Anda di halaman 1dari 14

PROFIL PERUSAHAAN

Pada 27 Oktober 1945, Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas dibawah Departemen
Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW. Pada
tahun 1958 I.J.N. Eindhoven & Co dinasionalisasi dan diubah menjadi PN Gas. Pada tanggal 1 Januari
1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik
Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965.
Pada saat yang sama, dua perusahaan negara yaitu PLN sebagai pengelola tenaga listrik milik negara
dan PGN sebagai pengelola gas diresmikan.
Selanjutnya pada tanggal 13 Mei 1965 berubah menjadi Perusahaan Gas Negara. Tanggal
inilah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi PGN pada tiap tahunnya. Perusahaan ini yang
semula mengalirkan gas buatan dari batu bara dan minyak dengan teknik Catalytic Reforming yang
tidak ekonomis mulai menggantinya dengan mengalirkan gas alam pada tahun 1974 di kota Cirebon.
Konsumennya adalah sektor rumah tangga, komersial dan industri. Penyaluran gas alam untuk
pertama kali dilakukan di Cirebon tahun 1974, kemudian disusul berturut-turut di wilayah Jakarta
tahun 1979, Bogor tahun 1980, Medan tahun 1985, Surabaya pada 14 Februari 1994, dan Palembang
tahun 1996.
Berdasarkan kinerjanya yang terus mengalami peningkatan, maka pada tahun 1984 statusnya
berubah menjadi Perusahaan Umum Gas Negara dan kemudian pada tahun 1994 statusnya
ditingkatkan lagi menjadi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) dengan penambahan ruang lingkup
usaha yang lebih luas yaitu selain di bidang distribusi gas bumi juga di bidang yang lebih ke sektor
hulu yaitu di bidang transmisi, dimana PGN berfungsi sebagai transporter. Kemudian memasuki
babak baru menjadi perusahaan terbuka ditandai dengan tercatatnya saham PGN pada tanggal 15
Desember 2003 di Bursa Efek Indonesia dan namanya resmi menjadi PT Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk.
Sesuai dengan Anggaran Dasar PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) sebagaimana
terakhir diubah dengan Akta No. 11 Tanggal 6 April 2011, bidang usaha PGN adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan, pembangunan dan pengembangan usaha hilir bidang gas bumi yang meliputi
kegiatan pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan niaga.

2. Perencanaan, pembangunan, pengembangan produksi, penyediaan, penyaluran dan distribusi


gas buatan (gas hidrokarbon).
3. Selain kegiatan usaha utama, Perusahaan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang lain
yang berkaitan langsung dan atau yang mendukung kegiatan usaha utama sesuai peraturan
perundangan-undangan yang berlaku.
Sebagai BUMN yang bergerak dalam bidang usaha transmisi dan distribusi gas bumi,
mengacu pada

UU Minyak dan Gas Bumi No. 22 Tahun 2001, yang mengharuskan adanya

pemisahan entitas yang bergerak di bidang hulu dan hilir, maka bidang usaha PGN dipusatkan pada
sektor hilir, yaitu menghubungkan Produsen Gas Bumi dengan Pengguna Gas Bumi.
Untuk kepentingan manajemen, dalam menjalankan kegiatan operasinya, PGN membagi 4
(empat) segmen usaha pokok, yaitu:
1. Usaha Transmisi/Transportasi,
2. Usaha Disribusi/Niaga,
3. Minyak dan Hulu Gas
4. Segmen Usaha Lainnya (Jasa Konstruksi dan Pemeliharaan, LNG, Sewa Kapasitas
Serat Optik dan Properti).

I.

GEJALA UTAMA YANG DIHADAPI PERUSAHAAN (Root Cause Analysis)


ROOT CAUSE ANALYSIS (RCA)

Nilai Tukar
Rupiah melemah
pendapatan dan
laba bersih
menurun

Kinerja
Manajemen
Perusahaan
melemah

Kinerja
Manajemen
Operasi menurun

Kinerja
Manajemen SDM
menurun
II.

Beralih ke
kompetitor lain
Infrastruktur
masih lemah
(Pipa berumur >
20th)

Turunnya
loyalitas
pelanggan
terhadap PGN

Pasokan Gas
Menipis
Mutu SDM
melemah

VISI, MISI, DAN TUJUAN PERUSAHAAN SAAT INI


PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Visi : Menjadi Perusahaan Energi Kelas Dunia di Bidang Gas Pada Tahun 2020
Misi : Meningkatkan nilai tambah Perusahaan bagi stakeholders melalui:
a) Pelanggan: Solusi pemenuhan kebutuhan energi yang aman, bernilai tambah,
ekonomis dan meningkatkan daya saing,
b) Masyarakat: Peningkatan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
melalui kemandirian energi dan upaya konservasi lingkungan, dan
c) Pemegang Saham/Investor: Penciptaan nilai Perusahaan yang

optimal

dan

berkelanjutan melalui sinergi internal dan eksternal.


Tujuan :
a) Mengembangkan dan memanfaatkan gas bagi kepentingan umum dan sekaligus
memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

b) Menyediakan gas dalam jumlah dan mutu yang memadai untuk melayani kebutuhan
III.

masyarakat.
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PERUSAHAAN (SWOT)
Analisis Lingkungan internal terdiri dari strength dan weakness yaitu faktor yang berasal dari
dalam perusahaan itu sendiri :
a) Strength (Kekuatan)
i.
PGN sudah memiliki brand yang cukup terkenal akan pelayanannya,
Perusahaan besar yang sudah beroperasi mulai tahun 1940-an dan memiliki
konsumen tetap baik di bidang rumah tangga, komersial hingga Industri. Perusahaan
gas Negara memberikan pelayanan yang memuaskan untuk usaha transportasi,
distribusi, minyak, hulu ,dan gas. Hingga saat ini PGN sudah membagi strategic
business management (SBU) menjadi 4 (empat) wilayah. Distribusi Wilayah I yang
memiliki 5 (lima) area penjualan dan layanan meliputi Jakarta-Bogor, BekasiKarawang, Banten, Cirebon, dan Palembang; 2) SBU Distribusi Wilayah II dengan 3
(tiga) area penjualan dan layanan yaitu Surabaya, Sidoarjo- Mojokerto, dan
Pasuruan-Probolinggo; 3) SBU Distribusi Wilayah III dengan 3 (tiga) area penjualan
dan layanan yakni Medan, Batam dan Pekanbaru; dan 4) SBU Transmisi yang
ii.

mencakup wilayah Sumatera-Jawa.


Mempunyai jaringan pipa sepanjang lebih dari 7000 km
Saat ini, total panjang pipa yang dimiliki dan dioperasikan PGN telah mencapai lebih
dari 7.000km. PGN mengargetkan mulai tahun ini hingga 2019 akan menambah
infrastruktur pipa gas bumi sepanjang lebih 1.680 km. Proyek pipa tersebut tersebar
di berbagai daerah. Di antaranya proyek pipa transmisi open access Duri-DumaiMedan, pipa transmisi open access Muara Bekasi-Semarang, pipa distribusi Batam
(Nagoya) WNTS-Pemping, dan pipa distribusi gas bumi di wilayah eksisting dan
daerah baru lainnya. Diharapkan dengan pembangunan pipa ini, produk PGN bisa
dinikmati hingga ke pelosok-pelosok atau menambah konsumen baru yang potensial

iii.

di kota lain.
Jika dibandingkan dengan bahan bakar lainnya, PGN mempunyai kualitas gas bumi
yang baik dan ramah lingkungan
Kualitas gas bumi yang baik dan ramah lingkungan. PGN saat ini khususnya SBU I,
menerima pasokan gas dari beberapa produsen seperti Pertamina Sumatera Selatan,
Medco E&P Lematang, Medco E&P Indonesia, Conoco Phillips Grissik, Pertamina
JBB, Pertamina TAC Ellipse, dan Pertamina Cirebon. Kualitas gas yang diterima
SBU I lebih terjamin dengan sejumlah produsen yang telah puluhan tahun bergerak
di bidang Minyak dan Gas. Gas bumi merupakan salah satu alternatif bahan bakar

yang ramah lingkungan dan direkomendasikan pemerintah. Data menunjukkan


bahwa selama tahun 2010, dengan penggunaan gas bumi dapat ikut membantu
iv.

mengurangi emisi sebesar 17.165 ton per hari


Standar operasionalnya mengacu pada standar internasional,
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang layanan gas bumi terintegrasi PGN
perlu mengikuti standar yang baku dalam implementasi layanan mutu. Untuk itu saat
ini PGN telah

memperpanjang dan memperluas ISO 9001:2008. Dengan

mengimplementasi ISO, berarti PGN telah menjalankan prosedur yang diakui


internasional. Dengan demikian, maka perusahaan akan mempunyai kredibilitas yang
baik. PGN sebelumnya juga telah satu dekade melaksanakan ISO 9001, ke depan
PGN akan terus berbenah untuk dapat melaksanakan standar atau prosedur lainnya
v.

sebagai upaya berkelanjutan perbaikan secara internal


Komposisi Sumber daya Manusia yang mumpuni.
Pada tahun 2011 SBU I memiliki 485 orang karyawan tetap yang mendukung
kegiatan operasionalnya. Komposisi karyawan adalah pada jenjang pendidikan SMA,

vi.

Diploma, Strata Satu dan Strata Dua.


Menerapkan teknologi IT yang terintegrasi di seluruh area,
Untuk mendukung sistem layanan konsumen, Perusahaan telah membangun platform
teknologi informasi yang kuat dan handal untuk memastikan pengiriman informasi
yang terintegrasi, tepat waktu dan akurat. Untuk memastikan kinerja optimal dalam
distribusi gas bumi, PGN memanfaatkan teknologi informasi untuk mengatur dan

memantau kegiatan operasionalnya.


b) Weakness (Kelemahan)
i.
Sistem manajemen mutu terkait SDM nya masih lemah,
Sumberdaya manusia yang merupakan salah satu kekuatan SBU I jarang dibekali
pelatihan tambahan. SBU I hanya memberikan pelatihan atau kursus yang sesuai
dengan kompetensi karyawan. Keputusan ini diambil hanya untuk mengantisipasi
tantangan SBU I dalam jangka pendek. Sebaliknya, SBU I belum mempersiapkan
pengetahuan sumberdaya manusia yang dimiliki untuk jangka panjang, untuk
mengantisipasi penerimaan pasokan dengan moda transportasi selain pipa seperti
ii.

LNG, LNG maupun CBM.


Perusahaan kesulitan memperoleh alokasi pasokan gas/ ketergantungan produsen
Produsen sewaktu-waktu dapat saja mengalami gangguan operasional, perawatan
jaringan, peralatan produsen, revisi kontrak gas karena berbagai alasan lainnya. PGN
menginformasikan kepada pelanggan-pelanggan yang akan terkena dampak
gangguan. Untuk kondisi saat ini, setiap terjadi gangguan akan berdampak pada lebih

dari 100 pelanggan PGN baik berupa penurunan tekanan maupun terhentinya
iii.

pasokan
PGN memiliki jaringan pipa yang telah berumur lebih dari 20 tahun,
SBU I memiliki jaringan pipa yang sudah berpuluh tahun, sehingga ada potensi
terjadi sesuatu apabila jaringan dipakai secara maksimal, baik dari segi pasokan
maupun tekanan. SBU I telah melakukan perbaikan database jaringan, assessment

iv.

jaringan, penguatan jaringan, dan mengganti pipa-pipa yang rawan kerusakan.


Di beberapa area terdapat sistem jaringan pipa yang belum terintegrasi.

Analisis Lingkungan eksternal terdiri dari opportunity dan threat yaitu faktor yang berasal dari
luar objek.
c) Opportunity (Peluang)
i.
Permintaan Gas Bumi yang sangat tinggi
Permintaan gas bumi untuk sektor pembangkit dan sektor industri, sangat tinggi. Gap
(perbedaan) antara permintaan dan penawaran kian meningkat. Hal ini merupakan
peluang yang sangat besar bagi pgn untuk mempersiapkan jaringan yang andal dan
ii.

berupaya menjangkau pelanggan yang baru berdiri.


Cadangan Gas yang banyak di Indonesia.
Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menunjukkan bahwa Indonesia
saat ini memiliki cadangan gas bumi sebesar 187.09 tscf ( trillion cubic feet) dengan
laju produksi sebesar 8.2 mmscfd. Dengan kondisi saat ini,maka cadangan gas

iii.

Indonesia mencukupi untuk 62 tahun ke depan.


Harga bahan bakar alternatif lain yang masih tinggi.
Harga gas alam masih sangat murah dibanding dengan LPG,Solar,Premium, atau
kerosin sehingga merupakan peluang yang sangat baik bagi perusahaan untuk

iv.

melakukan investasi dan menyusun strategi yang baik menghadapi persaingan


Perkembangan teknologi dan konversi gas.
Perkembangan teknologi di berbagai bidang turut memberikan peluang bagi bisnis
gas baik teknologi di bidang utilitas gas, maupun converter kit. Dengan adanya
perkembangan teknologi beberapa tahun ke depan, dapat mempengruhi lonjakan

permintaan melalui SPBG (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas).


d) Threats (Ancaman)
i.
Banyak bermunculan kompetitor baru dengan berbagai bentuk tawaran yang menarik
Persaingan yang dihadapi saat ini, sangat ketat. Ada 10 kompetitor yang sudah mulai
melayani pelanggan di wilayah operasi Jawa Barat. Dari

27 perusahaan yang

bergerak di bidang transmisi dan distribusi gas bumi hingga Tahun 2010, PT
Energasindo Heksa Karya dan PT Kemitraan Energi Indonesia merupakan pesaing
ii.

terdekat PGN saat ini.


Produk pengganti (substitusi) gas

Mayoritas masyarakat mengetahui tentang banyaknya sumber energi alternatif yang


dapat digunakan dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari. Pelanggan Industri
dan Pembangkit Listrik dapat menggunakan solar dan batubara sebagai pengganti gas
bumi. Pelanggan rumah tangga juga dapat menggunakan LPG, minyak tanah, dan
kayu bakar sebagai pilihan. Masing-masing energi alternatif memiliki kelebihan dan
kekurangannya, sehingga sama-sama memiliki peluang untuk dipilih oleh konsumen.
Bahkan tidak semua konsumen selalu memprioritaskan harga sebagai bahan
iii.

pertimbangan untuk memilih sumber energi alternatif.


Pembangunan infrastruktur yang tidak mudah dan murah.
Biaya pembangunan utilitas dan jaringan gas bumi yang direfleksikan oleh biaya
investasi pemasangan pipa baja yang cukup mahal. Biaya-biaya yang dikeluarkan
terdiri dari biaya pipa baja, biaya konstruksi, biaya-biaya lainnya. Perusahaan
mengadakan analisis kelayakan untuk pembangunan utilitas dan jaringan agar
pembangunan tersebut dapat efektif dan efisien. Pembangunan utilitas dan jaringan
dilakukan dalam rangka menjangkau pelanggan potensial dan mempertahankan

iv.

kestabilan tekanan dan pasokan yang diperoleh pelanggan.


Prioritas alokasi pasokan gas
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.03 tahun 2010 tentang
Alokasi dan Pemanfaatan Gas Bumi Untuk Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri
prioritas, dengan prioritas alokasi gas untuk minyak, pupuk, listrik, dan menempatkan
industri pada prioritas keempat, menyebabkan perusahaan sulit mendapatkan pasokan

IV.

gas.
TEKNIK PEMBOBOTAN MASALAH PERUSAHAAN
Internal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Kekuatan (Strength)
Faktor Strategis

Nilai

Bobot

Ratin

Skor

0,15

g
3

0,45

0,15

0,60

0,18

0,72

0,18

0,72

PGN sudah memiliki brand yang cukup terkenal akan


pelayanannya,
Mempunyai jaringan pipa sepanjang lebih dari 7000
km
PGN mempunyai kualitas gas bumi yang baik dan
ramah lingkungan
Standar

operasionalnya

mengacu

pada

standar

internasional,
Komposisi Sumber daya Manusia yang mumpuni
4
Menerapkan teknologi IT yang terintegrasi di seluruh 4

0,17
0,17

3
3

0,51
0,51

21

3,51

area
Total

Pembobotan Nilai
1 = Sedikit Penting
2 = Cukup Penting
3 = Penting
4 = Sangat Penting

26

Ukuran Rating Peluang


1 = Sedikit Berpeluang
2 = Cukup Berpeluang
3 = Berpeluang
4 = Sangat Berpeluang

Kuesioner Internal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Kelemahan (Weaknes)

Faktor Strategis

Nilai

Bobot Rating

Skor

Sistem manajemen mutu terkait SDM nya masih lemah

0,28

-3

-0,84

Perusahaan kesulitan memperoleh alokasi pasokan gas/ 4

0,27

-3

-0,81

0,25

-4

-1

0,20

-3

-0,60

13

-3,25

ketergantungan produsen
PGN memiliki jaringan pipa yang telah berumur lebih 4
dari 20 tahun,
Di beberapa area terdapat sistem jaringan pipa yang 3
belum terintegrasi
Total
Pembobotan Nilai
1 = Sedikit Penting
2 = Cukup Penting
3 = Penting
4 = Sangat Penting

15

Ukuran Rating Kelemahan


-1 = Sedikit lemah
-2 = Cukup lemah
-3 = Lemah
-4 = Sangat Lemah

Internal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Peluang (Opportunity)

Faktor Strategis

Nilai

Bobot Rating

Skor

Permintaan Gas Bumi yang sangat tinggi

0,28

1,12

Cadangan Gas yang banyak di Indonesia

0,27

0,81

Harga bahan bakar alternatif lain yang masih tinggi.

0,25

Perkembangan teknologi dan konversi gas

0,20

0,60

15

14

3,53

Total

Pembobotan Nilai
1 = Sedikit Penting
2 = Cukup Penting
3 = Penting
4 = Sangat Penting

Ukuran Rating Peluang


1 = Sedikit Berpeluang
2 = Cukup Berpeluang
3 = Berpeluang
4 = Sangat Berpeluang

Internal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Ancaman (Threats)

Faktor Strategis

Nilai

Banyak bermunculan kompetitor baru dengan berbagai 4

Bobot Rating

Skor

0,27

0,81

0,26

0,78

0,27

1,08

0,20

0,80

14

3,47

bentuk tawaran yang menarik


Produk pengganti (substitusi) gas
3
Pembangunan infrastruktur yang tidak mudah dan
4
murah.
Prioritas alokasi pasokan gas
4
Total

Pembobotan Nilai
1 = Sedikit Penting
2 = Cukup Penting
3 = Penting
4 = Sangat Penting

15

Ukuran Rating ancaman


1 = Sedikit terancam
2 = Cukup Terancam
3 = Terancam
4 = Sangat Terancam

V.

EVALUASI VISI, MISI, DAN TUJUAN PERUSAHAAN GAS NEGARA

Keterangan

Sekarang

Baru

Visi

Menjadi Perusahaan Energi Kelas Menjadi Perusahaan Energi kelas


Dunia di Bidang Gas Pada Tahun dunia di bidang gas.
Evaluasi :
2020
Perusahaan gas Negara berfokus
untuk pencapaian visi mereka dalam
waktu 5 tahun ke depan. Akan tetapi,
visi juga menggambarkan tujuan
usaha yang ingin dicapai tidak hanya
dalam jangka waktu 5 tahun. Tujuan
tersebut diharapkan bisa dicapai
lebih cepat dari waktu tersebut dan
dipertahankan selama lebih dari 5
tahun. Sebenarnya penetapan visi
tersebut sudah bagus karena bisa
memacu kinerja karyawan untuk

Misi

mencapai tujuan perusahaan.


Meningkatkan nilai tambah
Meningkatkan nilai tambah
Perusahaan bagi stakeholders

Perusahaan bagi stakeholders

melalui:
a. Pelanggan: Solusi pemenuhan

melalui:
a. Pelanggan : menumbuhkan

kebutuhan energi yang aman,

loyalitas pelanggan dengan

bernilai tambah, ekonomis dan

memberikan pelayanan yang

meningkatkan daya saing,


b. Masyarakat:
Peningkatan
kesejahteraan

dan

pertumbuhan ekonomi yang


berkelanjutan

melalui

memuaskan.
b. Masyarakat : memprioritaskan
pemenuhan kebutuhan
masyarakat.
c. Pemegang saham/investor :

kemandirian energi dan upaya


konservasi lingkungan, dan
c. Pemegang
Saham/Investor:

meningkatkan kembali
pendapatan dan laba

Penciptaan nilai Perusahaan

perusahaan dengan

yang optimal dan berkelanjutan

meningkatkan kegiatan operasi

melalui sinergi internal dan

perusahaan

eksternal.
Evaluasi : Masalah yang dihadapi
PGN adalah turunnya loyalitas
pelanggan yang beralih ke
competitor dan turunnya pendapatan
maupun laba perusahaan. Untuk
fokus ke masyarakat atau pelanggan,
perusahaan harus meningkatan
tingkat pelayanannya. Untuk ke
pemegang saham, perusahaan perlu
melakukan inovasi baru agar
nantinya berdampak positif pada
pendapatan perusahaan.
Tujuan perusahaan gas Negara
Tujuan

Transformasi

sebagai berikut :

Mengembangkan
memanfaatkan
kepentingan

dan

gas
umum

bisnis

dan

mengembangkan bisnis baru menuju

Beyond Pipeline.
bagi Pelaksanaan transformasi tersebut
dan dibagi dalam 2 (dua) tahap yang

sekaligus memupuk keuntungan selaras dengan tujuan jangka


berdasarkan prinsip pengelolaan panjang PGN untuk menjadi
perusahaan.
Perusahaan energi kelas dunia, yaitu:
Menyediakan gas dalam jumlah 1) Tahap Pertama perkuatan bisnis
dan mutu yang memadai untuk

inti dan pengembangan usaha

melayani kebutuhan masyarakat

baru menuju beyond pipeline


2) Tahap
Kedua
optimalisasi
potensi penuh

VI.

MATRIK ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL

SW

Strength

Weakness

PGN sudah memiliki brand Sistem manajemen mutu


yang cukup terkenal akan

terkait SDM nya masih

pelayanannya.
lemah.
Mempunyai jaringan pipa Perusahaan kesulitan
sepanjang lebih dari 7000

memperoleh alokasi

km
PGN mempunyai kualitas

pasokan gas/
ketergantungan

gas bumi yang baik dan

OT

produsen.
ramah lingkungan.
PGN memiliki jaringan
Standar
operasionalnya
pipa yang telah berumur
mengacu pada standar
lebih dari 20 tahun,
internasional.
Di beberapa area terdapat
Komposisi Sumber daya
sistem jaringan pipa
Manusia yang mumpuni
yang belum terintegrasi.
Menerapkan teknologi IT
yang

terintegrasi

di

seluruh area.
Opportunity
Strategi S-O
Permintaan Gas Bumi yang Mengembangkan

Strategi W-O
Melakukan Pelatihan

sangat tinggi
Cadangan Gas yang banyak

jaringan eksisting dan

karyawan, dengan

Perencanaan sumber

di Indonesia
Harga bahan bakar alternatif

pasokan gas bumi non

mempersiapkan
Pengetahuan sumber
daya manusia yang

konvensional

lain yang masih tinggi.


Perencanaan moda
Perkembangan teknologi dan
transportasi alternatif
konversi gas
seperti CNG dan LNG

dimiliki untuk jangka


panjang (LNG, LNG

maupun CBM).
Membuat infrastruktur

baru

Threats

Strategi S-T

Banyak bermunculan

Meningkatkan kegiatan

kompetitor baru dengan

promosi perusahaan

berbagai bentuk tawaran

dengan mengikuti event-

event tertentu
yang menarik
Produk pengganti (substitusi) Mencari dukungan dana
dari investor

gas
Pembangunan infrastruktur

Strategi W-T

Mencari sumber gas

alam baru
Melakukan inovasiinovasi baru serta
meningkatkan
pelayanan kepada
masyarakat

yang tidak mudah dan


murah.
Prioritas alokasi pasokan gas
Timeline Rencana PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Rencana Jangka Pendek

PGN terus melakukan penambahan jaringan pipa gas bumi.


Melakukan pengembangan moda transportasi gas selain pipa

seperti seperti LNG FSRU, dan MRU di kota-kota Industri.


Melakukan kegiatan CSR sebagai bentuk pengabdian pada

msyarakat.
Melakukan kegiatan promosi ke sektor-sektor bidang usaha
lain.

Rencana Jangka Menegah

PGN akan ikut berpartisipasi pada kepemilikan minoritas

perusahaan-perusahaan yang bergerak di sisi hulu gas bumi.


PGN akan melakukan penyertaan pada lapangan gas bumi
yang telah berproduksi, lapangan yang telah mendapatkan
persetujuan Plan of Development (POD) dari SKK Migas,
dan lapangan yang memiliki cadangan tersisa (remaining
reserves) berskala kecil sampai menengah.

Rencana Jangka Panjang

Mencapai Solusi ketersediaan energi pada seluruh rantai nilai


gas bumi yang mencakup jenis komoditas, sumber pasokan,

moda transportasi dan pengguna gas.


Menjadi Bisnis yang kompeten, sinergis dan efisien yaitu
dengan cara mengembangkan sumber daya manusia yang

kompeten dan berdaya saing.


Teknologi dan IT yang berfokus pada masa depan yaitu
dengan mengembangkan teknologi, sistem gas bumi dan
energi yang meningkatkan pemanfaatan dan efisiensi.

DAFTAR PUSTAKA

Fitri, Marissa. 2014. Manajemen Strategik : Perusahaan Gas Negara.

http://ichax.mhs.narotama.ac.id/. Diakses tanggal 2 November 2016


Laporan Keuangan tahun 2015 dan 2014 Peusahaan Gas Negara
Saragih, Tuah Jomaren.2014. Strategi Bersaing PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
SBU Distribusi Wilayah I.

Anda mungkin juga menyukai