Anda di halaman 1dari 1

60881232

HAMBATAN YANG SERING DIJUMPAI OLEH KONSELOR


1.
Klien tidak mau bicara terbuka.
2.
Klien mengalami kejenuhan dan kesulitan dalam mengatur pola minum obat sesuai dengan
anjuran.
3.

Klien mengeluh efeksamping yang ditimbulkan oleh OAT.

4.

Klien tidak mempunyai waktu yang cukup untuk mendengarkan anjuran konselor.

5.

Klien berbicara terus yang sering tidak sesuai topik pembicaraan

6.

Ruang dan suasana konsultasi tidak mendukung jalannya proses konsultasi.

Strategi pemecahan masalah ketidakpatuhan terapi penderita TBC :


1.
Memberikan informasi yang tepat mengenai obat meliputi kebenaran, instruksi yang
lengkap termasuk berapa banyak, kapan, berapa lama penggunaan dan bagaimana jika obat lupa
diminum; informasi tentang penyakit, kapan dan bagaimana pemakaian obat akan berguna untuk
penyembuhan; Informasi tentang efek samping.
2.
Mencegah ketidakpatuhan, dengan cara bekerjasama dengan medis untuk mempermudah
jadwal pengobatan dengan menurunkan jumlah obat, menurunkan interval dosis perhari dan
penyesuaian regimen dosis untuk penggunaan terbaik pasien sehari-hari.
3.
Menyediakan alat bantu pengingat dan pengaturan penggunaan obat, misal alarm di
handphone, chart, pemberian label instruksi pengobatan pada obatnya,pil dispenser(wadah untuk
persediaan harian maupun mingguan), kemasan penggunaan obat per dosis unit.
4.

Mengingatkan pasien dengan telepon/sms untuk pembelian obat /kontrol kembali.

5.
Mengembangkan pengertian dan sikap mendukung di pihak keluarga pasien dalam
mengingatkan penggunaan obat.
6.
Memberikan motivasi dalam menangani ketidakpatuhan dengan menjelaskan keuntungan
dari penggunaan obat.
7.
Tingkatkan kewaspadaan pasien dari gejala penyakit yang diperlihatkan dan membutuhkan
pengobatan.
8.
Jelaskan bahwa pasien harus dapat mengevaluasi dirinya sendiri, meliputi membantu pasien
untuk mengembangkan kepercayaan dirinya, memastikan pasien/klien telah memahami informasi
yang diperoleh dan memastikan apakah informasi yang diberikan konseling dapat dipahami dengan
baik oleh pasien dengan cara meminta kembali pasien untuk mengulang informasi yang sudah
disampaikan. Dengan cara ini pula dapat diidentifikasikan adanya penerimaan informasi yang salah
sehingga dapat dilakukan pembetulan.

Anda mungkin juga menyukai