Pada 27 Oktober 1945, Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas dibawah Departemen
Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW. Pada
tahun 1958 I.J.N. Eindhoven & Co dinasionalisasi dan diubah menjadi PN Gas. Pada tanggal 1 Januari
1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik
Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965.
Pada saat yang sama, dua perusahaan negara yaitu PLN sebagai pengelola tenaga listrik milik negara
dan PGN sebagai pengelola gas diresmikan.
Selanjutnya pada tanggal 13 Mei 1965 berubah menjadi Perusahaan Gas Negara. Tanggal
inilah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi PGN pada tiap tahunnya. Perusahaan ini yang
semula mengalirkan gas buatan dari batu bara dan minyak dengan teknik Catalytic Reforming yang
tidak ekonomis mulai menggantinya dengan mengalirkan gas alam pada tahun 1974 di kota Cirebon.
Konsumennya adalah sektor rumah tangga, komersial dan industri. Penyaluran gas alam untuk
pertama kali dilakukan di Cirebon tahun 1974, kemudian disusul berturut-turut di wilayah Jakarta
tahun 1979, Bogor tahun 1980, Medan tahun 1985, Surabaya pada 14 Februari 1994, dan Palembang
tahun 1996.
Berdasarkan kinerjanya yang terus mengalami peningkatan, maka pada tahun 1984 statusnya
berubah menjadi Perusahaan Umum Gas Negara dan kemudian pada tahun 1994 statusnya
ditingkatkan lagi menjadi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) dengan penambahan ruang lingkup
usaha yang lebih luas yaitu selain di bidang distribusi gas bumi juga di bidang yang lebih ke sektor
hulu yaitu di bidang transmisi, dimana PGN berfungsi sebagai transporter. Kemudian memasuki
babak baru menjadi perusahaan terbuka ditandai dengan tercatatnya saham PGN pada tanggal 15
Desember 2003 di Bursa Efek Indonesia dan namanya resmi menjadi PT Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk.
Sesuai dengan Anggaran Dasar PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) sebagaimana
terakhir diubah dengan Akta No. 11 Tanggal 6 April 2011, bidang usaha PGN adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan, pembangunan dan pengembangan usaha hilir bidang gas bumi yang meliputi
kegiatan pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan niaga.
UU Minyak dan Gas Bumi No. 22 Tahun 2001, yang mengharuskan adanya
pemisahan entitas yang bergerak di bidang hulu dan hilir, maka bidang usaha PGN dipusatkan pada
sektor hilir, yaitu menghubungkan Produsen Gas Bumi dengan Pengguna Gas Bumi.
Untuk kepentingan manajemen, dalam menjalankan kegiatan operasinya, PGN membagi 4
(empat) segmen usaha pokok, yaitu:
1. Usaha Transmisi/Transportasi,
2. Usaha Disribusi/Niaga,
3. Minyak dan Hulu Gas
4. Segmen Usaha Lainnya (Jasa Konstruksi dan Pemeliharaan, LNG, Sewa Kapasitas
Serat Optik dan Properti).
I.
Nilai Tukar
Rupiah melemah
pendapatan dan
laba bersih
menurun
Kinerja
Manajemen
Perusahaan
melemah
Kinerja
Manajemen
Operasi menurun
Kinerja
Manajemen SDM
menurun
II.
Beralih ke
kompetitor lain
Infrastruktur
masih lemah
(Pipa berumur >
20th)
Turunnya
loyalitas
pelanggan
terhadap PGN
Pasokan Gas
Menipis
Mutu SDM
melemah
optimal
dan
b) Menyediakan gas dalam jumlah dan mutu yang memadai untuk melayani kebutuhan
III.
masyarakat.
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PERUSAHAAN (SWOT)
Analisis Lingkungan internal terdiri dari strength dan weakness yaitu faktor yang berasal dari
dalam perusahaan itu sendiri :
a) Strength (Kekuatan)
i.
PGN sudah memiliki brand yang cukup terkenal akan pelayanannya,
Perusahaan besar yang sudah beroperasi mulai tahun 1940-an dan memiliki
konsumen tetap baik di bidang rumah tangga, komersial hingga Industri. Perusahaan
gas Negara memberikan pelayanan yang memuaskan untuk usaha transportasi,
distribusi, minyak, hulu ,dan gas. Hingga saat ini PGN sudah membagi strategic
business management (SBU) menjadi 4 (empat) wilayah. Distribusi Wilayah I yang
memiliki 5 (lima) area penjualan dan layanan meliputi Jakarta-Bogor, BekasiKarawang, Banten, Cirebon, dan Palembang; 2) SBU Distribusi Wilayah II dengan 3
(tiga) area penjualan dan layanan yaitu Surabaya, Sidoarjo- Mojokerto, dan
Pasuruan-Probolinggo; 3) SBU Distribusi Wilayah III dengan 3 (tiga) area penjualan
dan layanan yakni Medan, Batam dan Pekanbaru; dan 4) SBU Transmisi yang
ii.
iii.
di kota lain.
Jika dibandingkan dengan bahan bakar lainnya, PGN mempunyai kualitas gas bumi
yang baik dan ramah lingkungan
Kualitas gas bumi yang baik dan ramah lingkungan. PGN saat ini khususnya SBU I,
menerima pasokan gas dari beberapa produsen seperti Pertamina Sumatera Selatan,
Medco E&P Lematang, Medco E&P Indonesia, Conoco Phillips Grissik, Pertamina
JBB, Pertamina TAC Ellipse, dan Pertamina Cirebon. Kualitas gas yang diterima
SBU I lebih terjamin dengan sejumlah produsen yang telah puluhan tahun bergerak
di bidang Minyak dan Gas. Gas bumi merupakan salah satu alternatif bahan bakar
vi.
dari 100 pelanggan PGN baik berupa penurunan tekanan maupun terhentinya
iii.
pasokan
PGN memiliki jaringan pipa yang telah berumur lebih dari 20 tahun,
SBU I memiliki jaringan pipa yang sudah berpuluh tahun, sehingga ada potensi
terjadi sesuatu apabila jaringan dipakai secara maksimal, baik dari segi pasokan
maupun tekanan. SBU I telah melakukan perbaikan database jaringan, assessment
iv.
Analisis Lingkungan eksternal terdiri dari opportunity dan threat yaitu faktor yang berasal dari
luar objek.
c) Opportunity (Peluang)
i.
Permintaan Gas Bumi yang sangat tinggi
Permintaan gas bumi untuk sektor pembangkit dan sektor industri, sangat tinggi. Gap
(perbedaan) antara permintaan dan penawaran kian meningkat. Hal ini merupakan
peluang yang sangat besar bagi pgn untuk mempersiapkan jaringan yang andal dan
ii.
iii.
iv.
27 perusahaan yang
bergerak di bidang transmisi dan distribusi gas bumi hingga Tahun 2010, PT
Energasindo Heksa Karya dan PT Kemitraan Energi Indonesia merupakan pesaing
ii.
iv.
IV.
gas.
TEKNIK PEMBOBOTAN MASALAH PERUSAHAAN
Internal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Kekuatan (Strength)
Faktor Strategis
Nilai
Bobot
Ratin
Skor
0,15
g
3
0,45
0,15
0,60
0,18
0,72
0,18
0,72
operasionalnya
mengacu
pada
standar
internasional,
Komposisi Sumber daya Manusia yang mumpuni
4
Menerapkan teknologi IT yang terintegrasi di seluruh 4
0,17
0,17
3
3
0,51
0,51
21
3,51
area
Total
Pembobotan Nilai
1 = Sedikit Penting
2 = Cukup Penting
3 = Penting
4 = Sangat Penting
26
Faktor Strategis
Nilai
Bobot Rating
Skor
0,28
-3
-0,84
0,27
-3
-0,81
0,25
-4
-1
0,20
-3
-0,60
13
-3,25
ketergantungan produsen
PGN memiliki jaringan pipa yang telah berumur lebih 4
dari 20 tahun,
Di beberapa area terdapat sistem jaringan pipa yang 3
belum terintegrasi
Total
Pembobotan Nilai
1 = Sedikit Penting
2 = Cukup Penting
3 = Penting
4 = Sangat Penting
15
Faktor Strategis
Nilai
Bobot Rating
Skor
0,28
1,12
0,27
0,81
0,25
0,20
0,60
15
14
3,53
Total
Pembobotan Nilai
1 = Sedikit Penting
2 = Cukup Penting
3 = Penting
4 = Sangat Penting
Faktor Strategis
Nilai
Bobot Rating
Skor
0,27
0,81
0,26
0,78
0,27
1,08
0,20
0,80
14
3,47
Pembobotan Nilai
1 = Sedikit Penting
2 = Cukup Penting
3 = Penting
4 = Sangat Penting
15
V.
Keterangan
Sekarang
Baru
Visi
Misi
melalui:
a. Pelanggan: Solusi pemenuhan
melalui:
a. Pelanggan : menumbuhkan
dan
melalui
memuaskan.
b. Masyarakat : memprioritaskan
pemenuhan kebutuhan
masyarakat.
c. Pemegang saham/investor :
meningkatkan kembali
pendapatan dan laba
perusahaan dengan
perusahaan
eksternal.
Evaluasi : Masalah yang dihadapi
PGN adalah turunnya loyalitas
pelanggan yang beralih ke
competitor dan turunnya pendapatan
maupun laba perusahaan. Untuk
fokus ke masyarakat atau pelanggan,
perusahaan harus meningkatan
tingkat pelayanannya. Untuk ke
pemegang saham, perusahaan perlu
melakukan inovasi baru agar
nantinya berdampak positif pada
pendapatan perusahaan.
Tujuan perusahaan gas Negara
Tujuan
Transformasi
sebagai berikut :
Mengembangkan
memanfaatkan
kepentingan
dan
gas
umum
bisnis
dan
Beyond Pipeline.
bagi Pelaksanaan transformasi tersebut
dan dibagi dalam 2 (dua) tahap yang
VI.
SW
Strength
Weakness
pelayanannya.
lemah.
Mempunyai jaringan pipa Perusahaan kesulitan
sepanjang lebih dari 7000
memperoleh alokasi
km
PGN mempunyai kualitas
pasokan gas/
ketergantungan
OT
produsen.
ramah lingkungan.
PGN memiliki jaringan
Standar
operasionalnya
pipa yang telah berumur
mengacu pada standar
lebih dari 20 tahun,
internasional.
Di beberapa area terdapat
Komposisi Sumber daya
sistem jaringan pipa
Manusia yang mumpuni
yang belum terintegrasi.
Menerapkan teknologi IT
yang
terintegrasi
di
seluruh area.
Opportunity
Strategi S-O
Permintaan Gas Bumi yang Mengembangkan
Strategi W-O
Melakukan Pelatihan
sangat tinggi
Cadangan Gas yang banyak
karyawan, dengan
Perencanaan sumber
di Indonesia
Harga bahan bakar alternatif
mempersiapkan
Pengetahuan sumber
daya manusia yang
konvensional
maupun CBM).
Membuat infrastruktur
baru
Threats
Strategi S-T
Banyak bermunculan
Meningkatkan kegiatan
promosi perusahaan
event tertentu
yang menarik
Produk pengganti (substitusi) Mencari dukungan dana
dari investor
gas
Pembangunan infrastruktur
Strategi W-T
alam baru
Melakukan inovasiinovasi baru serta
meningkatkan
pelayanan kepada
masyarakat
msyarakat.
Melakukan kegiatan promosi ke sektor-sektor bidang usaha
lain.
DAFTAR PUSTAKA