Anda di halaman 1dari 4

6.

PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN

Organisasi

Departemen Anggaran. Informasi sistem pengendalian terhadap


anggaran biasanya dijalankan oleh bagian anggaran yang melaporkannya
ke controller kantor pusat. Fungsinya adalah:

a. Menerbitkan prosedur dan formulir penyusunan anggaran.


b. Mengkoordinasi dan menerbitkan setiap tahun asumsi perusahaan
secara umum yang menjadi dasar penyusunan anggaran (misalnya
keadaan ekonomi).
c. Menjamin informasi tersebut lengkap dan dikomunikasikan antar
bagian organisasi.
d. Menyediakan pembantu untuk menyusun anggaran
e. Menganalisis anggaran yang diusulkan dan memberi rekomendasi,
selain kepada yang membuat anggaran juga ke pimpinan puncak.
f. Menganalisis laporan prestasi dibandingkan dengan anggaran,
menginterpretasi hasil dan menyiapkan laporan kesimpulan untuk
manajer puncak.
g. Membuat administrasi proses revisi anggaran yang diusulkan.
h. Mengkoordinasi pekerjaan departemen anggaran dengan bagian
yang lebih rendah.

Komite Anggaran. Komite ini terdiri dari anggota manajer muncak


seperti CEO, kepala operasional, dan kepala keuangan. Komite ini me-
review dan menyetujui ataupun menyesesuaikan anggaran tersebut.

Menerbitkan Pedoman

Pedoman ini secara implisit menyebutkan rencana strateginya,


dimodifikasikan sesuai perkembangan yang terjadi sejak disetujui,
khususnya prestasi perusahaan hingga saat itu. Pedoman ini dibuat oleh
staf anggaran dan disetujui oleh manager puncak. Pedoman ini dibuat
oleh staf anggaran dan disetujui oleh manajer puncak.

Proposal Anggaran Pemulaan

Karena tahun anggaran dimulai dengan fasilitas, personil, dan


sumber daya yang sama pada saat tersebut, anggaran dibuat
berdasarkan kondisi yang ada dengan perubahan dimana perlu.
Perubahan bisa berbentuk:

Perubahan Karena Kekuatan Eksternal. Termasuk didalamnya:

a. Perubahan tingkat perkembangan ekonomi yang berpengaruh


terhadap penjualan.
b. Perubahan yang diharapkan tentang harga bahan baku dan jasa
yang dibeli.
c. Perubahan upah tenaga kerja.
d. Perubahan pada biaya kegiatan kebijakan (pemasaran, litbang, dan
administrasi).
e. Perubahan harga jual.

Perubahan Karena Kebijakan Dan Praktik Internal. Termasuk


didalamnya adalah:

a. Perubahan biaya produksi


b. Perubahan biaya kebijakan
c. Perubahan dalam hal pangsa pasar dan bauran produk

Negosiasi

Inilah inti dari proses penyusunan anggaran. Atasan berupaya


mempertimbangkan validasi masing-masing penyesuaian.

Slack. Banyak bagian yang menyusun anggaran cenderung menurunkan


tingkat penjualan dan menaikkan biaya dari perkiraan penjualan dan
biaya yang seharusnya dicapai, sehingga anggaran yang dihasilkan lebih
mudah dicapai. Usaha untuk mengawasi kegiatan seperti ini biasanya
cukup sulit tapi usaha yang dapat dilakukan dengan penentuan bonus
secara proporsional untuk manajer yang bisa berprestasi melebihi
anggarannya.

Review Dan Persetujuan.

Persetujuan akhir direkomendaskan oleh panitia anggaran untuk CEO. CEO


kemudian menyerahkan anggaran yang disetujui ke dewan direktur untuk
disyahkan.

Revisi Anggaran

Satu pertimbangan penting dalam administrasi anggaran adalah prosedur


revisi anggaran yang telah disetujui. Ada dua macam prosedur revisi,
yakni:

a. Prosedur yang memungkinkan mengubah anggaran secara


sistematis (misalnya secara kuartalan).
b. Prosedur untuk kedaan khusus.

7. ASPEK PERILAKU DALAM ANGGARAN

Partisipasi Dalam Proses Penyusunan Anggaran

Dengan cara dari atas ke bawah, memang lebih sedikit pekerjaan,


tapi komitmen dari bawahan akan berkurang. Dari bawah ke atas akan
menghasilkan komitmen untuk mencapai target yang ditetapkan kepada
bawahan. Sebenarnya proses penyusunan anggaran yang efektif
tergantung dari dua pendekatan tersebut di atas. Bagian anggaran
menyiapkan draft anggaran, disebut dari bawah ke atas. Namun anggaran
yang dibuat sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh atasan.

Penelitian menunjukkan partispasi bawahan dalam penyusunan


anggaran lebih menghasilakan efek positif, yaitu:

a. Ada semacam kemauan menerima yang lebih besar terhadap target


yang ditetapkan jika melibatkan bawahan.
b. Efektivitas dalam perubahan informasi. Anggaran yang disetujui
diperoleh dari orang yang benar-benar menguasai permasalahan
dan mempunyai pemahaman yang lebih terhadap pekerjaannya
melalui interaksi dengan atasan selama proses penyusunan
anggaran.
c.

Tingkat Kesulitan Mencapai Target Dalam Anggaran

Idealnya suatu anggaran adalah menantang tapi bisa dicapai. Beberapa


alasan kenapa anggaran harus bisa dicapai adalah:

a. Jika target yang ditetapkan terlalu tinggi, manajer hanya termotivasi


untuk mengambil tindakan jangka pendek saja.
b. Target yang bisa dicapai mengurangi motivasi manajer
memanipulasi data.
c. Dengan target yang bisa dicapai akan menjamin keakuratan
informasi target pada pihak luar.
d. Anggaran yang sulit dicapai akan berimplikasi pada target penjualan
yang terlalu optimistik. Hal ini akan berakibat terlalu menekan pada
kegiatan penjualan.

Keterlibatan Manajer Puncak

Keterlibatan manajer puncak diperlukan untuk memotivasi


bawahan. Tanpa partisipasi review dan persetujuan anggaran, akan
menyebabkan bawahan bermain-main dengan target yang telah
ditetapkan. Jika tidak ada umpan balik dari manajer puncak maka sistem
anggaran yang ditetapkan tidak akan memotivasi bawahan secara efektif.

Departemen Anggaran

Departemen anggaran harus menganalisis anggaran secara detail,


dan memastikan anggaran tersebut disusun secara sempurna dan
informasinya haruslah akurat. Untuk menjalankan fungsinya secara
efektif, anggota dari departemen anggaran haruslah memiliki reputasi
jujur dan tidak memihak.

8. TEKNIK KUANTITATIF

Ada beberapa teknik kuantitatif dalam penyusunan anggaran, yakni:

Simulasi. Simulasi merupakan metode yang membuat suatu model


sesuai kondisi sebenarnya, dan mengubah model tersebut untuk
mengembangkan beberapa kesimpulan dari kondisi sebenarnya tersebut.
Persiapan dan review anggaran merupakan proses simulasi.

Estimasi Probabilitas. Setiap jumlah dari anggaran merupakan suatu


estimasi titik. Misalnya estimasi penjualan dinyatakan dengan jumlah
tertentu dari masing-masing jenis produk yang dijual. Estimasi titik ini
perlu untuk pengawasan.

Anggaran Tak Terduga (Contingency Bugdets)

Beberapa perusahaan secara rutin menyusun anggaran tak terduga jiga


terjadi penurunan tingkat penjualan secara signifikan dari yang
diharapkan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai