonate Fuel Cell (MCFC)
5. Solid oxide Fuel Cell (SOFC)
6. Direct methanol fuel cells (DMFC)
7. Regenerative fuel cells (RFC)
8. Photovoltaic Fuel Cell (PVFC)

Perbandingan Jenis FC

Reaksi pada Jenis FC

AFC

PEM

PAFC

MCFC

SOFC

DMFC

Regenerative FC

KOROSI DAN PENCEGAHANNYA

Korosi
O2
Katoda

Film H2O
Anoda

H3O+
Lapisan
cat

Fe2+
Reaksi anoda
Fe Fe2+ + 2e-

e-

eReaksi katoda
O2 + 2H3O+ + 2e- 3H2O

Reaksi kedua: (6+x)H2O(l) + 2Fe2+(ag) + O2(g) Fe2O3.xH2O(s) + 4H3O+(aq)


Reaksi total: 2Fe(s) + 3/2O2(g) + x H2O(l) Fe2O3. x H2O(l)

Besi

Korosi
Beberapa daerah logam berperan sebagai anoda dan daerah lain sebagai katoda
Anoda: Besi berubah menjadi ion ferro (Fe2+)
Permukaan logam menjadi berlubang (kehilangan logam karena oksidasi besi dan aliran ion
logam ke katoda)

Katoda : Ion ferro


yang terbentuk secara simultan pada anoda kemudian bermigrasi ke katoda, dan selanjutnya
dioksidasi oleh O2 membentuk karat (Fe2O3.xH2O)

Pencegahan korosi
Pelapisan logam dengan cat atau plastik
Pasivasi (pembentukkan lapisan tipis logam oksida di permukaan logam)

Persamaan-persamaan Kunci
1. Tegangan Standar :
o
o
E o E red
E ox

2. E o , G o , K :
o

G
RT ln K 0.0257V
o
E

ln K (pada 25o C)
nF
nF
n
3. Persamaan Nernst :
RT
0.0257V
o
o
EE
ln Q E
ln Q (pada 25o C)
nF
n

QUIZ
1.

2.

Anda mungkin juga menyukai