Anda di halaman 1dari 1

BAB III

KESIMPULAN
Angka kejadian penyakit tetanus sudah mulai berkurang di Negara maju,
namun berbeda dengan yang terjadi di negara berkembang seperti Indonesia,
insiden dan angka kematian akibat tetanus masih cukup tinggi, hal ini disebabkan
karena tingkat kebersihan masih sangat kurang, mudah terjadi kontaminasi,
perawatan luka yang kurang diperhatikan, kurangnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya kebersihan dan kekebalan terhadap tetanus.
Tetanus adalah penyakit yang gejalanya adalah kekakuan dari otot,
terutama otot wajah dan leher. Hal ini disebabkan oleh masuknya spora dari
kuman Clostridium tetani yang masuk melalui luka pada tubuh walaupun luka itu
kecil. Berat ringannya penyakit ini tergantung dari masa inkubasi, period of onset,
kejang local atau umum dan ada atau tidaknya gangguan autonomic karena hal ini
yang menyebabkan kematian pada tetanus.
Prognosis tetanus ditentukan salah satunya adalah dengan penatalaksanaan
yang tepat dan dilakukan secara intensif. Penyakit tetanus pada neonatus
mempunyai case fatality rate yang tinggi (70-90%) sehingga bila tetanus dapat
didiagnosis secara dini dan ditangani dengan baik maka dapat lebih menurunkan
angka kematian.2
Penatalaksanaan yang baik ditentukan antara lain oleh pemahaman yang
tepat

mengenai

patofisiologi,

manifestasi

klinik,

diagnosis,

komplikasi,

penatalaksanaan dan prognosis dari penyakit tetanus.

14

Anda mungkin juga menyukai